Anda di halaman 1dari 13

Makalah Mata Kuliah Rangkaian Listrik

Daya Dan Faktor Daya

Disusun Oleh:

Shahnaz Annisa
Ali Akbar
Arsuyono
Fahrun Maulana
Fikri Alhudari
Khairul Munzilin

Dosen: Monice,ST.,MT

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2014

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana Ia telah
memberikan penulis kesehatan, kesempatan bahkan petunjuk dan inspirasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriring salam tak
lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan ini.

Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui tentang Daya
dan faktor Daya. Penulis mencoba untuk menjelaskannya secara singkat, semoga
bisa dijadikan sebagai sebuah acuan dalam pembelajaran. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian Listrik Universitas UIN Suska
Riau lokal E.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun, dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................1

Bab II Pembahasan.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Daya............................................................................................2

2.2 Macam – Macam Daya Listrik......................................................................3

1. Daya Nyata(P).........................................................................................3

2. Daya Semu(S).........................................................................................3

3. Daya Reaktif(Q)......................................................................................4

2.3 Perumusan Matematis Daya Listrik Dalam Rangkaian Listrik.....................5

2.4 Pengertian Faktor Daya.................................................................................6

2.5 Keuntungan Meningkatkan Faktor Daya......................................................7

Bab III Penutup..........................................................................................................9

Daftar Pustaka............................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya
melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu
gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang
didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila
kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan
angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”.
Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang pengukuran daya.
Dalam rangkaian listrik kita akan selalu jumpa dengan daya, arus,
tegangan, dan lain – lainnya. Kita fokus ke daya dan faktor daya saja, dimana
daya satuan nya watt yang sering di pertanyakan orang – orang yang ingin
membeli sebuah alat elektronik, pada daya sendiri terdapat cara – cara
menghitungnya dan rumus – rumus tersendiri Cuma saling berkaitan.
Semakin kecil daya yang di gunakan pada sebuah alat elektronik, maka
semakin banyak lah peminat konsumen, di karenakan dapat memperkecil
bayaran tagihan listrik, dan lebih hemat energi, maka nya kita harus bisa atau
harus mengetahui apa itu daya agar kita dapat melakukan perubahan pada
kehidupan yang boros energi.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian daya dan macam – macam daya listrik
2. Mengetahui Perumusan matematis daya listrik dalam rangkaian listrik
3. Pengertian faktor daya
4. Keuntungan meningkatkan faktor daya
1.3 Tujuan
Daya dan faktor daya yang akan kita pelajari hanya lah sebagian yang ada
dalam mata kuliah rangkaian listrik, jadi perlu ada nya pembuatan makalah
dan presentasi agar dapat menambah pengetahuan kita tentang daya dan
faktor daya.

4
BAB II
ISI

2.1 Pengertian daya

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik


dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang
menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu
(joule/detik).

Lampu listrik dengan daya 8 watt

3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.

Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan


listrik menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam
berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas
listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik (motor listrik),
dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik
atau penyimpan energi seperti baterai.

5
2.2 Macam-macam daya listrik
Daya Listrik
Seperti yang telah diketahui daya listrik dibagi dalam tiga macam daya
sebagai berikut :

1. Daya Nyata (P)


Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan
menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya.
Line to netral / 1 fasa
P = V x I x Cos Ø
Line to line/ 3 fasa
P = √3 x V x I x Cos Ø
Ket :
P = Daya Nyata (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
Cos T = Faktor Daya

2. Daya Semu (S)


Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar
transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara
tegangan dan arus yang melalui penghantar.
Line to netral/ 1 fasa
S=VxI
Line to line/ 3 fasa
S = √3 x V x I
Ket :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)

6
3. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada
penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini
terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali
antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
Line to netral/ 1 fasa
Q = V x I x Sin Ø
Line to line/ 3 fasa
Q = √3 x V x I x Sin Ø
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin T = Faktor Daya

Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai


segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu
hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat
dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini :
Gambar Segitiga Daya
dimana :
P = S x Cos Ø (Watt)
S = √(P2 + Q2) (VA)
Q = S x Sin Ø (VAR)

7
2.3 Perumusan matematis daya listrik
 Dalam rangkaian listrik
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P
dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat
dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania
James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat
berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.

di mana
adalah daya (watt atau W)
adalah arus (ampere atau A)
adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Sebagai contoh, lampu dengan daya 8 watt yang dipasang pada
voltase (beda potensial) 220 V akan memerlukan arus listrik sebesar
0,0363636 A atau 36,3636 mA :
.
Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk
menghasilkan dua persamaan tambahan

di mana
a dalah hambatan listrik (Ohm atau Ω).
Sebagai contoh:

dan

8
2.4 Pengertian faktor daya
Faktor daya (Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan
antara daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam
sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan
dalam cos φ .
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
= kW / kVA
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga
dinyatakan dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai
mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
= kVAR / kW
karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA
dan kVAR berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti
berikut :
Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ
sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk
memperbaiki faktor daya sebagai berikut :
Daya reaktif pada pf awal = Daya Aktif (P) x Tan φ1
Daya reaktif pada pf diperbaiki = Daya Aktif (P) x Tan φ2
sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki
faktor daya adalah :
Daya reaktif (kVAR) = Daya Aktif (kW) x (Tan φ1 - Tan φ2)

Faktor daya terdiri dari dua sifat yaitu faktor daya “leading” dan faktor
daya “lagging”.
Faktor daya ini memiliki karakteristik seperti berikut :
Faktor Daya “leading”
Apabila arus mendahului tegangan, maka faktor daya ini dikatakan
“leading”. Faktor daya leading ini terjadi apabila bebannya kapasitif,

9
seperti capacitor, synchronocus generators, synchronocus motors dan
synchronocus condensor.

Faktor Daya “lagging”


Apabila tegangan mendahului arus, maka faktor daya ini dikatakan
“lagging”. Faktor daya lagging ini terjadi apabila bebannya induktif,
seperti motor induksi, AC dan transformator

2.5 Keuntungan meningkatkan faktor daya


Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :
# Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda
jika pf lebih kecil dari 0,85)
# Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat
# Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem
# Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang
digunakan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun
seiring dengan menurunnya pf sistem kelistrikan.

Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa persoalan diantaranya :


# Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi – rugi
# Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR
# Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan (voltage
drops)
Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah
pemakaian kVARH yang tercatat dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62
jumlah kWH pada bulan yang bersangkutan sehingga pf rata – rata kurang
dari 0,85. sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian kVARH dalam
rupiah menggunakan rumus sebagi berikut :
Kelebihan pemakaian kVARH = [ B – 0,62 ( A1 + A2 )] Hk
dimana :
B = pemakaian kVARH
A1 = pemakaian kWH WPB

10
A2 = pemakaian kWH LWBP
Hk = harga kelebihan pemakaian kVARH
Seperti terlihat pada gambar 1, daya reaktif yang dibutuhkan oleh
induktansi selalu mempunyai beda fasa 90° dengan daya aktif. Kapasitor
menyuplai kVAR dan melepaskan energi reaktif yang dibutuhkan oleh
induktor. Ini menunjukan induktansi dan kapasitansi mempunyai beda fasa
180°.

11
BAB III
KESIMPULAN

1.  Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu
2. Tiga macam daya
1. Daya Nyata (P)
2. Daya Semu (S)
3. Daya Reaktif (Q)
3. Faktor daya terdiri dari dua sifat yaitu faktor daya “leading” dan faktor    daya
“lagging”.
4. Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :
# Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf
lebih kecil dari 0,85)
# Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat
# Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem
# Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Key Facts About the Electric Power Industry, Edison Electric Institute
website

 Reports on August 2003 Blackout, situs web North American Electric


Reliability Council

 Croft, Terrell; Summers, Wilford I. (1987). American Electricans'


Handbook (ed. Eleventh Edition). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-
013932-6.

 Fink, Donald G.; Beaty, H. Wayne (1978). Standard Handbook for


Electrical Engineers (ed. Eleventh Edition). New York: McGraw Hill.
ISBN 0-07-020974-X.

Diposkan oleh Novia Malinda di 23.26

13

Anda mungkin juga menyukai