Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesantunan berbahasa pada hakikatnya erat kaitannya dengan hubungan sosial
dalam masyarakat. Kesantunan berbahasa sendiri merupakan pengungkapan gagasan,
ide atau pendapat untuk saling membina kecocokan atau kemufakatan di dalam
kegiatan bertutur yang disertai dengan etika serta perilaku yang baik menurut norma-
norma sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Kamisa (1997: 469)
mengartikan kata santun sebagai halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya);
sabar dan tenang; sopan; penuh rasa belas kasihan; suka menolong. Bahasa yang
santun merupakan alat yang paling tepat digunakan dalam berkomunikasi dan
menjalin hubungan sosial. Hal tersebut karena bahasa yang santun memperhatikan
kaidah kebahasaan dan tatanan nilai yang berlaku di dalam masyarakatnya. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan kondisi masyarakat tersebut maka salah satu faktor
yang sangat menentukan dalam proses pelestarian budaya kesantunan berbahasa
terletak pada masyarakat itu sendiri. Kesantunan berbahasa seharusnya sudah menjadi
suatu tradisi yang dimiliki setiap individu, sebab jika tidak maka tradisi berbahasa
yang santun tersebut akan memudar dalam kehidupan bermasyarakat dan selanjutnya
lahirlah generasi yang arogan, kasar dan kering dari nilai-nilai etika masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian kesantunan berbahasa?
1.2.2 Apa saja jenis dan bentuk kesantunan berbahasa?
1.2.3 Apa saja aspek- aspek nonverbal kesantunan berbahasa?
1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian kesantunan berbahasa.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja jenis dan bentuk kesantunan berbahasa.
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek nonverbal kesantunan berbahasa.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesantunan
Kesantunan berbahasa merupakan salah satu kajian dari ilmu pragmatik. Jika
seseorang membahas mengenai kesantunan berbahasa, berarti pula membicarakan
pragmatik. Sementara itu dalam KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud
dengan kesantunan adalah kehalusan, baik budi bahasanya dan tingkah lakunya.
Pendapat lain diuraikan bahwa kesantunan (politiness), kesopansantunan,
atau etiket adalah tatacara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh
suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang
disepakati oleh perilaku sosial. Oleh karena itu, kesantunan ini biasa disebut
"tatakrama".
2.2 Jenis dan Bentuk Kesantunan
Jenis keantunan ada 2, yaitu :
 Kesantunan lisan
Kesantunan lisan juga dikenali sebagai komunikasi verbal. Ia merupakan
komunikasi dua orang atau lebih secara langsung ketika berbicara atau
berkomunikasi.
 Kesantunan penulisan
Kesantunan penulisan merupakan komunikasi secara tidak langsung yang
penyampaiannya menggunakan media, baik madia cetak atau media elektronik,
yang memerlukam penelitian mendalam dan serius karena isi dari apa yg ditulis
tidak dapat diubah kembali
Bentuk penulisan ada 2, yaitu :
 Kesantunan verbal
Kesantunan bahasa bererti kesopanan dan kehalusan dalam menggunakan bahasa
ketika berkomunikasi sama ada melalui lisan atau tulisan kepada orang yang
dihormati, orang yang setaraf dengan kita atau orang yang lebih rendah
kedudukan daripada kita. (Amat Juhari Muin, 1992).
 Kesantunan nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi tanpa kata-kata yang dikenali
juga sebagai bahasa badan atau bahasa tubuh. 

2
2.3 Kesantunan Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi tanpa kata-kata yang dikenali juga
sebagai bahasa badan atau bahasa tubuh.
 Fungsi Komunikasi Nonverbal
 Pengulangan (repeating) - mengulang kembali gagasan yang sudah
disampaikan secara verbal.
 Penggantian (substituting) - menggantikan verbal dengan simbol
lambang.
 Kontradiksi (contrast/regulating) - menolak sebuah pesan verbal
dengan memberikan makna lain menggunakan pesan nonverbal.
 Pelengkap (complement) - melengkapi dan menyatukan bahasa
bukan verbal.
 Penegasan (accenting/moderating) - menegaskan dan mengukuhkan
bahasa bukan verbal.
 Aspek-aspek Kesantunan Nonverbal
Ada 4 aspek dalam kesantunan nonverbal, yaitu :
 Gerakan anggota badan
 Gerakan mata
 Gerakan tangan
 Mimik muka
Dengan penjelasan sebagai berikut :
 Gerakan Anggota Badan
Gerakan anggota badan yang berlaku dalam komunikasi non
verbal mempunyai makna tertentu. Oleh itu, gerakan anggota dapat
menyampaikan mesej dalam komunikasi yang dihasilkan. Biasanya
pergerakan anggota badan membawa makna sejagat yang difahami
oleh semua orang seperti:
o Isyarat Gerakan tangan
o Isyarat Air Muka
o Bahasa Tubuh
 Gerakan Mata
Gerakan mata mempunyai makna tertentu dalam komunikasi
tanpa lisan. Contohnya:

3
 Matanya yang bergerak ke sana ke mari menunjukkan tidak
berminat.
 Mata dan dahi berkerut, menunjukkan minat tetapi tidak
percaya.
 Mata berkelip lebih laju daripada biasa menunjukkan dia
berdusta.
 Tidak memandang mata menunjukkan berminat tetapi
malu/tidak tenteram perasaannya.
 Gerakan Tangan
Gerakan tangan mempunyai maksud sejagat yang difahamkan
kebanyakan orang tanpan mengira latar belakang kebudayaan.
Gerakan tangan yang digunakan bersama-sama bahasa lisan dapat
mengukuhkan keberkesanan komunikasi yang berlaku. Contohnya:
 Isyarat gerakan tangan yang digunakan secara tersendiri
untuk menyampaikan maksudnya.
 Terdapat juga maksud sejagat seperti meletakkan jari
telunjuk di depan mulut yang bermakna diam/tolong senyap.
 Isyarat gerakan tangan digunakan bersama-sama ucapan lisan
tujuannya adalah untuk membantu atau mengukuhkan
ucapan seseorang.
 Secara sedar atau tidak, setiap kali seseorang itu bercakap, ia
akan menggunakan tangan untuk menggambarkan apa yang
hendak disampaikan.
 Mimik Muka
Riak air muka mempunyai pelbagai maksud tersirat yang
diterjemahkan maknanya dalam komunikasi tanpa lisan. Air muka
dapat menyataka emosi, kehendak dan harapan seseorang. Riak muka
juga dapat menambat hati seseorang untuk bertindak balas terhadap
seseorang. Contoh:
 Melalui pengamatan air muka orang yang berinteraksi akan
mengetahui banyak maksud yang terseurat dan tersirat
 Merupakan suatu naluri yang berhubung rapat dengan faktor
biologi dan fisiologi. Melaluinya dapat diketahui
keperibadian seseorang.
4
 Ahli komunikasi yang baik dapat mengesan perasaan sebenar
seseorang dengan mengamati air mukanya.
 Riak air muka berperanan penting menentukan jalinan
komunikasi yang dilalui untuk membentuk jalinan
komunikasi yang dilalui untuk membentuk jalinan
komunikasi yang mesra/positif, tunjukkanlah air muka yang
jernih.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesantunan berbahasa merupakan salah satu kajian dari ilmu pragmatik. Jika
seseorang membahas mengenai kesantunan berbahasa, berarti pula membicarakan
pragmatik. Kesantunan berbahasa memilki bentuk verbal dan nonverbal, dan juga
memiliki jenis lisan dan penulisan. Dalam kesantunan nonverbal terdapat 4 aspek
yang berpengaruh yaitu gerakan badan, gerakan mata, gerakan tangan, dan mimic
muka.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah kami buat dalam makalah di atas, maka
kami dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Saat pembuatan makalah sebaiknya melihat dulu contoh makalah lainnya agar
mendapat bayangan dalam pembuatannya.
2. Dalam proses pembuatannya diharapkan dibuat dengan baik dan benar.
3. Cara penulisan daftar pustaka sebaiknya sesuai dengan kaidah yang ditetapkan
untuk setiap jenis sumber referensi.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/9437/3/bab%202-08201241013.pdf

http://threecheese1997.blogspot.com/2015/09/bab-3.html

http://muzkesantunanmasyarakat.blogspot.com/2015/09/bentuk-dan-jenis-
kesantunan.html

https://www.academia.edu/40217247/Bentuk_dan_Jenis_Kesantunan

http://eprints.umm.ac.id/34132/2/jiptummpp-gdl-munawarah-45424-2-babi.pdf

Anda mungkin juga menyukai