PENDAHULUAN
Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
rahim kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Puerperium adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
rahim kembali seperti sebelum hamil. (Vivian 2014). Pada masa nifas dapat
kematian. Faktor penyebab terjadinya infeksi bisa berasal dari perlukaan jalan
lahir yang menyebabkan kuman mudah berkembang. Hal ini disebabkan karena
daya tahan tubuh yang rendah setelah melahirkan, perawatan yang kurang baik
dan kebersihan yang kurang terjaga. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka perineum yang kurang baik seperti mencuci luka perineum dengan air sabun,
tidak mengeringkan genetalia setelah BAK dan BAB dan tidak melakukan cebok
di peroleh data ibu postpartum yang mengalami infeksi yaitu 0,6% dalam satu
tahun terakhir. Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) pada tahun 2015 penyebab
kematian ibu di Provinsi Jawa Timur menunjukkan salah satu penyebab kematian
ibu karena infeksi cenderung meningkat selama 4 tahun terakhir yaitu 6,4%
(2015). Dan pada tahun 2018 penyebab kematian ibu karena infeksi di Provinsi
pada waktu masa nifas. Demam dalam masa nifas sering disebabkan karena
infeksi nifas, ditandai dengan suhu 38ᵒc yang terjadi selama dua hari berturut-turut
terhadap perawatan luka perineum diantaranya seperti umur, gizi, ambulasi, obat-
salah satu penyebab terjadinya infeksi. Luka pada perineum akibat episiotomi,
ruptura atau laserasi merupakan daerah yang tidak mudah untuk dijaga
kebersihannya agar tetap kering. Jadi perlu untuk melakukan tindakan perawatan
luka perineum dengan cara membersihkan vulva dengan benar. Tindakan ini dapat
Pada masa post partum, seorang ibu akan rentan terhadap infeksi. Untuk
itu menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Dengan cara
menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur dan
lingkungannnya. Ajari ibu cara membersihkan daerah genetalia dengan sabun dan
air bersih setiap kali setelah berkemih dan defekasi. Sebelum dan sesudah
Dan pada waktu mencuci luka, harus mencucinya dari arah depan kebelakang dan
mencuci daerah anusnya yang terakhir. Ibu harus menggganti pembalut sedikitnya
penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu pospartum
Puskesmas Panaguan.
luka perineum
b. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
a. Bagi peneliti
hubungan pengetahuan terhadap perawatan luka perineum pada ibu nifas dan
b. Bagi Puskesmas
nifas khususnya dengan masalah perawatan luka prerineum yang kurang tetap
c. Bagi Universutas
Sebagai bukti tugas akhir mahasiswa dan bisa dijadikan bahan referensi