PPSM MAN IC Pekalongan
PPSM MAN IC Pekalongan
KSM 2021
untuk MAN IC Pekalongan
Bidang Biologi (Mikrobiologi)
Rodlitu billahi robba, wabi islaamidina, wabimuhammadin nabiyya warasulla Robbi zidni
ilman nafi'a warzuqni fahma
Artinya: "Aku ridha Allah SWT sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulku. Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu dan
berikanlah aku pemahaman yang baik."
Mikrobiologi Virus
Parasit
Aseluler
Memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA).
Tidak bergerak
Tidak membelah diri
Dapat dikristakan ciri benda mati.
Ukurannya lebih kecil dari bakteri (1-300 µm).
Tubuhnya tersusun atas asam nukleat yang
diselubungi oleh kapsid.
Bentuk virus bervariasi.
Reproduksi virus ada 2, lisis dan lisogenik.
Bacteriofage, yaitu virus yang menginfeksi bakteri.
Struktur bentuk tubuh virus
a. Bentuk batang
b. Polihendral
c. Bola
d. Huruf T
Reproduksi Virus
Reproduksi Virus
DAUR LITIK
1. Fase Adsorbsi
•Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia
coli) pada bagian permukaan sel bakteri.
•Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat
struktur ekor.
2, Fase Penetrasi
•Merupakan fase pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel inang.
•Setelah asam nukleat ( DNA/ RNA nya ) masuk ke dalam sitoplasma sel, selanjutnya ditentukan apakah
masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
•Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi,
perakitan dan lisis sel bakteri.
•Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan
kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang) membentuk Profage , dan fase
pembelahan.
Reproduksi Virus
3. Eklipase -Replikasi (sintesis)
•Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis
protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus.
•Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur Kapsid, ekor dan serabut ekor.
○ Vegetatif dengan pembelahan biner Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang
dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
■ Bakteri saprofit
● Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen :
■ Bakteri patogen ○ Bakteri aerob obligat
■ Bakteri apatogen ○ Bakteri anaerob obligat
○ Bakteri anaerob fakultatif
○ Bakteri autotrof
Intron (bagian gen yang bukan ada pada beberapa gen tidak ada
untuk pengkodean)
Archaebacteria hidup
pada habitat ekstrim,
seperti sumber air
panas dan telaga
garam
1. Metanogen
Ciri-ciri Metanogen:
1. Metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan
cara mereduksi karbon dioksida (CO2)
2. Bersifat anaerobik dan kemosintetik
3. Memperoleh makanan dengan membusukkan sisa tumbuhan mati
4. Tumbuh baik pada suhu 98°C dan mati pada suhu 84°C
Contoh:
- Lachnospira multipara
- Rumino coccus albus
- Succimonas amylolitica
Halobacterium
Sulfolubus
Bakteri Sulfolubus hidup hidup di
mata air sulfur di Yellowstone
National Park
Peran Archaebacteria bagi kehidupan manusia
Cyanobacteria:
1. Termasuk ke dalam kelompok Eubacteria
2. Hidup di perairan dengan pH netral (pH 4-5)
3. Mengandung klorofil sehingga berwarna hijau kebiru-
biruan
○ Chroococcus
Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas.
Pembiakan berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri.
○ Gloeocapsa
Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadang-kadang dijumpai endofit (di dalam tubuh
makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus
menjadi hormogonium tumbuh menjadi koloni baru
● Ganggang hijau biru berkoloni (berkelompok) : Polycitis dan Spirullina Polycitis: bentuk
seperti bola
● Ganggang hijau biru berupa benang (filamen) :
○ Oscillatoria: ganggang ini berupa benang tebal terdiri dari sel pipih, pembiakan membelah diri
dan fragmentasi atau potongan benang yang terpisah timbul menjadi benang baru
hormogonium.
○ Nostoc comune: ganggang berupa trikoma terdiri dari sel bentuk bola, memiliki selubung dan
mempunyai sel yang tidak efektif disebut akinet dan setelah selesai masa dorma bisa tumbuh
menjadi trikoma baru. Banyak ditemukan di tanah alkalis dan batuan yang lembab, misal di
sawah.
○ Anabaena: ganggang berupa trikoma diliputi oleh selaput lendir, bila telah dewasa mempunyai
heterokista dan akinet. Hidup sebagai plankton di perairan, ada juga yang bersimbiosis pada
tumbuhan seperti ujung akar pakis haji dan paku air atau Azolla pinata.
○ Rivularia: ganggang bentuk bola dengan selaput lendir dan ujungnya ada trikoma meruncing.
Hidup menempel pada tanaman air dan batuan yang lembab.
● Jenis ganggang hijau biru yang bermanfaat di antaranya:
○ Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur
dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen
yang digunakan untuk pertumbuhan padi
○ Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat
keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
○ Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan
sumber makanan.
Contoh Cyanobacteria
Contoh Cyanobacteria
1. Alga biru uniseluler
- Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang
- Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain
2. Alga biru uniseluler berkoloni
- Polycistis
- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food suplement)
3. Alga biru berbentuk benang
- Oscillatoria
- Nostoc commune
- anabaena azollae dan anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla pinnata
dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dengan Azolla pinnata sebagai
alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen
di lahan persawahan.
Perilaku bakteri:
Chemotaxis & Phototaxis
Fase stasioner
Fase Lag
Terjadi penumpukan racun akibat
Pada fase tidak terjadi penambahan
metabolisme sel dan kandungan
jumlah sel, tetapi aktivitas
nutrien mulai habis, akibatnya terjadi
metabolisme sedang berlangsung
kompetisi nutrisi sehingga beberapa
untuk persiapan pembelahan sel.
sel mati sedangkan yang lainnya tetap
Disebut juga sebagai fase adaptasi
hidup.
(penyesuaian)
Pada fase ini bakteri masih
melakukan aktivitas memproduksi
Fase Log (Eksponensial)
metabolit sekunder seperti antibiotik.
Pola pertumbuhan yang seimbang
dan cepat. Sel-sel bakteri membelah
Fase Kematian
secara teratur dengan laju yang
Grafik menunjukkan penurunan secara
konstan, tergantung pada komposisi
tajam karena merupakan akhir dari suatu
medium kultur dan kondisi inkubasi
individu yang kembali ke titik awal.
sampai nutrien habis.
Manfaat Bakteri
● Bakteri yang menguntungkan :
○ Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan minuman nata decoco dari air kelapa.
○ Streptococcus lactis dan S. Cremoris digunakan dalam pembuatan keju dan mentega
○ Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju.
A. Pada bakteri gram positif lapisan peptidoglikannya lebih tipis, sedangkan pada gram negatif lapisan
peptidoglikan lebih tebal.
B. Pada bakteri gram positif lapisan peptidoglikannya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif lapisan
peptidoglikan lebih tipis.
C. Pada bakteri gram positif lapisan dinding sel nya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif lapisan
lebih tipis.
D. Pada bakteri gram positif tidak memiliki lapisan peptidoglikan, sedangkan pada gram negatif
memiliki lapisan peptidoglikan.
E. Pada bakteri gram positif dinding selnya lebih tipis, sedangkan pada gram negatif lapisan dinding
selnya lebih tebal
Latihan Soal
Practical Uses of This Subject
Berbagai petunjuk dapat kita temukan dalam Al Quran diantaranya dalam Surat Az-Zariyat (51) Ayat 49,
yang memiliki terjemahan “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat kebesaran Allah”. Rupanya, Makluk Allah yang berukuran mikroskopis pun diciptakan
berpsanagan termasuk dalam metode klasifikasinya berdasarkan morfologi pelindung selnya. Bakteri
gram positif dan gram negative dibedakan berdasarkan pada….
A. Pada bakteri gram positif lapisan peptidoglikannya lebih tipis, sedangkan pada gram negatif lapisan
peptidoglikan lebih tebal.
B. Pada bakteri gram positif lapisan peptidoglikannya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif lapisan
peptidoglikan lebih tipis.
C. Pada bakteri gram positif lapisan dinding sel nya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif lapisan
lebih tipis.
D. Pada bakteri gram positif tidak memiliki lapisan peptidoglikan, sedangkan pada gram negatif
memiliki lapisan peptidoglikan.
E. Pada bakteri gram positif dinding selnya lebih tipis, sedangkan pada gram negatif lapisan dinding
selnya lebih tebal
Awesome !!
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Montserrat
(https://fonts.google.com/specimen/Montserrat)
Nunito
(https://fonts.google.com/specimen/Nunito)