Anda di halaman 1dari 8

TATALAKSANA

Penatalaksanaa
n Jalan Nafas

(Barak et al, 2015;


Jose et al., 2016)
Penatalaksanaa
n Perdarahan

(Jose et al., 2016)


Terapi Medis
• Terapi medis umum: Berikan oksigen & cairan kristaloid isotonik
• Antibiotik: Berikan antibiotik untuk fraktur terbuka
• Manajemen nyeri: Gunakan obat oral untuk cedera ringan &
parenteral jika pasien tidak dapat minum obat oral

• (Bhama & Cheney, 2019).


Terapi Bedah
• Tujuan utama perbaikan CMFpemulihan anatomi & fungsi
premorbid
• Prinsip optimalisasi penyembuhan tulang & hasil bedah:
• Reduksi anatomis segmen fraktur
• Fiksasi tulang di seluruh lokasi fraktur di ruang operasi
• Imobilisasi tulang pasca operasi
• Mencegah infeksi

(Bhama & Cheney, 2019)


• Fraktur tulang frontal
• Fraktur dinding sinus anterior nondisplaced observasi
• Fraktur NOE
• Displaced bedah terbuka melalui pendekatan koronal /
endoskopi • Menuntut pertimbangan baik jaringan keras maupun
jaringan lunak
• Fraktur dasar orbita • Harus ditangani sesegera mungkin.
• Pendekatan: subciliary, subtarsal, transconjunctival, & • Perbaikan yang tertunda KI pada tipe III
transconjunctival dengan kantotomi lateral
• Waktu perbaikan 2 minggu • Fraktur lengkung zigomatikus
• Indikasi pembedahan: enophthalmos > 2 mm, hipoglobus • Tidak memerlukan pengobatan kecuali jika menyebabkan
signifikan, atau diplopia, volume orbital ↑>1 cm3. asimetri wajah
• Pergeseran nyata prosesus koronoideus mandibula, yang
mencegah pasien membuka mulutnya rawat inap &
reduksi terbuka melalui pendekatan transoral (Keen) /
temporal (Gillies)
• Kasus fraktur kominutif yang parah reduksi terbuka
dengan fiksasi internal (ORIF)
• Fraktur Zygomaticomaxillary complex (ZMC)
• Diindikasikan ketika deformitas kosmetik / kehilangan
fungsional dicatat
• Menunggu 4-5 hari hingga edema berkurang.
• Standar perawatan: reduksi terbuka dan fiksasi internal
dengan pelat mini dan sekrup
• Fraktur hidung • Lantai orbital sering dieksplorasi dan diperbaiki jika perlu
• Fraktur maksila
• Fiksasi intermaksila & reduksi terbuka dengan fiksasi internal
harus dilakukan pada tepi piriform & penyangga
zygomaticomaxillary
• Ditempatkan pada tindakan pencegahan sinus
• Jika cedera dikaitkan dengan emfisema subkutan, cakupan
antibiotik dijamin untuk menutupi flora
• Fraktur mandibula
• Stabilisasi sementara di UGD dapat diatasi dengan penerapan • Fraktur panfacial
perban Barton
• Bawa gigi ke dalam oklusi & bungkus perban di sekitar mahkota • Trakeostomi / intubasi submandibular diperlukan
kepala & rahang • Intubasi nasoendotrakeal merupakan KI
• Fraktur mandibula nondisplaced reduksi tertutup dan fiksasi • Tulang wajah direposisi mulai dari tengkorak. Setelah oklusi
intermaksila selama 4-6 minggu. Lalu reduksi terbuka & fiksasi dibuat dengan fiksasi intermaxillary, tulang wajah yang tersisa
kaku menggunakan titanium miniplates, mandibular plate, diperbaiki dengan reduksi terbuka & fiksasi internal
/pelat rekonstruksi, tergantung di mana lokasi fraktur
• Fraktur kondilus nondisplaced memerlukan fiksasi
intermaxillary selama 10 hari, diikuti fisioterapi
KOMPLIKASI
• Komplikasi dalam penyembuhan fraktur
• Komplikasi yang berhubungan dengan alat fiksasi
• Deformitas wajah pasca operasi
• Komplikasi Oftalmik
• Infeksi
• Kehilangan jaringan keras dan lunak
• Masalah pertumbuhan dan TMJ
• Cedera saraf

(Rattan et al., 2014)

Anda mungkin juga menyukai