Anda di halaman 1dari 14

MODUL

KIMIA KELAS XII


Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit

Disusun Oleh:
Fidya Khoirunnisa (13)
XII MIPA 1

SMA NEGERI 3 DEMAK


Tahun Ajaran 2021/2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Deskripsi..................................................................................................................4
1.3 Manfaat....................................................................................................................4
1.4 Materi pembelajaran................................................................................................4
BAB 2. KEGIATAN PEMBELAJARAN.........................................................................5
2.1 Kegiatan Pembelajaran I..........................................................................................5
2.1.1 Tujuan pembelajaran.........................................................................................5
2.1.2 Uraian materi.....................................................................................................5
2.1.3 Latian soal dan pembahasan..............................................................................6
2.2 Kegiatan Pembelajaran II.........................................................................................7
2.2.1 Tujuan pembelajaran.........................................................................................7
2.2.2 Uraian materi.....................................................................................................7
BAB 3. PENUTUP.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya modul kimia kelas XII Sifat
Koligatif Larutan Non Elektrolit. Karena atas petunjuk Nya, penulis dapat
menyelesaikan modul kimia ini. Modul ini disusun untuk menambah ilmu pengetahuan
dan menambah wawasan pembaca.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan pembaca memperoleh pemahaman tentang


sifat koligatif larutan non elektrolit. Kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam lingkungan.

Masih sangat banyak kekurangan dari penulis dalam pembuatan portofolio ini, maka
dari itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Demak, Juli 2021


Penulis,

Fidya Khoirunnisa

3
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,
maka penulis menyusun modul yang sesuai dengan tuntunan bagi para guru. Apalagi
dalam upaya untuk meningkatkan kemandirian dan kreatifan siswa dalam belajar, maka
modul merupakan suatu bahan ajar yang tepat digunakan. Kemudian diharapkan setelah
mempelajari modul ini kalian akan memperoleh pemahaman tentang konsep yang
berkaitan dengan sifat koligatif larutan non elektrolit.

1.2 Deskripsi
Modul ini berisi mengenai materi kimia kelas XII dengan materi sifat koligatif
larutan. Uraian materi mengenai sifat koligatif larutan non elektrolit,penurunan tekanan
uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, serta tekanan osmosis. Pelajari materi
dalam modul ini secara seksama agar kalian dapat mencapai deskripsi kompetensi yang
diharapkan dan dapat mensyukuri nikmat Allah swt yang telah menciptakan adanya
sifat koligatif larutan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Manfaat
Modul ini diharapkan dapat membantu siswa untuk menjelaskan tentang sifat
koligatif larutan non elektrolit.

1.4 Materi pembelajaran

a. Definisi sifat koligatif larutan non elektrolit


b. Penurunan tekanan uap
c. Kenaikan titik didih
d. Penurunan titik beku
e. Tekanan osmosis

4
BAB 2. KEGIATAN PEMBELAJARAN

2.1 Kegiatan Pembelajaran I


2.1.1 Tujuan pembelajaran
a. Siswa mampu menjelaskan sifat koligatif larutan non elektrolit
b. Siswa dapat menjelaskan tentang penurunan tekanan uap dan hukum raoult
2.1.2 Uraian materi
a. Definisi sifat kolegatif larutan non elektrolit
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
dan ukuran zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
Sifat koligatif larutan meliputi:
1) Penurunan tekanan uap (∆P)
2) Kenaikan titik didih (∆Tb)
3) Penurunan titik beku (∆Tf)
4) Tekanan osmotik (π)
b. Penurunan tekanan uap
Penguapan adalah proses lepasnya partikel partikel cairan ke udara di
atasnya dan berubah menjadi fasa gas (uap). Banyaknya uap yang terbentuk di
atas permukaan zat cair dinamakan dengan tekanan uap. Ketika partikel-partikel
zat cair meninggalkan kelompoknya menjadi uap, di saat yang bersamaan uap
tersebut akan kembali menjadi zat cair. Tekanan yang ditimbulkan pada saat
terjadi kesetimbangan antara jumlah partikel zat cair menjadi uap dan jumlah uap
menjadi zat cair disebut tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh yaitu tekanan uap
larutan di saat terjadi kesetimbangan antara jumlah partikel zat cair menjadi uap
dan jumlah uap menjadi zat cair dalam ruangan tertutup.
Pada tahun 1878, ahli kimia François-Marie Raoult melakukan eksperimen
perbedaan tekanan uap pada larutan. Raoult menemukan bahwa larutan memiliki
tekanan uap yang lebih rendah dibandingkan saat masih menjadi pelarut murni.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hukum Raoult menyebutkan bahwa
penurunan tekanan uap (ΔP) suatu larutan adalah besar tekanan uap pelarut murni
(Po) yang dikalikan dengan fraksi mol pelarutnya (Xp), sebagai berikut:

5
Jika urea dilarutkan ke dalam air lalu dididihkan, tekanan uapnya akan lebih
rendah dibanding air murni. Hal ini dikarenakan molekul-molekul urea
menghalangi molekul air untuk menguap sehingga larutan lebih sulit menguap.
Hal ini menyebabkan setiap larutan akan mengalami penurunan uap dibandingkan
pelarut murninya.
2.1.3 Latian soal dan pembahasan
1. Tekanan uap jenuh air pada temperatur 25 ºC adalah 23,76 mmHg.
Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air, jika ke dalam 90 gram air
dilarutkan 18 gram glukosa (C6H12O6)!
Jawab:

2. Tentukan tekanan uap jenuh air pada larutan yang mengandung 12%

6
massa urea, CO(NH2)2, jika tekanan uap air jenuh air pada temperature
300ºC adalah 31,82 mmHg!

Jawab:

2.2 Kegiatan Pembelajaran II


2.2.1 Tujuan pembelajaran
a. Siswa mampu menjelaskan tentang kenaikan titik didih
b. Siswa dapat menjelaskan tentang penurunan titik beku
c. Siswa dapat menjelaskan tentang tekanan osmosis
2.2.2 Uraian materi
a. Kenaikan titik didih
Sama dengan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih larutan terjadi
karna molekul-molekul terlarut menghalangi molekul air untuk menguap. Titik
didik merupakan titik dimana air mendidih. Titik didih terjadi pada saat tekanan
uap larutan sama dengan tekanan udara luar. Titik didih normal suatu cairan
merupakan suhu pada saat tekanan uap sama dengan tekanan 1 atm. Misalnya titik
didih normal air adalah 100 ºC. Titik didih air di daerah yang memiliki tekanan
lebih rendah seperti daerah pegunungan akan lebih rendah dari 100 ºC. Semakin
rendah tekanan udara luar, maka semakin rendah titik sisih sehingga air lebih
cepat mendidih di tempat tinggi. Kenaikan titik didih (ΔTb) adalah besar dari
konstanta elevasi titik didih (Kb) dikalikan dengan molalitas larutannya (m)
sebagai berikut:

7
Konstanta kenaikan titik didih bergantung pada jenis pelarutnya. Air memiliki Kb
0,52 sedangkan aseton memiliki Kb senilai 1,71.
b. Penurunan titik beku
Titik beku merupakan titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal
suatu zat adalah suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm
(keadaan normal). Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni
hingga membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami
penurunan.
Pada suatu larutan, zat terlarut menyebabkan larutan tersebut lebih pekat
dibandingkan pelarut murninya. Hal ini menyebabkan larutan akan lebih sulit
membeku, sehingga titik bekunya mengalami penurunan dari titik beku pelarut
murninya. Penurunan titik beku (ΔTb) adalah besar dari konstanta perubahan titik
beku (Kb) dikalikan dengan molalitas larutannya (m) sebagai berikut:

8
c. Tekanan osmosis
Tekanan osmotik adalah tekanan yang dihasilkan oleh osmosis atau
perpindahan partikel dari larutan yang pekat ke larutan yang lebih encer. Kedua
larutan ini dipisahkan oleh membran semipermeabel. Osmosis akan terus terjadi
hingga kedua larutan mencapai kesetimbangan. Tekanan osmotik dirumuskan
sebagai hasil kali dari konstanta gas (R), molaritas larutan (M), dan juga suhu
larutan (T) sebagai berikut:

2.2.3 Latian soal dan pembahasan

9
10
BAB 3. PENUTUP

Modul adalah salah satu bahan ajar pelajaran ilmu pengetahuan alam. Namun,
harus dipahami pula bahwa modul ini bukan satu-satunya rujukan bagi siswa untuk
melengkapi pengetahuan tentang pengetahuan alam tersebut, maka sangat disarankan
untuk membaca buku pengetahuan alam, ataupun ensiklopedia. Semoga modul ini dapat
menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan menyenangkan, sehingga proses
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Semoga siswa dengan
mempelajari materi tentang sifat koligatif larutan non elektrolit dapat memahaminya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2019. e-Modul Kimia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


Diakses tanggal 29 Juli 2021. http://repositori.kemdikbud.go.id/20651/
Priyambodo, Erfan. dkk. 2016. Buku siswa untuk SMA/MA kelas XII. Klaten: Intan
Pariwara.

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai