Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN USIA LANJUT

(Topik : Perkembangan Dewasa)


Semester Genap TA. 2020/2021

KELAS : S4C

• NAMA LENGKAP : WURYANINGRUM


• NPM : 201901500597

Jurusan Bimbingan dan Konseling


Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
dengan judul “Perkembangan Dewasa”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta , Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1. Pengertian Psikologi Perkembangan........................................................................ 1
2. Kedudukan Psikologi Perkembangan dalam sistematika Psikologi ........................ 1
3. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan. .............................................................. 2
4. Tugas Perkembangan ............................................................................................... 3
BAB II
A. Definisi Dewasa ............................................................................................................. 5
B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia Dewasa ...................................... 5
C. Tugas Perkembangan Masa Dewasa .............................................................................. 6
1. Dewasa Awal ........................................................................................................... 6
2. Dewasa Madya / Tengah .......................................................................................... 7
3. Dewasa Akhir........................................................................................................... 7
D. Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa ....................................................................... 8
1. Dewasa Awal ........................................................................................................... 8
2. Dewasa Tengah / Madya .......................................................................................... 8
3. Dewasa Akhir........................................................................................................... 9
E. Perkembangan Kognitif ................................................................................................. 12
1. Dewasa Awal ........................................................................................................... 14
2. Dewasa Tengah / Madya .......................................................................................... 14
3. Dewasa Akhir........................................................................................................... 15
F. Perkembangan Sosial -Emosional.................................................................................. 15
1. Dewasa Awal ........................................................................................................... 17
2. Dewasa Tengah / Madya. ......................................................................................... 17
3. Dewasa Akhir........................................................................................................... 18
G. Kehidupan Rumah Tangga dan Karir ............................................................................ 19
BAB III
KESIMPULAN .................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu
dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang
lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi
perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Psikologi
perkembangan berarti memahami gejala-gejala psikis yang berkaitan dengan
perubahan individual. Perubahan-perubahan ini sifatnya tidaklah kuantitatif
melainkan lebih mengarah pada perubahan kualitatif. Perubahan kualitatif ini
dipelajari dari sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku.
2. Kedudukan Psikologi Perkembangan dalam sistematika Psikologi
Kedudukan psikologi perkembangan dalam sistematika psikologi termasuk ke
dalam psikologi khusus. Pengertian dari psikologi khusus itu sendiri adalah
psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi - segi kekhususan dan
aktivitas psikis manusia. Hal-hal khusus yang menyimpang dari hal-hal umum
dibicarakan pada psikologi khusus. Psikologi khusus ini ada bermacam-macam.
Antara lain :
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan
psikis manusia dari masa bayi, yang mencangkup.
a. Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun disebut dengan masa
bayi. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian
dewasa pada masa ini diletakkan.
Setelah itu berlanjut dengan masa kanak-kanak. Awal masa kanak-kanak
berlangsung dari 2 sampai 6 tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok
karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan
untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 Sekolah Dasar.
Kemudian akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah berlangsung
dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Pada masa ini anak merasa siap untuk
menerima tuntutan yang timbul dari orang lain dan
melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang
menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
b. Psikologi puber dan adolesensi ( psikologi pemuda )
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup
tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu
umur 11 atau 12 sampai umur 15 atau 16 tahun.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber
adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan mimpi basah pada
anak laki-laki. Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
1) Perubahan besarnya tubuh.
2) Perubahan proporsi tubuh.
3) Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
4) Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.

1
c. Psikologi orang dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa kehidupan,
masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21 sampai
umur 40. Masa dewasa pertengahan (dewasa madya), dari umur 40 sampai
umur 60. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa
reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kemudian
dilanjutkan dengan masa dewasa madya.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai umur 60 tahun.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
1) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki
suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang
baru.
2) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama
usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka
berhenti (stagnasi).
3) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
d. Psikologi orang tua
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di
tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang
semakin menurun.
3. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan.
Perkembangan memiliki definisi proses menuju kedewasaan yang dialami
makhluk hidup. Namun lebih bersifat kualitatif. Artinya, perkembangan tidak bisa
dijelaskan dengan memakai angka sehingga tidak bisa diukur maupun ditimbang.
Berkebalikan dengan pertumbuhan yang diartikan sebagai proses menuju
kedewasaan yang sifatnya kuantitatif. Sehingga pertumbuhan ini bisa dijelaskan
dengan angka yang tentunya membuatnya bisa diukur dan ditimbang.Secara lebih
detail perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ada pada sifat pengukurannya.
Apakah bisa dijelaskan dengan angka dan bisa dilihat fisiknya atau tidak. Jika
perubahan suatu makhluk hidup bisa dilihat secara fisik. Maka termasuk pada
pertumbuhan, misalnya tanaman bertambah tinggi ataupun seseorang yang lambat
laun semakin tinggi. Pertumbuhan memiliki batasan yang disebut usia, sehingga
ketika mencapai usia tertentu maka pertumbuhan akan terhenti secara alami.
Berlaku sebaliknya pada perkembangan yang tidak bisa dibatasi oleh usia.
Misalnya saja seorang bayi yang usia berapapun bisa belajar berjalan, seseorang
menjadi semakin pintar dan kaya pengalaman meski masih muda.perbedaan antara
keduanya sudah tentu menjadi penting untuk diketahui supaya tidak lagi keliru.
Sebab beberapa aspek bisa masuk ke pertumbuhan bisa pula malah ke
perkembangan.
Perbedaan Perkembangan dan Pertumbuhan/Kematangan
a. Pertumbuhan
➢ Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran fisik yang bersifat
kuantitatif

2
➢ Perubahan fisik/biologis ke arah kemasakan fisiologis (fungsi optimal dari
organ-organ tubuh)
➢ Yang dicapai adalah kematangan / maturasi
b. Kematangan
➢ Kematangan adalah kemampuan yang berfungsi dalam tingkat yang lebih
tinggi
➢ Kematangan melibatkan aspek kuantitas yang terjadi pada individu
➢ sehingga menjadi lebih sempurna
➢ Terdapat beberapa hukum perkembangan yang hampir serupa, yaitu :
1) Law of Readiness (Thorndike), yang artinya kesiapan pertumbuhan
fisik menunjang perkembangan, contoh: organ verbal, seperti mulut,
lidah, gigi dan pita suara, telah matang semua, maka individu siap untuk
berbicara atau mencapai perkembangan bicara.
2) Developmental Readiness (Masa Peka), yaitu suatu masa ketika psikis
dan fisik sudah siap untuk berkembang, contoh: anak yang sudah
matang secara fisik yaitu organ-organ berjalannya, dan secara
psikologis yaitu perkembangan kognitifnya pada sensory motorik,
maka rasa ingin tahunya membuat anak usia 12 bulan bereksplorasi dan
akhirnya berjalan.
3) Teachable Moment (Havighurst), yaitu kesiapan fisik dan psikis
individu untuk menerima stimulasi, contoh: anak yang sudah siap
motoriknya, dan secara psikologis bisa menerima informasi dan
stimulasi, maka siap untuk belajar bersepeda roda dua, misalnya di usia
3 tahun.
➢ Kemasakan sering disebut dengan kematangan juga
➢ Kemasakan itu sendiri adalah berfungsinya organ-organ tubuh secara
optimal (sebagaimana mestinya)
➢ Perbedaannya adalah kemasakan dapat terjadi tanpa proses belajar,
kematangan harus dengan proses belajar.
4. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu
pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya
mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan
dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan
mengalami kesulitan.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu
merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan
kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai social
expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku
yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Faktor sumber munculnya tugas-tugas perkembangan
a. Kematangan fisik, misalnya (1) belajar berjalan karena kematangan otot-otot
kaki; (2) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang bebeda
pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual .
b. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (1) belajar membaca ; (2)

3
belajar menulis ; (3) belajar berhitung ; (4) belajar berorganisasi.
c. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (1) memilih
pekerjaan; (2) memilih teman hidup.
d. Tuntutan norma-norma agama, misalnya (1) taat beribadah kepada Allah
SWT; (2) barbuat baik kepada sesama manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DEWASA
Istilah adult berasal dari kata kerja Latin, seperti juga istilah adolescence-
adolescere yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi, kata adult berasal
dari bentuk lampau kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan
ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Jadi, orang dewasa adalah individu
yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal dimulai pada
usia 18 tahun sampai 40 tahun, saat perubahan- perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif (Hurlock, 2009).
Menurut Santrock (2002), masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan
menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal
lainnya. Bagi kebanyakan individu, menjadi orang dewasa melibatkan periode transisi
yang panjang. Baru-baru ini, transisi dari masa remaja ke dewasa disebut sebagai masa
beranjak dewasa yang terjadi dari usia 18 sampai 25 tahun, ditandai oleh ekperimen
dan eksplorasi. Dimana banyak individu masih mengeksplorasi jalur karier yang ingin
mereka ambil, ingin menjadi individu yang 2 seperti apa, dan gaya hidup yang seperti
apa yang mereka inginkan, hidup melajang, hidup bersama, atau menikah (Arnett dalam
Santrock, 2002).
Diungkapkan oleh Erikson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001), bahwa
tahap dewasa awal yaitu antara usia 20 sampai 30 tahun. Pada tahap ini manusia mulai
menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih berat. Pada tahap ini pula hubungan
intim mulai berlaku dan berkembang.
Individu yang tergolong dewasa muda (young adulthood) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun, memiliki peran dan tanggung jawab yang tentu saja semakin besar.
Individu tidak harus bergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada
orangtuanya (Dariyo, 2003).
Berdasarkan pendapat para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa dewasa
awal merupakan masa dimana individu siap berperan dan bertanggung jawab serta
menerima kedudukan di dalam masyarakat, masa untuk bekerja, terlibat dalam
hubungan sosial masyarakat dan menjalin hubungan dengan lawan jenis.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa Dalam
Kehidupannya Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang
akan mempermudah perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor yang paling
berpengaruh adalah:
Kekuatan Fisik
Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan dua
puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-
persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik yang
prima perlu dijaga kesehatan. Ada 6 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh
orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik, yaitu:
1. Sarapan pagi.
2. Makan secara teratur.
3. Makan secukupnya untuk memelihara badan yang normal.
4. Tidak merokok.
5. Olahraga secukupnya.

5
6. Tidur secara teratur 7- 8 jam setiap malam.
Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik orang dewasa mencapai kekuatannya antara usia 20- an dan 30-
an. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia 20-an dan 25-an dan sesudah itu
kemampuan ini sedkit demi sedikit menurun. Kemampuan motorik ini mempunyai
hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang baik dan kesehatan yang baik. Kondisi
fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih
keterampilan- keterampilannya secara lebih baik. Di samping itu, orang dewasa yang
mempunyai kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapt menyelesaikan
dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Dalam mempelajari
keterampilan-keterampilan motorik baru, orang dewasa yang berusia 20-an,
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang
mempelajarinya dalam usia mendekati masa setengah baya.
Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi- situasi baru
adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia 20-an,
kemudian sedikit demi sedikit menurun. Kemampuan mental yang dimiliki orang
dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-
tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik. Kemampuan
mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat kembali informasi
yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari
dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan- keterampilan dan kecakapan-kecakapan
yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria maupun wanita
pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama dalam usaha- usaha mereka
memilih teman- teman bergaul sebagai calon istri maupun suami.
Motivasi Untuk Berkembang
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan
orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah terkuasainya
tugas- tugas perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki
motivasi untuk berkembang menjadi orang dewasa. Individu tersebut cenderung
mengabaikan tugas-tugas perkembangan orang dewasa yang harus dikuasainya.
Model Peran
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan
orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi untuk berkembang
menjadi orang dewasa cenderung mengabaikan tugas-tugas perkembangan orang
dewasa yang harus dikuasainya.

C. TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA


1. DEWASA AWAL
Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas
perkembangan dewasa awal menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2001), telah mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan dalam
masa dewasa awal sebagai berikut:
a. Memilih teman bergaul( sebagai calon suami istri) Setelah melewati masa
remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (
seksual), sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu
melakukan hubungan seksual denagn lawan jenisnya.

6
b. Belajar hidup bersama suami istri Dari pernikahannya, dia akan saling
menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima
kekurangan dan saling membantu membangun rumah tangga.
c. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga Masa dewasa yang
memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap sebagai rentang yang cukup
panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan
dewasa muda berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan
pendidikan minimal setingkat SLTA/SMU,Akademik, universitas. Selain itu,
sebagian besar diri mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih
karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapakan dan membukukan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak tergantung
lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap positif bagi mereka
karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah
tangga baru. Dan belajar mengasuh anak-anak.
d. Mengelola rumah tangga Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha
mengelola rumah tangganya. Dia akan berusahaa membentuk, membina,dan
mencapai kebahgian hidup. Merak harus dapat menyesuaikan diri dan
bekerjasama dangan pasaangan hidup.
e. Mulai bekerja dalaam suatu jabaatan Usai menyelesaikan pendidikan formal
setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewas muda memasuki
dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahlianya.
f. Mulai bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak Warganegara
yang baik adalah dambaan baagi setiap orang yang ingin hdup tenang, damai,
dan bahagia ditengah-tengah masyarakat.warganegara yang baik adalah
warganegara yang taat dan patuh pada tata aturan perundangundangan yang
berlaku.
g. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa
dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok sesui
dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas – tugas perkembangan pada usia
dewasa awal yaitu memilih teman bergaul( sebagai calon suami istri), belajar hidup
bersama suami istri, mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga, mengelola
rumah tangga, mulai bekerja dalaam suatu jabatan, mulai bertanggungjawab sebagai
warga negara secara layak, memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-
nilai pahamnya.
2. DEWASA MADYA/ TENGAH
Seperti halnya tugas-tugas dalam perkembangan pada periode lainnya, Hurlock
(1980) mengemukakan tugas perkembangan usia madya sebagai berikut :
a. Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik Tugas ini meliputi untuk mau
melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik
yang normal terjadi pada usia madya
b. Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat Orang yang berusia madya
seringkali mengasumsikan tenggung jawab warga negara dan social, serta
mengembangkan minat pada waktu luang yang berorientasi pada kedewasaan
pada tempat kegiatankegiatan yang berorientasi pada keluarga yang biasa
dilakukan pada dewasa dini.
c. Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejujuran Tugas ini berkisar
pada pemantapan dan pemeliharaan standar hidup yang relative mapan
d. Tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga Tugas yang penting
dalam kategori ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seseorang sebagai

7
pasangan, menyesuaikan diri dengan oangtua yang lanjut usia, dan membantu
anak remaja untuk menjadi untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan bahagia.
Berdasarkan uraian di atas, tugas-tugas perkembangan pada usia madya adalah tugas
yang berkaitan dengan perubahan fisik, tugas-tugas yang berkaitan dengan
perubahan minat, tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejujuran, dan
tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga.
3. DEWASA AKHIR
Erik Ericsson (adalan Schaie & Willis, 2000) mengungkapkan tugas
perkembangan lanjut usia meliputi bagaimana cara pandang terhadap kehidupannya
memaknai kehidupan, mencoba mengintegrasikan kegagalan yang pernah dialami
menjadi sesuatu yang sangat berarti, selain itu konflik antar integritas dengan
keputusasaan berasal dari rasa kesepian Akibat meninggalnya orang-orang yang
dikasihi. Perjalanan hidup seseorang ditandai dengan tugas-tugas perkembangan
(development task) yakni tugas yang harus dilaksanakan seseorang dalam usia
tertentu sesuai dengan norma masyarakat dan norma budaya (Havighurst dan
Monks, 1998). Adapun tugas-tugas itu menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1992)
adalah sebagai berikut :
a. Menyadari diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
b. Menyadari diri dengan masa pensiun dan berkurangnya incoma (penghasilan
keluarga)
c. Menyadari diri dengan kematian pasangan hidup
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sesuai
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
f. Menyadari diri dengan peran sosial secara luwes
Selain dari tugas perkembangan lanjut usia dari havighurst (dalam Hurlock,
1992) Tugas perkembangan lanjut usia jauh lebih pribadi dibandingkan dengan
tahap hidup yang sebelumnya sebagai pembanding. Tugas perkembangan lanjut usia
yang utama adalah memperjelas, memperdalam, dan menerima pengalaman hidup
diri sendiri yang berhubungan dengan perubahan pribadi atau kehilangan (Atkinson,
1997). Setiap individu pada saat memasuki masa atau periode perkembangan
berikutnya pasti akan dihadapkan pada berbagai tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada masanya pasti akan membebani masa berikutnya (Monks, dkk,
1998).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan yang harus
dilakukan oleh lanjut usia adalah penyesuaian diri terhadap kekuatan fisik yang
menurun, kematian pasangan, gaji yang berkurang dan masa pension, menemukan
makna kehidupan, menemukan kepuasan dalam hidup berkeluarga, menerima
dirinya sebagai lanjut usia dan menyesuaikan dengan peran sosial.

D. PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA DEWASA


Perkembangan fisik pada masa ini mencapai muncaknya (pada masa dewasa awal) dan
mengalami penurunan (masa dewasa akhir). Perkembangan pada masa ini meliputi:
kesehatan badan , perkembangan sensori dan perkembangan otak
1. DEWASA AWAL
Kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya pada awal masa dewasa, tetapi juga
mulai menurun selama periode ini. Perhatian pada kesehatan meningkat di antara
orang dewasa muda, dengan perhatian khusus terhadap diet, berat badan dan
olahraga.
a. Puncak dan penurunan kemampuan fisik

8
Status fisik puncak dicapai antara umur 18-30 tahun terutama antara umur 19-26
tahun. Kesehatan mencapai puncaknya pada tahun-tahun tersebut. Ada bahaya
tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan puncak ini, kebiasaan jelek
untuk kesehatan mungkin terbentuk. Menuju akhir dari masa dewasa awal,
perlambatan dan penurunan kondisi fisik mulai tampak.
b. Nutrisi dan perilaku makan
Pada masa ini, seseorang lebih memperhatikan masalah penampilan fisik. Hal-hal
fisik seperti obesitas atau kelebihan berat badan menjadi perhatian pada masa ini.
Hal ini memacu seseorang di dalam mengatur pola makan, penggunaan obat-
obatan dan olahraga. Pada masa ini, penggunaan obat-obatan seperti obat
pelangsing dan berbagai suplemen menjadi kecenderungan seseorang di dalam
menjaga kondisi fisiknya.
c. Olahraga
Pada masa muda, salah satu hal yang banyak dilakukan seseorang dalam menjaga
kondisi dan penampilan fisiknya adalah dengan melakukan olahraga. Sebagian
besar, anak muda telah menjadikan olahraga sebagai kebiasaan yang pasti
dilakukan setiap minggu dan gaya hidup mereka seperti senam aerobik, gym,
berlari, dll. Berhubungan dengan puncak kemampuan fisik yang dialami, maka
sebagian besar anak muda juga banyak melakukan kegiatan fisik yang
menyenangkan dengan melakukan olahraga permainan.
d. Ketergantungan
Ketergantungan pada obat-obatan merupakan persoalan yang umum terjadi.
Ketergantungan terhadap obat-obatan terbagi menjadi dua, yaitu ketergantungan
fisik dan ketergantungan psikologis. Ketergantungan fisik pada suatu obat karena
penarikan diri dari rasa sakit yang tidak diinginkan dan ketagihan yang dialami
oleh penderita ketergantungan pada saat obat-obatan yang dibutuhkan tidak ada.
Ketergantungan psikologis adalah kebutuhan untuk menggunakan obat-obatan
untuk mengatasi masalah dan stress. Pada masa muda, ketergantungan dengan
alkohol yang paling menonjol. Penggunaan alkohol sering digunakan anak muda
yang sedang menghadapi berbagai masalah seperti permasalahan tentang
kebosanan kuliah, pekerjaan, putus cinta dll.
e. Seksualitas
Perkembangan fisik yang dialami mempengaruhi produksi hormon dan siklus
mentruasi pada wanita. Terdapat hubungan amtara siklus mentruasi dan produksi
hormon terhadap perubahan kepribadian. Perkembangan fisik yang terjadi
mempengaruhi banyak hal yang berkaitan dengan seksualitas. Pada masa ini, anak
muda memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas seks kepada
pasangannya, teman atau dari tempat prostitusi. Masalah-masalah yang berkaitan
dengan seksualitas, pada masa ini mulai muncul seperti penyakit kelamin, perilaku
seksual memaksa, dan kelainan perilaku seksual. Adanya pemberian pengetahuan
seksual menjadi penting di dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan seksualitas yang terjadi pada masa ini.
2. DEWASA MADYA/TENGAH
Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan,
dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk
mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis. Selain
itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip oleh Jhon F.
Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa madya lebih
memfokuskan perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada perempuan yang lebih
muda atau tua. Dalam penelitian ini, wanita dewasa madya lebih mungkin

9
menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan
fisiknya. Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara
lain:
a. Timbulnya Uban.
b. Kulit mulai keriput.
c. Gigi yang menguning.
d. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah.
e. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang
mengalami penurunan.
f. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya.
g. Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan
untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami
penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.
h. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
i. Menopause. pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode
menopaose, dimana pada periode ini haid dan kemampuan bereproduksi akan
berhenti secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak
menyenangkan bagi wanita, seperti hot flushses, mual, letih, dan cepatya
denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi hormon
estrogen oleh indung telur.
j. Penurunan kebugaran fisik. masalah kesehatan utama pada masa dewasa
madya antara lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesitas.
PERUBAHAN FISIK
a. Kinerja Sensoris dan Psikomotor
Masalah penglihatan yang berkaitan dengan usia sebagian besar terjadi pada 5
daerah, yaitu; near vision, dynamic vision, sensitivity to light, visual search
dan juga visual acuity/ketajaman pandangan. Banyak yang memerlukan
kacamata karena prebyopia (rabun jauh) dan juga myopia.
➢ Kehilangan pendengaran secara gradual, disebut presbycusis. Sensitivitas
terhadap rasa dan bau secara umum mulai menurun.
➢ Mulai kehilangan sensitivitas sentuhannya setelah usia 45, dan terhadap
rasa sakit setelah 50. tetapi rasa sakit yang berfungsi sebagai proteksi terus
bertahan.
➢ Daya tahan sering kali bertahan lebih baik daripada kekuatan (spirduso &
MacRae, 1990).
➢ Hilangnya daya tahan bersumber dari penurunan gradual tingkat
metabolisme basal (penggunaan energi untuk mempertahankan fungsi vital)
setelah usia 40-an.
b. Perubahan Struktural dan Sistemik
➢ Pada dekade kelima dan keenam, kulit menjadi kurang kencang dan halus
seiring dengan menipisnya lapisan lemak di bawah kulit, molekul kolagen
menjadi lebih kaku, jaringan elastin menjadi semakin rapuh.
➢ kehilangan tulang menalami percepatna pada usia 50 dan 60 tahun. Hal ini
terjadi dua kali lebih pada wanita dibandingkan pria dan terkadang
mengarah pada osteoporosis.
➢ Merokok, minum minuman keras, da makanan yang buruk cenderung
mempercepat kehilangan tulang; kondisi tersebut dapat diperlambat dengna
latihan aerobik, resistance training with weight, meningkatkan pasokan
kalsium, dan vitamin C.

