“Konsep Supervisi”
Disusun oleh :
2021-2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Supervisi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
managemen keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Konsep Supervisi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari supervisi.
2. Untuk mengetahui sasaran dari supervisi.
3. Untuk mengetahui tugas dari supervisi.
4. Untuk mengetahui fungsi dari supervisi.
5. Untuk mengetahui prinsip dari supervisi.
6. Untuk mengetahui cara dan langkah-langkah supervisi.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pembahasan
Menurut teori hakikat dokumentasi asuhan keperawatan adalah terciptanya
kegiatan keperawatan yang menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, cara berpikir, dan
bertindak profesional pada setiap perawat. Pendekatan yang sistematis dan logis
dengan landasan ilmiah yang benar, serta melalui dokumentasi proses keperawatan,
semua kegiatan dalam proses keperawatan dapat ditampilkan kembali sehingga dapat
diteliti ulang untuk dikembangkan atau diperbaiki (Nursalam, 2014).
Yang menjadi Alasan mengapa perawat jarang untuk melengkapi dokumentasi
asuhan keperawatan salah satu faktornya karena kurangnya pengawasan,
pengontrolan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat merasa
dokumentasi asuhan keperawatan terlalu banyak. Jumlah perawat ruangan yang
sangat sedikit dengan kapasitas pasien dan beban kerja yang sangat banyak membuat
perawat jarang menuliskan dokumentasi asuhan keperawatan secara lengkap, perawat
biasanya hanya menuliskan nama pasien tanpa nomor RM, tidak melengkapi data
pemeriksaan fisik pasien, tidak menuliskan analisa data, tujuan dan rencana tindakan,
pada lembar implementasi perawat sering tidak menuliskan, evaluasi perawat sering
tidak menuliskan catatan perkembangan pasien dan tidak mencantumkan paraf
(Lestari, 2014).
Oleh karena itu perlu diadakannya supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan
secara terjadwal, guna untuk mencapai keberhasilan proses asuhan keperawatan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu juga supervisi harus dilakukan
untuk menghindari ketidaklengkapan dokumentasi asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat.
Proses supervisi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan
kegiatan yang perlu dilakukan terhadap perawat pelaksana. Perawat perlu dijaga,
dibina, dan ditingkatkan sikap positifnya terhadap pekerjaannya. Sikap positif perawat
terhadap pekerjaannya akan tercapai apabila diberikan motivasi, bimbingan dan
penghargaan terhadap hasil kerjanya yang akan menciptakan kepuasan kerja perawat.
Kepuasan kerja perawat pada praktik keperawatan tercapai apabila perawat merasa
telah memberikan kontribusi, dianggap penting, mendapat dukungan dari sumber-
sumber yang ada, dan out-come keperawatan akan banyak tercapai.
Selain itu, menurut hasil penelitian (Anggeria & Maria, 2018) menunjukkan
pentingnya hubungan supervisi dalam pendokumentasian yang dilakukan perawat
sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan termasuk dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Berdasarkan hasil observasi dari 4 artikel diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa
penelitian yang dilakukan Yullyzar, dkk. dengan judul “Hubungan Supervisi
Terhadap Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh” pada tahun 2020, menyimpulkan teknik supervisi
mempunyai hubungan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan terutama teknik
supervisi langsung, dikarenakan kepala ruangan dapat melihat pekerjaan perawat
secara langsung dan apabila ditemukan masalah dapat langsung diselesaikan sekaligus
mencari solusi yang terbaik untuk staf perawat.
Berdasarkan penelitian Rezkiki F, dkk. dengan judul “Pengaruh Supervisi
Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruangan Non Bedah”
tahun 2018, dan penelitian yang dilakukan oleh David Ginting, dkk. dengan judul
“Hubungan Kemampuan Supervisi Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan
Dokumentasi Asuhan Keperawatan” tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa, terdapat
perubahan yang sangat signifikan antara sebelum dan setelah dilakukannya supervisi
dalam kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dengan adanya kegiatan
supervisi akan berpengaruh terhadap pendokumentasian yang benar pada proses
keperawatan, sehingga bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung
jawabkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Andika, dkk. dengan judul
“Head Room Supervision to Completeness of Note Nursing Care Documentation”
tahun 2018, dalam melakukan supervisi kepala ruangan harus mampu mengawasi,
mengarahkan, memotivasi dan membagi tugas secara tegas dan adil sehingga
kepatuhan terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan akan optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil literatur review dari keempat jurnal diatas menunjukan bahwa
keempatnya saling berhubungan, dan tidak ada pertentangan. Maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan konsep supervisi oleh kepala ruangan sangat
berpengaruh terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal
ini dikarenakan keberhasilan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan mutu
pelayanan tidak terlepas dari peran kepala ruangan dalam menjalankan tugasnya
yang salah satunya yaitu melakukan supervisi sehingga kinerja perawat pelaksana
dapat mencapai standar yang telah ditetapkan khususnya dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.
3.2. Saran
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengatahuan dan informasi
mengenai konsep supervisi yang harus diterapkan oleh kepala ruangan.
2. Bagi Perawat
Bagi para perawat disarankan untuk terus meningkatkan kinerja dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara optimal dan
menyeluruh. Sedangkan untuk kepala ruangan disarankan untuk membuat
jadwal rutin supervisi secara terjadwal dalam mengevaluasi kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam pemberian materi
dan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA