Anda di halaman 1dari 16

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan &

Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”


SNI 2460:2014

Standar Nasional Indonesia

Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam


mentah atau yang telah dikalsinasi untuk digunakan
dalam beton

Standard specification for coal fly ash and raw or calcined


natural pozolan for use in concrete

(ASTM C618-08a, IDT)

ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
© ASTM 2008– All rights reserved
© BSN 2014 untuk kepentingan adopsi standar © ASTM menjadi SNI – Semua hak dilindungi

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian


atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang
mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN

BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Daftar isi

Daftar isi..................................................................................................................................... i 
Prakata ..................................................................................................................................... ii 
Pendahuluan............................................................................................................................. ii 
1.  Ruang lingkup ....................................................................................................................1 
2.  Acuan normatif...................................................................................................................1 
3.  Terminologi ........................................................................................................................1 
4.  Klasifikasi ...........................................................................................................................2 
5.  Informasi pemesanan ........................................................................................................2 
6.  Komposisi kimia .................................................................................................................4 
7.  Sifat-sifat fisik.....................................................................................................................4 
8.  Metode pengambilan sampel dan pengujian .....................................................................5 
9.  Penyimpanan dan inspeksi ................................................................................................5 
10.  Penolakan ..........................................................................................................................5 
11. Pengemasan dan penandaan kemasan .............................................................................7 
12. Kata kunci .......................................................................................................................7 
Ringkasan Perubahan ..............................................................................................................8 
Lampiran Perubahan ................................................................................................................9 

Tabel 1 Persyaratan Kimia .......................................................................................................3 


Tabel 2 Persyaratan Fisik .........................................................................................................3 
Tabel 3 Persyaratan Fisik Tambahan .......................................................................................6 

© BSN 2014 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan
alam mentah atau yang telah dikalsinasi untuk digunakan dalam beton merupakan revisi dari
SNI 03-2460-1991, Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran beton.

Standar ini merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C618-08a, Standard Specification for
Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozzolan for Use in Concrete.

Standar ini perlu direvisi, karena banyak sekali perubahan yang terjadi, seperti yang
diuraikan pada lampiran perubahan pada halaman terakhir. Perubahan mendasar adalah
pada tahun penerbitan ASTM, yang semula terbit tahun 1991 direvisi menggunakan ASTM
tahun 2008. Terdapat perbedaan tata tulis. Terdapat perbedaan kelas abu terbang atau
pozolan alam mentah atau yang telah dikalsinasi, pada persyaratan kimia dan persyaratan
fisik, semula hanya terdapat satu kelas yaitu kelas F, saat ini disempurnakan menjadi tiga
kelas yaitu kelas N, F, dan C. Terdapat tambahan Tabel 3, dimana semula tidak ada Tabel 3,
saat ini dilengkapi dengan tambahan Tabel 3, persyaratan fisik tambahan.

Standar ini dipersiapkan oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil melalui Gugus Kerja Bahan Bangunan pada SubPanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur,
dan Konstruksi Bangunan.

Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 10:2012 dan PSN 08:2007 dan telah dibahas
dalam Rapat Konsensus pada tanggal 8 Mei 2013 di Bandung oleh SubPanitia Teknis yang
melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait.

© BSN 2014 ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Pendahuluan Introduction

Standar ini mencakup ketentuan- This standard covers terms and conditions
ketentuan dan persyaratan-persyaratan coal fly ash and raw or calcined natural
abu terbang batu bara dan pozolan alam pozzolan for use as an additional
mentah atau yang telah dikalsinasi untuk ingredient in mixed concrete.
digunakan sebagai bahan tambahan
dalam campuran beton.

Standar ini membahas klasifikasi abu Standard discussed classifications of coal


terbang batu bara dan pozolan alam fly ash and raw or calcined natural
mentah atau yang telah dikalsinasi, pozzolan, chemical requirements, physical
persyaratan kimia, persyaratan fisik, dan requirements, and supplementary optional
persyaratan fisik tambahan yang physical requirements, of being conceived
dikandung oleh abu terbang atau pozolan by that fly ash or pozzolan, methods of
tersebut, metode pengambilan sampel dan sampling and testing, methods of storage
pengujian, metode penyimpanan dan and inspection, and methods of packaging
inspeksi, serta cara pengemasan dan and package marking.
penandaan kemasan.

© BSN 2014 iii


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Spesifikasi abu terbang batubara dan Standard Specification for Coal Fly
pozolan alam mentah atau yang telah Ash and Raw or Calcined Natural
dikalsinasi untuk digunakan dalam Pozzolan for Use in Concrete
beton

1. Ruang lingkup 1. Scope

1.1 Standar ini mencakup abu terbang batubara 1.1 This specification covers coal fly ash
dan pozolan alam mentah atau yang telah and raw or calcined natural pozzolan for use
dikalsinasi untuk digunakan dalam beton in concrete where cementitious or pozzolanic
dimana diinginkan reaksi sementisius atau action, or both, is desired, or where other
pozolanik, atau keduanya, atau dimana properties normally attributed to fly ash or
diinginkan sifat-sifat lain dari abu terbang atau pozzolans may be desired, or where both
pozolan, atau keduanya. objectives are to be achieved.

CATATAN 1– Bahan halus cenderung mereduksi NOTE 1 – Finely divided materials may tend to
kadar udara yang terperangkap dalam beton. reduce the entrained air content of concrete.
Karena itu, jika abu terbang atau pozolan alam Hence, if a fly ash or natural pozzolan is added to
ditambahkan ke dalam beton dimana disyaratkan any concrete for which entrainment of air is
memiliki kadar gelembung udara tertentu, ketentuan specified, provision should be made to ensure that
harus dibuat untuk memastikan bahwa kadar the specified air content is maintained by air
gelembung udara tersebut tetap dipertahankan content tests and by use of additional air-
dengan cara menguji kadar udara dan dengan entraining admixture or use of an air-entraining
menggunakan bahan campuran tambahan pembuat admixture in combination with air-entraining
gelembung udara atau mengkombinasikannya pada hydraulic cement.
semen hidraulis.

1.2 Nilai-nilai dinyatakan dalam satuan SI 1.2 The values stated in SI units are to be
dianggap sebagai standar. Tidak ada satuan regarded as standard. No other units of
ukuran lain dalam standar ini. measurement are included in this standard.

1.3 Naskah catatan dan catatan kaki referensi 1.3 The text of this standard references
standar ini yang memberikan penjelasan notes and footnotes, which provide
informasi. Catatan dan catatan kaki (tidak explanatory information. These notes and
termasuk dalam tabel dan gambar) tidak akan footnotes (excluding those in tables and
dianggap sebagai persyaratan standar ini. figures) shall not be considered as
requirements of the standard.

2. Acuan normatif 2. Referenced Documents

2.1 StandarASTM: 2.1 ASTM Standards:

1. C125, Terminology Relating to Concrete and 1. C125, Terminology Relating to Concrete


Concrete Aggregates and Concrete Aggregates
2. C311, Test Methods for Sampling and 2. C311, Test Methods for Sampling and
Testing Fly Ash or Natural Pozzolans for Testing Fly Ash or Natural Pozzolans for
Use in Portland-Cement Concrete Use in Portland-Cement Concrete

3. Terminologi 3. Terminology

3.1 Definisi: 3.1 Definitions:

3.1.1 Istilah-istilah yang digunakan dalam 3.1.1 The terms used in this specification are
spesifikasi ini didefinisikan dalam ASTM C125. defined in Terminology C125.
3.1.2 fly ash – the finely divided residue that
© BSN 2014 1 dari 11
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

3.1.2 Abu terbang – residu halus yang results from the combustion of ground or
dihasilkan dari pembakaran atau pembubukan powdered coal and that is transported by flue
batubara dan ditransportasikan oleh aliran gasses.
udara panas.
NOTE 2 – This definition of fly ash does not
CATATAN 2 – Definisi abu terbang ini tidak include, among other things, the residue resulting
termasuk, antara lain, residu yang dihasilkan dari: from: (1) the burning of municipal garbage or any
(1) pembakaran sampah kota atau sampah lain other refuse with coal; (2) the injection of lime
dengan menggunakan batubara, (2) penambahan directly into the boiler for sulfur removal; or (3)
kapur langsung ke boiler untuk menghilangkan the burning of industrial or municipal garbage in
belerang, atau (3) pembakaran sampah industri atau incinerators commonly known as “incinerator ash”.
sampah kota dalam insinerator dikenal sebagai "abu
insinerator".

4. Classification
4. Klasifikasi
4.1 Class N – Raw or calcined natural
4.1 Kelas N – Pozolan alam mentah atau telah pozzolans that comply with the applicable
dikalsinasi memenuhi persyaratan yang berlaku requirements for the class as given herein,
untuk kelas N, misalnya beberapa tanah such as some diatomaceous earths; opaline
diatomae (hasil lapukan); batu rijang opalan cherts and shales; tuffs and volcanic ashes or
dan serpih; tufa dan abu vulkanik atau batu pumicites, calcined or uncalcined; and various
apung, dikalsinasi atau tidak, dan berbagai materials requiring calcination to induce
bahan yang memerlukan kalsinasi untuk satisfactory properties, such as some clays
menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan, and shales.
misalnya lempung dan serpih.
4.2 Class F – Fly ash that meets the
4.2 Kelas F – Abu terbang dari batubara applicable requirements for this class as
memenuhi persyaratan yang berlaku untuk given herein. This class of fly ash has
kelas F. Abu terbang kelas F mempunyai sifat pozzolanic properties.
pozolanik (Catatan 3).
4.3 Class C – Fly ash that meets the
4.3 Kelas C – Abu terbang dari batubara applicable requirements for this class as
memenuhi persyaratan yang berlaku untuk given herein. This class of fly ash, in addition
kelas C. Abu terbang kelas C memiliki sifat to having pozzolanic properties, also has
pozolanik dan sementisius (Catatan 3). some cementitious properties.

NOTE 3 – Class F fly ash is typically produced


CATATAN 3 – Abu terbang kelas F biasanya from burning anthracite or bituminous coal, but
dihasilkan dari pembakaran antrasit atau batubara may also be produced from subbituminous coal
bituminous, tetapi dapat juga dihasilkan dari and from lignite. Class C fly ash is typically
batubara subbituminous dan lignite. Abu terbang produced from burning lignite or subbituminous
kelas C biasanya dihasilkan dari pembakaran lignite coal, and may also be produced from anthracite or
atau batubara subbituminous, dan dapat juga bituminous coal. Class C fly ashes contain total
dihasilkan dari antrasit atau batubara bituminous. calcium contents, expressed as calcium oxide
Abu terbang kelas C mengandung kadar kalsium (CaO), higher than 10 %.
total, yang dinyatakan sebagai kalsium oksida
(CaO), lebih tinggi dari 10 %.

5. Ordering Information
5. Informasi pemesanan
5.1 The purchaser shall specify any
supplementary optional physical
5.1 Pembeli harus menetapkan persyaratan requirements.
fisik tambahan.
Table 1 Chemical Requirements

© BSN 2014 2 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Tabel 1 Persyaratan Kimia Class


Uraian Kelas N FC
N F C Silicon dioxide (SiO2) 70.0 70.0
50.0
SiO2 + Al2O3 + Fe2O3, min, % 70 70 50 plus aluminum oxide
SO3, maks, % 4 5 5 (Al2O3) plus iron oxide
Kadar air, maks, % 3 3 3 (Fe2O3), min, %
Hilang pijar, maks, % 10 6A 6 Sulfur trioxide (SO3), 4.0 5.0 5.0
A
Penggunaan pozolan kelas F dengan kadar hilang max, %
pijar sampai dengan 12 % dapat disetujui oleh Moisture content, max, % 3.0 3.0 3.0
pengguna jika salah satu dari catatan kinerja yang Loss on ignition, max, % 10.0 6.0 A 6.0
A
dapat diterima atau hasil uji laboratorium tersedia. The use of Class F pozzolan containing up to
12.0 % loss on ignition may be approved by the
user if either acceptable performance records or
laboratory test results are made available.

Table 2 Physical Requirements


Tabel 2 Persyaratan Fisik Class
Uraian Kelas N F C
N F C Fineness:
Kehalusan: 34 34 34 Amount retained when 34 34 34
Jumlah yang tertinggal di atas wet-sieved on 45 µm (No.
ayakan 45 µm (No. 325), 325) sieve, max, %
diayak secara basah, maks, % Strength activity index: A
B
Indeks aktifitas kekuatan: A With portland cement, at 7 75 75B 75B
dengan semen portland, pada 75B 75B 75B days, min, percent of
umur 7 hari, min, persen control
kontrol With portland cement, at 75B 75B 75B
B B B
dengan semen portland, pada 75 75 75 28 days, min, percent of
umur 28 hari, min, persen control
kontrol Water requirement, max, 115 105 105
Kebutuhan air, maks,persen 115 105 105 percent of control
kontrol
Soundness: C
Autoclave expansion or 0.8 0.8 0.8
Kekekalan bentuk 0,8 0,8 0,8 contraction, max, %
(Soundness): C
Ekspansi atau penyusutan Uniformity requirements:
dengan autoclave, maks, % The density and fineness
Persyaratan keseragaman: of individual samples shall
Densitas dan kehalusan dari not vary from the average
sampel individu tidak boleh established by the ten
bervariasi dari rata-rata 10 preceding tests, or by all
sampel atau dari seluruh preceding tests if the
sampel jika jumlahnya kurang number is less than ten, by
dari 10, lebih dari: more than:
Densitas, variasi maksimal Density, max variation 5 5 5
5 5 5 from average, %
dari rata-rata, %
5 5 5 Percent retained on 45-µm 5 5 5
Persentase bahan yang
tertinggal pada ayakan 45 (No. 325), max variation,
µm, (No. 325), variasi percentage points from
maksimal, persentase dari average
A
rata-rata The strength activity index with portland cement
A
is not to be considered a measure of the
Indeks aktifitas kekuatan dengan semen portland compressive strength of concrete containing the
tidak diperhitungkan sebagai ukuran kekuatan tekan fly ash or natural pozzolan. The mass of fly ash or
beton yang mengandung abu terbang atau pozolan natural pozzolan specified for the test to
alam. Massa abu terbang atau pozolan alam determine the strength activity index with portland
tertentu untuk menguji penentuan indeks aktifitas cement is not considered to be the proportion

© BSN 2014 3 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

kekuatan dengan semen portland tidak recommended for the concrete to be used in the
diperhitungkan sebagai proporsi yang work. The optimum amount of fly ash or natural
direkomendasikan untuk beton yang digunakan pozzolan for any specific project is determined by
dalam pekerjaan. Jumlah optimal abu terbang atau the required properties of the concrete and other
pozolan alam untuk beton pada setiap pekerjaan constituents of the concrete and is to be
proyek khusus ditentukan dengan sifat-sifat yang established by testing. Strength activity index
diperlukan dari beton dan bahan penyusun lainnya withportland cement is a measure of reactivity
dan ditetapkan dengan pengujian. Indeks aktifitas with a given cement and is subject to variation
kekuatan dengan semen portland adalah depending on the source of both the fly ash or
pengukuran reaktivitas dengan semen yang natural pozzolan and the cement.
diberikan dan sesuai dengan variasi yang
tergantung pada sumber dari abu terbang atau
pozolan alam dan semen.
B
Meeting the 7 day or 28 day strength activity
B
Indeks aktifitas kekuatan pada umur 7 hari atau index will indicate specification compliance.
28 hari akan menunjukkan pemenuhan spesifikasi.
C
If the fly ash or natural pozzolan will constitute
C
Jika kadar abu terbang atau pozolan alam lebih more than 20 % by mass of the cementitious
dari 20 % massa dari bahan sementisius dalam material in the project mixture, the test specimens
campuran beton pada pekerjaan proyek, spesimen for autoclave expansion shall contain that
uji untuk ekspansi dengan autoclave harus anticipated percentage. Excessive autoclave
mengandung persentase yang diantisipasi tersebut. expansion is highly significant in cases where
Ekspansi dengan autoclave yang berlebihan sangat water to cementitious material ratios are low, for
berarti dalam hal dimana rasio air terhadap bahan example, in block or shotcrete mixtures.
sementisius adalah rendah, misalnya didalam
campuran blok atau beton semprot.
5.2 The purchaser shall indicate which
5.2 Pembeli harus menetapkan prosedur A procedure, A or B, shall be used when
atau B, yang akan digunakan untuk specifying requirements for effectiveness in
menentukan persyaratan efektivitas dalam contribution to sulfate resistance under Table
kontribusinya terhadap ketahanan sulfat dalam 3.
Tabel 3.

6. Chemical Composition
6. Komposisi kimia
6.1 Fly ash and natural pozzolans shall
6.1 Abu terbang dan pozolan alam harus conform to the requirements as to chemical
memenuhi persyaratan komposisi kimia yang composition prescribed in Table 1.
tercantum dalam Tabel 1.
NOTE 4 – The chemical component
CATATAN 4 ---- Penentuan komponen kimia dan determinations and the limits placed on each do
batasannya masing-masing tidak memprediksi not predict the performance of the fly ash or
kinerja abu terbang atau pozolan alam dengan natural pozzolan with hydraulic cement in
semen hidraulis dalam beton, tetapi secara kolektif concrete, but collectively help describe
menggambarkan komposisi dan keseragaman composition and uniformity of the material.
bahan.

7. Physical Properties
7. Sifat-sifat fisik
7.1 Fly ash and natural pozzolans shall
7.1 Abu terbang dan pozolan alam harus conform to the physical requirements
memenuhi persyaratan fisik yang ditentukan prescribed in Table 2. Supplementary
dalam Tabel 2. Persyaratan fisik tambahan optional physical requirements are shown in
ditunjukkan pada Tabel 3. Table 3.

© BSN 2014 4 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

8. Metode pengambilan sampel dan 8. Methods of Sampling and Testing


pengujian

8.1 Sampel dan pengujian abu terbang atau 8.1 Sample and test the fly ash or natural
pozolan alam sesuai dengan persyaratan pozzolan in accordance with the requirements
ASTM C311. of Test Methods C311.

8.2 Gunakan semen dengan tipe yang 8.2 Use cement of the type proposed for
diusulkan untuk digunakan dalam pekerjaan, use in the work and, if available, from the mill
jika tersedia, dari pabrik yang diusulkan proposed as the source of the cement, in all
sebagai sumber semen, dalam semua tests requiring the use of hydraulic cement.
pengujian yang membutuhkan penggunaan
semen hidraulis.

9. Penyimpanan dan inspeksi 9. Storage and Inspection

9.1 Abu terbang atau pozolan alam harus 9.1 The fly ash or natural pozzolan shall be
disimpan sedemikian rupa untuk memudahkan stored in such a manner as to permit easy
akses inspeksi yang tepat dan access for proper inspection and
pengidentifikasian setiap pengiriman. identification of each shipment.

CATATAN - Abu terbang atau pozolan alam


tersimpan dalam wadah kedap udara dan kedap air,
sehingga tidak akan beterbangan apabila dilakukan
pengangkutan, tidak terkena air hujan, dan abu
terbang atau pozolan alam tidak akan bereaksi
dengan air atau udara apabila disimpan dalam
waktu yang lama.

9.2 Inspeksi bahan harus dilakukan 9.2 Inspection of the material shall be
sebagaimana disepakati oleh pembeli dan made as agreed upon by the purchaser and
penjual sebagai bagian dari kontrak pembelian the seller as part of the purchase contract.

CATATAN - Kontrak yang dilakukan antara pembeli


dan penjual pada saat akan membeli abu terbang
atau pozolan alam. Apakah abu terbang atau
pozolan alam tersebut telah memenuhi persyaratan
standar ini.

10. Penolakan
10. Rejection
10.1 Pembeli memiliki hak untuk menolak
10.1 The purchaser has the right to reject
bahan yang tidak memenuhi persyaratan dari
material that fails to conform to the
standar ini. Penolakan harus dilaporkan segera
requirements of this specification. Rejection
kepada produsen atau pemasok secara tertulis.
shall be reported to the producer or supplier
promptly and in writing.
10.2 Pembeli memiliki hak untuk menolak bila
10.2 The purchaser has the right to reject
terjadi penyimpangan massa lebih dari 5 % dari
packages varying more than 5 % from the
massa yang tercantum dalam kemasan.
stated weight. The purchaser also has the
Pembeli juga berhak untuk menolak pengiriman
right to reject the entire shipment if the
seluruhnya jika massa rata-rata kemasan
average weight of the packages in any
dalam setiap pengiriman, sebagaimana yang
shipment, as shown by weighing 50 packages
ditunjukkan dalam massa 50 kemasan yang
taken at random, is less than that specified.
diambil secara acak, kurang dari yang
disyaratkan.

© BSN 2014 5 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

10.3 Pembeli memiliki hak untuk mensyaratkan 10.3 The purchaser has the right to require
bahwa material yang telah diuji dan disimpan that material in storage prior to shipment for a
selama jangka waktu lebih dari 6 bulan period longer than 6 months after testing be
sebelum pengiriman harus dilakukan pengujian retested. The purchaser has the right to reject
ulang. Pembeli memiliki hak untuk menolak such material if it fails to meet the fineness
bahan tersebut jika tidak memenuhi requirements.
persyaratan kehalusan.

Tabel 3 Persyaratan Fisik Tambahan Table 3 Supplementary Optional Physical


Requirements

CATATAN - Persyaratan petunjuk ini berlaku hanya NOTE – These optional requirements apply only
apabila secara khusus diminta when specifically requested
Uraian Kelas Class
N F C N F C
Penambahan susut kering 0,03 0,03 0,03 Increase of drying 0.03 0.03 0.03
dari batang mortar pada shrinkage of mortar bars
umur 28 hari, maksimal, at 28 days, max,
perbedaan, dalam difference, in %, over
persen,terhadap kontrolA control A
Persyaratan keseragaman: Uniformity Requirements:
Dalam penambahan, bila In addition, when air- 20 20 20
kadar udara beton 20 20 20 entraining concrete is
ditentukan, sejumlah specified, the quantity of
bahan pembentuk air-entraining agent
gelembung udara yang required to produce an air
disyaratkan untuk content of 18.0 vol % of
menghasilkan kadar udara mortar shall not vary from
18,0% volume mortar tidak the average established
bervariasi terhadap rata- by the ten preceding tests
rata dari 10 sampel atau or by all preceding tests if
dari seluruh sampel yang less than ten, by more
jumlahnya kurang dari 10, than, %
lebih dari, %
Efektifitas pada Effectiveness in
pengontrolan reaksi alkali ControllingAlkali-Silica
silika: B Reaction: B
Ekspansi campuran uji 100 100 100 Expansion of test mixture 100 100 100
sebagai persentase dari as percentage of low
semen kontrol alkali alkali cement control, at
rendah pada umur 14 hari, 14 days, max, %
maks, % Effectiveness in
Efektifitas pada kontribusi Contributing to Sulfate
untuk ketahanan sulfat:C Resistance: C
Prosedur A: Procedure A:
Ekspansi campuran uji: Expansion of test mixture:
untuk paparan sulfat For moderate sulfate
moderat setelah 6 bulan exposure after 6 months
paparan, maks, % 0,10 0,10 0,10 exposure, max, %. 0.10 0.10 0.10
untuk paparan sulfat For high sulfate exposure
tinggi setelah 6 bulan after 6 months exposure,
paparan, maks, % 0,05 0,05 0,05 max, % 0.05 0.05 0.05
Prosedur B: Procedure B:
Ekspansi campuran uji Expansion of test mixture
sebagai persentase dari as a percentage of sulfate
semen kontrol ketahanan resistance cement control
sulfat setelahminimal 6 after at least 6 months
bulan paparan, maks, % 100 100 100 exposure, max, % 100 100 100
A A
Penentuan terpenuhi atau tidaknya persyaratan Determination of compliance or non compliance

© BSN 2014 6 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

yang terkait dengan penambahan susut kering akan with the requirement relating to increase in drying
dibuat hanya atas permintaan pembeli. shrinkage will be made only at the request of the
purchaser.
B B
Abu terbang atau pozolan alam yang memenuhi Fly ash or natural pozzolans meeting this
persyaratanini dianggap efektif dalam mengontrol requirement are considered as effective in
reaksi alkali silika seperti digunakan pada semen controlling alkali silica reactions as the use of the
kontrol alkali rendah dalam evaluasi. Namun, abu low-alkali control cement used in the evaluation.
terbang atau pozolan alam dianggap efektif hanya However, the fly ash or natural pozzolan shall be
bila digunakan pada persentase massa dari bahan considered effective only when used at
sementisius total yang setara atau melebihi yang percentages by mass of the total cementitious
digunakan dalam pengujian dan jika kadar alkali material equal to or exceeding that used in the
dalam semen yang digunakan dalam pengujian tests and when the alkali content of the cement to
lebih dari 0,05%. Lihat Lampiran X1, ASTM C311. be used does not exceed that used in the tests by
more than 0.05 %. See Appendix XI, Test
Methods C311.
C C
Abu terbang atau pozolan alam harus dianggap Fly ash or natural pozzolan shall be considered
efektif hanya jika abu terbang atau pozolan alam effective only when the fly ash or natural pozzolan
dalam persentase massa dari bahan sementisius is used at percentages, by mass, of the total
total sekitar 2% dari campuran yang lolos uji atau cementitious material within 2 % of those that are
diantara dua persentase yang lolos uji, dan bila successful in the test mixtures or between two
kadar C3A semen yang digunakan dalam beton percentages that are successful, and when the
pada pekerjaan proyek kurang dari, atau setara, C3A content of the project cement is less than, or
yang digunakan pada campuran uji. Lihat Lampiran equal to, that which was used in the test mixtures.
X2 ASTM C 311. See Appendix X2 of Test Method C311.

11. Pengemasan dan penandaan kemasan 11. Packaging and Package Marking

11.1 Bila abu terbang atau pozolan alam dikirim 11.1 When the fly ash or natural pozzolan is
dalam kemasan,kelas, nama, dan merek delivered in packages, the class, name, and
produsen, dan massa bahan dalam kemasan, brand of the producer, and the weight of the
harus tertera secara jelas pada setiap material contained therein, shall be plainly
kemasan. Informasi yang sama harus diberikan marked on each package. Similar information
pada nota pengiriman, harus diikut sertakan shall be provided in the shipping invoices
dengan pengiriman bahan dalam kemasan atau accompanying the shipment of packaged or
curah. bulk material.

12. Kata kunci 12. Keywords

12.1 abu terbang, pozolan alam; pozolan. 12.1 fly ash; natural pozzolan; pozzolans.

© BSN 2014 7 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Ringkasan Perubahan Summary of Changes

Komite C09 telah mengidentifikasi lokasi dipilih Committee C09 has identified the location of
perubahan spesifikasi ini sejak isu terakhir, selected changes to this specification since
C618-08, yang dapat mempengaruhi the last issue, C618-08, that may impact the
penggunaan spesifikasi ini (disetujui 1 Oktober use of this specification (Approved October 1,
2008). 2008).

(1) Direvisi Tabel 3 untuk menghapus (1) Revised Table 3 to remove the optional
persyaratan opsional untuk beberapa faktor requirement for the multiple factor and the
dan terkait catatan kaki A pada tabel. associated table footnote A.

Komite C09 telah mengidentifikasi lokasi dipilih Committee C09 has identified the location of
perubahan spesifikasi ini sejak isu terakhir, selected changes to this specification since
C618-05, yang dapat mempengaruhi the last issue, C618-05, that may impact the
penggunaan spesifikasi ini (disetujui 1 Maret use of this specification (Approved March 1,
2008). 2008).

(1) Direvisi 4.2, 4.3, Catatan 3, dan Catatan (1) Revised 4.2, 4.3, Note 3, and Footnote
kaki C dari Tabel 3. C of Table 3.

© BSN 2014 8 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Lampiran Perubahan Appendix of Changes

ASTM C618/1986 ASTM C618-08a ASTM C618/1986 ASTM C618-08a


Fly Ash and Raw or Standard Specification Fly Ash and Raw or Standard Specification
Calcined Natural for Coal Fly Ash and Calcined Natural for Coal Fly Ash and
Pozzo Land for Use in Raw or Calcined Pozzo Land for Use in Raw or Calcined
Portland Cement Natural Pozzolan for Portland Cement Natural Pozzolan for
Concrete Use in Concrete Concrete Use in Concrete
SNI 03-2460-1991 SNI 2460:2014 SNI 03-2460-1991 SNI 2460:2014

Judul : Spesifikasi abu Judul : Spesifikasi abu Title : Fly Ash and Title : Standard
terbang sebagai terbang batubara dan Raw or Calcined Specification for Coal
bahan tambahan pozolan alam mentah Natural Pozzo Land Fly Ash and Raw or
untuk campuran beton yang telah dikalsinasi for Use in Portland Calcined Natural
untuk digunakan dalam Cement Concrete Pozzolan for Use in
beton Concrete

Ruang lingkup : Ruang lingkup : Scope : includes Scope : covers coal fly
mencakup ketentuan- mencakup abu terbang provisions and ash and raw or
ketentuan dan batu bara dan pozolan requirements for fly calcined natural
persyaratan- alam mentah atau ash used as pozzolan for use in
persyaratan abu pozolan alam yang supplementary concrete when
terbang untuk telah dikalsinasi untuk material in mixture cementitious or
digunakan sebagai digunakan dalam beton concrete. pozzolanic action, or
bahan tambahan dalam dimana diinginkan both, is desired, or
campuran beton. reaksi sementisius atau where other properties
pozolanik, atau normally attributed to
keduanya, atau dimana fly ash or pozzolans
diinginkan sifat-sifat lain may be desired, or
dari abu terbang atau where both objectives
pozolan, atau are to be achieved.
keduanya.
Ada sub pasal Tidak ada sub pasal There is sub section There is no sub
Maksud. Maksud. aim. section aim.
Ada sub pasal Tujuan. Tidak ada sub pasal There is sub section There is no sub
Tujuan. purpose. section purpose.
Tidak ada Acuan Ada Acuan normatif : There are no There are Referenced
normatif  ASTM C125 Referenced Documents :
 ASTM C311 Documents  ASTM C125
 ASTM C311
Tidak ada Terminologi Ada Terminologi : There are no There are
 Istilah-istilah yang Terminology Terminology :
digunakan didefinisikan  The terms used in
dalam ASTM C125. this specification
 Abu terbang. are defined in
Terminology C125.
 Fly ash.
Ada sub pasal Tidak ada sub pasal There are sub section There are no sub
Pengertian : Pengertian. Definitions : section Definitions.
 Keaktifan pozolan  Pozzolan activity
 Indeks keaktifan  Pozzolan activity
pozolan index.
 Kapur padam  Lime
 Reaktifitas alkali extinguished.
 Alkali reactivity.
Abu terbang kelas N, Ada sub pasal Fly ash class N, F, There is sub section

© BSN 2014 9 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

F, dan C, dijelaskan klasifikasi : and C, are described classification :


dalam sub pasal  Abu terbang kelas N, in subsection  Fly ash class N, F,
pengertian. F, dan C. Definitions. and C.
Tabel 1. Persyaratan Tabel 1. Persyaratan Table 1. Chemical Table 1. Chemical
kimia : kimia : Requirements : Requirements :
Hanya terdapat satu Terdapat tiga kelas There is only one kind There are three
jenis kadar, yaitu kelas persyaratan kimia : N, of content, that is class classes of chemical
F (dalam %). F, C. F (in %) requirements : N, F,
Terdapat point : total Tidak terdapat point : There is a point : total C.
alkali dihitung sebagai total alkali dihitung alkali calculated as There is no point :
Na2O, maksimum++), sebagai Na2O, Na2O, maximum++), total alkali calculated
++
kadar = 1,5 % maksimum++), kadar = content = 1.5 % as Na2O, maximum ),
1,5 % content = 1.5 %
Tabel 2. Persyaratan Tabel 2. Persyaratan Table 2. Physical Table 2. Physical
fisika : fisika : Requirements: Requirements:
Hanya terdapat satu Terdapat tiga kelas There is only one kind There are three class
jenis persyaratan persyaratan fisika : N, F, of class, that is class physical requirements,
fisika, yaitu kelas F. C. F. that is : class N, class
F, and class C.
Kehalusan : tidak Kehalusan : dijelaskan Fineness : not Fineness : described
dijelaskan diayak diayak secara basah. described about wet about wet sieved.
secara basah. sieved.

Indeks keaktifan Indeks aktifitas Pozzolan activity index Strength activity index
pozolan : kekuatan : : :
 menggunakan  menggunakan semen  With portland  With portland
semen portland : portland : kuat tekan cement : cement :
kuat tekan hanya pada umur 7 hari dan compressive compressive
pada umur 28 hari. 28 hari. strength only at 28 strength at 7 days
 menggunakan kapur  tidak dijelaskan days. and 28 days.
padam yang aktif, menggunakan kapur  With lime  Not described with
kuat tekan pada padam yang aktif. extinguished that lime extinguished
umur 7 hari. active, compressive that active.
strength at 7 days
Terdapat point .
pertambahan Tidak ada point There is a point of There is no point of
penyusutan karena pertambahan increase drying increase drying
pengeringan pada penyusutan karena shrinkage at 28 days, shrinkage at 28 days,
umur 28 hari, maks, pengeringan pada umur maximum, %. maximum, %.
%. 28 hari, maks, %.
Terdapat point
reaktifitas dengan Tidak ada point There is a point of There is no point of
alkali semen : reaktifitas dengan alkali reactivity with cement reactivity with cement
pengembangan mortar semen : pengembangan alkali : mortar alkali : mortar
pada umur 14 hari, mortar pada umur 14 expansion at 14 days, expansion at 14 days,
maks, %. hari, maks, %. maximum, %. maximum, %.

Tidak ada metode Ada metode There is no Methods There is Methods of


pengambilan pengambilan sampel of Sampling and Sampling and
sampel dan dan pengujian. Testing Testing
pengujian.
Tidak ada Ada penyimpanan dan There is no Storage There is Storage and
penyimpanan dan inspeksi and Inspection Inspection
inspeksi
Tidak ada penolakan Ada penolakan There is no Rejection There is Rejection

There is no Table 3 : There is Table 3 :


Tidak ada tabel 3 : Ada tabel 3 :

© BSN 2014 10 dari 11


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2460:2014

Persyaratan fisik Persyaratan fisik Supplementary Supplementary


tambahan tambahan Optional Physical Optional Physical
Requirements. Requirements.
Tidak ada Ada pengemasan dan There is no Packaging There is Packaging
pengemasan dan penandaan kemasan and Package Marking and Package Marking
penandaan kemasan
Tidak ada kata kunci. Ada kata kunci. There are no There are Keywords.
Keywords
Ada Daftar Rujukan Tidak ada Daftar There are List of There are no List of
Rujukan Reference Reference

© BSN 2014 11 dari 11

Anda mungkin juga menyukai