Anda di halaman 1dari 22

Nama: Jeumpa Syahrana Salsabila

Nim: P07131219012

Kelas: DIV Gizi Reg A

Mata Kuliah: Dietetika

1. Stroke

Identitas Pasien
Nama : Ny. Y

Usia :54 tahun

Alamat : Kec. Talun, Wlingi

Agama : Islam

Ruang : A2 / Vip / Pavilliun (Flamboyan)

Diagnosa Medis : CVA

Diet Rumah Sakit : Nasi Rendah Garam + Ex.Susu

1.1.1 Data Subyektif


1. Data Riwayat Gizi
a. Dahulu
Tabel 1.1 Food Frequency Quesioner
Lebi h 1x sehari

1x

3-6x seminggu

1-2x seminggu

seminggu
K

Tak pernah

UR

Bahan Makanan
kurang 1x
sehari

URT

Nasi √ 1,5ctg
Kentang √ 1 bh sdg
Mie instant √ 1 bks
Roti √ ½ ptg
Biskuit √ 2 kpg
Umbi-umbian √ ½ ptg
Tempe √ 1 ptg
Tahu √ 1 ptg
Ayam √ -
Daging √ 1 ptg
Telur ayam √ 1 btr
Ikan basah √ 1 ekor
Ikan kering √ 1-2 ekor
Sayuran hijau daun √ 1-2 sdk syr
Buah - buahan √ 1 ptg
Susu √ 1 gls
Minyak goreng √ 2 sdm
Santan √ 1 sdm
Teh manis √ 1 gls
Kopi √ 1 gls
Sirup √ 1 gls

Dari hasil FFQ di atas, maka pola makan pasien dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Pasien mempunyai kebiasaan makan yaitu 3x per hari dengan snack 1-2 x/hari.
 Pola makan sehari-hari pasien :
 Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi putih sebanyak 3x per hari sebanyak kurang
lebih 1,5 centong (150 gr)
 Lauk hewani yang paling sering dikonsumsi pasien adalah telur sebanyak 3-6x/minggu dengan cara
memasak digoreng.
 Lauk nabati yang sering dikonsumsi yaitu tempe 1x/hari sebanyak sebanyak ±2 potong (50 g) yang
dimasak dengan cara digoreng.
 Pasien jarang mengkonsumsi sayur dan Buah.
 Pasien tidak menyukai lauk ayam.
 Setiap masak, semua masakan selalu diberi penyedap masakan karena pasien senang makanan
bercita rasa gurih.
 Setiap pagi pasien rutin mengkonsumsi teh manis sebanyak 1 gls.

b. Sekarang
Pasien rata-rata hanya menghabiskan ¾ makanan dari rumah sakit. Hal tersebut karena nafsu makan
pasien menurun selama sakit. Setelah diwawancara ternyata pasien juga kurang menyukai rasa
masakan yang hambar.

3. Data Riwayat Penyakit


Pasien MRS dengan keluhan badan sebelah kiri lemas sejak sore, serta pusing dan bicara pelo.
Keluarga pasien menyatakan pasien mengeluh lemas dan pusing serta tersedak saat minum. Tidak
ada riwayat penyakit menurun ataupun menular.

4. Data Sosial ekonomi


 Pasien beragama islam
 Berasal dari suku jawa
 Pasien bekerja sebagai karyawan RSUD Ngudi Waluyo.
 Saat ini hanya tinggal dengan suami dan anak.

1.1.2 Data Obyektif


1. Data Antropometri
Umur : 55 tahun
TL : 143 cm
BBI : 143-100 = 43 kg
LILA : 27,1 cm
%LLA : 85,48%

Hasil pengukuran ( cm )
LILA /U= x 100 %
Nilai median(cm)

271
Persentil LILA = x 100 % = 83 % >> Status gizi Kurang
299
20,4 20,4
¿ x 100 %=66,4 % x 100 %=66,4 %
30,7 30,7
2. Data Biokimia
Tabel 1.3 Interpretasi Data Biokimia

Data Nilai
Nilai Interpretasi
Laboratorium Normal

Pemeriksaan
Hormon
(0,92- Normal
T3 1,53
2,33) Normal
T4 105,69 (60-120) Normal

TSH 0,83 (0,25-5)

3. Data Fisik Klinis


Tanda-Tanda Vital Hasil

Kesadaran umum Cukup


Kesadaran Compos mentis
Tensi 148/93
Nadi 76 x/menit
Respirasi -
Suhu 36oC

1.1.3 Obat yang digunakan


Simvastatin dan Alupiramid.
CATATAN ASUHAN GIZI

NUTRITIONAL CARE PROCESS (NCP)

Nama : Ny. D Usia : 54 th Diagnosa : CVA

Assessment
Data Dasar Identifikasi Diagnosa Gizi Intervensi Rencana Monev
Masalah
ANTROPOMETRI

Umur : 54 tahun (NI-2.1) (ND-4) Penerimaan


makanan oleh pasien
TL : 143 cm Status gizi Inadekuat oral intake berkaitan Feeding assistance.
dengan melihat:
BBI : 143-100 = 43 kg kurang dengan ketidakmampuan dalam
LILA : 27,1 cm mengkonsumsi makanan sendiri (FH-1.1.1.1) Asupan
dan kurang nafsu makan (ND-1.2) energi
%LLA : 85,48%
Hasil pengukuran ( cm ) ditandai dengan konsumsi Modifikasi Komposisi zat
LILA /U= x 100 % (FH-1.5.1) Asupan
Nilai median(cm) makanan rumah sakit hanya ¾ gizi makanan (Natrium) lemak
Persentil LILA = nya saja.
(FH-1.5.2) Asupan
271
x 100 % = 83 % protein
299 (NC-1.1)
(NI-5.1)
Konseling Gizi terkait (FH-1.5.3) Asupan
BIOKIMIA
Penurunan kebutuhan Natrium motivasi dan peningkatan karbohidrat
Hormon
dikaitkan dengan adanya retensi kesadaran pasien terhadap Pelaksanaan : dicek
T3 : 1,53 (0,92-2,33) garam dalam tubuh ditandai anjuran diet. setiap hari
dengan tekanan darah yang
T4 : 105,69 (60-120)
Target :
TSH : 0,83 (0,25-5) tinggi. (RC-1) Pencapaian asupan
minimal 50% dari
CLINIC/FISIK Nilai lab normal Kolaborasi dengan tenaga
kebutuhan.
kesehatan lain terkait obat-
KU = Cukup (NB-1.3)
obatan.
Kesadaran = CM Belum siap dalam melakukan
(PD-1.1.9)
diet atau perubahan pola hidup
Tensi = 148/93 mmHg Tensi tinggi
dikaitkan rendahnya motivasi Cek tanda-tanda vital
0
Suhu = 36 C Nadi lemah diri sendiri maupun keluarga
Pelaksanaan : Setiap
Nadi = 76 x/menit ditandai dengan pola konsumsi
hari
yang masih belum sesuai dengan
anjuran diet. Target :

DIETARY HISTORY Menunjukkan nilai

Dahulu normal

 Pasien mempunyai
kebiasaan makan yaitu
Pola makan
3x per hari dengan snack
terdahulu :
1-2 x/hari.
Tinggi Natrium,
 Pola makan sehari-hari
tinggi kolesterol,
pasien :
Rendah Serat
 Makanan pokok yang
sering dikonsumsi
adalah nasi putih
Pola makan
sebanyak 3x per hari
sekarang :
sebanyak kurang lebih
1,5 centong (150 gr) Intake rendah,
 Lauk hewani yang dan nafsu makan
paling sering dikonsumsi menurun.
pasien adalah telur
sebanyak 3-6x/minggu
dengan cara memasak
digoreng.
 Lauk nabati yang sering
dikonsumsi yaitu tempe
1x/hari sebanyak
sebanyak ±2 potong (50
g) yang dimasak dengan
cara digoreng.
 Pasien jarang
mengkonsumsi sayur
dan Buah.
 Pasien tidak menyukai
lauk ayam.
 Setiap masak, semua
masakan selalu diberi
penyedap masakan
karena pasien senang
makanan bercita rasa
gurih.
 Setiap pagi pasien rutin
mengkonsumsi teh
manis.
Sekarang

Pasien rata-rata hanya


menghabiskan ¾ makanan
dari rumah sakit. Hal
tersebut karena nafsu makan
pasien menurun selama sakit.
Setelah diwawancara
ternyata pasien juga kurang
menyukai rasa masakan yang
hambar.

Obat yang digunakan


Simvastatin dan Alupiramid

Sosial Ekonomi

 Pasien beragama islam


 Berasal dari suku jawa
 Pasien bekerja sebagai
karyawan RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi.
 Pasien tinggal bersama anak
dan suaminya.
Hasil Monitoring : Evaluasi : Diagnosa Baru : Intervensi :
 Fisik/Klinis
k/u Cukup
Tensi rendah - Lanjutkan intervensi sebelumnya
kesadaran CM
TD 148/93 mmHg
Suhu 36oC
Nadi 76 x/menit
Kelemaha +
n tangan
kiri
Pencapaian
asupan zat gizi
 Hasil lab : Tidak ada
menurut
 Dietary :
kebutuhan
Energi 1341,8 kal pasien :
Protein
75 gr E : 88,9%
Lemak
KH 46,7 gr P : 132,7%
Natrium 156,8 gr L : 139,4%
240,1 mg Natrium : 12%

Hasil Monitoring : Evaluasi : Diagnosa Baru : Intervensi :


 Fisik/Klinis
k/u Cukup
kesadaran CM
TD 120/83 mmHg
Suhu -
Nadi 76 x/menit
Ekst. Kiri Lemah

 Hasil lab : Tidak ada


 Dietary
Energi 1494,2 kkal
Pencapaian
Protein
55,8 gr asupan zat gizi
Lemak
menurut
KH 40, 2 gr
kebutuhan
Natrium 235,4 gr pasien :

500,3 mg E : 99%

P : 98,76 %

L : 120 %

KH :96%

Natrium : 25%
Hasil Monitoring : Evaluasi : Diagnosa Baru : Intervensi :
 Fisik/Klinis
(NI-51.2)
k/u Cukup
kesadaran CM Asupan lemak yang berlebih Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
TD 126/82 mmHg berkaitan dengan menu makanan standar makanan RS, dan memberikan saran
Suhu 36oC yang diberikan cenderung alternative terkait konsumsi makanan RS.
Nadi 80x/menit bersantan ditandai dengan
pencapaian asupan lemak hingga

 Hasil lab : Belum ada 142% dari yang dibutuhkan.

 Dietary :
Nafsu makan pasien
sudah mulai membaik.
Pasien hanya makan
makanan dari RS.

Energi 1571 kal


Pencapaian
Protein
66 gr asupan zat gizi
Lemak
47,6 gr menurut
KH
kebutuhan
Natrium 223,3 gr
pasien :
280,4 gr
E : 104 %

P : 116 %

L : 142%

KH : 91%

Natrium : 14 %
RENCANA INTERVENSI

2.1 RENCANA INTERVENSI


2.1.1 Terapi Diet
Diet Jantung IV

2.1.1.1 Tujuan Diet


1. Memberikan makanan yang secukupnya tanpa mmperberat kerja jantung.
2. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air.

2.1.1.2 Prinsip Diet


Cukup energi dan gizi seimbang.

2.1.1.3 Syarat Diet


1. Energi diberikan cukup untuk mempertahankan berat badan ideal.
2. Protein diberikan cukup yaitu 15% dari kebutuhan energi.
3. Lemak diberikan cukup yaitu 20% dari total kebutuhan energi.
Diutamakan lemak yang tidak jenuh,
4. Karbohidrat diberikan cukup yaitu 65% dari total kebutuhan energi.
5. Kolesterol diberikan rendah.
6. Natrium dibatasi yakni 2 gr/hari.
7. Suplemen vitamin B6,B9, dan B12 dibutuhkan sebagai vitamin untuk
mempercepat penyembuhan pada gangguan neurotransmitter otak.
8. Bentuk makanan biasa dan diberikan melalui oral

2.1.1.4 Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 xTB) – (4,7 x Umur )

= 655 + (9,6x43 kg) + (1,7x143) – (4,7x56)

= 1047,7 kkal

TEE = BEE x f.akt x f. stres


= 1047,7 x 1,2 x 1,2

= 1508,68 kal

Protein : 15% >> 56,5 gr

Lemak : 20% >> 33,5 gr

KH : 65% >> 245 gr

2.1.2 Terapi Edukasi


Materi : Peran Diet terhadap Penyakit Stroke

2.1.2.1 Tujuan
- Agar pasien memahami peran penting diet dalam menjaga kondisi tubuh
terhadap stroke.
- Agar pasien mengerti tentang prinsip diet untuk penyakit stroke.
- Memotivasi pasien untuk dapam menjalankan anjuran diet.
- Memberikan tambahan pengetahuan pasien tentang bahan makanan yang
baik dikonsumsi bagi penderita stroke.

2.1.2.2 Sasaran
Pasien & keluarga

2.1.2.3 Waktu
20 menit

2.1.2.4 Tempat
Ruang A2 / Vip / Pavilliun (Flamboyan)

2.1.2.5 Metode
Konseling Gizi

2.1.2.6 Alat bantu


- Leaflet Diet Stroke dan Diet Rendah Natrium
- Leaflet daftar bahan makanan penukar

2.1.2.7 Materi
- Peran diet dalam mencegah serangan stroke
- Faktor resiko stroke
- Prinsip diet stroke
- Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
- Cara mengurangi asupan natrium dalam bahan makanan.
2. Penyakit Jantung Koroner

Tn A bekerja disebuah perusahaan swasta berumur 50 tahun , TB 157 cm , BB 72 kg .


MRS Karena merasa sakit mendadak pada dada sebelah kiri yang di rasakan hingga belakang
ketika sedang bekerja . Sebelumnya gejala seperti ini pertama kali mulai dirasakannya pada dua
minggu yang lalu juga saat bekerja . Dari hasil anamnesa di ketahui bahwa Tn JA terbiasa
makan 2-3/hr, dengan makanan pokok nasi , ikan 2-3x/minggu , ayam ,daging konsumsi 3-
5x/mgg , tempe, tahu 3-4x/mgg , sayuran hampir tiap hari , buah 3-4x/mggu , selingan 1-2x/hr
,kopi 1-2x/hr , soft drink kadang-kadang . Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit
8500/ul ,Hb 12 mg/dl (N= 13-18) , HDL 30 mg/dl ,LDL 120 mg/dl, kolestrol 170 mg/dl
,Trigliserida 337 mg/dl , asam urat 6,5 mg/dl , CKMB 20 U/L , pemeriksaan fisik , Klinis KU :
Lemah , tensi 150/90 mmHG ,suhu 37,3 0 , nadi 100x/mnt , pernapasan 20x/m . Recal 24 jam
energi 1560 kkal , protein 46 gr , lemak 40 gr , KH 230 gr , susun secara NCP

A. PENGKAJIAN GIZI (ANAMNESIS)


a) Identitas pasien
- Nama : TN A
- Umur : 50 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Tgl masuk rumah sakit :-
- Tanggal kasus :-
- Suku/bangsa :-
- Alamat :-
- Diagnosa medis :-

Kesimpulan : Berdasarkan kriteria yang di alami oleh pasien kemudian di tunjang


dengan hasil pemeriksaan Laboratorium, sehingga pasien di diagnosa
mengalami penyakit jantung dan hipertensi stadium satu (hipertensi
ringan ) .

b) Riwayat Penyakit
Sebelumnya gejala seperti ini pertama kali mulai dirasakannya pada dua minggu yang
lalu saat bekerja
c) Riwayat Gizi
Tn A terbiasa makan 2-3/hr , dengan makanan pokok nasi , ikan 2-3x/minggu , ayam
,daging konsumsi 3-5x/mgg , tempe ,tahu 3-4x/mgg , sayuran hampir tiap hari , buah 3-
4x/mggu , selingan 1-2x/hr ,kopi 1-2x/hr , soft drink kadang-kadang

1) ANTROPOMETRI
Berdasarkan hasil pengukuran :
TB = 157 cm, BB = 72 kg

BBI (Rumus brocca modifikasi) = (TB-100) x 1 kg

= (157-100) x 1kg

= 57 x 1 = 57 kg

BB 72 72
IMT = = = = 29,2 (overweigth)
TB( M ) 2 ( 1,57 ) 2 2,78
2) PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Hasil
Pemeriksaan urin/darah Nilai Normal Keterangan
pemeriksaan
Hb 13-18 gr/dl 12 gr/dl Normal
Leukosit 4000-11.000/ul 8500/ul Normal
HDL > 60 mg/dl 30 mg/dl Rendah
LDL <130 mg/dL 120 mg/dl Normal
Kolesterol <200mg/dl 170 mg/dl Normal
Trigliserida 40 - 160 mg/dL 337 mg/dl Tinggi
Asam urat 3,6 - 8,5 mg/dL 6,5 mg/dl Normal
CKMB 10 U/L 20 U/L Tinggi

3) PEMERIKSAAN FISIK / KLINIS


 Fisik : KU Lemah
 Klinis :

Nama Nilai Normal Hasil pemeriksaan Keterangan


Tensi 120/80 mmHg 150/90 mmHG Tinggi
Suhu 36-37oC 37,30 C Normal
Nadi 40-100 x/menit 100x/mnt Normal
RR 20-24x/menit 20x/m Normal

4) ASUPAN ZAT GIZI


Hasil recall 24 jam : rumah

Energi Protein Lemak KH


Implementasi
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Hasil Recall 1560 46 40 230
Kebutuhan 2156,8 45 59,91 361,2
% Kebutuhan 72,3 102,2 66,7 63,67
Kategori Defisit normal Defisit Defisit

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Status gizi overweight


2. Kekurangan intake energi
3. Kekurangan intake lemak
4. Kekurangan intake KH
5. Tingginya hasil pemeriksaan tensi
6. HDL rendah
7. Trigliserida tinggi
8. CKMB tinggi

B. BAGIAN 2 DIAGNOSA GIZI

P E S
(NC. 3.3) Berat badan Disebabkan ketidak seimbangan Di tandai dengan hasil
lebih/overweight asupan zat gizi dengan aktifitas perhitungan IMT 29,2
fisik (overweigth)
( NI. 1.4 ) kekurangan Intake Disebabkan kurangnya asupan Di tandai dengan hasil
Energi makanan sumber energy perhitungan recaal energy
72,32 % defisit
(NI.51.1) Kekurangan intake Disebabkan kurangnya asupan Di tandai dengan hasil
lemak makanan sumber lemak seperti perhitungan % kebutuhan
minyak ,margarine , dan butter . lemak 66,7 % defisit
( NI. 53. 1 ) Kekurangan Di sebabkan kurangnya asupan Di tandai dengan hasil
Intake Karbohidrat makanan sumber KH seperti perhitungan % kebutuhan
beras, jagung dan umbi-umbian . KH 63,67 % deficit
(NC. 51.3) Ketidak sesuaian Disebabkan kondisi patologis Di tandai dengan hasil
intake lemak dalam makanan tubuh yang overweight pemeriksaan LAB
trigliserida 337 mg/dl
tinggi dan HDL rendah
yaitu 30 mg/dl
(NC.2.2) Perubahan nilai Disebabkan gangguan fungsi Ditandai dengan
LAB terkait zat gizi tertentu jantung dan gangguan fungsi peningkatan CKMB 20
organ lain akibat perubahan U/L kategori tinggi
biokimia
C. BAGIAN 3 INTERVENSI GIZI
A. Jenis Diet : Diet jantung III dan diet rendah garam
 Tujuan Diet
- Memberikan makanan seseuai kebutuhan pasien berdasarkan hasi perhitungan
kebutuhan gizi agar tidak memberatkan kerja jantung
- Menurunkan berat badan .
- Mencegah penimbunan garam karena pasien di sertai dengan hipertensi
- Menurunkan tekanan darah .
 Syarat Diet
1. Energi diberikan secukupnya yaitu 2156,8 kkal
2. Protein 45,6 gr
3. Lemak 59,91 gr
4. KH 361,2 gr sebagai sumber energi utama
5. Vitamin dan mineral cukup .
6. Cukup cairan
7. Porsi kecil dan sering
8. Bentuk makanan biasa
9. Makanan sumber natrium dan garam di batasi

B. Rute pemberian makanan : oral


Perhitungan kebutuhan zat gizi

BBI (Rumus brocca modifikasi) = (TB-100) x 1 kg

= (157-100) x 1kg

= 57 x 1 = 57 kg

BEE = 66,5 + (13,5 x BB) + (5 x TB) - (6,76 x Umur)


= 66,5 + (13,5 x 57) + ( 5 x 157) – (6,76 x 51)
= 66,5 + (769,5) + ( 785 ) – ( 344,76 )
= 1621 – 344,76
= 1276,2

TEE = AMB x FA X FS

= 1276,2 1,3 x 1,3 = 2156,8

Protein = 0,8 x 57 = 45,6 (8 %)


25 % X 2156,8
Lemak = = 59,91 gr
9
67 % X 2156,8
KH = = 361,2 gr
4

C. Intervensi edukasi
a) Topik : Diet jantung III dan diet rendah garam
b) Isi materi :
1. Definisi PJK dan Hipertensi
2. Penyebab timbulnya PJK dan Hipertensi
3. Bahan makanan yang di anjurkan dan tidak di anjurkan bagi penderita PJK dan
Hipertensi .
c) Tujuan :
1. Menjelaskan tujuan di berikan diet jantung III dan diet rendah garam
2. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya tentang makanan yang di
anjurkan dan tidak di anjurkan
3. Memberikan contoh menu sehari
d) Alat bantu : leaflet dan food model
e) Waktu/tempat : Selama ±20 menit di ruang perawatan
f) Sasaran : pasien dan keluarga
g) Evaluasi : menanyakan kembali tentang materi yang di berikan terutama mengenai bahan
makanan yang harus di hindari .
D. MONITORING DAN EVALUASI
- Antropometri : status gizi
- Biokimia : pemeriksaan HDL , Trigliserida , dan CKMB
- Fisik : KU
- Klinis : Tensi
- Dietery : Asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai