Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Struktur Enzim.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran
lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang
berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagain bukan protein.
1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat
labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2 Bagain bukan protein yang disebut gugs protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH,
FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat. Substrat
adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak,
maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak
rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.
1. Biokatalisator
Di dalam sel juga terdapat katalisator, salah satunya adalah enzim. Enzim hanya
dihasilkan oleh sel sel mahluk hidup sehingga disebut sebagai biokatalisator.
2. Protein
Enzim adalah suatu protein. Dengan demikian, sifat sifat enzim sama dengan protein,
yang dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH.
3. Bekerja secara khusus.
Enzim bekerja secara khusus, artinya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi reksi lainnya. Zat yang terpengaruh oleh enzim disebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi d dalam sel sangat
banyak, maka macam enzim pun banyak.
Enzim rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Jika enzim rusak oleh panas disebut
denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu 50 telah rusak, enzim tidak dapat berfungsi lagi
walaupun pada suhu normal
Enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namu molekul enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi.
Pertanyaan :
1. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim
katalase ? Jelaskan
2. Gelembung gas apakah yang terjadi? Dari manakah asalnya?
3. Faktor – faktor apakah yang memengaruhi kerja enzim katalase?
Jawaban :
1. Karena enzim katalase yang terdapat dalam peroksisom yang terdapat pada sel hati, sel
ginjal, sel otot dari hewan berfungsi sebagai suatu katalis yang mempercepat proses
penguraian senyawa-senyawa yang bersifat racun didalam tubuh, dimana salah satu
senyawa yang dapat dikatalis oleh enzim katalase adalah H2O2 ( Hidrogen Peroksida ).
Senyawa ini merupakan hasil sampingan dari proses metabolisme. Jadi hal tersebut yang
menyebabkan kenapa H2O2 digunakan sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja
enzim katalase.
2. Gelembung yang dihasilkan dalam tabung percobaan adalah gelembung-gelembung
O2 gelembung O2 ini merupakan hasil penguraian dari H2O2. Hal ini dibuktikandengan
timbulnya nyala api pada tabung reaksi saat dimasakkan dupa yang menyala, dimana
oksigen merupakan suatu unsure yang bersifat oksidator dan mempercepat proses
pembakaaran atau mudah bereaksi dengan bahan-bahan yang mudah terbakar. Sehingga
pada saat dupa dimasukkan timbul percikkan-percikan api kecil.
3. Derajat keasaman (ph). Enzim tidak akan dapat bekerja pada ph yang terlalu asam, dan
ph yang terlalu basa. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jumlah gelembung yang
muncul dan nyala api yang timbul pada tabung reaksi yang dicampur dengan HCL dan
NaOH Suhu, enzim hanya dapat bekerja secara optimal pada suhu 100 C – 50 0 .
Kesimpulan :
1. Pada percobaan kami semua bahan menunjukkan adanya enzim katalase. Enzim katalase
biasanya terdapat pada organel sel, yaitu peroksisom. Organel ini terdapat pada sel – sel
hewan tertentu , seperti sel ginjal, sel hati, dan sel otot, sedangkan pada tumbuhan
peroksisom ada pada berbagai jenis sel. Pada bahan yang kami gunakan merupakan
bahan yang selnya terdapat enzim katalase, yaitu hati ( tepatnya pada sel – sel hati),
jantung (sel – sel otot jantung).
2. Fungsi enzim katase yang terdapat dalam badan mikro, adalah sebagai katalisator yang
bertanggung jawab dalam proses pengurain H2O2 menjadi air dan oksigen, disamping
sebagai zat – zat oksidatif seperti asam, fenol, asam format, dan alkhohol. Jadi secara
umum enzim merupakan katalis yang melindungi tubuh dari kondisi oksidatif.
3. Jika hati tidak menghasilkan enzim katalase, maka tubuh akan keracunan yang
diakibatkan senyawa – senyawa hasil sampingan metabolisme tidak dapat terurai.
LAPORAN PENELITIAN
1. Devita Asri
2. Bayu Listiany
3. Miranti Intan Alya
4. Nanda Qolivasari
5. Sindi Septiani
6. Sinta Prawiradikarta
7. Tripadila
8. Zulhan Nur Rohman
Kelas : XII MIPA 3