Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

Fraktur pada Anak

Pembimbing
dr. Hidayat Kussugiharso, Sp. OT
Disusun oleh :
Delima Rochmah Nur Syahbani
G4A020006
SMF ILMU BEDAH
RS AJIBARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
Pendahuluan
Fraktur → Diskontinuitas tulang, tulang rawan,
lempeng epifisis, baik yang bersifat total
maupun parsial.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, angka
kejadian fraktur adalah 5,5% dari 92.976 kasus
cedera di Indonesia

Dunia Indonesia
• 1,9-11,7%
Fraktur pada anak • 201/10.000 populasi • Jatuh (40,9%) dan KLL(40,6%)
• anak laki-laki, 61%. • Kisaran usia kecelakaan 15-24 thn
berbeda dengan
• Lokasi fraktur, distal lengan (11,7%) dan 5-14 thn (9,7%)
orang dewasa bawah (26%), tulang klavikula• Fraktur tunggal distal radius / ulna,
(11%), jari-jari tangan (10%).
Definisi
Fraktur tulang anak atau fraktur pediatrik adalah
kondisi medis dimana tulang anak (usia <18thn)
retak atau patah. Adapun memiliki lebih banyak
pertimbangan yang perlu diambil ketika seorang
anak patah tulang karena akan mempengaruhi Mekanisme fraktur
anak dalam pertumbuhannya.
Perbedaan tulang anak anak dengan dewasa
1. Remodelling • Aktivitas dari populasi sel yang banyak
• “Biological plasticity”, fraktur buckle (torus)
dan greenstick.
2. Ligamen • “Age-resistant”
• Tensile strength (kekuatan tegangan)

3. Periosteum
• Fibrosa dense lebih tebal pada anak, fraktur tidak cenderung
untuk mengalami displace seperti pada dewasa
• Periosteum anak memberikan kekuatan mekanis terhadap
trauma., dan periosteum yang intak dapat berguna sebagai
bantuan dalam reduksi fraktur dan maintenance.
Bagian-bagain dari tulang immatur
Growth plate

Trabecular/Calcified zone
Jenis Fraktur Berdasarkan Garis Fraktur
Fraktur komplit

• Fraktur tranversal: arahnya melintang pada


tulang
• Fraktur oblik: arah garis patahannya membentuk
sudut terhadap sumbu tulang
• Fraktur spiral: arah garis patahnya berbentuk
spiral yang disebabkan trauma rotasi
• Fraktur impaksi fragmen menumpuk saling
tumpang tindih dan garis fraktur tidak jelas.
• Fraktur kominutif terdapat >2 fragmen, karena
kurang menyatunya permukaan fraktur yang (a) transversal, (b) segmental, (c) spiral
membuat tidak stabil
Jenis Fraktur Berdasarkan Garis Fraktur
Fraktur inkomplit a. Fraktur buckle atau fraktur torus

Fraktur ini pada metafisis radius


distal adalah sering. Biasanya akibat
jatuh dengan bersandar dengan
pergelangan tangan dalam dorsofleksi.
Fraktur adalah impaksi dan terdapat
pembengkakan jaringan lunak yang
ringan atau perdarahan. Biasanya
terdapat fraktur ulna distal yang
berhubungan dengan fraktur distal
radius ini. 
Jenis Fraktur Berdasarkan Garis Fraktur
Fraktur inkomplit b. Fraktur Greenstick
• Fraktur parsial dimana hanya korteks dan
periosteum yang terputus di satu sisi tulang,
sementara sisi lainnya tetap intak.

• Post jatuh dengan lengan terentang, KLL,


cedera olahraga, atau dipukul dengan benda.

• Malnutrisi, khususnya defisiensi vitamin D


↑ risiko fraktur pada tulang panjang post
trauma
Klasifikasi Salter Haris
Anamnesis

Anamnesis pada anak kadang sulit dilakukan, maka dari itu


penting untuk melakukan alloanamnesis
Gejala awal yang dikeluhkan anak pada fraktur adalah nyeri,
maka perlu diketahui onset nyeri dan mekanisme trauma.
Onset nyeri penting untuk diketahui karena iskemia otot dapat
terjadi beberapa jam setelah trauma. Keluhan lainnya adalah
bengkak di daerah lesi atau gerakan aktif yang terbatas atau
deformitas yang mungkin nampak
Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi pemeriksaan pembengkakan jaringan


lunak, laserasi, abrasi ataupun kerutan pada
kulit, dan penilaian ada atau tidaknya patah
pada ekstrimitas tersebut.
Individu dengan pembengkakan lutut kanan
• Pemeriksaan motorik dengan fraktur Salter-Harris I pada distal
femur.
• Pemeriksaan neurologis

• Penilaian status vaskuler


Pemeriksaan Penunjang; Radiologi

X-ray dan Computed Tomography (CT). X-ray biasanya


digunakan untuk mendiagnosis pasien dengan dugaan patah
tulang dan menjadi prosedur standar. Pemeriksaan radiologis
digunakan untuk melihat perubahan pada permukaan tulang
(diskontinuitas, perpindahan, hematoma subperiosteal) dari
diagnosis fraktur. Pemeriksaan radiologi pada siku harus
meliputi proyeksi anteroposterior (AP) dan Lateral
Tatalaksana
• Closed treatment

• Open treatment
Indikasi
Pada dasarnya tujuan dilakukan operasi terbuka
1. Fraktur displaced epifisis
2. Fraktur displaced intrartikuler menurut Tscherne & Gotzen adalah :
3. Fraktur tidak stabil
4. Multiple fraktur 1. Menyelamatkan nyawa
5. Fraktur terbuka 2. Menyelamatkan anggota gerak
6. Fraktur femur pada remaja
7. Fraktur leher femur 3. Menghindari infeksi
8. Fraktur dengan luka bakar
Memelihara fungsi
9. Closed treatment yang gagal atau
tidak stabil
10. Closed treatmen dengan
kemungkinan kegagalan yang
tinggi
11. Fraktur patologis
12. Cidera neurovaskuler
Tatalaksana

Tipe-tipe fiksasi

Fiksasi dapat dilakukan dengan open reduction and internal


fixsation (ORIF), closed reduction dan internal fixsation (CRIF).

Indikasi fiksasi interna dengan operasi terbuka telah


dikemukakan di atas. Sedangkan indikasi fiksasi eksterna, di
antarnya adalah :
 Fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan yang masif
 Memberikan fiksasi yang instan dalam kasus politrauma
 Panatalaksanaan fraktur dengan defisiensi simpanan tulang
atau infeksi
Tatalaksana
KOMPLIKASI
Sindrom Kompartemen Iskemik Volkman
• Dapat teradi iskemik iskemik
Iskemik yang terjadi karena adanya
• Gejala 5P
obstruksi sirkulasi vena ex.perban yang
• Ambang posisi untuk dapat terjadinya peningkatan
terlalu ketat, penekanan gips atau fleksi
tekanan intrakompartement adalah posisi fleksi akut sendi siku. Disamping terjadi pula
elbow, antara 900– 1200. Penting untuk melakukan obstruksi arteri →iskemik otot dan saraf
imobilisasi pada siku dengan sudut fleksi <900 lengan bawah

Deformitas
• fraktur growth plate sembuh tanpa efek yang
bertahan lama,
• Jarang, bone bridge akan terbentuk melintasi garis
fraktur, menghambat pertumbuhan tulang atau
menyebabkan tulang melengkung.
Gambar Iskemik Volkman
Prognosis

Quo ad vitam; Dubia ad bonam


Quo ad functionam; Dubia ad bonam
Quo ad sanationam; Dubia ad bonam
Dalam kasus bridging bone mungkin perlu diangkat
melalui pembedahan. Fraktur growth plate juga dapat
merangsang pertumbuhan yang menyebabkan tulang
lebih panjang daripada tulang yang tidak terjadi
fraktur di sisi lain. Adapun American Academy of
Orthopaedic Surgeons merekomendasikan tindak
lanjut rutin setidaknya satu tahun setelah fraktur
growth plate. Fraktur yang lebih rumit, seperti fraktur
pada femur dan tibia, mungkin memerlukan
kunjungan tindak lanjut sampai mencapai maturitas
tulang anak
American College of Surgeons Committe on Trauma. 2014. Advanced Trauma Life Support Student Course Manual Ed. 9. Jakarta: IKABI.

American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2021. Growth plate fracture. Diseases & Conditions. Retrieved from: orthoinfo.aaos.org

Atanelov Z, Bentley TP. 2021. Greenstick Fracture. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513279/

Appley, G.A & Solomon, Louis. 2013. Fraktur pada Anak dalam : Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta: Widya Medika.

Berteau JP, Gineyts E, Pithioux M, Baron C, Boivin G, , et al. 2015. 


Ratio between mature and immature enzymatic cross-links correlates with post-yield cortical bone behavior: An insight into greenstick fractures of the child fibula
. Bone. 79: 190–5.  PMID 26079997.

Nugraha, H. A., & Adiantono, A. 2017. Epidemiology of Fractures and Dislocations in Children. Folica Medica Indonesiana, 53(1). 81-85.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan. Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.

Schmid, Gordian Lukas; Lippmann, Stefan; Unverzagt, Susanne; Hofmann, Christiane; Deutsch, Tobias; Frese, Thomas. 2017. The Investigation of Suspected Fracture— a
Comparison of Ultrasound With Conventional Imaging. Deutsches Aerzteblatt Online. doi:10.3238/arztebl.2017.0757 

Shearman, A., El‐Osta, B., & Mohan, N. 2018. Emergency: Supracondylar Fractures of Distal Humerus in Children. ABC of Orthopaedics and Trauma, 125.

Skaggs DL, Flynn JF. 2010. Supracondylar Fracture of the Distal Humerus. In: Beaty JH, Kasser JR, (editors) Rockwood and Wilkins Fractures in Children, 7th Edition
Vol. 3. Philadelphia, Lippincott William and Wilkins; 487-531.

Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s System Of Orthopaedic and Fractures Ed 9. UK: Hodder Arnold.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai