Anda di halaman 1dari 1

POTENSI INDONESIA MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI

Menurut Wikipedia, Bonus Demografi (Bahasa Inggris: Demographic Dividend),


berdasarkan istilah dari Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population
Fund (UNFPA)), adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur
penduduk, dimana proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja
(0-14 tahun dan >65 tahun). Kondisi ini dapat terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian
menurun pada suatu negara, dimana hal ini menyebabkan usia non-produktif (0-14 tahun) menurun
dan penduduk usia kerja dapat hidup lebih lama untuk menghasilkan potensi pertumbuhan ekonomi.
Secara angka, terjadinya Bonus Demografi dapat diukur dengan menurunnya rasio ketergantungan di
suatu negara yang berarti proporsi usia produktif di negara tersebut meningkat.

Namun berdasarkan Bappenas, bonus demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk
yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia
tidak produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah berkisar antara 15 hingga 64 tahun. Jika dilihat
dari pengertian yang disampaikan, maka tentunya bonus demografi ini menjadi salah satu
keunggulan bangsa Indonesia di masa depan.

Tetapi tidak jarang bonus demografi juga dapat menjadi suatu ‘Bencana’ jika usia produktif
yang ada tidak memiliki keahlian dan pendidikan yang memadai. Ketika hal ini terjadi maka
penduduk usia produktif akan menjadi pengangguran dan akan ada konsekuensinya, yang mana salah
satunya ialah meningginya angka kriminalitas di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, jika hal ini
terjadi maka tentunya bonus demografi bukan menjadi kesempatan bagi bangsa ini untuk melakukan
perbaikan diri melainkan malah menjadi suatu bencana yang tentunya harus kita waspadai.

Anda mungkin juga menyukai