Anda di halaman 1dari 6

iBAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika

rahim kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai sejak 2 jam

setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.

Puerperium adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai

rahim kembali seperti sebelum hamil. (Vivian 2014). Pada masa nifas dapat

terjadi masalah kesehatan diantaranya infeksi yang dapat menyebabkan

kematian. Faktor penyebab terjadinya infeksi bisa berasal dari perlukaan jalan

lahir yang menyebabkan kuman mudah berkembang. Hal ini disebabkan karena

daya tahan tubuh yang rendah setelah melahirkan, perawatan yang kurang baik

dan kebersihan yang kurang terjaga. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

luka perineum yang kurang baik seperti mencuci luka perineum dengan air sabun,

tidak mengeringkan genetalia setelah BAK dan BAB dan tidak melakukan cebok

dari depan kebelakang akan menyebabkan infeksi perineum (Manuaba 2010)

Menurut Riset Kesatuan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 di Indonesia

di peroleh data ibu postpartum yang mengalami infeksi yaitu 0,6% dalam satu

tahun terakhir. Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) pada tahun 2015 penyebab

kematian ibu di Provinsi Jawa Timur menunjukkan salah satu penyebab kematian

ibu karena infeksi cenderung meningkat selama 4 tahun terakhir yaitu 6,4%

(2015). Dan pada tahun 2018 penyebab kematian ibu karena infeksi di Provinsi

Jawa Timur mengalami peningkatan yaitu 6,73%.


Infeksi masa nifas disebabkan oleh masuknya kuman kedalam alat genital

pada waktu masa nifas. Demam dalam masa nifas sering disebabkan karena

infeksi nifas, ditandai dengan suhu 38ᵒc yang terjadi selama dua hari berturut-turut

(Yuliana.2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu postpartum

terhadap perawatan luka perineum diantaranya seperti umur, gizi, ambulasi, obat-

obatan, sarana dan prasaran, pendidikan, budaya dan keyakinan (Notoadmodjo

2010). Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan luka perineum merupakan

salah satu penyebab terjadinya infeksi. Luka pada perineum akibat episiotomi,

ruptura atau laserasi merupakan daerah yang tidak mudah untuk dijaga

kebersihannya agar tetap kering. Jadi perlu untuk melakukan tindakan perawatan

luka perineum dengan cara membersihkan vulva dengan benar. Tindakan ini dapat

memberikan kesempatan untuk melakukan inspeksi secara seksama didaerah

perineum (Bahiyatun 2009)

Pada masa post partum, seorang ibu akan rentan terhadap infeksi. Untuk

itu menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Dengan cara

menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur dan

lingkungannnya. Ajari ibu cara membersihkan daerah genetalia dengan sabun dan

air bersih setiap kali setelah berkemih dan defekasi. Sebelum dan sesudah

membersihkan genetalia, harus mencuci tangan terlebih dahulu sampai bersih.

Dan pada waktu mencuci luka, harus mencucinya dari arah depan kebelakang dan

mencuci daerah anusnya yang terakhir. Ibu harus menggganti pembalut sedikitnya

dua kali sehari.


Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui hubungan pengetahuan ibu post partum normal dengan perawatan

luka perineum di Puskesmas Panaguan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu pospartum

dengan perawatan luka perineum di Puskesmas Panaguan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Unutuk menganalisa hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan

perawatan luka perineum di Puskesmas Panaguan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan luka

perineum di Puskesmas Panaguan.

2. Mengindentifikasi perawatan luka yang dilakukan oleh ibu postpartum di

Puskesmas Panaguan.

3. Menganalisa hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan perawatan luka

perineum di Puskesms Panaguan.

1.4 Mamfaat Penelitian

1.4.1 Mamfaat Bagi Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat yaitu :

a. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan tentang perawatan

luka perineum
b. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan peningkatan perawatan luka perineum yang baik dan

benar bagi ibu postpartum.

1.4.2 Manfaat Bagi Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

sebagai pedoman bagi peneliti tentang bagaimana meneliti tentang

hubungan pengetahuan terhadap perawatan luka perineum pada ibu nifas dan

menambah pengetahuan bagi peneliti untuk meneliti fenomena-fenomena lain

yang terjadi di wilayah kerja.

b. Bagi Puskesmas

Sebagai acuan agar dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu

nifas khususnya dengan masalah perawatan luka prerineum yang kurang tetap

diperhatikan dengan perubahan pola kebersihan dan kebiasaan.

c. Bagi Universutas

Sebagai bukti tugas akhir mahasiswa dan bisa dijadikan bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya.

d. Bagi Ibu Postpartum

Untuk mencegah secara dini terjadinya infeksi pada ibupostpartum serta

mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu.

Anda mungkin juga menyukai