Anda di halaman 1dari 57

02

Volume 03
Agustus 2020

urnal
Ilmiah Penelitian
Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi
p-ISSN 2614-5650 e-ISSN 2686-2034

Analisis hubungan antara peran pendampingan suami


dengan tingkat kecemasan ibu pada proses
persalinan normal.
Nunung Nurjanah.

Karakteristik ibu bersalin dengan Oligohidramnion


di RSUD. Leuwiliang Kab. Bogor.
Rahmawati.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan jenis persalinan


pada ibu bersalin yang mengalami plasenta previa
di RSUD. Sayang Cianjur.
Lena Sri Diniyati.

Efektifitas penggunaan rebusan daun sirih hijau


(piper betle linn) terhadap kejadian keputihan pada remaja
putri di Desa Sukamaju Kec.Cigudeg Kab.Bogor.
Dewi Puspitasari, Ina Siti Kholifah.

Pengaruh baby massage terhadap durasi menyusui dan


aktifitas tidur bayi 0-6 bulan di BPM.Bd.Ade Karnita
Ciawi Kab.Bogor.
Fina Sancaya Rini, Siti Salsabila.
SUSUNAN DEWAN REDAKSI

PIMPINAN UMUM
Siti Rafika Putri, SST,M.Kes

PENANGGUNGJAWAB
Lena Sri Diniyati, SST, M.Kes

PEMIMPIN REDAKSI
Fina Sancaya Rini, SST, M.Kes

DEWAN REDAKSI
Engkus Hernayadi,S.E.

ANGGOTA DEWAN REDAKSI


Dewi Puspitasari, SST,M.Kes
Rahmawati, SST,M.Kes
Lilis Suryati, SST
Dedi Supriyadi

INSTITUSI PENERBIT
Akademi Kebidanan Al-Ikhlas Cisarua

ALAMAT REDAKSI
Akademi Kebidanan AL- Ikhlas
JL. Hankam, Desa Jogjogan, Cisarua, Kab.Bogor
Telp. (0251) 8251645, Fax (0251) 8251650
https://akbid-alikhlas.e-journal.id/JIPKR : e-mail : lppmakbid@gmail.com

i
DAFTAR ISI

Judul Jurnal Halaman

Analisis hubungan antara peran pendamping suami dengan tingkat


Kecemasan ibu pada proses persalinan normal.
Nunung Nurjanah. 1 - 11

Karakteristik ibu bersalin dengan Oligohidramnion di RSUD. Leuwiliang


Kabupaten Bogor.
Rahmawati. 12 - 18

Faktor-faktor yang berhubungan dengan jenis persalinan pada ibu bersalin


yang mengalami plasenta previa di RSUD. Sayang Cianjur.
Lena Sri Diniyati. 19 - 30

Efektifitas penggunaan rebusan daun sirih (piper betle linn) terhadap


Kejadian keputihan pada remaja putri di Desa Sukamaju Kec. Cigudeg
Kabupaten Bogor.
Dewi Puspitasari, Ina Siti Kholifah 31 - 45

Pengaruh Baby Massage terhadap durasi menyusui dan aktifitas tidur bayi
0-6 bulan di BPM.Bd.Ade Karnita Ciawi Kabupaten Bogor.
Fina Sancaya Rini, Siti Salsabila 46 - 54

ii
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERAN PENDAMPING SUAMI
DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA
PROSES PERSALINAN NORMAL
Nunung Nurjanah
Program Studi Kebidanan, STIKes Muhammadiyah Cirebon
Jalan Kalitanjung Timur No. 14/18 A Kel.Kec Harjamukti Kota Cirebon
Email : nung.bidan@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Proses persalinan merupakan sebuah proses yang indah dan luar biasa yang
merupakan peristiwa terpenting dalam hidup manusia, suatu proses yang dapat dilalui
dengan tenang, nyaman. Rasa sakit diakibatkan oleh rasa takut dan kecemasan. Pada saat
proses persalinan peran pendamping sangat dibutuhkan untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan ibu ketika bersalin. Latar belakang penelitian ini oleh banyaknya kasus rujukan
akibat partus lama dan banyaknya ibu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan. Ibu Bersalin yang melahirkan di Praktik Mandiri Bidan (PMB)Gunung Jati
Kabupaten Cirebon pada tahun 2016 berdasarkan wawancara dari 5 persalinan , 2 orang
persalinan normal didampingi suami dan 3 orang persalinan dirujuk tidak didampingi
suami. Tujuan: mengetahui hubungan peran pendamping persalinan dengan tingkat
kecemasan ibu pada proses persalinan di PMBGunung Jati Kabupaten Cirebon Periode 1
Januari s.d 23 Januari Tahun 2016. Metode :analitik dengan pendekatan cross sectional.
Subjek dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin yang melahirkan di PMB Kabupaten
Cirebon. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan menggunakan Analisis
Univariat dan Analisis Bivariat. Hasil Penelitian: mayoritas ibu bersalin dengan Tingkat
kecemasan berat sebanyak 15 Responden (50 %) , tingkat kecemasan sedang sebanyak 12
responden (40%), dan responden yang mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak 3
(10%). Mayoritas ibu bersalin mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 15 (50%)
dengan p-value sebesar 0,000 sedangkan nilai α sebesar= 0,05 karena p-value lebih kecil
dari nilai α. Kesimpulanterdapat hubungan antara peran pendamping persalinan dengan
tingkat kecemasan ibu pada proses persalinan .Diharapkan tenaga kesehatan khususnya
Bidan dapat meningkatkan pelayanan, dapat melakukan pertolongan dan asuhan kebidanan
yang dapat mengurangi Tingkat Kecemasan pada Ibu bersalin, dapat segera ditangani
sehingga tidak membawa dampak yang buruk kepada ibu dan janin.

Kata Kunci : Proses Persalinan,,Pendamping Persalinan, Tingkat Kecemasan

1
ABSTRACT

Introduction: Childbirth is a process that is beautiful and extraordinary which is the most
important event in human life, a process that can be passed calmly, comfortably. Pain
results from fear and anxiety. During the delivery process, the role of a companion is
needed to reduce the pain felt by the mother during childbirth. The background of this
research is the number of referral cases due to prolonged labor and the number of mothers
who experience anxiety in facing childbirth. Maternity women who gave birth at the
Midwives Practice (PMB) Gunung Jati District, Cirebon Regency in 2016 based on
interviews of 5 deliveries, 2 normal deliveries accompanied by their husbands and 3 births
were referred not accompanied by their husbands. Objective: to determine the relationship
between the role of childbirth assistants and the level of maternal anxiety in the delivery
process in PMB Gunung Jati Region, Cirebon Regency, January 1 to January 23, 2016.
Methods: analytic with cross sectional approach The subjects in this study were all women
giving birth in PMB Gunung Jati Region, Cirebon Regency. Data collection using primary
data using Univariate Analysis and Bivariate Analysis. Results: The majority of mothers
giving birth with severe anxiety levels were 15 respondents (50%), 12 respondents (40%)
had moderate anxiety levels, and 3 (10%) respondents who experienced mild anxiety
levels. The majority of maternal mothers experienced a severe level of anxiety as much as
15 (50%) with a p-value of 0,000 while the α value was = 0.05 because the p-value was
smaller than the α value. The conclusion is that there is a relationship between the role of
childbirth assistants and the level of maternal anxiety in the delivery process. It is hoped
that health workers, especially midwives can improve services, can provide assistance and
midwifery care that can reduce anxiety levels in mothers giving birth, can be handled
immediately so that it does not have a bad impact on the mother and fetus.

Keywords: Labor, Childbirth Assistants, Anxiety Level

2
PENDAHULUAN
Proses persalinan adalah suatu proses persalinan (Simkin dan Ancheta, 2015
alami yang mampu mengubah hidup dalam Michelle dan Murray, 2013: 291)
seorang wanita, saat wanita bersalin
dengan penuh dukungan dari orang – American College Of Obstetricians and
orang dekatnya, ia akan mendapatkan Gynecologist (ACOG) meyakini bahwa
kekuatan dan pengalaman yang luar dengan melibatkan pasien secara aktif
biasa. Sebagian ibu hamil, proses dalam perawatan mereka termasuk dalam
persalinan adalah proses yang dinantikan, memenuhi permintaan ibu didampingi
proses yang mendebarkan dan penuh selama persalinan akan meningkatkan
dengan sukacita. Namun sebagian besar kepuasan pasien dan meningkatkan
orang beranggapan bahwa proses kesehatan (Michelle dan Murray, 2013,
persalinan adalah proses dimana sang ibu 2013: 7).
dalam keadaan antara hidup dan mati.
Proses yang sangat menakutkan, proses Menurut David A. Tomb (1993) dalam
yang menyiksa. Menurut Christine Direja (2011:41) kecemasan adalah
Northrup, M.D bahwa proses kelahiran kekhawatiran yang tidak jelas dan
bayi dirancang secara alami agar ibu dan menyebar yang berkaitan dengan
keluarga mengalami puncak perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
kegembiraan, kepuasan dan rasa penuh Keadaan emosi ini tidak memiliki objek
kasih. Tubuh seorang wanita secara spesifik. Ansietas atau kecemasan juga
otomatis memproduksi dan mengeluarkan merupakan suatu perasaan takut yang
hormon alami yang mampu memberikan tidak menyenangkan dan tidak
rasa nyaman dan kepuasan. ( Yesie, dibenarkan yang disertai dengan gejala
2011). fisiologis, sedangkan pada gangguan
ansietas terkandung unsur penderitaan
Proses persalinan merupakan pengalaman yang bermakna dan gangguan fungsi
yang membutuhkan banyak tenaga, emosi yang disebabkan oleh kecemasan
serta fisik. Banyak ibu yang megalami tersebut.
perubahan psikologis seperti sulit tidur,
ketakutan , kesepian, stress, marah, Cemas (Ansietas) adalah sebuah emosi
keletihan , kecewa , perasaan putus asa , dan pengalaman subjektif dari seseorang.
terutama kecemasan dalam menghadapi Keadaan yang membuat sesorang tidak

3
nyaman dan terbagi dalam beberapa Faktor psikologis yang dapat membantu
tingkatan (Kusuma & hartono, 2011). proses persalinan salah satunya
Kecemasan mempunyai segi yang pendamping persalinan. Keadaan
disadari seperti rasa takut, terkejut, tidak psikologis ibu sangat mempengaruhi
berdaya, terancam. Faktor factor yang proses persalinan, ibu bersalin yang
mempengaruhi timbulnya rasa takut, didampingi oleh suami dan orang orang
cemas diantaranya berkaitan dengan yang dicintainya cenderung mengalami
dukungan dari keluarga dan mertua proses persalinan yang lancar
membuat individu merasa lebih dibandingkan ibu bersalin yang tanpa
diperhatikan dalam menjalani persalinan didampingi suami atau orang-orang yang
( Varney, 2007). dicintai cenderung mengalami proses
persalinan yang lebih lancar
Kecemasan yang dialami oleh ibu dibandingkan dengan ibu bersalin yang
bersalin ini semakni lama akan semakin tanpa didampingi suami atau orang yang
meningkat seiring dengan semakin dicintai. Ini menunjukkan dukungan
seringnya kontraksi muncul sehingga mental berdampak positif bagi keadaan
keadaan ini akan membuat ibu semakin psikis ibu , yang berpengaruh pada
tidak kooperatif, stress persalinan secara kelancaran proses persalinan (Asrinah,
reflex menyebabkan peningkatan kadar 2010).
katekolamin ibu jauh diatas kadar yang
ditemukan pada wanita yang tidak hamil Dukungan yang penuh kasih sayang akan
atau wanita hamil sebelum persalinan. dengan cepat mengurangi kebutuhan ibu
Stress psikologis dan hipoksia yang terhadap obat anestesi. Hal ini diperkuat
berkaitan dengan nyeri dan rasa cemas oleh pernyataan Christine bahwa
meningkatkan sekresi adrenalin. dukungan yang baik akan membantu ibu
Peningkatan sekresi adrenalin dapat menurunkan rasa nyeri yang diderita.
menyebabkan kontrraksi uterus Dalam kondisi rileks, tubuh akan
berlebihan sehingga terjadi vasokontriksi memproduksi hormone bahagia ,
akibatnya aliran darah uterus menurun. mengeluarkan hormon alami yang
Sehingga mengakibatkan hipoksia dan mampu memberikan rasa nyaman dan
bradikardi janin yang akhirnya akan kepuasan. Hormon tersebut adalah
terjadi kematian janin ( Code & Dunstall, endorphin dan oxytocin/ oksitosin .
2006). (Yesie, 2011).

4
Berdasarkan penelitian tentang dukungan kecemasan dibanding ibu primigravida
dan peran pendamping suami membantu yang menghadapi proses persalinan kala I
proses persalinan, membuat isteri tenang dengan didampingi oleh suami. Penelitian
dan faktor psikis dalam menghadapi lain yang dilakukan oleh Eka Kartikasari
persalinan merupakan factor yang sangat (2015) didapatkan hasil didapatkan 17
mempengaruhi kelancaran persalinan responden yang didampingi keluarga
atau tidaknya proses persalinan. dengan tingkatan kurang baik sebanyak
Pendamping persalinan dapat 15 orang (88,2%) mengalami kecemasan
memberikan rasa aman dan nyaman bagi berat, sedangkan 15 orang yang
ibu yang akan bersalin. Pendamping didampingi keluarga dengan tingkatan
persalinan sangat penting bukan hanya baik hanya empat orang (26,7%)
suami, tetapi keluarga, kerabat orang tua mengalami kecemasan berat.
sangat membantu kelancaran proses
persalinan. (Musbikin,2006) Berdasarkan hasil pra survey di Praktik
Mandiri Bidan (PMB) Kecamatan
Berdasarkan penelitian yang telah Gunung Jati Kabupaten Cirebon pada
dilakukan sebelumnya yang dimuat tahun 2016 berdasarkan wawancara dari
dalam beberapa jurnal penelitian 5 persalinan , 2 orang (40 %) persalinan
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan normal didampingi suami dan 3 orang
yang dialami oleh ibu yang mendapatkan (60%) persalinan dirujuk tidak
pendampingan suami dalam proses didampingi suami.
persalinannya memiliki proporsi tingkat
kecemasan ringan dibandingkan dengan Berdasarkan uraian diatas maka penulis
ibu yang tidak mendapatkan tertarik untuk membuktikan adakah
pendampingan suami atau keluarga hubungan antara peran pendamping
cenderung memiliki tingkat kecemasan dengan tingkat kecemasan ibu pada
berat. Seperti penelitan yang telah proses persalinan dengan. Tujuan dalam
dilakukan oleh Pevi Primasnia (2013) di penelitian ini meningkatkan kualitas
Rumah Bersalin Kota Ungaran pelayanan kepada ibu persalinan dan
didapatkan hasil ibu primigravida yang mengizinkan untuk memilih pendamping
menghadapi proses persalinan kala I persalinan sesuai kenyamanan ibu yang
tanpa didampingi oleh suami mempunyai akan bersalin.
peluang 6,750 kali untuk terjadi

5
METODE PENELITIAN Wilayah Kecamatan Gunung Jati Kab
Penelitian ini menggunakan metode Cirebon periode 1 Januari s.d 23Januari
analitik dengan desain cross sectional. 2016 sebanyak 30 responden dengan
Populasi penelitian semua ibu bersalin teknik pengambilan sampel
dengan persalinan normal di PMB menggunakan total sampling .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Distribusi frekuensi Peran Pendamping Persalinan yang didampingi suami
di PMB Wilayah Gunung Jati Kab Cirebon
Tahun 2016

Pendamping Suami N %
Ya 13 43,33
Tidak 17 56,67
Total 30 100
Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat Menurut peneliti kehadiran pendamping


diperoleh bahwa mayoritas ibu bersalin selama persalinan dapat memberikan
tidak didampingi suami sebanyak 17 pengaruh positif terhadap ibu, dengan
responden (56,67%) . Berdasarkan hasil adanya pendamping persalinan. Peneliti
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berpendapat bahwa tingkat kecemasan
gambaran pendampingan persalinan oleh pada ibu bersalin di PMB Wilayah
suami lebih sedikit dibandingkan yang Gunung Jati Kabupaten Cirebon
mendapatkan pendampingan. dikategorikan berat salah satunya tidak
adanya dukungan suami .

6
Tabel 2
Distribusi frekuensi Tingkat Kecemasan Pada Proses Persalinan
Di PMB Wilayah Gunung Jati Kabupaten Cirebon
Tahun 2016
Tingkat Kecemasan N %
Ringan 3 10
Sedang 12 40
Berat 15 50

Total 30 100
Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat Pengertian lain cemas adalah suatu


diperoleh bahwa mayoritas ibu bersalin keadaan yang membuat seseorang tidak
memiliki tingkat kecemasan yaitu tingkat nyaman dan terbagi dalam beberapa
kecemasan berat sebanyak 15 responden tingkatan. Jadi cemas berkaitan dengan
(50 %). Menurut teori yang perasaan yang tidak pasti.dapat
dikemukakanoleh Kusuma & Hartono disimpulkan bahwa mayoritas ibu
(2011) Cemas (Ansietas) adalah mengalami kecemasan karena responden
merupakan sebuah emosi dan tidak mendapatkan pendampingan dari
pengalaman subjektif dari seseorang. suami.
Tabel 3
Hubungan Peran Pendamping dengan Tingkat Kecemasan
pada Proses Persalinan pada Ibu Bersalin
Tahun 2016
Peran Pendamping YA TIDAK
Tingkat Kecemasan F % F % % Pvalue

Ringan 3 10 5 16,67 26,67

Sedang 5 16,67 7 23,33 40 0,00

Berat 5 16,66 5 16,67 -8


Total 13 43,33 908 90

Sumber Data : Data Primer , 2016

7
Berdasarkan tabel 3 , dapat diperoleh dukungan dari suami, orang tua dan
hasil ibu bersalin yang mengami tingkat kerabat yan disuka ibu, sangat diperlukan
kecemasan yaitu sebanyak 15 (50%). dalam menjalani proses persalinan
Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh (JNPK.-KR , 2008)
nilai p Value = 0,000. Dapat disimpulkan
terdapat hubungan antara peran Hasil penelitian erat hubungannya
pendamping persalinan dengan tingkat dengan dukungan dari keluarga atau
kecemasan pada proses persalinan. suami yang medampingi ibu selama
proses persalinan (Yeyeh, 2009).
Dalam proses persalinan Bidan berperan Menurut Yeyeh wanita yang memperoleh
dalam memberikan asuhan sayang ibu, dukungan emosional selama persalinan
artinya yang menghargai budaya, akan mengalami waktu persalinan yang
kepercayaan dan keinginan sang ibu lebih pendek, intervensi medis lebih
dalam pendampingan persalinan( sedikit dukungan yang diterima atau tidak
Purwoastuti, 2015). Pendampingan diterima oleh seorang wanita.
adalah perilaku kehadiran seorang teman
senantiasa memberikan suatu dukungan Sesuai dengan pendapat Rohma (2010)
fisik dan psikis secara aktif terus menerus bahwa dukungan yang terus menerus dari
dan berkesinamungan dalam mengikuti seorang pendamping persalinan kepada
seluruh proses persalinan dari mulai Kala ibu selama proses persalinan dan
I sampai Kala IV terutama pendamping melahirkan dapat mempermudah proses
suami ketika istri melahirkan, tugas persalinan dan melahirkna itu sendiri,
pendamping selama proses persalinan. mengurangi kebutuhan tindakan medis.
Kondisi psikologis yang nyaman, rileks
Ada kalanya ibu merasa khawatir dalam dan tenang dapat terbentuk melalui
menjalani kala II persalinan, berikan rasa dukungan kasih sayang keluarga. Bentuk
aman dan semangat serta tentramkan dukungan bisa berupa support mental,
hatinya selama proses persalinan berbagi pengalaman saat menjalani
berlangsung, dukungan dan perhatian proses persalinan, hal-hal positif sehingga
akan mengurangi perasaan tegang, berpengaruh pada kekuatan ibu saat
dukungan dan perhatian akan mengurangi melahirkan bayinya.
perasaan tegang, membantu kelancaran
proses persalinan dan kelahiran bayi,

8
Sesuai Pernyataan menurut Christine penolong. Factor psikis juga sangat
Northup, M.D dalam bukunya Women menentukan keberhasilan persalinan,
Bodies, Women Wisdom bahwa saat dimana kecemasan atau ketegangan, rasa
wanita bersalin dengan penuh dukungan tidak aman dan kekhawatiran yang timbul
dari orang terdekatnya ia akan karena dirasakan terjadi sesuatu yang
mendapatkan kekuatan dan pengalaman tidak menyenangkan tapi sumbernya
luar biasa . proses persalinan adalah sebagian besar tidak diketahui dan
peristiwa seksual. Proses ini mampu berasal dari dalam (intra psikis) dapat
memberikan sensasi seksual kepada mengakibatkan persalinan menjadi lama /
seorang wanita. Saat kepala bayi turun ke partus lama atau perpanjangan kala II
dalam jalan lahir , proses ini menekan (Depkes RI Pusdiknakes)
titik G-Spot dan semua system syaraf
yang berhubungan dengan perasaan dan Sesuai dengan penelitian Eka Kartikasari
rangsangan seksual. bahwa ada hubungan antara
pendampingan keluarga dengan tingkat
Selain itu pernyataan yang diungkapkan kecemasan ibu primigravida dalam
oleh Ina May Gaskin dalam bukunya menghadapi proses persalinan Kala I di
Orgasmic Birth, energy yang didapatkan Rumah Bersalin. Ibu bersalin yang tidak
bayi adalah apa yang didaparkan bayi mendapatkan pendampingan memiliki
tersebut dari luar. Banyak wanita peluang 0,048 kali lebih berisiko untuk
merasakan orgasme yang paling kuat mengalami kecemasan berat
dalam hidup mereka ketika mereka dibandingkan dengan responden yg
melahirkan didalam lingkungan dimana didampingi keluarga dengan tingkatan
mereka dicintai, dipuja, dikasihi dan baik.
didukung secara penuh oleh orang orang
terdekatnya .Menurut Varney Et Al Kehadiran pendamping persalinan selama
(2007) menyatakan bahwa pendampingan proses persalinan dapat memberikan
suami selama persalinan mempunyai pengaruh positif terhadap ibu, dengan
dampak yang sangat positif bagi adaya pendamping suami ibu dapat
psikologis ibu. berbagi rasa sakit dan suami dapat
memberikan ketenangan , penghiburan
Proses persalinan selain dipengaruhi oleh pada istri dengan cara memegang tangan
factor passage, passenger, power dan istri, membelai, melakukan usapan

9
lembut pada punggung dan memberikan pendampingan persalinan merupakan
support serta motivasi agar istri lebih factor pendukung dalam lancarnya
kuat dalam menjalani proses persalinan karena efek perasaan wanita
persalinannya. terhadap persalinan yang berbeda
berkaitan dengan persepsi orang yang
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan mendukung, dari orang yang terdekat
Anik Marynani (2010) bahwa dapat mempengaruhi kecemasan ibu.

KESIMPULAN suami dengan tingkat kecemasan ibu


Berdasarkan hasil penelitian yang telah pada proses persalinan (p Value 0,000 <
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada 0,05).
hubungan antara peran pendamping

DAFTAR PUSTAKA Varney Helen. (2007).Buku Ajar Asuhan


Aprillia,Yesie. 2011. Siapa Bilang Kebidanan. Jakarta: EGC
Melahirkan itu Sakit. Yogyakarta: Andi Walyani Elizabeth & Purwoastuti
Arikunto , S (2006). Prosedur Penelitian Ending. 2015. Asuhan Kebidanan
suatu pendekatan Praktik . Jakarta Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
: Rineka Cipta Yogyakarta: Perpusatakaan Nasional RI.
Asrinah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Yeyeh Ai.(2009) Asuhan Kebidanan II
Masa Persalinan, Yogyakarta : EGC Persalinan. Jakarta: TIM
Michelle & Murray. 2013. Persalinan Diana Septi Anggraeni, dkk. 2014.
dan melahirkan. EGC.363 Halaman Pengaruh Dukungan Suami
Musbikin, I. 2006. Persiapan dalam Proses Persalinan dengan
Menghadapi Persalinan. Jakarta: Mitra Nyeri Persalinan di RSIA Bunda
Pustaka Arif Purwokerto. Jurnal Ilmiah
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Kebidanan Vol.5 No. 1 Edisi Juni
Metodologi Penelitian Kesehatan. 2014, hlm 1-12
Jakarta: Rineka Cipta Eka Kartikasari , dkk. 2015. Hubungan
Sumarah dkk. (2010). Perawatan Ibu Pendampingan Keluarga dengan Tingkat
Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya Kecemasan Ibu Primigravida dalam
menghadapi Proses Persalinan. Jurnal

10
Keperawatan, volume XI, No. 2 Oktober Tingkat Kecemasan Ibu
2015. Primigravida dalam Menghadapi
Eka Putri Primasari. Dkk. 2017. Proses Persalinan Kala I di
Hubungan karakteristik Rumah Bersalin Kota Ungaran.
pendamping persalinan dengan Prosiding Konferensi Nasional
tingkat kecemasan pendamping PPNI Jawa Tengan 2013.
saat mendampingi persalinan Meta Rosidana. 2018.Hubungan
normal. Jurnal Menara Ilmu vol. Pendampingan suami terhadap
XI Jilid I No. 77 Oktober 2017 Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin
Pevi Primasnia, dkk. 2013. Hubungan di RB Citra Palembang Tahun
Pendampingan suami dengan 2018.

11
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN OLIGOHIDRAMNION
DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR.

Rahmawati
Dosen Akademi Kebidanan Al-Ikhlas
Jl.Hankam Ds. Jogjogan Kec. Cisarua Kab. Bogor
rahmawatijurnal@gmail.com

ABSTRAK

Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit. Saat kehamilan cukup bulan,
jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 – 500 ml, tetapi jumlah tersebut dapat berfariasi dan bahkan
dapat lebih sedikit dari jumlah tersebut.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana Karakteristik Ibu Bersalin dengan
Oligohidramnion di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor Tahun 2014?”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin dengan
oligohidramnion berdasarkan usia, usia kehamilan, dan paritas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik ibu bersalin dengan oligohidramnion menurut usia
tertinggi pada usai 20-35 tahun yaitu sebanyak 37 orang ( 63,80%), menurut usia kehamilan tertinggi
pada usia kehamilan >41 minggu yaitu sebanyak 37 orang (63,80%), menurut paritas tertinggi pada
multipara yaitu sebanyak 29 orang (50%).
Kesimpulanya adalah oligohidramnion sering terjadi pada ibu yang usia kehamilannya >41 minggu
dan dapat menyebabkan hipoksia kronis, turunnya fungsi plasenta, resiko kompresi tali pusat, gawat
janin dan meningkatnya insiden Sectio Caesaria. Tetapi pada awal kehamilan juga dapat terjadi
oligohidramnion tapi masih jarang dijumpai dan biasanya sering memiliki prognosis buruk.
Disarankan kepada ibu bersalin untuk rajin dan teratur memeriksakan kandungannya saat hamil
sehingga risiko terjadinya oligohidramnion dapat terdeteksi sebelum persalinan.

Kata Kunci : Oligohidramnion, Karakteristik

12
ABSTRACT

Oligohydramnios is the amount of amniotic fluid is too mild. aterm pregnancy, sum of amniotic fluid
is about 300-500 ml, but the sum can be varied and can even be less than that sum.
The statement problem of this research is "How characteristic of Mother Maternity Hospital with
Oligohydramnios in Bogor Regency Leuwiliang 2014?".
This study aims to determine the frequency distribution characteristics with oligohydramnios maternal
age, gestational age, and parity.
The results showed that maternal characteristics oligohydramnios by the highest age at 20-35 years
after as many as 37 people (63.80%), according to the highest gestational age at gestation> 41 weeks
as many as 37 people (63.80%), according to the highest parity in multiparas as many as 29 people
(50%).
Conclusion is oligohydramnios often occurs in women who gestation> 41 weeks and can lead to
chronic hypoxia, the decline in placental function, the risk of compression of the umbilical cord, fetal
distress and the rising incidence of Sectio Caesaria. But in early pregnancy may also occur
oligohydramnios but still rare and usually often have a poor prognosis. Suggested to maternal to
diligently and regularly check its contents during pregnancy so that the risk of oligohydramnios can
be detected before birth.

Keywords: Oligohydramnios, Characteristics

13
PENDAHULUAN
Angka kematian ibu dan bayi merupakan Dampak Oligohidramnion yaitu dapat
tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan mengganggu kehidupan janin, bahkan
suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah dapat mengakibatkan kondisi gawat janin.
sangat menekankan untuk menurunkan Seolah-olah janin tumbuh di kamar yang
angka kematian ibu dan bayi melalui sempit yang membuatnya tidak bisa
program-program kesehatan. Bidan bergerak bebas. Efek lainnya, janin
sebagai salah satu sumber daya manusia berkemungkinan memiliki cacat bawaan
bidang kesehatan merupakan ujung pada saluran kemih, pertumbuhannya
tombak atau orang yang berada di garis terhambat, bahkan meninggal sebelum
terdepan yang berhubungan langsung dilahirkan. Sesaat setelah dilahirkan juga
dengan wanita sebagai sasaran program sangan mungkin bayi berisiko tak segera
bernafas secara spontan dan teratur (Asri
Menurut WHO (World Health Hidayat,2010).
Organization) pada tahun 2010 adalah Menurut rekam medik pada tahun 2013 di
sebanyak 536.000 perempuan meninggal RSUD Leuwiliang terdapat kasus
akibat persalinan.(WHO,2010) Oigohidramnion sebanyak 41 kasus dari
1640 ibu bersalin yaitu sekitar (2,50%)
Berdasarkan SDKI 2012 rata-rata angka sedangkan pada tahun 2014 terjadi
kematian ibu di Indonesia (AKI) tercatat peningkatan sebanyak 58 kasus dari 1556
mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. ibu bersalin yaitu sekitar (3,72%).
Sedangkan untuk data Angka kematian
bayi (AKB) di Indonesia 32 per 1000 Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya
kelahiran hidup (SDKI 2012). karakteristik ibu bersalin dengan
oligohidramnion di RSUD Leuwiliang
Di Provinsi Jawa Barat, jumlah ibu yang Kabupaten Bogor tahun 2014.
meninggal saat melahirkan pada tahun
2013 adalah 781 kasus dan pada tahun METODE PENELITIAN
2014 turun menjadi 747 kasus.
Penelitian ini menggunakan desain
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota penelitian deskriptif untuk
Bogor, jumlah kematian ibu pada tahun menggambarkan karakteristik ibu bersalin
2011 mencapai 7 orang dan AKB menurun dengan oligohidramnion di RSUD
menjadi 44 bayi (Dian, 2012 ). Leuwiliang tahun 2014.

14
mendeskripsikan karakteristik masing –
Penelitian ini dilakukan di RSUD masing tabel variabel yang dikehendaki
Leuwiliang pada tanggal 17 Februari tahun sesuai standar dan analisis ini
2014 pemilihan tempat ini berdasarkan menghasilkan distribusi presentase dan
atas pertimbangan RSUD Leuwiliang disajikan secara deskriptif. Data presentase
sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah dihitung dengan menggunakan data serba
sakit rujukan. guna (Notoadmodjo, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah HASIL PENELITIAN


seluruh ibu bersalin dengan
Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang
oligohidramnion di RSUD Leuwiliang
merupakan salah satu instansi pemerintah
pada Tahun 2013 yang tercatat ada
Kabupaten Bogor yang melakukan
sebanyak 58 orang.
pelayanan publik bergerak dibidang
layanan kesehatan masyarakat. RSUD
Sampel yang diambil dengan
Leuwiliang beralamat di Jl. Raya Cibeber
menggunakan teknik total sampling yaitu
1 Leuwiliang Bogor.
seluruh ibu bersalin yang mengalami
Oligohidramnion di RSUD Leuwiliang
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ibu
tahun 2014 yaitu sebanyak 58 orang.
bersalin dengan kejadian oligohidramnion
di RSUD Leuwiliang tahun 2014 terdapat
Data yang diambil adalah data sekunder
58 orang.
yang prosedur pengambilannya yaitu
meminta surta izin Direktorat Sumber Tabel 1.
Daya Manusia dan Pendidikan Bagian Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu
Bersalin dengan Oligohidramnion
Pendidikan dan Penelitian RSUD berdasarkan usia di RSUD Leuwiliang
Leuwiliang setelah itu melakukan Tahun 2014

pengambilan data di rekam medik RSUD No Usia Frekuensi Persentase (%)


Leuwiliang dengan cara mengambilan data 1 <20 11 18,96
Ibu Bersalin dengan kejadian 2 20-35 37 63,80
Oligohidramnion dari dokumentasi rekam 3 >35 10 17,24
medik Tahun 2014. Jumlah 58 100

Analisis Univariat (analisis statistik)


adalah analisis yang menjelaskan atau

15
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan hasil Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu
bahwa dari 58 responden ibu yang
Bersalin dengan Oligohidramnion
mengalami persalinan dengan berdasarkan paritas di RSUD
Leuwiliang Tahun 2014
Oligohidramnion berdasarkan usia yang
tertinggi adalah usia 20-35 tahun No Paritas Frekuensi Persentase
(%)
berjumlah 37 responden ( 63,79%), dan Primipara 27 46,55
1
terendah adalah usia >35 tahun berjumlah
2 Multipara 29 50
10 responden (17,24%).
3 Grande 2 3,45
Multipara
Tabel 2. Jumlah 58 100
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu
Bersalin dengan Oligohidramnion
berdasarkan usia kehamilan di RSUD Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan hasil
Leuwiliang Tahun 2014
bahwa dari 58 responden ibu yang
No Usia Frekuensi Persentase mengalami persalinan dengan
Kehamilan (%)
Oligohidramnion berdasarkan paritas yang
1 37-40 21 36,20 tertinggi terdapat pada Multipara
minggu
berjumlah 29 responden (50%), dan
2 >41 minggu 37 63,80
terendah terdapat pada grande multipara

Jumlah 58 100 berjumlah 2 responden (3,45%).

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan hasil PEMBAHASAN


bahwa dari 58 responden ibu yang Berdasarkan hasil penelitian pada ibu
mengalami persalinan dengan bersalinan dengan oligohidramnion di
Oligohidramnion berdasarkan usia RSUD Leuwiliang tahun 2014 dapat
kehamilan yang tertinggi adalah usia diketahui ibu bersalin dengan
kehamilan >41 minggu berjumlah 37 oligohidramnion dari 58 responden
responden ( 63,80%), dan terendah adalah sebagian besar pada usia 20-35 tahun yaitu
usia kehamilan 37-40 minggu berjumlah sebanyak 37 responden atau sebesar
21 responden (36,20%). 63,80%, sedangkan sebagian kecil pada
ibu yang berusia >35 tahun yaitu sebanyak
10 responden atau sebesar 17,24%.

Hal ini sesuai dengan teori yang


dikemukakan oleh Masruroh (2011) bahwa

16
usia reproduksi yang normal pada umur 20 RSUD Leuwiliang tahun 2014 dapat
– 35 tahun, karena pada usia tersebut organ diketahui ibu bersalin dengan
reproduksi sudah berfungsi secara optimal. oligohidramnion dari 58 responden
Jika seorang wanita hamil pada umur < 20 sebagian besar pada multipara yaitu
tahun, dianggap sebagai kehamilan risiko sebanyak 29 responden atau sebesar 50%.
tinggi karena alat reproduksi belum siap
untuk hamil sehingga mempengaruhi Hal ini sesuai dengan teori yang
pembentukan selaput ketuban dan lapisan dikemukakan oleh Eza Yusnella (2012),
plasenta. Sedangkan pada usia >35 tahun Paritas adalah keadaan kelahiran (partus)
terjadi penurunan kemampuan organ-organ atau jumlah anak yang dilahirkan baik
reproduksi yang berpengaruh pada proses lahir hidup, persalinan akan semakin
embrio genesis sehingga selaput plasenta mudah dengan semakin banyak
menjadi lebih tipis dan mudah terjadi pengalaman melahirkan, persalinan yang
perdarahan saat persalinan. berulang-ulang justru mempunyai banyak
resiko, sedangkan komplikasi yang serius
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu meningkat pada persalinan ketiga dan
bersalinan dengan oligohidramnion di seterusnya.
RSUD Leuwiliang tahun 2014 dapat
KESIMPULAN
diketahui ibu bersalin dengan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka
oligohidramnion dari 58 responden
dapat disimpulkan :
sebagian besar pada usia kehamilan >41
1. Hasil penelitian dari 58 responden ibu
minggu yaitu sebanyak 37 responden atau
bersalin dengan Oligohidramnion
sebesar 63,80%.
berdasarkan usia ibu adalah responden
usia 20-35 tahun sebanyak 37
Hal ini sesuai dengan teori yang
responden ( 63,80%).
dikemukakan oleh Hana Nurhanifah
2. Hasil penelitian dari 58 responden ibu
(2013) bahwa oligohidramnion dengan
bersalin dengan Oligohidramnion
usia kehamilan postterm jumlah cairan
berdasarkan usia kehamilan adalah
yang tersisa mungkin hanya 100 sampai
responden usia kehamilan >41 minggu
200 ml atau kurang, dari 511 kehamilan
sebanyak 37 responden (63,80%).
kebanyakan berusia 41 minggu atau lebih.
3. Hasil penelitian dari 58 responden ibu
bersalin dengan Oligohidramnion
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu
berdasarkan paritas ibu adalah
bersalinan dengan oligohidramnion di

17
responden multipara sebanyak 29 DAFTAR PUSTAKA
responden (50%). Dian,2012, Bidan dirangkul Tekan Angka
Kematian Ibu dan Bayi, dalam
SARAN http://kotabogor.go.id.
Eza Yusnella. 2012. Oligohidramnion.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Website:zhaworld.blogspot.
dijadikan sebagai referensi dan
com
pembendaharaan Karya Tulis Ilmiah bagi
Hana Nurhanifah. 2013. Kelainan Air
mahasiswa kebidanan dan sangat
Ketuban.Website:hananurhanif
diharapkan untuk menyediakan buku
ah.blogspot.com
sumber yang lebih banyak, lengkap dan
Hasyim, Masruroh. 2012. 245 Masalah
terbaru dan bagi peneliti selanjutnya
Kehamilan Yang Penting Untuk
diharapkan agar dapat melengkapi
Diketahui. Yogyakarta: Tora
variabel-variabel yang belum diungkap
Book.
secara maksimal serta dapat menjadi bahan
Hidayat, Asri. 2010. Asuhan Kebidanan
perbandingan dan pertimbangan untuk
Persalinan. Yogyakarta: Nuha
melakukan penelitian selanjutnya dengan
Medika
analisa penelitian dengan lebih baik lagi.
Notoadmodjo, 2012. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
SDKI, 2012. Survei demografi dan
kesehatan Indonesia. Jakarta
WHO. 2010. Trends in Maternal
mortality. Geneva : WHO

18
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JENIS
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN YANG
MENGALAMI PLASENTA PREVIA
DI RSUD SAYANG CIANJUR
Lena Sri Diniyati SST., M.Kes
Dosen Akbid Al - Ikhlas Cisarua Kab.Bogor
Jl. Hankam Ds. Jogjogan, Kec. Cisarua
lenasridiniyati@gmail.com

ABSTRAK

Angka kejadian plasenta previa di RSUD Sayang Cianjur terdapat 260 ibu bersalin dengan
plasenta previa. Sedangkan pada periode Januari-April tahun 2018 terdapat 76 ibu bersalin
dengan plasenta previa. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhiibu bersalin terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Sayang Cianjur.
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian
rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Variabel yang
diambil yaitu usia ibu, paritas, kehamilan kembar/gemeli, dan riwayat persalinan yang lalu.
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 05 Februari-06 April 2018, diketahui populasi dalam
penelitian adalah seluruh ibu bersalin dengan plasenta previa sebanyak 260 responden dan
sampel yang digunakan adalah sebagian ibu bersalin dengan plasenta previa sebanyak 158
sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat.
Menurut hasil penelitian dapat diketahui bahwa hubungan kejadian plasenta previa dengan
ibu usia 20-35 tahun yang mengalami kejadian plasenta previa melalui persalinan
perabdominal (SC) dan pervaginam sebanyak 122 orang (77,2%) dengan hasil statistik p
value= 0,945, paritas multi/grande sebanyak 126 orang (79,7%) dengan hasil statistik p
value= 0,019 dan OR= 0,351 , ibu tidak hamil kembar/gemeli sebanyak 156 orang (98,7%)
dengan hasil statistik p value= 0,453, serta ibu belum pernah bersalin/mempunyai riwayat
persalinan normal sebanyak 134 orang (84,8%) dengan hasil statistik p value = 0,059.
Dilihat dari hasil penelitian berdasarkan teori banyak mengalami kesenjangan baik dari
usia ibu, kehamilan kembar/gemeli, dan riwayat persalinan yang lalu. Dengan demikian,
variabel terbanyak yaitu pada kelompok ibu tidak gemeli yaitu 156 orang (98,7%). Oleh
karena itu diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan deteksi dini pada
ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya plasenta previa.

Kata Kunci : Plasenta Previa, Usia Ibu, Gemeli, Riwayat persalinan

19
PENDAHULUAN atau sebagian dari ostium uteri internum.
Kematian maternal adalah kematian Komplikasi yang dapat terjadi apabila ibu
seorang wanita saat hamil atau dalam 42 mengalami plasenta previa diantaranya
hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh ada yang bisa menimbulkan perdarahan
sebab apapun, terlepas dari tuanya yang cukup banyak dan fatal
kehamilan dan tindakan yang dilakukan (Prawirohardjo, 2014).
untuk mengakhiri kehamilan
(Prawirohardjo, 2014). Faktor risiko untuk plasenta previa
meliputi ibu yang memiliki paritas tinggi,
Plasenta previa adalah komplikasi usia ibu, cacat rahim (misalnya bekas
obstetrik yang berpotensi berat dimana bedah sesar, miomektomi, dan
plasenta terletak pada segmen bawah dari sebagainya) yang dapat berperan dalam
rahim, dan menimbulkan penyumbatan proses peradangan dan atrofi di
pada leher rahim (Cresswell, 2012). endometrium (Prawirohardjo, 2014).

Kematian ibu yang disebabkan oleh Pada tahun 2016 di dunia, Tujuan
perdarahan khususnya akibat plasenta Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
previa menurut WHO tahun 2008 yang dimulai sejak tahun 2015-2030
dilaporkan berkisar 15-20% kematian ibu secara resmi telah mengantikan Tujuan
dan insidennya adalah 0,8-1,2% untuk Pembangunan Milenium (MDGs) yang
setiap kelahiran. Di Negara- negara sudah dimulai sejak tahun 2000-2015.
berkembang berkisar antara 1-2,4% dan
di negara maju lebih rendah yaitu kurang Salah satu prioritas target SDGs di
dari 1%. Angka kejadian pada beberapa Indonesia pada pilar pembangunan sosial
rumah sakit umum pemerintah di adalah mengenai kesehatan dan
Indonesia dilaporkan bahwa insidennya kesejahteraan (goal 3), yaitu menjamin
berkisar antara 1,7% sampai dengan 2,9% kehidupan yang sehat dan mendorong
(Maesaroh, 2014). kesejahteraan bagi semua orang di segala
usia. Diharapkan pada tahun 2030 dapat
mengurangi AKI hingga di bawah 70 per
Plasenta previa adalah plasenta yang 1.000 kelahiran hidup serta mengakhiri
berimplantasi pada segmen bawah rahim kematian bayi dan balita yang dapat
demikian rupa sehingga menutupi seluruh dicegah dengan menurunkan Angka

20
Kematian Neonatal hingga 12 per 1.000 Keterangan :
kelahiran hidup dan Angka Kematian N : Besar Populasi.
Balita sebanyak 25 per 1.000 kelahiran n : Besar Sampel.
hidup (Ermalena, 2017). d : Tingkat Kepercayaan/Ketepatan yang
diinginkan.
Menurut latar belakang di atas maka Cara hitung:
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan jenis persalinan = 157,6

pada ibu bersalin yang mengalami Maka sampel dalam penelitian ini adalah

plasenta previa di RSUD Sayang Cianjur. sebagian ibu bersalin dengan plasenta
previa di RSUD Sayang Cianjur

METODE sebanyak 158 orang.Teknik pengambilan

Penelitian ini adalah penelitan analitik sampel dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan cara melihat data dengan teknik simple random sampling

sekunder. Analitik desktiptif yaitu jenis Uji statistik yang digunakan adalah uji

penelitian survei yang bertujuan kai kuadrat dan Fisher Exact.

mendapatkan gambaran secara sistematis, Kai Kuadrat:

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,


sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diteliti (Notoatmodjo,
2012). Keterangan:
O: Frekuensi yang diamati (Observede)

Populasi dalam penelitian ini adalah E: Yang diharapkan (Expected)

seluruh ibu bersalin dengan plasenta Apabila hasil perhitungan menunjukan

previa di RSUD Sayang Cianjur tahun lebih besar dari α maka Ho diterima,

2017 sebanyak 260 orang. artinya kedua variabel secara statis tidak

Teknik pengambilan sampel menurut terdapat hubungan yang bermakna.

Slovin: Sedangkan apabila hasil dihitung < α


maka Ho ditolak, artinya variabel secara
statistik terdapat hubungan yang
bermakna.

21
HASIL

Tabel 1.
Distribusi responden berdasarkan hubungan kejadian plasenta previa dengan usia
ibu di RSUD Sayang

Plasenta Previa
Perabdomin
Usia ibu Pervaginam Total P Value
al
F % F %
Berisiko (usia <20
10 27,8 26 72,2 36 100%
dan >35 tahun)
Tidak berisiko 0,945
31 25,4 91 74,6 122 100%
(usia 20-35 tahun)
Total 41 25,9 117 74,1 158 100%

Berdasarkan tabel dapat diketahui dari pervaginam pada ibu dengan usia
158 jumlah kejadian ibu bersalin plasenta berisiko (usia <20 dan >35 tahun)
previa melalui persalinan pervaginam sebanyak 26 ibu bersalin (72,2%) dan
dengan usia tidak berisiko (usia 20-35 jumlah kejadian ibu bersalin plasenta
tahun) sebanyak 91 ibu bersalin (74,6%), previa melalui persalinan perabdominal
dan ibu bersalin plasenta previa melalui dengan usia berisiko sebanyak 10 ibu
persalinan perabdominal dengan usia bersalin (27,8%)
tidak berisiko (usia 20-35 tahun) Hasil uji statistik diperoleh p value =
sebanyak 31 ibu bersalin (25,4%). 0,945 diketahui bahwa p value > α maka
Sedangkan jumlah kejadian ibu bersalin Ho diterima. Jadi, pada penelitian ini
plasenta previa melalui persalinan tidak ada hubungan antara kejadian
plasenta previa dengan usia ibu.

22
Table 2.
Distribusi responden berdasarkan hubungan kejadian plasenta previa dengan paritas
di RSUD Sayang Cianjur
Plasenta Previa
Perabdomin Pervagina
Paritas Total OR P Value
al m
F % F %
Multi/ grande 27 21,4 99 78,6 126 100%
0,351
Primi 14 43,8 18 56,2 32 100% 0,019
0,1-0,7
Total 41 25,9 117 74,1 158 100%

Berdasarkan tabel dapat diketahui dari persalinan perabdominal dengan paritas


158 jumlah kejadian ibu bersalin primi sebanyak 14 ibu bersalin (43,8%).
plasenta previa melalui persalinan Hasil uji statistik diperoleh p value =
pervaginam pada multi/grande sebanyak 0,019 diketahui bahwa p value < α maka
99 ibu bersalin (78,6%) dan jumlah Ho ditolak. Jadi, pada penelitian ini ada
kejadian ibu bersalin plasenta previa hubungan antara kejadian plasenta previa
melalui persalinan perabdominal dengan dengan paritas.
paritas multi/grande sebanyak 27 ibu Hasil analisis juga didapatkan nilai Odds
bersalin (21,4%). Sedangkan jumlah Ratio(OR) sebesar 0,351 (CI;95% 0,1-
kejadian ibu bersalin plasenta previa 0,7), artinya responden dengan paritas
melalui persalinan pervaginam pada primi berpeluang 0,351 kali lebih besar
primi sebanyak 18 ibu bersalin (56,2%) untuk mengalami plasenta previa melalui
dan ibu bersalin plasenta previa melalui persalinan pervaginam dibandingkan
responden dengan paritas multi/grande.

23
Tabel 3.
Distribusi responden berdasarkan hubungan kejadian plasenta previa dengan
kehamilan kembar /Gemeli di RSUD Sayang

Kehamilan Plasenta Previa


kembar/ Perabdominal Pervaginam Total P Value
gemeli F % F %
Gemeli 1 50 1 50 2 100%
Tidak gemeli 40 25,6 116 74,4 156 100% 0,453
Total 41 25,9 117 74,1 158 100%

Berdasarkan tabel dapat diketahui dari ibu bersalin (50%) dan ibu bersalin
158 jumlah kejadian ibu bersalin plasenta plasenta previa melalui persalinan
previa pada ibu tidak gemeli melalui pervaginam dengan gemeli sebanyak 1
persalinan pervaginam sebanyak 116 ibu ibu bersalin (50%).
bersalin (74,4%) dan ibu bersalin Hasil uji statistik diperoleh p value =
plasenta previa melalui persalinan 0,453 diketahui bahwa p value > α maka
perabdominal pada ibu tidak gemeli Ho diterima. Jadi, pada penelitian ini
sebanyak 40 ibu bersalin (25,6%). tidak ada hubungan antara kejadian
Sedangkan jumlah kejadian ibu bersalin plasenta previa dengan kehamilan
plasenta previa melalui persalinan kembar/gemeli.
perabdominal dengan gemeli sebanyak 1

24
Tabel 4.
Distribusi responden berdasarkan hubungan kejadian plasenta previa dengan
riwayat persalinan yang lalu di RSUD Sayang Cianjur

Plasenta Previa
Riwayat persalinan yang Perabdominal Pervaginam Total P Value
lalu
F % F %
Ibu mempunyai riwayat
2 8,3 22 91,7 24 100%
persalinan patologis
Ibu belum pernah 0,059
bersalin/mempunyai 39 29,1 95 70,9 134 100%
riwayat persalinan normal
Jumlah 41 25,9 117 74,1 158 100%

Berdasarkan tabel dapat diketahui dari melalui persalinan pervaginam sebanyak


158 jumlah kejadian ibu bersalin plasenta 22 ibu bersalin (91,7%) dan jumlah
previa pada ibu yang belum pernah kejadian ibu bersalin plasenta previa
bersalin/mempunyai riwayat persalinan dengan ibu yang mempunyai riwayat
normal melalui persalinan pervaginam persalinan patologis melalui persalinan
sebanyak 95 orang (70,9%) dan ibu perabdominal sebanyak 2 ibu bersalin
bersalin plasenta previa pada ibu yang (8,3%).
belum pernah bersalin/mempunyai Hasil uji statistik diperoleh p value =
riwayat persalinan normal melalui 0,059 diketahui bahwa p value > α maka
persalinan perabdominalsebanyak 39 Ho diterima. Jadi, pada penelitian ini
orang (29,1%). Sedangkan jumlah tidak ada hubungan antara kejadian
kejadian ibu bersalin plasenta previa plasenta previa dengan riwayat persalinan
dengan riwayat persalinan patologis yang lalu.

25
PEMBAHASAN Hal ini dikarenakan pada usia berisiko
a. Usia Ibu <20 tahun organ reproduksi wanita
Berdasarkan hasil penelitian, dapat belum siap untuk menerima
diketahui dari 158 jumlah kejadian kehamilan, sedangkan pada usia
ibu bersalin plasenta previa terbanyak berisiko >35 tahun menyebabkan
adalah melalui persalinan pervaginam fungsi dari sistem reproduksi
pada usia tidak berisiko (usia 20-35 berkurang.
tahun) sebanyak 91 ibu bersalin
(74,6%). Hasil uji statistik diperoleh p b. Paritas
value = 0,945 diketahui bahwa p value Berdasarkan hasil penelitian, dapat
> α maka Ho diterima. Jadi, pada diketahui dari 158 jumlah kejadian
penelitian ini tidak ada hubungan ibu bersalin plasenta previa terbanyak
antara kejadian plasenta previa dengan adalah melalui persalinan pervaginam
usia ibu. pada paritas multi/grande sebanyak
99 ibu bersalin (78,6%) Hasil uji
Sedangkan hasil penelitian yang statistik diperoleh p value = 0,019
dilakukan oleh Hartono (2011) di RSU diketahui bahwa p value < α maka Ho
dr. Soedarso Pontianak, didapatkan ditolak. Jadi, pada penelitian ini ada
hasil yang sama dengan peneliti, hubungan antara kejadian plasenta
bahwa kejadian plasenta previa lebih previa dengan paritas. Selain itu, hasil
banyak terjadi pada ibu yang berusia analisis juga didapatkan nilai Odds
<35 tahun yaitu sebanyak 52 orang Ratio(OR) sebesar 0,351 (CI;95% 0,1-
(61,2%) dari 85 ibu yang mengalami 0,7), artinya responden dengan paritas
plasenta previa. primi berpeluang 0,351 kali lebih
besar untuk mengalami plasenta previa
Hasil penelitian dan penelitan Hartono melalui persalinan pervaginam
tidak sesuai dengan teori Manuaba dibandingkan responden dengan
(2010) yang mengatakan bahwa paritas multi/grande.
prevalensi plasenta previa akan
meningkat tiga kali lipat pada usia di Sedangkan hasil penelitian yang
atas 35 tahun karena endometrium dilakukan oleh Trianingsih (2012) di
akan menjadi kurang subur. RSUD AM Provinsi Lampung,
didapatkan hasil yang sama dengan

26
peneliti, bahwa paritas multi/grande bersalin plasenta previa terbanyak
memiliki risiko yang lebih tinggi adalah pada ibu tidak gemeli melalui
dibandingkan dengan paritas primi persalinan pervaginam sebanyak 116
yaitu sebanyak 131 orang (85,6%) dari ibu bersalin (74,4%). Hasil uji statistik
153 responden. diperoleh p value = 0,453 diketahui
bahwa p value > α maka Ho diterima.
Hasil penelitian dan penelitian Jadi, pada penelitian ini tidak ada
Trianingsih sesuai dengan teori hubungan antara kejadian plasenta
Summapraja (2011) yang mengatakan previa dengan kehamilan
bahwa plasenta previa 3 kali lebih kembar/gemeli.
sering terjadi pada wanita multipara
daripada primipara. Paritas lebih dari Sedangkan hasil penelitian yang
satu mempertinggi risiko terjadinya dilakukan oleh Tianingsih (2012) di
plasenta previa karena dalam RSUD AM Provinsi Lampung,
kehamilan placenta mencari tempat didapatkan hasil yang sama dengan
yang paling subur untuk peneliti, bahwa ditemukan lebih
berimplantasi. banyak kasus plasenta previa pada ibu
tidak gemeli yaitu sebanyak 149 orang
Pada kehamilan pertama fundus (97,4%) dari 153 responden.
merupakan tempat yang subur dan
tempat favorit untuk placenta Hasil penelitian dan penelitian
berimplantasi, tetapi seiring Trianingsih tidak sesuai dengan teori
bertambahnya frekuensi kehamilan Prawirohardjo (2014) yang
kesuburan pada fundus akan semakin mengatakan plasenta yang terlalu
berkurang. Hal itu mengakibatkan besar seperti pada kehamilan ganda
placenta mencari tempat lain untuk dan eritroblastosis fetalis bisa
berimplantasi dan cenderung ke menyebabkan pertumbuhan plasenta
bagian bawah rahim (Summapraja, melebar ke segmen bawah rahim
2011). sehingga menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum.
c. Kehamilan Kembar /Gemeli
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Hal ini dikarenakan pada kehamilan
diketahui dari 158 jumlah kejadian ibu ganda ukuran plasenta akan lebih

