Anda di halaman 1dari 22

EKSISTENSI MALAIKAT (ASAL KEJADIAN, TUGAS DAN HAKEKAT

MALAIKAT) EKSISTENSI SYETAN DAN JIN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

MATERI KEISLAMAN

Dosen Pengampu:

Rendy Nugraha Frasandy, M. Pd

Disusun Oleh :

Ela Fitri : 1914070083

Wahyu Asri Setiowati : 1914070107

Anggun Eka Suryani : 1914070118

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN IMAM BONJOL PADANG

T.A 2021 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang bertema “Eksistensi Malaikat (Asal Kejadian, tugas dan
hakikat malaikat) eksistensi syetan dan jin” ini pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Rendy
Nugraha Frasandy, M.Pd pada mata kuliah Materi Keislaman. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Eksistensi Malaikat (Asal Kejadian, tugas dan
hakikat malaikat) eksistensi syetan dan jinbagi para pembaca dan penulis.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan dalam segi penulisan, isi dan
lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk
pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan harapan semoga makalah ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi semua pembaca.Atas semua ini kami ucapkan terimakasih bagi segala pihak
yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Lunang, 3 September 2021

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................


Daftar Isi ...........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................................... 5
B. Rumusan masalah ................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................6
BAB II. PEMBAHASAN
A. Asal kejadian malaikat ........................................................................................7
B. Tugas malaikat .....................................................................................................8
C. hakikat malaikat ..................................................................................................11
D. Eksistensi syetan .................................................................................................14
E. Eksistensi jin .......................................................................................................15
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................20
B. Saran ...................................................................................................................20
Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah Swt
juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai contoh adalah
malaikat. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba,
dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca
indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa
manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin
dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan
baik dari asal penciptaan maupun sifat-sifatnya.
Beriman kepada malaikat adalah satu dari rukun iman. Dengan kata lain, iman
seorang hamba kepada Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menegakkan rukun
iman, yang diantaranya adalah beriman kepada malaikat Allah. Beriman akan adanya
malaikat adalah wajib. Iman kepada malaikat ini, masuk kedalam iman kepada sesuatu
yang ghaib. Orang yang mengingkari akan adanya hal ini berarti mengingkari keterangan
Al-qur‟an dan Rasul.Dengan izin Allah, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan
membahas tentang Malaikat-Malaikat Allah serta tentang makhluk ghaib lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji
dalam makalah, yaitu:
1. Bagaimanakah asal kejadian malaikat?
2. Apa sajakah tugas malaikat?
3. Bagaimanakah hakikat penciptaan malaikat?
4. Bagaimanakah eksistensi syetan?
5. Bagaimanakah eksistensi jin?

C. TUJUAN

4
1. Untuk mengetahui asal kejadian penciptaan malaikat
2. Untuk mengetahui tugas dari malaikat
3. Untuk mengetahui hakikat dari penciptaan malaikat
4. Untuk mengetahui eksistensi syetan
5. Untuk mengetahui eksistensi jin

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Eksistensi Malaikat
1. Asal Kejadian
Secara etimologis kata “ ٌ‫( ” َمالَئِ َكة‬dalam bahasa Indonsia disebut malaikat) adalah
bentuk jamak dari “ ‫” َملَ ٌك‬, berasal dari mashdar al-alukah “ ُ‫ ”أَلُ ْو َكة‬yang artinya ar-
risalah (misi, pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan).Adapun
menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah yang diciptakan khusus
untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya.1
Malaikat yang diciptakan Allah dari cahaya hanya memiliki satu wujud dan satu
bentuk yaitu sebagai makhluk ghoib yang tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dicium
dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera,
kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada
pengecualian terhadap kisah NabiMuhammad SAW yang pernah bertemu dengan Jibril
dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan
kepada Nabi Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra
dan Mi‟raj.2
Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara‟, malaikat berarti
Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud
dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh
penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam,
manusia pertama.Adapun posisi malaikat terhadap Allah bukanlah siapa- siapa
melainkan hanyalah sebagai makhluk ciptaan-Nya. Mereka bukanlah anak- anak Allah
dan mereka juga bukanlah berjenis kelamin perempuan sebagimana yang dikatakan
oleh orang- orang non Muslim dalam kitab mereka. Kalaulah kita lihat antara
penciptaan malaikat dengan penciptaan manusia yang dari tanah liat, maka akan

1
Multahim. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta
2
Jurnal. Abdul Rouf. Malaikat Dalam Perspektif Al-Qu‟an. Universitas Darul „Ulum Jombang

6
memiliki perbedaan yang sangat jauh, malaikat lebih mulia dibandingkan manusia,
maka apakah yang membuat orang- orang Nasrani mengklaim bahwa malaikat adalah
anak- anak ( perempuan) Allah?. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Qur‟anul
karim:
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-
hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka
menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian
mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban”. ( QS. Az Zukhruf:19).
Selain mereka mendapat adzab dari Allah SWT di hari akhir kelak mereka juga
dimintai oleh Allah pertanggungjawabannya atas apa yang telah mereka perbuat. Yaitu
mereka mengatakan bahwa malaikat itu adalah orang- orang perempuan Allah, padahal
tidak ada seorang pun yang dapat melihat atau mengetahaui bagaimana Allah
menciptakan mereka.3
2. Tugas Malaikat
Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang
diungkapakan dalam Alquan dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan memberikan
pengaruh kejiwaan yang cukup besar, seperti kejujuran, ketabahan, dan keberanian.
Adapun tugas-tugas malaikat sebagaimana di jelaskan dalam Alquran. Jumlah malaikat
sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka memiliki
tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya,
dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1. Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak
nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah
Ruhul Quds (Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2. Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti:
makanan, minuman, dan menurunkan hujan.
3. Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan
(Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).

3
Muhammad Imron. Sejarah Asal Malaikat. 2017. Surabaya

7
4. Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh
mahluk hidup lainnya.
5. Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan
manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
6. Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada
setiap manusia, di alam kubur.
7. Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat
menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8. Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra‟d:23-24).
Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun
diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:
1. Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang
dikehendaki-Nya.
2. Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3. Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin.
4. Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5. Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6. Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7. Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8. Malaikat ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli surga.

Tugas Malaikat bagi Manusia pada Umumnya


Malaikat mengawasi dan memberikan perhatian pada manusia ketika diciptakan,
memelihara manusia ketika dilahirkan, serta mengambil ruh manusia ketika ajal datang.
Malaikat pun bbertugas membawa wahyu dari Allah bagi manusia.
Tugas lain yang diemban malaikat adalah menjadi pendaming manusia. Hadits yang
terdapat pada shahih muslum telah mempertegas hal itu. Dapat dikatakan bahwa
malaikat yang menjadi pendamping manusia itu adalah malikat yang ditugaskan untuk
memelhara amal manusia. Sementara itu dua pendamping manusia yang terdiri atas jin
dan malikat senantiasa berada dalam kondisi bertentangan. Jin mengajak manusia untuk
berbuat jahat, sedangkat malaikat mengajak manusia untuk berbuat kebaikan. Siapapun

8
yang mmemperoleh bisikan malaikat harus bersyukur dan memuji Allah. Jika yang
diperolehnya adalah bisikan syetan, secepatnya dia harus berlindung kepada Allah dari
godaan syetan yang terkutuk. Lain halnya dengan malaikat Jibril, setiap malam bulan
Ramadhan, biasa mendatangi Rasulullah saw, untuk bertadarus Al-qur‟an. Tugas lain
yang diemban oleh malaikat adalah mengawasi amal perbuatan manusia.

Tugas Malaikat Bagi Orang Beriman


Salah satu syarat seseorang diktkn beriman adalah keimanan kepada malikat yang
mulia. Tugas yang dibebankan Allah kepada malikat untuk kepentingan manusia, adalah
meniupkan ruh kepada janin, baik itu manusia beriman maaupun kafir, memelihara
seluruh manusia, menyampaikan wahyu, mengawasi dan mencatat amal perbuatan
manusia serta mencabut ruh manusia atas perintaah llah. Malaikat pun memiliki tugas
khusus terhadap orang-oraang beriman, yaitu:
a. Memberikan kecintaan kepada orang-orang beriman
b. Meluruskan jalan kehidupan orang-orang yang beriman
c. Membacakan shalawat bagi orang-orang yang melakukaan hal-hal berikut ini:
1. Mengajarkan kebaikan kepada orang lain
2. Mengimami shalat di masjid
3. Shalat pada shaf pertama
4. Tidak lansung beranjak dari tempat shalat
5. Merapatkan (mengisi) shaf yang kosong ketika shalat
6. Makan saur untuk shaum
7. Membaca shalwat untuk Rasululah saw
8. Menjenguk orang yang sakit.
d. Mengamini doa-doa orang yang beriman
e. Membacakan isighfar atau permohonan ampunan Allah bagi orang-orang yang
beriman
f. Menghadiri majelis ilmu dan dzikir, serta enaungi orang-orang beriman yang berad di
majelis tersebut dengan sayap-sayapnya
g. Mencatat pahala bagi orang yang melaksanakan shalat jum‟at
h. Melakukan pergiliran dalam tugas

9
i. Turun di tempat yang di dalamnya terdapat pembacaan Al-Qur‟an
j. Menyampaikan salam dari Rasul dari umatnya
k. Memasuki barisan orang-orang beriman ketika berperang dalam meneguhkan jiwa
mereka
l. Memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman
m. Memelihara atau melindungi Rasulullah saw
n. Memelihara orang beriman yang shaleh dan senantiasa meneguhkan pendirian
mereka
o. Melayat jenazah orang shaleh
p. Menaungi orang yang mati syahid dengan sayapnya
q. Melindungi Mekkah dan Madinah dari dajjal
r. Mengucapkan amin ketika orang muslim mengucapkan amin dan itu menambah
pahala bagi seseorang yang mengucapkan amin
s. Menghibur orang beriman ketika mereka berada dalam ketakutan.4
3. Hakikat Malaikat
Alam malaikat adalah alam alam mulia lagi suci, yang dipilih allah didunia karena
kedakatan mereka kepada-Nya dan karena mereka senantiasa melaksanakan perintah-
perintah allah baik yang bersifat kauni maupun syar'i. Orang kafir Mekah mengatakan
mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan allah (Qs. Al-anbiya': 26-29)
Artinya: Dati mereka berkata "Tuhan yang maha pemurah telah mengambil
(mempunyai) anak" maha suci allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah
hanmbah-hambah yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui sesuatu
yang dihadapan mereka (malaikat) dan diridhai allah, dan mereka itu selalu berhati-hati
karena takut kepada-Nya. Dan barang siapa diantara mereka mengatakan,
"Sesungguhnya aku adalah Tuhan selain dari pada Allah", maka orang itu kami berikan
balasan dengan Jahannam, demikian kami memberi balasan kepada orang-orang zalim
(Qs. Al-anbiya': 26-29).
"Ayat ini mejelaskan hakikat para malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah yang
sangat mulia dan bukan anak perempuan yang diambil atau diangkat oleh allah seperti

4
https://tugassekolahsmpsmk.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-malaikat.html?m=1

10
seperti yang dikatakan orang kafir Mekah. Maksud dari kalimat ( ) ٌٕ‫ بم عبا ديكزي‬adalah
para malaikat itu hamba allah yang dimuliakan disisi-Nya yang menempati kedudukan
yang tinggi serta memiliki tingkat kemulian yang luhur. Mereka berada pada puncak
ketaatan kepada-Nya baik dalam oerintah maupun perbuatan. Maksud dari kalimat
selanjutnya (La yasbiqunahu bil-qauli wa hum bi'amrihi ya„malun) adalah mereka yang
tidak mendahului-Nya dalam satu perkara pun, dan tidak pula menentang apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka. Mereka senantiasa bersegera melaksanakan
perintah-Nya, dialah Allah Yang Maha tinggi, yang pengetahuan-Nya meliputi mereka.
Tidak ada yang bersembunyi bagi-Nya perkara apapun dari mereka. Allah mengetahuai
segala sesuatu yang ada dihadapan para malaikat dan apa-apa yang dibelakang mereka
(malaikat). Maksud dari kalimat yang tertera (wa la yasyfa„una illa limanirtada) adalah
para malaikat tidak diberi kewenangan untuk memberi syaraat kepada orang melainkan
orang yang diridhai oleh Allah lalu bagaimana maksud dari kata (wa hum min khasy-
yatihi musyfiqun) maksudnya adalah mereka selalu berhati-hati lantaran sangat takut
keda-Nya. Maksud (Wa may yaqul minhum inni ilahun min dunihi) yang harus
disembah selain allah maksud (fa zalika najzihi jahannama, kazalika najziz-zalimin)
adalah yang mengatakan hali itu.
Dari kutipan diatas, Ibn Katsiar menafsirkan bahwa malaikat adalah hamba allah
yang sangat dimuliakan disisi-Nya yang menempati kedudukan yang tinggi serta
memiliki tingkat tingkat kemuliaan yang luhur. Mereka berada pada puncak ketaatan
kepada-Nya baik dalam perkataan maupun perbuatan, mereka tidak mendahuluinya
dalam satu perkara pun dan tidak pula menentang apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka. Mereka senantiasa bersegera melaksanakan perintah-Nya. Dialah allah yang
maha tinggi, yang pengetahuan-Nya meliputi mereka. Tidak ada yang bersembunyi
bagi-Nya perkara apapun dari mereka. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada
dihadapa para malaikat dan apa-apa yang dibelakan mereka (malaikat). Para malaikat
tidak diberi kewnangan untuk memberi syafaat kepada orang melaikan orang yang
diridhai oleh allah untuk diberikan syafaat oleh malaikat? Ibn Katsir mengatakan dalam
tafsirnya bahwa Muhammad yang allah izinkan untuk mendapatkan syafaat terbesar
tersebut. Kemudia Hamka dalam tafsir Al-Azhar mengatakan bahwa malaikat adalah

11
hamba-hamba allah yang bertambah tinggi pehambaannya, bertambah pula
kemuliaannya, dan selalu setia melaksanakan perintah.
Ibn Katsir menafsirkan bahwa allah menyebutkan ada 3 ucapan yang berkaitan
dengan malaikat, semuanya meeupakan puncak kekafiran dan kedustaan. Pertama,
mereka menjadi para malaikat sebagai anak permpuan allah, naka dengan itu mereka
telah menetapkan allah memilki anak, maha suci dan maha tinggi dia. Kedua, mereka
menjadikan anak itu berjenis perempuan. Ketiga, lalu mereka menyembah para malaikat
itu selain dari pada allah, maha tinggi dan maha suci dia. Semua itu sudah cukup untuk
menjadikan mereka kekal dineraka jahannam. Kemudian Hamka dalam tafsirnya Al-
Azhar mengatakan bahwa kalangan musrikin Quraisy arab adalah pembohong besar,
karena mereka mengatakan bahwa malaikat itu adalah anak perempuan allah. Bagaiman
mungkin semua tanggung jawab yang besar pada seluruh alam ini dibebankan kepada
anaka-anak allah yang perempuan, apakah anak-ank allah tidak ada yang laki-laki?
Mereka dalam mengatakan itu semua hanya bohong belaka, karena yang demikian
bukan timbul dari ilmunya, bukan timbul dari akalnya, melainkan dikarang-karangnya
saja.
Ibn Katsir menafsirkan bahwasannya malaikat adalah utusan-Nya. Dia memiliki
malaikat tertentu untuk menyampaikan apa saja yang dikehendaki-Nya berupa syari'at
dan ketetapan-Nya. Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar mengatakan bahwa dari antara
malaikat yang banyak itu ada yang dipilih tuhan menjadi rasul, artinya menjadi utusan-
Nya.5
B. Eksistensi Syetan dan Jin
1. Syetan
Sosok setan merupakan makhluk pertama yang membakang terhadap aturan dan
perintah Allah. Namun, jaminannya setan diberi keleluasaan oleh Allah untuk
mengganggu hamba-hamba Allah kecuali bagi orang-orang yang mukhlis. Setan akan
selalu mengganggu manusia dengan berbagai macam cara. Mengancam orang-orang

5
Abdurrahmat,I.(2011).Penggambaran malaikat dalamal-Quran (studi perbandingan antara penafsiran Ibn
Katsir dan Hamka. hal. 35-42

12
taat dan menakut-nakuti orang islam yang selalu berkomitmen terhadap ajaran islam
merupakan hobi setan. Menebar fitnah, ancaman, mengintimidasi, ngobral janji palsu,
sudah menjadi makanan favorit setan. Sosoknya yang angkuh, sombong dan enggan
menerima perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam menjadi awal mula
terkutuk dan dilaknat setan sebagai sosok yang hina. Ia pun menjadi musuh bagi umat
manusia karena janjinya sendiri yang diucapkan dihadapan Allah, bahwa ia akan
menyesatkan seluruh manusia dan keturunannya hingga akhir zaman. Itulah kisah setan
yang terdapat dalam al-qur'an.
Al-qur'an biasa menggunakan kata setan untuk menggambar sosok manusia dan jin
yang suka menentang dan sombong seperti dalam firman Allah:
َ ُّ‫ْض ُس ْخزُفَ ْٱنقَْٕ ِل ُغزُٔرًّا ۚ َٔنَْٕ َشآ َء َرب‬
ۖ ُُِٕ‫ك َيا فَ َعه‬ ُ ‫َس َٔ ْٱن ِجٍِّ يُٕ ِحى بَ ْع‬
ٍ ‫ضُٓ ْى إِنَ َٰى بَع‬ َ ِ‫َٔ َك َٰ َذن‬
ِ ْ ٍَ‫ك َج َع ْهَُا نِ ُك ِّم ََبِ ٍّى َع ُد ًّّٔا َش َٰيَ ِطي‬
ِ ‫ٱْل‬
ٌَُٔ‫فَ َذرْ ُْ ْى َٔ َيا يَ ْ َز‬
Artinya:
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (Q.S Al-An'am : 112)
Setan tidak hanya berasal dari golongan jin. Ia juga berasal dari golongan manusia.
Setan yang berasal dari golongan manusia bukan berarti memiliki bentuk yang buruk
rupa. Ia bisa berwajah tampan atau cantik, akan tetapi memiliki perilaku buruk yang
dapat menyesatkan manusia lainnya. Dalam menggoda manusia, setan dari bangsa jin
itu masuk ke dalam diri manusia, membisikkan sesuatu yang jahat dan membangkitkan
nafsu syahwat agar beebuat sesuatu yang keji. Selain menggoda dari dalam manusia,
setan juga menjadikan wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan duniawi lain
sebagai perhiasan dan umpan yang sedemikian menarik hingga manusia tergoda,
terlena, tertutup mata hatinya, lalu memandang semua yang haram jadi halal. Akhirnya
manusia terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan dan kemungkaran. Maka manusia
yang telah mengikuti ajakan setan, menjadi hamba setan.
Diantara tugas dari syaithan adalah keinginan-keinginan hayali (al-amani). Yaitu
menjatuhkan kecenderungan-kecenderungan subjektif serta keinginan-keinginan pribadi

13
manusia terhadap realitas objektif yang memyebabkan manusia terjebak pada ilusi.
Pintu ini memungkinkan bagi semua makhluk terjebak tanpa terkecuali termasuk para
nabi dan rasul.
2. Jin
Menurut bahasa Arab Jin memiliki arti sesuatu yang halus dan tersembunyi. Karena
itu, secara kasat mata Jin tidak bisa dilihat mata sepertu yang di firmankan Allah SWT,

َٰ
ُ ‫ع َع ُُْٓ ًَا نِبَا َسُٓ ًَا نِي ُِزيَُٓ ًَا سَْٕ َٰ َءتِ ِٓ ًَآ ۗ إََِّ ۥُّ يَ َز َٰى ُك ْى ُْ َٕ َٔقَبِيهُ ۥُّ ِي ٍْ َحي‬
‫ْث ََل‬ ِ َ‫َٰيَبَُِ ٓى َءا َد َو ََل يَ ْ ََُُِّ ُك ُى ٱن َّش ْيطٍَُ َك ًَآ أَ ْخ َز َج أَبَ َٕ ْي ُكى ِّيٍَ ْٱن َجَُّ ِت ي‬
ُ ‫ُش‬
ٌَُُٕ‫تَ َزْٔ ََُٓ ْى ۗ إََِّا َج َع ْهَُا ٱن َّش َٰيَ ِطيٍَ أَْٔ نِيَآ َء نِهَّ ِذيٍَ ََل يُ ْ ِي‬
Artinya:
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim
bagi orang-orang yang tidak beriman.(Q.S Al-A'raf: 27)
Sementara mengenai asal muasalnya, dalam Al-Qur'an disebutkan kalau Jin diciptakan
dari api seperti yang difirmankan-Nya
َٰ
ِ ََّ ٍ‫َٔ ْٱن َجآ ٌَّ َخهَ ْقَُُّ ِيٍ قَ ْب ُم ِي‬
ِ ًُ ‫ار ٱن َّل‬
‫ٕو‬
Artinya :
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Qs. Al-
Hijr: 27)
Ditambahkan pula dalam sebuah hadis, "Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin
diciptakan dari nyala api, dan adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan)
kepada kalian" (HR. Muslim)
Jin biasanya tinggal ditempat sepi seperti reruntuhan bangunan, rumah kosong,
ataupun kuburan. Selain itu, Jin juga menyukai tempat kotor seperti tempat sampah atau
WC. Karena itu Rasulullah pernah bersabda,
"Sesungguhnya pohon-pohon kurma (yang orang-orang biasa buang air didekatnya) ini
didiami (oleh setan). Maka jika salah seorang dari kalian masuk WC, hendaklah

14
membaca; "Ya Allah sesungguhnya saya berlindung kepadaMu dari Setan laki-laki dan
perempuan."
Jadi, Jin itu benar ada dan merupakan ciptaan Allah SWT yang eksistensinya
disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Allah SWT menjelaskan bahwa tujuan
diciptakannya Jin dan manusia tiada lain agar mereka menghambakan diri dan berbakti
kepada-Nya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa dalam diri manusia dan Jin terdapat
kelemahan-kelemahan dan keperluan-keperluan yang merupakan hajat hidup orang
mereka pada masa yang telah ditentukan. Atas dasar itu, Allah SWT mengutus para
Rasul, baik kepada manusia maupun kepada Jin. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-
An'am ayat 130.
Adapun mengenai Jin, keberadaannya sebagai makhluk ciptaan Allah tidak jauh
berbeda dengan manusia. Mereka digolongkan pada beberapa jenis, ada yang muslim,
kafir, jin laki-laki dan perempuan, ada yang berperangai baik dan ada pula yang buruk.
Jumlah mereka juga sangat banyak, sebagaimana kita melihat pada golongan kita
(manusia) sendiri. Keragaman jenis yang ada pada bangsa Jin diantaranya ialah sebagai
berikut:
a. Jin Muslim
Jin muslim yang beriman kepada Allah SWT, mereka tidak mengganggu
manusia, terlebih lagi memasukinya. Tingkat keimanan mereka pun bervariatif, ada
yang lemah imannya dan ada pula yang kuat layaknya keimanan manusia. Dan
diantara mereka ada pula yang cerdas dan ada pula yang bodoh dan senang
membuat kesalahan. Hal ini tidak lain karena mereka juga makhluk Allah yang juga
tidak sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Mengenai adanya jin yang
muslim dan kafir Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur'an sebagai berikut,
َ ِ‫لهِ ۡوٌَُٕ َٔ ِيَُّا د ۡؤٌَُ َٰ ن‬
‫كؕ‌ ُكَُّا َ َز ٓا ِٕٮِى َ قِ َد ًّد‬ ّ َٰ ‫َّٔاَََّا ِيَُّا ان‬
Artinya;
Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang shalih dan ada (pula)
kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(Q.S Al-Jin : 11)
b. Jin Kafir
Jin kafir inilah yang sering mengganggu manusia dan menjerumuskan ke hal-
hal yang keji. Diantara golongan jin yang kafir itu, terdapat tiga nama yang familiar

15
yakni setan, iblis, dan ifrit. Ketiga golongan jin tersebut merupakan jin yang jahat
dan telah disebutkan namanya dalam Al-Qur'an sekaligus merupakan musuh bagi
umat manusia. Mereka merupakan golongan yang trlah dikutuk oleh Allah SWT
disebabkan kedurhakaan dan pembangkangan terhadap perintah-perintah Allah.
Oleh karenanya umat manusia dilarang untuk bekerja sama, berkomunikasi terlebih
lagi menjalin persahabatan dengan mereka. Hal ini tertuang dalam al-qur'an sebagai
berikut,
‫اِ ٌَّ ان َّشي َْٰطٍَ نَ ُك ْى َع ُد ٌّؤ فَاتَّ ِ ُذْٔ ُِ َع ُد ًّّٔ ۗا اََِّ ًَا يَ ْد ُعْٕ ا ِح ْشبَّٗه نِيَ ُكْٕ َُْٕ ا ِي ٍْ اَ ْ َٰ ِ ان َّل ِعي ۗ ِْز‬
Artinya:
Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena
sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala.(Q.S Faathir : 6)
c. Jin Laki-laki
Allah SWT telah menciptakan makhluk dengan berpasang-pasangan antara
sebangsanya. Sebagaimana manusia yang diciptakan secara berpasang-pasangan
yakni laki-laki dan perempuan, jin juga demikian adanya. Dalam al-qur'an surat al-
Jin telah diterangkan yakni,
‫َس يَعُٕ ُ ٌَٔ بِ ِز َجا ٍل ِّيٍَ ْٱن ِجٍِّ فَشَادُُْٔ ْى َرَْقًّا‬ ِ ْ ٍَ‫َٔأَََّ ۥُّ َكاٌَ ِر َجا ٌل ِّي‬
ِ ‫ٱْل‬
Artinya:
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan (Q.S Al-Jinn : 6)
Ayat tersebut merupakan menunjukkan adanya pembagian jenis kelamin pada
bangsa jin yang sama dengan manusia yakni laki-laki dan perempuan.
d. Jin Perempuan
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan sahabat Nabi SAW, dari Annas bin
Malik r.a mengenai do'a masuk toilet bahwa jenis jin juga ada yang berjenis
perempuan (al-khabitsah).

َّ ‫ت‬
‫ٱَّللِ ُْ ْى‬ ِ ًَ ‫ت ۚ أَفَبِ ْٱن َٰبَ ِط ِم يُ ْ ِيٌَُُٕ َٔبُِِ ْع‬
ِ َ‫ٱَّللُ َج َع َم نَ ُكى ِّي ٍْ أََ ُ ِل ُك ْى أَ ْس َٰ َٔجًّا َٔ َج َع َم نَ ُكى ِّي ٍْ أَ ْس َٰ َٔ ِج ُكى بَُِيٍَ َٔ َح َ َدةًّ َٔ َر َسقَ ُكى ِّيٍَ ٱنطَّيِّ َٰب‬
َّ َٔ
ٌَُٔ‫يَ ْك ُز‬

16
Artinya:
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki
dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan
mengingkari nikmat Allah?" (Q.S An-Nahl : 72)
e. Jin Anak-anak
Untuk jenis jin yang satu ini merupakan jin yang berbentuk anak-anak atau
yang disebut dengan tuyul. Jin yang berbentuk tuyul merupakan bangsa jin yang
masih tergolong bayi atau anak-anak. Biasanya mereka keras kepala dan belum
mengerti apa-apa. Terkadang jin ini merasuk ke dalam tubuh seseorang tanpa
alasan, dan suka bergurau bahkan bermain-main. Kebanyakan yang dirasuki oleh jin
bentuk tuyul ialah anak-anak karena dia tengah bermain, bercanda bahkan
mengobrol dengan cara dia.
Jenis-jenis jin yang menguasai manusia diantaranya sebagai berikut:
a. Ghorin (Jin Pendamping)
Pada diri manusia sejak ia lahir hingga wafat terdapat jin pendamping atau gharin.
Jin gharin ini terkadang membuat kita waswas atau ragu-ragu, misalnya mengenai
jumlah rakaat shalat, sujud, wudhu dan sebagainya. Jin gharin juga dapat
mendorong manusia dengan bisikannya untuk berbuat maksiat. Seseorang yang
dikuasai oleh jin gharin yang jahat dapat seperti terus menerus dalam waswas dan
keraguan, misalnya berwudhu terus berulang-ulang.
b. Jin yang Merasuki Manusia (Setan)
Jin (dalam hal ini setan) seringkali merasuki tubuh manusia dan mendiami suatu
tempat dalam tubuhnya. Ada beberapa sebab dari dikuasainya manusia oleh jin yang
diantaranya ialah karena rusaknya manusia itu sendiri, baik itu mereka lalai dari
mengingat Allah atau mungkin melakukan hal-hal yang dilarang Allah, dan itu
semua berarti menyodorkan diri untuk dikuasai setan atau jin. Selain itu, dapat pula
disebabkan oleh kekahatan yang dilakukan tanpa sengaja. Seperti, menjatuhkan
barang yang berat pada satu tempat yang ada jinnya tanpa menyebut nama Allah,
atau menumpahkan air panas tanpa menyebut nama Allah.

17
Jika dilihat dari segi objeknya, jin merasuki tubuh manusia ada yang meliputi
seluruh tubuh manusia yang dikuasai, dan ada yang merasuki bagian tubuh tertentu
saja, seperti tangan, kaki dan sebagainya. Sedangkan sisi waktu, ada yang berdiam
dalam tubuh manusia yang dirasuki sebentar saja, dan ada pula yang cukup lama
bahkan hingga bertahun-tahun. Adapun ayat mengenai jin yang dapat menguasai
manusia termaktub dalam surat az-Zukhruf ayat 36 berikut

ٌ ‫َٔ َيٍ يَ ْع ُ عٍَ ِ ْك ِز ٱنزَّحْ َٰ ًَ ٍِ َُقَيِّضْ نَ ۥُّ َش ْي َٰطًَُّا فَُٓ َٕ نَ ۥُّ قَ ِز‬
ٍ‫ي‬
Artinya:
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al
Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang
menjadi teman yang selalu menyertainya.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara etimologis kata “ ٌ‫( ” َمالَئِ َكة‬dalam bahasa Indonsia disebut malaikat)
adalah bentuk jamak dari “ ‫” َملَ ٌك‬, berasal dari mashdar al-alukah “ ُ‫”أَلُ ْو َكة‬
yang artinya ar-risalah (misi, pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-
rasul (utusan).Adapun menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah
yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan
semua tugas-tugas-Nya.
Malaikat yang diciptakan Allah dari cahaya hanya memiliki satu wujud dan satu
bentuk yaitu sebagai makhluk ghoib yang tidak dapat dilihat, diraba, didengar,
dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau
oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu,
seperti rupa manusia.
1. Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak
nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril
adalah Ruhul Quds (Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-
Syuara:193).
2. Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti:
makanan, minuman, dan menurunkan hujan.
3. Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai
kebangkitan (Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4. Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh
mahluk hidup lainnya.
5. Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan
manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
6. Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada
setiap manusia, di alam kubur.

19
7. Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat
menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8. Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra‟d:23-24).
Sosok setan merupakan makhluk pertama yang membakang terhadap aturan dan
perintah Allah. Namun, jaminannya setan diberi keleluasaan oleh Allah untuk
mengganggu hamba-hamba Allah kecuali bagi orang-orang yang mukhlis. Setan akan
selalu mengganggu manusia dengan berbagai macam cara. Menurut bahasa Arab Jin
memiliki arti sesuatu yang halus dan tersembunyi. Jin itu benar ada dan merupakan
ciptaan Allah SWT yang eksistensinya disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Allah
SWT menjelaskan bahwa tujuan diciptakannya Jin dan manusia tiada lain agar mereka
menghambakan diri dan berbakti kepada-Nya.
B. Saran
Penulis mengakui banyak kesalahan pada makalah ini, maka dari itu penulis meminta
saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat, I. (2011). Penggambaran malaikat dalam al-Quran (studi perbandingan


antara penafsiran Ibn Katsir dan Hamka. hal. 35-42
Muhtaram, Muhammad Zaenal. Penafsiran ayat-ayat setan menurut Muhammad
Mahmud al-Hijazy: studi tafsir al-wadih. UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2017
Ali, Bisri. Jin dalam perspektif al-qur'an (studi tafsir tematik ayat-ayat tentang jin). IAIN
SMH Banten, 2015
Zakki, Achmad. Demitologisasi Jin dalam al-qur'an perspektif Nasr Hamid Avu Zayd.
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2020

21
22

Anda mungkin juga menyukai