Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
laporan kasus yang berjudul “Fraktur Basis Cranii dan Fraktur Femur”.
Referat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Semoga referat ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi penulis dan
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
kurangnya kesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan raya. Lebih dari 50%
Setiap tahun, lebih dari 2 juta orang mengalami cedera kepala, 75.000
diantaranya meninggal dunia dan lebih dari 100.000 orang yang selamat akan
Fraktur basis cranii adalah suatu fraktur linier yang terjadi pada dasar
tulang tengkorak. Fraktur ini seringkali disertai dengan robekan pada duramater
yang merekat erat pada dasar tengkorak. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
adanya rhinorrhea dan racon eyes sign (Frakturbasis kranii fossa anterior), atau
(twisting), atau pukulan pada bagian depan lutut yang berada dalam posisi fleksi pada
kecelakaan jalan raya. Femur merupakan tulang terbesar dalam tubuh dan batang
femur pada orang dewasa sangat kuat. Dengan demikian, trauma langsung yang
keras, seperti yang dapat dialami pada kecelakaan automobil, diperlukan untuk
3
Penatalaksanaan fraktur ini mengalami banyak perubahan dalam waktu 10
tahun terakhir ini. Traksi dan spica casting atau cast bracing, meskipun merupakan
me-merlukan masa berbaring dan rehabilitasi yang lama; oleh karena itu,
patahan tulang ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama
masa penyembuhan patah tulang (imobilisasi). Cara imobilisasi dengan pin, sekrup,
pelat atau alat lain (osteosintesis) merupakan langkah yang ditempuh bila cara non
operatif seperti reposisi, gips, traksi dan manipulasi lainnya dirasa kurang
memuaskan. Perlu diketahui, bahwa tidak semua dislokasi (posisi tulang yang
(remodelling/swapugar).
4
BAB 2
Suatu fraktur basis cranii adalah suatu fraktur linear yang terjadi pada
dasar tulang tengkorak yang tebal. Fraktur ini seringkali disertai dengan robekan
pada duramater. Fraktur basis cranii paling sering terjadi pada dua lokasi anatomi
tertentu yaitu regio temporal dan regio occipital condylar. Fraktur basis cranii
dapat dibagi berdasarkan letak anatomis fossa-nya menjadi fraktur fossa anterior,
Jenis fraktur lain pada tulang tengkorak yang mungkin terjadi yaitu:
1. Fraktur linear yang paling sering terjadi merupakan fraktur tanpa pergeseran,
2. Fraktur depresi terjadi bila fragmen tulang terdorong kedalam dengan atau
neonatus dan bayi yang suturanya belum menyatu. Pada fraktur jenis ini,
dan hidung. Parese nervus cranialis (nervus I, II, III, IV, VII dan VIII dalam
gangguan neurologis dan mungkin memerlukan tindak lanjut medis yang lebih
jauh. Alasan kecurigaan adanya suatu fraktur cranium atau cedera penetrasi antara
lain:
3. Adanya luka memar di sekeliling mata tanpa adanya trauma pada mata (panda
eyes)
2
A Airway Pembersihan jalan nafas, pengawasan vertebra servikal hingga diyakini
E Exposure Identifikasi seluruh cedera, dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari
pemeriksaan fisis menyeluruh pada pasien. Alat monitor tambahan dapat dipasang
pada pasien dengan kecurigaan cedera nasal dan basis cranii, sehingga lebih aman
jika digunakan orogastric tube. Evaluasi untuk cedera cranium dan otak adalah
langkah berikut yang paling penting. Cedera kulit kepala yang atau trauma kapitis
yang sudah jelas memerlukan pemeriksaan dan tindakan dari bagian bedah saraf.
Tingkat kesadaran dinilai berdasarkan Glasgow Coma Scale (GCS), fungsi pupil,
kapitis. Fraktur ini menunjukkan adanya benturan yang kuat dan bisa tampak pada
CT scan. Jika tidak bergejala maka tidak diperlukan penanganan. Gejala dari
fraktur basis cranii seperti defisit neurologis (anosmia, paralisis fasialis) dan
dengan elevasi kepala terhadap tempat tidur selama beberapa hari walaupun
3
kadang memerlukan drain lumbal atau tindakan bedah repair langsung. Belum ada
pendengaran lebih dari 3 bulan apabila membran timpani tidak dapat sembuh
sendiri. Indikasi lain adalah kebocoran CSF persisten setelah mengalami fraktur
basis cranii. Hal ini memerlukan deteksi yang tepat mengenai lokasi kebocoran
cedera nervus cranialis, pembuluh darah, dan cedera langsung pada otak, sebagian
besar jenis fraktur adalah jenis fraktur linear pada anak-anak dan tidak disertai
dengan hematom epidural. Sebagian besar fraktur, termasuk fraktur depresi tulang
4
BAB 3
3.1 Definisi
tulang / osteoporosis.
3.2 Klasifikasi
1. Fraktur Intrakapsuler femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan
Melalui kepala femur (capital fraktur). Hanya di bawah kepala femur melalui
femur yang lebih besar/yang lebih kecil /pada daerah intertrokhanter. Terjadi
di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah
trokhanter kecil.
Bagian paha yang patah lebih pendek dan lebih besar dibanding dengan
normal serta fragmen distal dalam posisi eksorotasi dan aduksi karena empat
penyebab:
1) Tanpa stabilitas longitudinal femur, otot yang melekat pada fragmen atas
2) Aduktor melekat pada fragmen distal dan abduktor pada fragmen atas.
4) Femur dikelilingi oleh otot yang mengalami laserasi oleh ujung tulang
fraktur yang tajam dan paha terisi dengan darah, sehingga terjadi
pembengkakan.
5) Selain itu, adapun tanda dan gejalanya adalah :ü Nyeri hebat di tempat
kaki lebih pendekü Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti :
3.4 Tatalaksana
sepuluh tahun terakhir ini. Traksi dan spica casting atau cast bracing mempunyai
banyak kerugian dalam hal memerlukan masa berbaring dan rehabilitasi yang
anak. Oleh karena itu, tindakan ini tidak banyak dilakukan padaorang dewasa.
Bila keadaan penderita stabil dan luka telah diatasi, fraktur dapat diimobilisasi
2
1) Traksi.
perlu dilakukan dua kali seminggu selama dua minggu yang pertama
3
dipertahankan. Jika hal ini tidak dilakukan, fraktur dapat terselip
Macam-macam traksi:
halter kepala.
Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan
4
membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat
Pemasangan traksi:
I. Traksi Manual
a. Traksi Kulit
b. Traksi Skeletal
2) Fiksasi interna.
5
Fiksasi InternaIntramedullary nail ideal untuk fraktur
3) Fiksasi eksterna.
intramedullary nail yang tidak memberi fiksasi yang rigid juga cocok
6
3.5 Komplikasi
fragmen. Fraktur yang tidak menyatu memerlukan bone grafting dan fiksasi
interna.
4. Malunion, disebabkan oleh abduktor dan aduktor yang bekerja tanpa aksi
antagonis pada fragmen atas untuk abduktor dan fragmen distal untuk
7
DAFTAR PUSTAKA
Listiono L D. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara, edisi III; Cedera Kepala Bab 6.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jamsuhidajat R dan de Jong, Wim (Editor). 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Djoko Simbardjo. Fraktur Batang Femur. Dalam: Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah,
Bagian Bedah FKUI.