27
besar dibandingkan dengan kehamilan menyatakan bahwa faktor kuatnya
tunggal dan dapat melebar ke segmen perlekatan plasenta disebabkan oleh
bawah rahim. adanya luka parut ada uterus akibat
d. Riwayat Persalinan yang Lalu persalinan secara operasi sesarea,
Berdasarkan hasil penelitian, dapat sering plasenta tertanam pada jaringan
diketahui dari 158 jumlah kejadian ibu uterus dan desidua melapisi jaringan
bersalin plasenta previa terbanyak ini.
terjadi pada ibu yang belum pernah
bersalin/mempunyai riwayat Hal ini dikarenakan pada ibu yang
persalinan normal melalui persalinan mempunyai riwayat abortus maupun
pervaginam sebanyak 95 orang SC menyebabkan adanya jaringan
(70,9%). Hasil uji statistik diperoleh p parut pada uterus akibat prosesbedah
value = 0,059 diketahui bahwa p value maupun tindakan kuretase sehingga
> α maka Ho diterima. Jadi, pada dapat mengganggu proses implantasi.
penelitian ini tidak ada hubungan
antara kejadian plasenta previa dengan KESIMPULAN
riwayat persalinan yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diambi kesimpulan
Sedangkan hasil penelitian yang bahwa faktor-faktor yang berhubungan
dilakukan oleh Ulviyatulillah (2014) dengan jenis persalinan pada ibu bersalin
di ruang bersalin RSUD dr. Adjidarmo dengan plasenta previa di RSUD Sayang
Rangkasbitung, didapatkan hasil yang adalah
berbeda dengan peneliti, bahwa a. Hasil analisis hubungan antara
ditemukan lebih banyak kasus plasenta kejadian plasenta previa dengan usia
previa pada ibu yang mempunyai ibu diperoleh nilai P= 0,945 diketahui
riwayat persalinan patologis seperti bahwa P value> α maka tidak ada
abortus dan SC lebih banyak hubungan antara kejadian plasenta
mengalami plasenta previa yaitu previa dengan usia ibu.
sebanyak 104 orang (55,3 %) dari 188 b. Hasil analisis hubungan antara
responden. kejadian plasenta previa dengan
paritas diperoleh nilai P= 0,019
Hasil penelitian ini tidak sesuai diketahui bahwa P value< α maka ada
dengan teori (Manuaba, 2009), yang

28
hubungan antara kejadian plasenta Lockhart Anita dan Saputra Lyndon.
previa dengan paritas. 2014. Asuhan Kebidanan Fisiologis dan
c. Hasil analisis hubungan antara Patologis. Tangerang: Binarupa Aksara.
kejadian plasenta previa dengan Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan,
kehamilan kembar/gemeli diperoleh Penyakit kandungan dan Keluarga
nilai P= 0,453 diketahui bahwa P Berencana untuk pendidikan Bidan.
value> α maka tidak ada hubungan Jakarta : EGC.
antara kejadian plasenta previa Manuaba IAC (2009). Buku ajar patologi
dengan kehamilan kembar/gemeli. obstetri untuk mahasiswa
d. Hasil analisis hubungan antara kebidanan.Jakarta : EGC.
kejadian plasenta previa dengan Maryunani, Anik. 2013. Manajemen
riwayat persalinan yang lalu Kebidanan. Jakarta: TIM.
diperoleh nilai P= 0,059 diketahui Notoatmodjo, Soekidjo. 2015.
bahwa P value> α maka tidak ada Metodologi Penelitian Kesehatan.
hubungan antara kejadian plasenta Jakarta: Rineka Cipta.
previa dengan riwayat persalinan Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu
yang lalu. Kebidanan. Jakarta: P. T. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
SARAN Sulistyawati, Ari, Esti Nugraheny. 2012.
Diharapkan lahan praktik dapat Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
mempertahankan pelayanan yang baik Jakarta: Salemba Medika.
dan meningkatkan lagi pelayanan yang Summapraja. 2011. Perdarahan
telah ada khususnya pada penanganan Antepartum dalam : Wiknjosastro H.
pasien dengan plasenta previa agar tidak Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
terjadi komplikasi dalam kehamilan dan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
persalinan. Walyani, Elisabeth Siwi, Th. Endang
Purwoastuti. 2015. Asuhan kebidanan
DAFTAR PUSTAKA Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Jannah, Nurul. 2014. ASKEB Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
IIPersalinan Berbasis Kompetensi. Alkema, Leontine, dkk. 2015. Jurnal.
Jakarta: EGC. Global, regional, and national levels and
trends in maternal mortality between
1990 and 2015, with scenario-based

29
projections to 2030: a systematic analysis Hartono, Ferry, dkk. 2011. Jurnal. Faktor
by the UN Maternal Mortality Estimation Risiko Kejadian Plasenta Previa Pada Ibu
Inter-Agency Group. Hamil di RSU dr. Soedarso Pontianak
Anita, Wan. 2017. Jurnal. Hubungan tahun 2010-2011.
Paritas Dan Riwayat Sectio Cesarea Kemkes RI Provinsi Jawa Barat. 2012.
Dengan Kejadian Placenta Previa Di Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Rsud Arifin Achmad Pekanbaru. Tahun 2012.
Astuti. 2016. Angka Kematian Ibu Masih Maesaroh, Siti dan Yeni Oktarina. 2014.
Tinggi. Jurnal. FAKTOR-FAKTOR YANG
Bappedalitbang Kabupaten Bogor. 2017. BERHUBUNGAN
Upaya Penurunan AKI dan AKB. Trianingsih, Indah, dkk. 2012. Jurnal.
Bukhori, Muhammad. 2017. Pengertian Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada
dan jenis-jenis karya tulis. Timbulnya Kejadian Placenta Previa.
Cresswell, dkk. 2012. Jurnal. Prevalence Ulviyatulillah dan Kuswandi. 2016.
of placenta praevia by world region: a Jurnal. Hubungan Riwayat Abortus Dan
systematic review and meta-analysis. Riwayat Kuretase Dengan Kejadian
Dinkes Kabupaten Bogor. 2016. Tabel Plasenta Previa.
Baru Revisi 2016 Hasil Desk. WHO. 2014. Angka Kematian Ibu.
Ermalena. 2017. Indikator Kesehatan
SDGs di Indonesia.

30
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU
(PIPER BETLE LINN) TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN
PADA REMAJA TAHAP AKHIR DI DESA SUKAMAJU
KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2020

Dewi Puspitasari 1 Ina siti kholifah2


Akedemi Kebidanan Al-ikhlas Cisarua, Bogor
dewipuspitasariprinces@gmail.com1 Khaliffahina10@gmail.com2

ABSTRAK : Keputihan dapat ditandai dengan adanya gejala awal berupa cairan yang
keluar dari vagina. Air rebusan daun sirih hijau bermanfaat untuk
mengurangi gejala keputihan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
air rebusan daun sirih hijau terhadap penurunan gejala keputihan pada
remaja. Jenis penelitian ini dengan eksperimental mengunakan pendekatan
one-group pre test-post test design. Penelitian ini meggunakan purposive
sampling. Berdasarkan variabel usia yaitu 17-18 tahun 14 orang (93,3%),
19-20 tahun 1 orang (6,7%), berpengetahuan baik 11 orang (73%)
berpengetahuan cukup 4 orang (27%), Sebelum pemberian air rebusan
daun sirih 11 responden (73,3%) pengeluaran cairan sedang dan 4
responden (26,7%) yang mengalami pengeluaran cairan banyak. Setelah
responden diberikan air rebusan daun sirih yaitu sebanyak 12 responden
(80%) mengalami pengeluaran cairan sedikit dan 3 responden pengeluaran
cairan sedang (20%) dan tidak ada yang mengalami cairan banyak. Hasil uji
statistik didapatkan p= value 0,001 artinya Ada hubungan antar variabel
dengan hasil yang didapatkan, dimana terdapat 13 orang yang mengalami
perubahan secara signifikan. Diharapkan kepada remaja agar dapat
memperhatikan hygiene pada daerah kewanitaannya.

Kata kunci : Daun Sirih Hijau ,keputihan, Remaja akhir.

31
ABSTRACT : Leucorrhoea can be characterized by the initial symptoms of discharge from
the vagina. Boiled green betel leaf water is useful for reducing symptoms of
vaginal discharge. This study was to determine the effect of boiled green
betel leaf water on reducing symptoms of vaginal discharge in adolescents.
This type of research is experimental with a one-group pre-test-post-test
design approach. This study used purposive sampling. Based on age
variables, namely 17-18 years, 14 people (93.3%), 19-20 years 1 person
(6.7%), good knowledge 11 people (73%) knowledgeable enough 4 people
(27%), Before giving water 11 respondents (73.3%) had moderate
discharge and 4 respondents (26.7%) who experienced a lot of fluid
excretion. After the respondents were given boiled water of betel leaf, there
were 12 respondents (80%) who experienced a little discharge and 3
respondents experienced moderate discharge (20%) and none of them
experienced a lot of fluids. The statistical test results obtained p = value
0.001, meaning that there is a relationship between variables and the results
obtained, where there are 13 people who experience significant changes. It
is hoped that adolescents can pay attention to hygiene in their feminine
area.

Keywords: Green Betel Leaf, vaginal discharge, late adolescence.

32
PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat wanita yang
Organ reproduksi merupakan salah satu mengalami keputihan pada tahun 2014
organ tubuh yang sensitif dan meningkat sebesar 27,60% dari total
memerlukan perawatan khusus. jumlah penduduk, dimana jumlah
Kesehatan organ reproduksi berawal dari tersebut terjadi pada usia remaja dan
menjaga kebersihan diri, termasuk wanita usia subur yang berusia 10-24
kebersihan vagina yang bertujuan supaya tahun. Berdasarkan sensus penduduk di
vagina tetap bersih, sehat, normal dan kabupaten Bogor yang mengalami
terhindar dari adanya penyakit. Salah satu keputihan sebesar 29,48% dari jumlah
masalah kesehatan reproduksi pada kaum penduduk keseluruhannya. Ada beberapa
remaja yaitu keputihan atau Fluor Albus faktor-faktor penghambat untuk
(Astuti, 2018). Menurut WHO (World berperilaku sehat dalam upaya
Health Organisation), tahun 2015 pada pencegahan dan penanganan keputihan
jurnal kespro yang dipaparkan diantaranya adalah kurangnya
diperkirakan dari 20.000 Remaja di dunia pengetahuan dan kesadaran individu atau
mengalami keputihan. Di eropa pada remaja tentang pencegahan dan
tahun 2016, jumlah remaja putri yang penanganan keputihan. Oleh karena itu
mengalami keputihan sebanyak 25.000 pendekatan pemberdayaan perempuan
jiwa. Di indonesia pada tahun 2015, dan remaja puteri juga harus
jumlah remaja putri yang mengalami dilaksanakan melalui pemberian
keputihan sebanyak 90.000 jiwa, dan informasi lengkap dan terkini untuk
meningkat pada tahun 2016 menjadi meningkatkan pengetahuan dan
98.000 jiwa. Kejadian keputihan yang kesadaran remaja tentang resiko
terjadi di indonesia di pengaruhi oleh terjadinya keputihan dan cara
faktor iklim tropis dan kejadian remaja pencegahannya (Badaryati, 2014).
putri terhadap kebersihan daerah Penanganan keputihan dapat diatasi
kewanitaan sehingga pada daerah dengan berbagai cara. Untuk mengatasi
kewanitaannya banyak tumbuh jamur keputihan selain dengan terapi
yang menyebabkan keputihan (Jurnal farmakologi (dengan obat-obatan) seperti
SMART Kebidanan, 2019). ketokonazol ataupun fluconazole, dapat
juga dilakukan dengan terapi non
farmakologi seperti membasuh atau

33
membersihkan organ intim dengan terapi allyprokatekol, eugenol, caryophyllelen,
rebusan daun sirih dimana daun sirih cyneole, candinene, diastse, pati,
tersebut memiliki kandungan antiseptik terpennena, sesquiterpena, phenyil
dan antimikroba yang berguna untuk propane, tanin, gula dan anti jamur.
menyembuhkan penyakit keputihan dan Karena kandungan yang sangat kaya
bau tidak sedap (Firmanilla, dkk 2016). tersebut daun sirih sering kali dipakai
obat tradisional untuk mengatasi berbagai
Menurut Hasil penelitian Kustanti (2018), penyakit seperti: gusi bengkak,
bahwa terdapat penurunan keputihan keputihan, sariawan, demam berdarah,
disebabkan oleh adanya perlakuam memperlancar haid, asma, radang
Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau tenggorokan, menghilangkan bau ketiak,
mempunyai pengaruh terhadap dan mimisan (Andareto, 2015).
penurunan angka keputihan yang dialami
remaja putri. Remaja putri mengatakan Berdasarkan uraian latar belakang diatas
merasa lebih nyaman setelah pemberian maka peneliti tertarik untuk mengambil
Air Rebusan Daun Sirih Hijau. Penelitian judul peneliti yaitu “Efektifitas
lain yang dilakukan oleh Sulistyowati penggunaan rebusan daun sirih hijau
(2016), pemberian daun sirih berupa (piper betle linn) yang digunakan oleh
rebusan daun sirih dari 10 lembar direbus remaja putri tahap akhir usia (17-21
dengan 250 cc air dan ditunggu sampai tahun) terhadap kejadian keputihan di
mendidih sampai tersisa 100cc air Desa Sukamaju Kec.cigudeg Kab.Bogor
rebusan daun sirih untuk satu kali cebok tahun 2020”.
dan diberikan 3 kali dalam sehari efektif
dalam mengatasi keputihan (Fluor TINJAUAN TEORI
Albus).
Daun sirih hijau (Piper betle) merupakan
Kandungan dari daun sirih hijau (piper tanaman rambat yang bersandar pada
betle.l) sangatlah bagus untuk pohon, pagar maupun tiang buatan. Daun
pengobatan, ada beberapa kandungan sirih berbentuk menyerupai daun jantung,
yang terdapat didalam daun sirih hijau berujung runcing, tumbuh berselang-
diantaranya minyak astiri, seling, bertangkai dan menghasilkan bau
hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, yang sedap bila diremas, tulang daun

34
menyirip. Daun sirih memiliki kontur asam amino. Daun sirih memiliki rasa
yang tebal dengan ukuran lebar 2-10 cm dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau
dan panjang 5-15 cm. Daun berwarna yang tajam. Rasa dan aroma ini
hijau muda hingga hijau tua, batang disebabkan dari kavikol dan bethelphenol
tanman ini berbentuk bulat dan dalam minyak asitri yang terkandung di
memanjang. Batang sirih memiliki sulur, dalam daun sirih (Hardiman, 2020).
beruas, dan memiliki pertunasan yang Penggunaan daun sirih secara berlebihan
banyak di sepanjang batang bisa mengubah pH alami organ
(Fajjriyah,2017). reproduksi perempuan, meskipun daun
sirih untuk keputihan telah lama
Daun sirih digunakan untuk membasuh dipercaya sebagai solusi yang ampuh,
vagina dan dapat mengurangi keputihan namun sebaiknya tidak sembarangan
fisiologis maupun patalogis, daun sirih melakukannya. Penggunaan daun sirih
mengandung karvakol yang bersifat secara berlebihan bisa mengubah pH
desinfektan dan anti jamur sehingga bisa alami organ reproduksi perempuan.
digunakan sebagai obat antiseptik untuk Beberapa efek samping yang mungkin
mengurangi keputihan. Senyawa euganol terjadi dari penggunaan daun sirih untuk
pada daun sirih juga dapat mematikan keputihan adalah:
jamur candida albicans yang 1. Kadar pH alami vagina terganggu
menyebabkan keputihan, sementara tanin 2. Bakteri baik terganggu
merupakan astrigen yang mengurangi 3. Belum tentu higieniS
sekresi cairan pada liang vagina 4. Reaksi alergi ketika terkena rebusan
(Saparinto, 2015). air daun sirih
5. Gatal dan ruam pada vagina atau
Daun sirih mengandung minyak asitri vulva
yang berisikan senyawa kimia seperti
fenol serta senyawa turunannnya antara Akibatnya, vagina bisa menjadi kering
lain kavikol, kavibetol, eugenol, atau bahkan menyebabkan jamur dan
karvacol, dan allipyrocatechol. bakteri berkembang biak terlalu banyak.
Kandungan daun sirih lainnya yaitu Bukannya menyelesaikan masalah
karoren, asam nikotinat, riboflavin, keputihan, yang terjadi justru
tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan bertambahnya masalah baru pada organ

35
intim perempuan. Alternatif lain seperti Keputihan adalah keluarnya cairan
sabun pembersih kewanitaan atau tisu kecuali darah dari liang vagina, baik
basah juga sebaiknya dihindari karena berbau atau tidak, serta disertai adanya
tidak diketahui apa saja substansi kimia rasa gatal sekitarnya. Keputihan adalah
yang ada dalam produk-produk tersebut. keluarnya cairan yang berlebihan dari
Apalagi, produk itu mengalami kontak saluran reproduksi (vagina). Keputihan
langsung dengan organ intim.Sebaiknya ini bersifat fisiologis (normal) dan
sebelum menggunakan daun sirih untuk patologis (abnromal) tergantung dari
keputihan, coba dulu cara alami seperti variasi warna, bau dan konsistensi.
menjaga kebersihan celana dalam, Keputihan dikatakan patologis
memastikan asupan nutri terjaga, atau (abnormal) bila diikuti dengan perubahan
memastikan celana dalam selalu bau dan warna yang menunjukkan tanda-
kering.Apabila seseorang mengalami tanda tidak normal. Pada umumnya
keputihan yang tidak normal, sebaiknya keluhan lainnya disertai rasa gatal,
konsultasikan pada dokter untuk disuria dan edema genital dan lain-lain.
mengetahui apa penyebabnya. Jika tidak
ada masalah seputar keputihan, maka Semua wanita mengalami Keputihan
membersihkan vulva cukup dengan pada masa-masa tertentu, baik karena
membilas dengan air bersih tanpa sedang mengalami hamil, sebelum
tambahan sabun tertentu. Air haid/menstruasi, sesudah
mengandung pH yang paling seimbang haid/menstruasi, masa nifas (sehabis
bagi kondisi vulva.Namun perhatikan air melahirkan) sedang subur (kurang dari 2
yang digunakan. Apabila tidak bersih, minggu belum haid/menstruasi yang akan
sebaiknya hindari menggunakan air datang), dan sehabis bersenggama.
tersebut. Contohnya seperti air yang ada Dalam keadaan ini dianggap normal
di toilet umum dan bukan dari sumber air karena kelenjar yang ada di dalam vagina
mengalir.Terakhir, tidak pakai celana aktif, baik karena hormon (estrogen dan
dalam saat tidur juga bisa menjadi cara progesteron) maupun karena adanya
menjaga kebersihan organ reproduksi. rangsangan seksual dan emosional.
Justru hal ini memberikan waktu bagi
area kewanitaan untuk bernapas dan jauh Wanita sendiri memiliki banyak masalah
dari kondisi lembap (Utari,2020). pada area vagina. Kebanyakan kasus

36
yang terjadi adalah Keputihan. Keputihan Masa ini merupakan masa perubahan atau
bukan berarti suatu penyakit jika hanya peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
muncul pada masa-masa tertentu dan dewasa yang meliputi perubahan
tidak terus-menerus.Keputihan dianggap biologik, perubahan psikologik, dan
penyakit atau kelainan jika keluar terus- perubahan sosial. Di sebagian besar
menerus, juga berwarna, berbau dan masyarakat dan budaya masa remaja pada
gatal. Sebaliknya Keputihan yang tidak umunya dimulai pada usia 10-13 tahun
gatal dan tidak berbau, tidak berarti dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa
bukan suatu penyakit.Keputihan yang remaja merupakan masa peralihan antara
terus-menerus, tidak sembuh dengan masa anak-anak yang dimulai saat
obat, harus dipikirkan pula dengan terjadinya kematangan seksual yaitu
adanya kanker serviks (Irianto, 2015). antara usia 11 atau 12 tahun sampai
Menurut Wijayanti Daru (2016) dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang
keputihan ada 2 macam yaitu keputihan dewasa muda.
normal dan keputihan dikarenakan suatu Dalam proses penyesuaian diri menuju
penyakit, yaitu: kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan
1. Keputihan normal mempunyai ciri-ciri remaja:
warna bening, kadang putih kental, a. Remaja awal (usia 10-14 tahun), yaitu
tidak berbau, tanpa di sertai keluhan remaja yang:
(misalnya tidak gatal, nyeri, rasa 1) Berfikir konkret.
terbakar, dsb) keluar saat menjelang 2) Ketertarikan utama ialah pada
dan sesudah menstruasi atau pada saat teman sebaya dengan jenis
stress dan kelelahan. kelamin sama, di sisi lain.
2. Keputihan tidak normal memiliki ciri- 3) Mengalami konflik dengan orang
ciri jumlahnya banyak, timbul terus- tua.
menerus, warnanya berubah (kuning, 4) Remaja berperilaku sebagai
hijau, abu-abu, menyerupai susu) seorang anak padda waktu
disertai adanya keluhan seperti gatal, tertentu dan sebagai orang dewasa
nyeri, panas serta berbau amis, apek. pada waktu selanjutnya.
b. Remaja tahap menengah (usia 15-16
Masa remaja merupakan salah satu tahun), yaitu remaja yang:
periode dari perkembangan manusia. 1) Penerimaan kelompok sebaya

37
merupakan isu utama dan berkembang (Setyawati, 2018).
seringkali menentukan harga diri.
METODE PENELITIAN
2) Remaja mulai melamun,
berfantasi, dan berfikir tentang
Penelitian ini termasuk jenis eksperimen
hal-hal yang logis.
yang bertujuan untuk mengetahui suatu
3) Remaja berjuang untuk mandiri
gejala atau efek yang timbul, sebagai
atau bebas dari orang tuanya.
akibat dari adanya perlakuan pembasuhan
4) Remaja menunjukan perilaku
vagina dengan menggunakan rebusan air
ideal dan narsisistik.
daun sirih. Rancangan yang digunakan
5) Remaja menunjukan emosi yang
adalah “eksperimental” yaitu metode
labil, sering meledak-ledak, dan
eksperimen menggunakan kelompok
mood sering bertambah.
control, dengan one group pre test dan
6) Hubungan heteroeksual hal yang
post test.
penting.
c. Remaja tahap akhir (usia 17-21
Cara penggunaan air daun sirih untuk
tahun), yaitu remaja yang:
menanggulangi keputihan yaitu: Bahan :
1) Remaja mulai berpacaran
Daun sirih segar 7-10 lembar Pemakaian
dengan lawan jenisnya.
daun sirih direbus dalam 2,5 liter air dan
2) Remaja mengembangkan
dalam kondisi agak dingin atau hangat –
pemikiran abstrak.
hangat kuku, air rebusan dipakai mencuci
3) Remaja mulai mengembangkan
vagina 2 x sehari. Pembasuhan rebusan
rencana untuk masa depan.
air daun sirih dilaksanakan selama 5 hari
4) Remaja berusaha untuk
berturut – terut sehingga dapat diketahui
mandiri secara emosional dan
efektifitas terhadap keputihan
finansial dari orang tua.
fisiologis.Tempat penelitian adalah
5) cinta adalah bagian dari
Remaja putri tahap akhir (17 - 21 tahun)
hubungan heteroseksual yang
di Desa Sukamaju Kec.Cigudeg
intim;
Kab.Bogor yang mengalami keputihan.
6) Kemampuan untuk mengambil
Penelitian ini dilaksankan mulai Maret
keputusan telah berkembang;
sampai September 2020.
7) Perasaan kuat bahwa driinya
adalah seorang dewasa

38
Instrumen yang dipakai untuk dalam penelitian ini ada menggunakan
pengumpulan data yaitu kuisioner yang kueioner dan observasi. Prosedur
dirancang sendiri oleh peneliti sesuai penelitian dilakukan dengan melakukan
konsep teori tentang efektifitas tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap
penggunaan rebusan daun sirih yang mengolah data dan tahap evaluasi.
digunakan oleh remaja putri tahap akhir
(17 – 21 tahun) terhadap penurunan Alat ukur pemberian air rebusan daun sirih
kejadian keputihan. Populasi dalam hijau menggunakan lembar kuesioner
penelitian ini adalah semua remaja putri berisi 15 pertanyaan. Bentuk kueioner
berjumlah 30 orang. Sampel yang yang digunakan adalah bentuk pernyataan
memenuhi kriteria inklusi yaitu : Remaja skala likert dimana jawaban di sediakan
putri yang mengalami keputihan, remaja sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu
putri yang bersedia diteliti dengan (R), Tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju
menandatangani informed consent, (STS). Metode statistic univariat
remaja putri yang berumur 17-21 tahun. digunakan untuk menganalisa secara
deskriptif setiap variabel penelitian yaitu
Jadi jumlah sampel yang memenuhi karakteristik responden.
kriteria inklusi sebanyak 15 orang
sehingga penelitian ini meggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
purposive sampling. Data yang
dikumpulkan adalah data primer yang Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil
didapat melalui lembar kuisioner yang penelitian dengan judul “Efektifitas
diisi langsung oleh responden. Penggunaan Rebusan Daun Sirih Terhadap
Kejadian Keputihan pada Remaja Tahap
A = O1 X O2
akhir di Desa Sukamaju Kecamatan
11
Gambar 4.1 : Rancangan penelitian Cigudeg Kabupaten Bogor Tahun 2020”

Variabel dependent dalam penelitian ini Tabel 1


adalah kejadian penurunan tingkat Efektifitas penggunaan rebusan daun sirih hijau
(Piper betle linn) terhadap kejadian keputihan
keputihan, usia dan pengetahuan pada remaja akhir di Desa sukamaju kec.Cigudeg
Kab.Bogor
sedangkan variabel Independent dalam No. Karakteristik N P (%)
penelitian ini adalah Efektifitas rebusan 1. Umur (Tahun)
17-18 tahun 14 93,3
daun sirih. Teknik pengumpulan data 19-20 tahun 1 6,7
39
2. Pengetahuan terjadinya suatu keputihan, karena bisa
Baik 11 73
dipicu akan adanya ketegangan psikis
Cukup 4 27
yang bisa meningkatkan beban pikiran
Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa dari kondisi yang kurang menyenangkan
usia yang paling banyak adalah atau sulit untuk dilalui. (Mubarak, 2015).
responden yang berusia 17-18 tahun yaitu Orang dengan tingkat pengetahuannya
14 orang (93,3%), yang berusia 19-20 tinggi biasanya akan memiliki banyak
tahun 1 orang (6,7%). Dan berdasarkan pengetahuan tentang kesehatan, dengan
pengetahuan dari jumlah responden 15 adanya pengetahuan tersebut, orang akan
orang yang paling banyak adalah memiliki kesadaran dalam menjaga
responden yang berpengetahuan baik kesehatannya (Irianto, 2015).
yaitu 11 (73%), dan berpengetahuan Sebelum pemberian air rebusan daun
cukup 4 (27%). sirih hijau hampir seluruh responden
Usia merupakan salah satu faktor yang yaitu sebanyak 11 responden (73,3%)
dapat mempengaruhi pengetahuan, yaitu mengalami pengeluaran cairan sedang
dengan bertambahnya usia akan terjadi dan sebagian dari responden yaitu
perubahan aspek fisik seseorang yang sebanyak 4 (26,7%) responden yang
nantinya dapat mempengaruhi mengalami pengeluaran cairan banyak.
pengetahuan seseorang. Pengetahuan
yang cukup, selanjutnya akan dapat
mengubah sikap maupun perilakunya.
Akan tetapi pada remaja usia akhir ini
rentan akan mengalami masalah
keputihan pada kewanitaan. Hal ini bisa
dibuktikan bahwa remaja usia akhir yang
berusia 17-18 tahun ini rentan akan

40
Tabel 2
Hasil Pretest pemberian air rebusan daun sirih hijau (Piper betle linn) terhadap kejadian
keputihan pada remaja akhir di Desa sukamaju kec.cigudeg kab.bogor

Tanda Sedikit Sedang Banyak Total


No Gejala
F % F % F % F %
Keputihan
1. Ada cairan 12 80 3 20 0 0 15 100
2. Berbau 14 94 1 7 0 0 15 100
3. Warna putih 11 73 4 27 0 0 15 100
4. Gatal 15 100 0 0 0 0 15 100

Dari tabel.2 diatas menunjukan bahwa orang (46,7%) berbau banyak 2 orang
didapatkan hasil tanda gejala keputihan (13,3%) yang mengalami berwarna putih
pada remaja usia akhir tidak ada yang sedikit 1 orang (6,6%) berwarna putih
mengalami pengeluaran cairan sedikit sedang 7 orang (46,7%) berwarna putih
yaitu 0 (0%) sedangkan pengeluaran banyak 7 orang (46,7%) yang mengalami
cairan sedang sebanyak 11 orang gatal sedikit 9 orang (60%) gatal sedang
(73,3%), pengeluaran cairan banyak 4 6 orang (40%) dan tidak ada yang
orang (26,7%) yang mengalami berbau mengalami gatal banyak yaitu 0 (0%).
sedikit 6 orang (40%) berbau sedang 7
Tabel .3
Distribusi frekuensi berdasarkan setelah pemberian air rebusan daun sirih hijau (Piper betle
linn) terhadap kejadian keputihan pada remaja akhir di Desa sukamaju kec.cigudeg
kab.Bogor tahun 2020
Tanda Gejala Sedkit Sedang Banyak Total
No
Keputihan F % F % F % F %
1. Ada cairan 0 0 11 73 4 27 15 100
2. Berbau 6 40 7 47 2 13 15 100
3. Warna putih 1 7 7 47 7 47 15 100
4. Gatal 9 60 6 40 0 0 15 100

Dari tabel diatas terjadi penurunan sedang 1 orang (6,7%) yang mengalami
pengeluaran cairan dan berwarna putih berwarna putih sedikit sebanyak 11 orang
setelah pemberian air rebusan daun sirih (73,3%) berwarna putih sedang 4 orang
hijau (Piper betle linn). Dapat diketahui (26,7%) dan yang mengalami gatal
bahwa yang mengalami pengeluaran sedikit 15 orang (100%). Setelah
cairan sedikit 12 orang (80%) yang masih pemberian air rebusan daun sirih hijau
mengalami pengeluaran cairan sedang remaja usia akhir mengalami penurunan
sebanyak 3 orang (20%) yang mengalami pada kondisi keputihan. Hasil penelitian
berbau sedikit 14 orang (93,9%) berbau ini sesuai dengan penelitian yang
41
dilakukan oleh Yovita dan Yohana keputihan. Daun sirih digunakan untuk
(2017) menunjukan bahwa air rebusan membasuh vagina dan dapat mengurangi
daun sirih hijau berpengaruh terhadap keputihan fisiologis maupun patalogis,
penurunan gejala keputihan pada remaja. daun sirih mengandung karvakol yang
Hasil penelitian yang didapat pada bersifat desinfektan dan anti jamur
lembar observasi sebelum diberikan air sehingga bisa digunakan sebagai obat
rebusan dan sirih hijau responden antiseptik untuk mengurangi keputihan.
merasakan ketidaknyamanan, dan Senyawa euganol pada daun sirih juga
khawatir akan dirinya. dapat mematikan jamur candida albicans
Setelah diberikan air rebusan daun sirih yang menyebabkan keputihan, sementara
hiju dan diobservasi menggunakan tanin merupakan astrigen yang
lembar observasi hampir seluruhnya mengurangi sekresi cairan pada liang
responden mengalami penurunan gejala vagina (Saparinto, 2015).
Tabel .4
Analisa Pengaruh penggunaan air rebusan daun sirih hijau (Piper betle linn)
terhadap keberhasilan penurunan tingkat keputihan pada remaja tahap akhir
di Desa Sukamaju Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Tahun 2020.
Variabel N Mean Std. Selisih P
Deviation Value
Pre test 15 4.53 990
-3.222 0,001
Post test 15 6.80 1.146
Berdasarkaan tabel.4 diatas dapat dilihat 0,001 < 0,05 maka H0ditolak dan H1
bahwa nilai p value dengan analisis Uji diterima, yang berarti ada pengaruh
Wilcoxon, Diperoleh nilai signifikasi antara air rebusan daun sirih merah
sebesar 0,001 lebih kecil dari tarif terhadap penurunan gejala keputihan
signifikansi 5% (Pvalue=0,001<0,005) pada remaja tahap akhir. Jadi hasil
maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh penelitian didapatkan 13 responden
air rebusan daun sirih terhadap mengalami keberhasilan penurunan
keberhasilan penurunan kejadian tingkat gejala keputihan dan 2 responden tidak
keputihan pada remaja tahap akhir. Hasil mengalami keberhasilan penurunan
uji statistik dengan menggunakan gejala keputihan dikarenakan responden
uji“statistik wilcoxon”dimana didapatkan yang menggunakan rebusan daun sirih
hasil nilai ρ = 0,001 dengan nilai ρ = tidak sesuai anjuran.
0,001 dengan nilai α =0,05. Nilai ρ =

42
Hal ini sama dengan penelitian Firmala, pemberian air rebusan daun sirih adalah
dkk 2016 bahwa air rebusan berpengaruh 24,22 pada pre test dan ± 5,39 pada
dalam menurunkan keputihan pada kelompok perlakuan post tet, pada
remaja dengan nilai p = 0,001 (<α 0,05 = kelompok kontrol pemberian air rebusan
Hal ini juga di dukung oleh penelitian daun sirih hasil pre test adalah 21,69
Kustanti (2016) menyatakan bahwa (±7,11) dan pemberian air rebusan daun
terdapat perbedaan secara bermakna sirih hasil post test adalah 23,10 (7,27)
(signifikan). Pada kelompok perlakuan dimana nilai p<0,05.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Andareto, Obi. 2015. Optik Herbal di
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sekitar Anda (Solusi
dengan menggunakan air rebusan daun Pengobatan 1001 Penyakit
sirih hijau (piper betle linn) terhadap Secara Alami dan Sehat Tanpa
kejadian keputihan pada remaja dapat Efek Samping). Jakarta Selatan :
menurunkan atau mengurangi tingkat Pustaka Ilmu Semesta.
kejadian keputihan. Kesehatan organ Fajjriyah, Noor.2017. Kiat Sukses
reproduksi berawal dari menjaga Budidaya Bawang Merah.
kebersihan diri, termasuk kebersihan Yogyakarta: Bio Genesis.
vagina yang bertujuan supaya vagina Hardiman, Ima dkk.2020. 40 Resep
tetap bersih, sehat, normal dan terhindar Wedang Empon Empon
dari adanya penyakit. Penangkal Virus, Penambah
Diharapkan kepada remaja agar dapat Imun. Jakarta : PT Gramedia
memperhatikan hygiene pada daerah Pustaka Utama.
kewanitaannya. Irianto, Koes.2015. Kesehatan Rep
roduksi Teori dan Praktikum.
Bandung: alfabeta.
Kusmiran, Eny. 2016. Kesehatan
Reproduksi Remaja dan wanita.
Jakarta : salemba Medika

43
Mubarak, I,W., et al., (2015). Buku Ajar Yogyakarta : Pustaka Baru
Ilmu Keperawatan Dasar (Buku Press.
1). Salemba Medika : Jakarta. Widyastuti, Yani dkk. 2015. Kesehatan
Nazir. 2014. Metode Penelitian Bogor : Reproduksi.Yogyakarta : Fitri
Galia Indonesia. Maya
Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Wulandari, Suparni, Ari. 2017. Herbal
Penelitian Kesehatan. Edisi Bali. Yogyakarta : Rapha Pusblishing.
Kedua. Jakarta: PT Rineka Apriyono, A., & Taman, A. (2015).
Cipta. Analisis Overreaction Pada
Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Saham Perusahaan Manufaktur Di
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bursa Efek Indonesia (BEI)
Rineka Cipta Jurnal Nomina
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian http://journal.uny.ac.id./index.php
Ilmu Keperawatan: Edisi /nominal/article/view/1665/1383
Keempat. Jakarta: Salemba Astuti, H et al (2018). Hubungan
Medika. Perilaku Vaginal Hygiene
Saparinto, Cahyo, 2016. Grow Your Own Dengan Kejadian Keputihan
Medical Plant – Panduan Pada Mahasiswi Di Asrama Putri
Praktis Menanam 51 Tanaman Psik Unitri Malang. Nursing
Obat Populer di Perkarangan. News; 2018 No.3
Yogyakarta : Lily Publisher. Badaryati, Emi. FKM UI, 2012.
Setyawati, Vilda Ana Veria.2018. Dasar Available from 08 april 2020 .
Ilmu Gizi Kesehatan http://lib.ui.ac.id/file?file=digital
Masyarakat. Yogyakarta: Cv /20319765-S-PDF-
Budi Utama. Emi%20Badaryati.pdf
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Dinas Kesehatan Indonesia. 2015.
Pendidikan Pendekatan Riskesdas Profil Kesehatan
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Indonesia. Jakarta: Depkes.
Bandung: Alfabeta. Available from 22 March 2020
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Merode https://forikesejournal.com/index.
Penelitian : Lengkap Praktis, php/SF
dan Mudah, Dipahami.

44
Firmanilla, Fera dkk. (2016). Pengaruh Kustanti. C (2016). Pengaruh Pemberian
Penggunaan Air Rebusan Daun Air Rebusan Daun Sirih Hijau
Sirih Terhadap Kejadian Terhadap Kejadian Keputihan.
Keputihan Pada Wanita Usia Jurnal Keperawatan Notokusumo
Subur. Available from 02 Aug Voukume V No 1 Agustus 2017.
2020 Available from 16 March 2020
http://jni.ejournal.unri.ac.id/index. https://scholar.google.com/scholar
php/JNI/article/view/4352 /cluster=5246024530525339257&
Jurnal Baety, Dwi Nur.2019. Efektifitas hl=en&oi=scholarr
Air Rebusan Daun Sirih Hijau Nisa,et all 2014. Klasifikasi tanaman
dalam Mengatasi Keputihan (Piper betle L.) Available from
Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 24 March 2020.
Gombong. Available from 18 http://repository.setiabudi.ac.id./
March 2020. 3707/4/4%20BAB%20II.pdf
http://respository.urecol.org/inde Utari, Reni.2020 daun sirih bisa atasi
x.php/proceeding/article/view/58 keputihan. Available from 24
2 september 2020. https://www.
Jurnal SMART Kebidanan, 2019 sehatq.com/artikel/populernya-
Available from 08 March 2020. penggunaan-daun-sirih-untuk-
https://www.researchgate.net/pu keputihan-namun-benarkah-steril
nlication/337978863_Persepsi_d Yovita, Yohana. Tanaman Obat Plus
an_Perilaku_Remaja_Putri_dala Pengobatan Alternatif. Jakarta:
m_Mencegah_Keputihan_di_S Setia Kawan Available from 18
MK_1_Lambuya_Kabupaten_ko september 2020.
nawe http://daherlin.wordpress.com

45
PENGARUH BABY MASSAGE TERHADAP DURASI MENYUSU
DAN KUALITAS TIDUR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN
DI BPM BIDAN ADE KARNITA CIAWI-BOGOR
TAHUN 2020

Fina Sancaya Rini1 Siti Salsabila2


Akademi Kebidanan Al –Ikhlas Cisarua, Bogor
Finasancayarini@gmail.com1 salsabila3199@gmail.com2

ABSTRAK
Di Indonesia dari 23 juta balita, sekitar 7,6 juta anak balita tergolong gagal tumbuh
atau stunting (35,6%) yang terdiri dari 18,5% balita sangat pendek dan 17,1% balita
pendek. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan
2018 menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami
masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar
3,9% dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8% (Kemenkes, 2018). Baby massage
merupakan sentuhan setelah kelahiran, serta dapat memberikan jaminan adanya kontak
tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan nyaman pada bayi, Dengan
di berikan baby massage aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme
penyerapan makanan pada bayi yang di massage mengalami peningkatan tonus nervus
vagus yang akan menyebabkan peningkatan enzim penyerapan gastrin dan insulin
sehingga menyebabkan penyerapan makanan menjadi lebih baik dan meningkatkan
berat badan bayi. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI, penyerapan
makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan
bayi cepat lapar dan akan lebih sering menyusu pada ibunya sehingga ASI akan lebih
banyak diproduksi..Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh baby
massage terhadap durasi menyusu bayii di BPM bd. Ade Karnita. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental, (Control time series design). Pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan uji wilcoxon dengan menggunakan teknik total
sampling yaitu 15 orang bayi usia 0-6 bulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa terdapat perbedaan durasi menyusu sebelum dilakukan baby massage dan
setelah dilakukan baby massage. Hasil uji wilcoxone diperoleh P value= 0,004 < 0,05,
dimana terdapat 10 bayi mengalami perubahan durasi menyusu, artinya secara statistik
menunjukkan terdapat pengaruh hubungan Durasi menyusu sebelum melakukan
massage dan setelah melakukan massage dan ada pengaruh hubungan antara baby
massage dengan kualitas tidur bayi dengan hasil p value = 0,004, . Diharapkan bidan
dapat terus memotivasi ibu dan memfasilitasi atau memberikan pelayanan untuk
melakukan baby massage .
Kata kunci : baby massage , durasi menyusu, kualitas tidur
Daftar pustaka : 15 sumber (2005-2017)

46
PENDAHULUAN disepakati secara universal, batas non
public health problem yang ditolelir oleh
Pembangunan kesehatan dengan investasi badan kesehatan dunia WHO (World
utama pada pembangunan sumber daya Health Organization) hanya 20% atau
manusia Indonesia akan memberikan seperlima dari jumlah total balita di suatu
manfaat jangka panjang dan negara. Lebih dari sepertiga (36,1%) anak
berkelanjutan. Salah satu komponen Indonesia tergolong pendek ketika
terpenting dalam pembangunan kesehatan memasuki usia sekolah, Prevalensi anak
adalah terpenuhinya kebutuhan gizi pendek ini semakin meningkat dengan
masyarakat terutama pada periode 1000 bertambahnya usia, baik pada anak laki-
HPK. Periode kehamilan hingga anak laki maupun perempuan (Departemen
berusia 2 tahun merupakan kesempatan kesehatan Republik Indonesia, 2010).
emas dalam mencetak generasi
berkualitas bebas stunting dan masalah Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
gizi lainnya. Intervensi pada periode ini (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018
tidak boleh diabaikan, karena menjadi menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5
penentu tingkat pertumbuhan fisik, tahun (balita) masih mengalami masalah
kecerdasan, dan produktivitas seseorang, gizi. Angka tersebut terdiri atas balita
lantaran ancaman stunting dan masalah yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9%
gizi lainnya (Kemenkes, 2019). dan yang menderita gizi kurang sebesar
Kecemasan orang tua terfokus pada 13,8% (Kemenkes, 2018).
kenaikan berat badan bayi khususnya
dalam tahun-tahun pertama kehidupannya Baby massage merupakan sentuhan
Kenaikan berat badan bayi. sangat setelah kelahiran, serta dapat memberikan
dipengaruhi oleh asupan nutrisi (Roesli, jaminan adanya kontak tubuh
2001). berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan nyaman pada
Di Indonesia dari 23 juta balita, sekitar bayi. Terapi sentuh, terutama Massage
7,6 juta anak balita tergolong gagal pada bayi dapat menghasilkan perubahan
tumbuh atau stunting (35,6%) yang fisiologis yang menguntungkan (Roesli,
terdiri dari 18,5% balita sangat pendek 2001)
dan 17,1% balita pendek. Angka
prevalensi ini diatas ambang batas yang

47
Di Negara-negara maju, telah banyak bayi tidur lelap, meningkatkan aliran
dilakukan penelitian ilmiah yang oksigen dan nutrisi menuju sel,
mengungkap manfaat baby massage . meningkatkan kenaikan berat badan dan
Ibu-ibu di Negara-negara maju mulai mengeratkan ikatan batin antara bayi
merasakan manfaat besar dari baby dengan orang tua (bonding),
massage sehingga hal itu dianggap meningkatkan volume ASI (Roesli,
penting dalam merawat bayi, disamping 2001).
ASI eksklusif dan imunisasi.
Rentang frekuensi menyusui yang
Di Indonesia, baby massage mulai optimal adalah antara 8-12 kali setiap
diperkenankan pada masyarakat luas hari. Tetapi sebaiknya menyusui bayi
(Subakti, 2008) Sebenarnya ilmu baby tanpa dijadwal, karena bayi akan
massage tradisional sudah lama dikenal, menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu
bahkan sampai sekarangpun masih harus menyusui bayinya jika bayii
dilakukan oleh dukun baby massage di menangis bukan karena sebab lain atau
daerah-daerah. Namun, baby massage ibu sudah merasa ingin menyusui
yang dimaksud di sini adalah baby bayinya. Dengan di berikan baby
massage yang dilakukan oleh ibu, ayah massage aktivitas Nervus Vagus
atau anggota keluarga si bayi. mempengaruhi mekanisme penyerapan
makanan pada bayi yang di massage
Baby massage mudah dipelajari dan mengalami peningkatan tonus nervus
umumnya dengan beberapa kali latihan vagus yang akan menyebabkan
para orang tua sudah mahir, disamping peningkatan enzim penyerapan gastrin
murah karena hanya memerlukan dan insulin sehingga menyebabkan
minyak/baby oil, juga banyak penyerapan makanan menjadi lebih baik
manfaatnya. Dampak positif dari baby dan meningkatkan berat badan bayi.
massage antara lain: menurunkan kadar Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan
hormone stress, peningkatan kadar zat volume ASI, penyerapan makanan
daya tahan tubuh (immunoglobin), menjadi lebih baik karena peningkatan
memperbaiki sirkulasi darah, merangsang aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi
fungsi pencernaan serta pembuangan, cepat lapar dan akan lebih sering
meningkatkan nafsu makan, mengubah menyusu pada ibunya sehingga ASI akan
gelombang otak yang dapat membuat

48
lebih banyak diproduksi, Kelly (2008) bula, pada penelitian ini menggunakan
dalam Fitriahadi (2016). teknik accendental sampling yaitu teknik
penentuan sample berdasarkan kebetulan,
Berdasarkan latar belakang tersebut, pengambilan sample tidak di tetapkan
peneliti tertarik untuk melakukan lebih dahulu. Variabel dependent dalam
penelitian dengan judul Pengaruh Baby penelitian ini adalah peningkatan durasi
massage Terhadap Durasi Menyusu Dan menyusu dan kualitas tidur,sedangkan
Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan Di variabel independent dalam penelitian ini
BPM Bidan Ade Karnita Ciawi-Bogor adalah baby massage. Teknik
Tahun 2020. pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dengan cara pengisian kuisioner
METODE PENELITIAN yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

Jenis penelitian ini adalah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN


experiment, menggunakan desain
penelitian eksperimental dengan jenis Pada Bab ini peneliti akan menyajikan
pra-experiment. Rancangan penelitian hasil penelitian dengan judul” Pengaruh
yang digunakan adalah rancangan one Baby Massage Terhadap Durasi Menyusu
group pretest posttest. Populasi dalam Dan Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan
penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-6 Di BPM Bidan Ade Karnita Ciawi-Bogor
bulan yaitu 15 responden di BPM Bidan Pada Tahun 2020.”
Ade Karnita Ciawi-Bogor Bulan Juli- Pada penelitian ini jumlah sample adalah
September Tahun 2020. sampel dalam 15 bayi usia 0-6 bulan hasil penelitian ini
penelitian ini adalah 15 responden, akan disajikan dalam data univariat dan
sampel diambil dengan memenuhi bivariate.
kriteria inklusi dan eksklusi , kriteria
inklusi dari penelitian ini Bayi yang
mendapat ASI, Usia bayi kurang dari 6
bulan, Orang tua bayi bersedia menjadi
responden. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini adalah Bayi yang
mengalami kelainan bawaan/cacat organ,
bayi dalam keadaan sakit, usia bayi >6

49
Tabel .1. Tabel .3
Distribusi frekuensi karakteristik bayi Distribusi frekuensi karakteristik bayi
usia 0-6 bulan di BPM Bidan Ade usia 0-6 bulan di BPM Bidan Ade
Karnita Ciawi-Bogor pada tahun 2020 Karnita Ciawi-Bogor pada tahun 2020
berdasarkan jenis kelamin. berdasarkan kualitas tidur sebelum
massage.
Jenis kelamin Frekuensi % Pola tidur Frekeunsi %
Laki-laki 10 66,7 Terbangun 11 72,7
Perempuan 5 33,3 >3 kali
Total 15 100 Terbangun 4 27,3
Sumber:data primer,2020 <3 kali
Total 15 100
Sumber:data primer,2020
Berdasarkan tabel.1 diatas dapat
Berdasarkan tabel.3 bahwa dari 15 bayi
diketahui bahwa dari 15 responden
sebelum dilakukan massage di BPM
sebagian besar responden berjenis
Bidan Ade Karnita sebanyak 11 bayi
kelamin laki-laki sebanyak 10 bayi (66,7)
(72,7%) terbangun >3 kali, dan 4 bayi
dan perempuan sebanyak 5 bayi (33,3).
(27,3%) terbangun <3 kali.
Tabel .2
Distribusi frekuensi karakteristik bayi
usia 0-6 bulan di BPM Bidan Ade Tabel .4
Karnita Ciawi-Bogor pada tahun 2020 Pengaruh baby massage terhadap
berdasarkan durasi menyusu sebelum durasi menyusu di BPM Ade Karnita
massage tahun 2020 berdasarkan durasi
Durasi Freke % Durasi menysu setelah dilakukan massage.
menyusu unsi menyusu
<15 menit 6 39,6 <15 menit Durasi menyusu Frekuensi %
Positif rank 10 67
>15 menit 9 59,6 >15 menit (Berpengaruh)
Ties (Tidak 5 33
Total 15 100 Berpengaruh)
Sumber:data primer,2020 Total 15 100
Sumber: Hasil Olah Data Uji Wilcoxon
Berdasarkan tabel .2 bahwa dari 15 bayi
signed rank test dengan SPSS, 2020
sebelum dilakukan massage di BPM
Bidan Ade Karnita sebanyak 6 bayi Berdasarkan tabel.4 bahwa dari 15 bayi
(39,6%) menyusu kurang dari 15 menit, yang dilakukan massage di BPM Bidan
dan 9 bayi (59,6) menyusu lebih dari 15 Ade Karnita, hasil penelitian ini
menit. terbanyak berpengaruh yaitu sebanyak 10
bayi (67%). Dan 5 bayi (33%) yang tidak
berpengaruh.

50
Tabel 5. Sumber: Hasil Olah Data Uji Wilcoxon
Pengaruh baby massage terhadap signed rank test dengan SPSS, 2020.
kualitas tidur di BPM Bidan Ade
Karnita tahun 2020 berdasarkan pola
Berdasarkan tabel .5 bahwa dari 15 bayi
tidur setelah dilakukan massage.
yang dilakukan massage di BPM Bidan
Pola tidur Frekuensi %
Positif rank 10 67 Ade Karnita, hasil penelitian ini
(Berpengaruh) terbanyak berpengaruh yaitu sebanyak 10
Ties (Tidak 5 34
Berpengaruh) bayi (67%). Dan 5 responden (33%) yang
Total 15 100 tidak berpengaruh.

Table.6
Pengaruh hubungan baby massage terhadap durasi menyusu di BPM Bidan Ade Karnita
Ciawi-Bogor tahun 2020.

Variabel N Mean Std.Deviation Selisih P


Value
Responden yang belum 15 10.80 0.941
dilakukan baby massage
terhadap durasi menyusu.
-3.606 0.004
Responden yang sudah 15 11.82 0.352
dilakukan baby massage
terhadap durasi menyusu.
Sumber: Hasil Olah Data Uji Wilcoxon dengan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat mekanisme penyerapan makanan pada


bahwa nilai p value dengan Analisa Uji bayi. Peningkatan tonus nervus vagus
Wilcoxon, diperoleh nilai signifikasi akan menyebabkan peningkatan enzim
sebesar 0,004 lebih kecil dari tarif penyerapan gastrin dan insulin sehingga
signifikasi 5% (Pvalue=0,000<0,005) maka penyerapan makanan menjadi lebih baik
dapat dinyatakan terdapat hubungan serta meningkatkan berat badan bayi.
pengaruh baby massage terhadap Baby massage menyebabkan bayi lebih
keberhasilan peningkatan durasi menyusu rileks dan dapat beristirahat dengan
di BPM Bidan Ade Karnita Ciawi Bogor efektif. Bayi yang tidur dengan efektif
tahun 2020. ketika bangun akan membawa energi
cukup untuk beraktivitas. Dengan
Menurut teori Suririnah (2017) yang aktivitas yang optimal, bayi akan cepat
menyatakan baby massage merangsang lapar sehingga nafsu makannya
nervus vagus akan mempengaruhi meningkat. Peningkatan nafsu makan ini

51
juga ditambah dengan peningkatan pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih
aktivitas nervus vagus atau saraf cepat atau ingin makan karena
pengembara, sistem saraf otak yang pencernaannya semakin lancer
bekerja untuk daerah leher ke bawah (Suririnah, 2017).
sampai dada dan rongga perut dalam
menggerakan sel peristaltik (sel di Berdasarkan hasil uji dan analisis
saluran pencernaan yang menggerakan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dalam saluran pencernaan) untuk teknik baby massage berpengaruh
mendorong makanan ke saluran terhadap durasi menyusu pada bayi.

Table .7
Pengaruh hubungan baby massage terhadap kualitas tidur di BPM Bidab Ade
Karnita Ciawi-Bogor tahun 2020.

Variabel N Mean Std.Deviation Selisih P


Value
Responden yang belum 15 10.80 0.941
dilakukan baby massage
terhadap pola tidur.
Responden yang sudah 15 11.82 0.352 0.589 0.004
dilakukan baby massage
terhadap pola tidur.
Sumber: Hasil Olah Data Uji Wilcoxon dengan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat ototnya distimulus dengan urut atau
bahwa nilai p value dengan Analisa Uji massage akan nyaman dan mengantuk.
Wilcoxon, diperoleh nilai signifikasi Kebanyakan bayi akan tidur dengan
sebesar 0,004 lebih kecil dari tarif waktu yang lama begitu massage usia
signifikasi 5% (Pvalue=0,000<0,005) maka dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi
dapat dinyatakan terdapat pengaruh baby nampak tidur terlelap dan tidak rewel
massage terhadap pola tidur bayi di BPM seperti sebelumnya. Hal ini menunjukan
Bidan Ade Karnita Ciawi Bogor tahun bahwa bayi merasa tenang setelah
2020. diMassage (Suririnah, 2017).

Hal ini sejalan dengan teori Suririnah Menurut Wahyuni (2008), Kualitas tidur
(2017) yang menyatakan Bayi yang otot- bayi tidak hanya berpengaruh pada

52
perkembangan fisik, tapi juga sikapnya terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama
keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis
tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan sulit tidur kembali (Wahyuni, 2008).
dan tidak gampang rewel. Bayi dikatakan
mengalami gangguan tidur jika pada Hasil penelitian sesuai dengan teori
malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, Suririnah (2017) bahwa baby massage
terbangun lebih dari 3 kali dan lama dapat meningkatkan kualitas tidur bayi.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Eveline,Djamaludin.2010.Panduan Pintar
Kesimpulan dari penelitian ini adalah merawat bayi dan
baita.Jakarta.PT Wahyu Medika.
baby massage dapat meningkatkan durasi
menyusu dan kualitas tidur bayi dengan Fitriahadi, E. (2016) ‘Pengaruh Baby
massage terhadap Frekuensi dan
begitu pertumbuhan dan perkembangan
Durasi Menyusu Bayi’
bayi lebih optimal, sehingga dapat
Hardjadinata,Yohana.Yoga for
meningkatkan kualitas kesehatan bayi.
baby.Jakarta.Dian Rakyat

Heryani,Reni.2010.Asuhan kebidanan ibu


SARAN
nifas dan menyusui.Jakarta.TIM
Dengan adanya hasil penelitian
Kemenkes RI, Pengertian ASI ekslusif
ini,diharapkan bidan dapat memberikan
(cited 2020 April 10) available
pelayanan baby massage yang sangat from
bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. http://promkes.kemkes.go.id/man
faat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-
bayi

Kemenkes RI, kematian neonatus (cited


2020 April 10) available from
http://www.kesmas.kemkes.go.id
/portal/konten/~rilis-
berita/021517-di-rakesnas-
2019_-dirjen-kesmas-paparkan-
strategi-penurunan-aki-dan-
neonatal

Kemenkes RI, pemberian ASI ekslusif


(cited 2020 April 10) available
from

53
https://webcache.googleusercont Nasution, Izmi Padhilah. 2018. Pengaruh
ent.com/search?q=cache:BF- Baby massage Terhadap Durasi
g0rBewM0J:https://www.kemke Menyusu Bayi 0-30 Hari Di
s.go.id/download.php%3Ffile%3 Klinik Pratama Niar Medan
Ddownload/pusdatin/infodatin/in Amplas Tahun 2018. (cited 2020
fodatin%2520ASI%2520per%25 Oktober 01) available from
20halaman%2520-
%252002012018.pdf+&cd=1&hl http://repo.poltekkes-
=id&ct=clnk&gl=id medan.ac.id/jspui/bitstream/1234
56789/744/1/Skripsi%20word%2
Notoatmojo,Soekidjo.2005.Metodologi 0izmi.pdf
penelitian
kesehatan.jakarta.rineka cipta Rohmawati, Faujiah Pengaruh Baby
Massage Terhadap Kualitas
Prasetyo D.S 2017.Buku Pintar Baby Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Di
massage .Yogyakarta.Buku biru Ponkesdes Desa Grogol
Kecamatan Diwek Kabupaten
Riyanto,Agus.2017.Aplikasi Metodologi Jombang (cited 2020 Oktober
penelitian kesehatan.Yogyakarta. 01) available from
Medika
http://repo.stikesicme-
Suririnah. Buku Pintar Mengasuh Balita.
Jakarta: PT Gramedia Utama; jbg.ac.id/1224/1/172120027%20Fauziah
2017 %20Rohmawati%20SKRIPSI.PDF

Tahun, Omega DR (2017). Statistika


Untuk Ilmu Kesehatan,
Yogyakarta : Wahana Resolusi.

54

Anda mungkin juga menyukai