Anda di halaman 1dari 2

Mungkin sebagai pembaca awam saat pertama kali membaca narasi diatas dalam cerita

pendek Ambrose Bierce, �An Occurrence at Owl Creek Bridge� akan mengira bahwa
aktivitas yang dilakukan oleh Fahrquhar adalah sesuatu yang nyata terjadi dan ia
lakukan pada saat itu juga. Bahkan mungkin sebagian pembaca memang berharap bahwa
hal tersebut benar dilakukan dan benar terjadi pada Fahrquhar agar ia bisa selamat
dari hukuman mati yang akan ia hadapi dan kembali kekeluarganya tetapi, apabila
kita melangkah maju pada narasi-narasi berikutnya di dalam cerita maka akan kita
temukan bahwa sebenarnya apa yang di sebutkan oleh penulis atau aktivitas yang di
ceritakan tentang Fahrquhar hanyalah ilusi dan imajinasi yang Fahrquhar ciptakan
sendiri.

Mulai dari sini saya merincikan beberapa opini mengapa saya sampai pada kesimpulan
bahwa kutipan narasi di atas adalah fantasy. Bierce sebagai penulis melakukan
tugasnya dengan sangat baik, ia mampu memadukan elemen-elemen sastra dan diksi yang
bagus untuk menggambarkan bentuk pelarian kedalam imajinasi yang dilakukan
Fahrquhar saat hampir menerima ajalnya. Dalam kutipan narasi diatas, Farquhar
membayangkan melarikan diri dari kematiannya dengan membebaskan dirinya dari
belenggu dan berenang di sungai sekaligus menghindari peluru yang sedang
ditembakkan ke arahnya.

Fantasi ini di buat penulis untuk mengungkapkan imajinasi yang bisa dimiliki
manusia ketika menghadapi kematian. Kutipan narasi diatas membuat seolah-olah apa
yang dilakukan Farquhar adalah hal yang nyata karena dilihat dengan bagaimana
Bierce sebagai penulis mampu memadukan hal yang nyata dan imajinasi dengan diksi-
diksi dan elemen sastra yang mendukung narasi tersebut. Penulis mampu memadukan
fakta dan fantasy melalui penggambaran aktifitas yang dilakukan Fahrquhar mulai
dari bagaimana ia lolos dari hukuman gantung, hingga bagaimana ia dapat menyelam ke
dalam air untuk menghindari peluru. Bagi saya bagaimana penulis memadukan antara
fantasy dan kenyataan ini juga bentuk penggambaran dari betapa tipisnya garis
antara kenyataan dan imajinasi kita dalam realita, dan ini diceritakan dengan
bagaimana perjalanan antara mimpi dan kenyataan yang dialami Fahrquhar.

Penjelasan rinci tentang pelariannya, bagaimana ia menyelam dan merasakan peluru


peluru yang ditembakan kepadanya, dan bila maju pada beberapa paragraf setelahnya
bagaimana ia kembali ke daratan, dan perjalanan kembali ke perkebunannya di mana ia
bertemu istrinya, semuanya terjadi dalam waktu yang singkat dan dalam hitungan
detik tetapi Fantasi cepat ini digambar dalam jangka waktu yang lebih lama oleh
Bierce melalui deskripsi yang detail, dengan memakai diksi-diksi sastra dan
memperkuat kenyataan tentang bagaimana seorang Farquhar mampu untuk meloloskan diri
dan menghidari peluru pada saat itu seperti kutipan narasi diatas.

Bierce bahkan melebih-lebih kan bagaimana pelarian yang dilakukan oleh


Fahrquhar.dengan menyelam kedalam air dan mencoba menghindari peluru tetapi bila
kita mengacu pada realita bagaimana mungkin Fahrquhar mampu untuk melakukan hal
tersebut mengingat bagaimana lehernya terikat oleh tali yang apa bila tali tersebut
akhirnya ditarik maka tentu saja ikatannya akan semakin kuat pada leher Fahrquhar,
seperti yang diketahu bahwa Fahrquhar juga sudah diikat tangannya denga tali pada
saat itu. Dari kutipan narasi diatas juga penulis menciptakan suasana yang
imajinatikal tentang bagaimana Fahrquhar merasakan peluru-peluru yang
menghantamnya. sehingga wajar saja bagi saya pembaca awalnya akan mengira bahwa hal
yang dilakukan Farquhar adalah bagian dari cerita bagaimana ia akan selamat
nantinya.

Penceritaan tentang bagaimana Fahrquhar tenggelam dan berusaha lari, bagaimana ia


merasakan peluru-peluru yang akan mengenainya membawa pembaca ke situasi ketegangan
sebagai rising action yang nanti pada climaxnya mereka pikir Fahrquhar akan selamat
keluar dari air menuju daratan dan menemui keluarganya. Perasaan tegang dan juga
harapan bagaimana ia menyelam dan merasakan peluru-peluru yang ditembakkan benar-
benar menjadi harapan besar bahwa Fahrquhar harus selamat setelah apa saja yang ia
alam. Beberapa paragraf yang sama seperti kutipan diatas jiga menghadirkan
ketegangan yang lebih memuncak lagi

Tetapi terlepas dari bagaimana Bierce membuat pembaca membentuk imajinasi bahwa
Fahrquhar dapat menyelamatkan diri, mungkin juga ada pembaca yang sudah bisa
menduga dan berantisipasi dengan narasi-narasi yang menggambarkan bagaimana
Fahrquhar dapat meloloskan diri. Seperti yang analisa yang saya sebutkan diatas
tentang kemustahilan Fahrquhar dapat selamat karena tali yang mengikat lehernya
justru akan semakin kencang., mungkin beberapa pembaca memiliki pemikiran
tersendiri yang dapat menyangkal bagaimana Fahrquhar tidak mungkin bisa
menyelamatkan diri dengan bagaimana kondisi yang sedang ia alami.

Penulis benar benar bermain dengan plot untuk membentuk imajinasi pembaca bahwa apa
yang dilakukan Fahrquhar adalah sesuatu yang nyata, padahal apabila sudah
mengetahui akhir yang akan terjadi kita dapat mengerti bahwa sebenrnarnya hal-hal
yang dilakukan Fahrquhar atau seperti aktifitas pada kutipan narasi diatas kita
dapat menyadari bahwa semua aktifitas yang dilakukan Fahrquhar hanyalah imajinasi
saja. Selama ini yang kita saksikan dalam perjalanan panjang Fahrquhar untuk lolos
hanyalah sebuah pikiran terakhir yang fana dari seorang pria yang sebentar lagi
akan menjumpai ajalnya.
Selain itu juga hal ini menjadi ironi utama dalam cerita ini dimana terjadiny ironi
situasional. ketika beberapa jenis perbedaan terungkap antara apa yang diharapkan
terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan kata lain, apa yang terjadi
bukanlah apa yang diharapkan penonton. Harapan pembaca saat membaca narasi yang di
kutip diatas adalah bahwa Fahrquhar dapat menyelamatkan dirinya walaupun ia harus
menyelam dan berusaha kabur terlebih dahulu.

Penggambaran dari imajinasi Fahrquhar digambarkan dengan bagaimana ia berada di


dalam air dan harus menyelam ini mendukung ide bahwa Fahrquhar tidak bisa
menghindari takdirnya. Farquhar menciptakan dunia fantasinya karena ia putus asa,
ia tahu ia akan mati, dan membayangkan pelariannya adalah cara untuk mendapatkan
kembali kendali atas fakta-fakta dari keadaannya saat ini. Pikirannya memasok
penerbangan dan pelarian sukses yang tidak dapat dicapai tubuhnya sendiri. Cerita
pendek ini juga membuat metafora untuk ceritanya sama seperti yang dialami
Fahrquhar pembaca juga dibawa oleh penulis untuk mengikuti imajinasi dan fantasi
yang dialami Fahrquhar walaupun terlibat dalam sesuatu yang tidak nyata untuk
sementara pada akhirnya serentak antara Fahrquhar dam pembaca akan kembali ke
kenyataan di akhir cerita nanti.

Selanjutnya apabila kita maju kebeberapa paragraf lagi dan sampai pada akhir
cerita, disana barulah terbukti dan telihat bahwa sebenarnya memang sedikit kutipan
diatas adalah gambaran dari fantasy yang di alami Fahrquhar jadi itu bukan lah
kenyataan. Semua hal yang dilakukan Fahrquhar dalam percobaannya untuk melarikan
diri, menghindar dari peluru dan tangkapan para tentara lagi, hanyalah imajinasi
yang di bentuk sedemikian rupa agar menarik minat pembaca.

Kutipan narasi diatas bisa dibilang sebagai salah satu dari beberapa puing puzzle
untuk menciptakan sebuah kejutan yang mungkin bagi beberapa pembaca tidak disangka-
sangka, bagi saya Bierce memang penulis handal yang mampu membangun imajinasi dan
plot yang menakjubkan. Di akhir cerita akhirnya It is revealed that Farquhar never
escaped at all; he imagined the entire third part of the story during the time
between falling through the bridge and the noose breaking his neck.

Anda mungkin juga menyukai