10
c. Seksualitas dan kinerja reproduksi
➢ Menopause dan maknanya menopause terjadi ketika wanita berhenti
berevolusi dan menstruasi, dan tidak lagi dapat hamil. periode perlambatan
produksi hormon dan ovulasi sebelum terjadinya menopause disebut
perimenopause yang juga dikenal dengan sebutan climateric, atau
“perubahan hidup”.
• Sikap terhadap menopause; di amerika saat ini sebagian besar wanita
yang menjalani masa menopause melihatnya secara positif (Avis, 1999).
Bagi banyak wanita ini merupakan tanda transisi ke paruh kedua
kehidupan orang dewasa-waktu perubahan peran, kemerdekaan yang
lebih besar, dan pertumbuhan pribadi.
• Perubahan dalam seksualitas pria; pria tidak mengalami penurunan tiba-
tiba dalam produksi hormon sebagaimana yang dialami wanita ; akan
tetapi level testosteron pada banyak pria memang cenderung menurun
secara perlahan setelah usia 60, sebuah fenomena yang disebut
“andropause” (Finch, 2001; Whitbourne, 2001).
d. Aktivitas seksual
Disfungsi seksual
pada wanita di usia 50-an sekitar 1/5 kali lebih sedikit dibandingkan
yang berusia lebih muda melaporkan seks yang tidak menyenangkan atau
kecemasan seksual, dan hanya 1/3 yang melaporkan rasa sakit ketika
berhubungan seks. Sebaliknya, pria di usia 50-an berkecendrungan 3 kali lipat
melaporkan masalah ereksi dan hasrat yang rendah dibandingkan pria berusia
18 sampai 29 tahun (Laumann, paik, & Rosen, 1999, 2000)
Perhatian terhadap penampilan dan daya tarik
orang-orang paruh baya menghabiskan banyak waktu, upaya, dan uang
untuk mencoba tampak muda.
KESEHATAN
a. Perhatian terhadap kesehatan
Hipertensi; yaitu tekanan darah yang amat tinggi yang semakin manjadi
perhatian di usia pertengahan. Merupakan kondisi kronis umum di kalangan pria
berusia 45 sampai 64 tahun dan peringkat kedua yang paling umum di kalangan
wanita pada usia tersebut. Hipertensi dapat mengarah kepada serangan jantung
atau stroke, atau kerusakan otak pada usia senja. (Launer, Masaki, Petrovitch,
Foley, & Havlik, 1995)
b. Pengaruh; status sosioekonomis
orang dengan SSE yang lebih rendah memiliki harapan hidup yang lebih rendah,
memiliki lebih banyak keterbatasan aktivitas dikarenakan penyakit kronis,
kesejahteraan yang lebih rendah, dan memiliki akses yang lebih terbatas kepada
perawatan kesehatan ketimbang orang dengan SSE yang lebih tinggi (Spiro,
2002).
c. Pengaruh; Ras / Etnisitas
sebagian pengamat megaitkan jurang kesehatan antara orang kulit hitam dan
putih, pada satu sisi, disebabkan oleh stress dan frustrasi akibat prasangka buruk
dan diskriminasi (Chissell, 1989, dkk)
d. Kesehatan wanita setelah menopause
1) Penyakit jantung
untuk setiap sepuluh tahun setelah menopause, resiko penyakit jantung
meningkat tiga kali lipat (Barrett-Connor, et al., 2002)
2) Pelemahan tulang dan osteoporosis

11
yaitu kondisi di mana tulang menjadi tipis dan rapuh sebagai akibat
penipisan kalsium yang berlangsung cepat.
3) Kanker payudara dan mamografi satu dari delapan wanita amerika dan satu
dari sembilan wanita inggris menderita kanker payudara pada satu masa
dalam hidup mereka (ACS, 2001; Pearson, 2002).
4) Hysterectomy
pengangkatan uterus melalui operasi
5) Terapi penggantian hormon
pengobatan dengan esterogen buatan, terkadang diberikan bersama
progesterone, untuk mencegah simpom yang disebabkan menurunnya level
estrogen setelah monopause.
Pengaruh kondisi emosional, kepribadian dan stress
a. Stress: penyebab dan efek
simptom psikologi paling umum adalah gugup, cemas, tegang, marah, rapuh,
dan depresi. Stressor, ketidaknyamanan kehidupan sehari-hari diasosiasikan
dengan penyakit fisik minor seperti flu dan bisa jadi memiliki efek yang lebih
kuat pada kesehatan mental ketimbang peristiwa atau transisi utama dalam
kehidupan, atau masalah kronis atau yang menahun (Chiriboga, 1997)
b. Mengelola stress
pada usia pertengahan, orang mungkin cenderung lebih realistis . Mereka lebih
memiliki kepekaan yang lebih baik berkaitan dengan apa yang dapat mereka
lakukan untuk mengubah situasi yang menekan dan mungkin lebih baik untuk
menerima yang tidak dapat diubah.
c. Stress kerja (occupational stress)
sebuah survei menemukan bahwa 40 persen pekerja jepang benar-benar takut
meninggal karena bekerja. Kematian yang dilaporkan akibat kelelahan bekerja
meningkat dari 21 pada 1987 menjadi 143 pada 2001 (Associated, Press, 2002a)
d. Burnout (kelelahan)
yaitu sindrom kelelahan emosional dan perasaan seseorang bahwa dia tidak
dapat lagi menyelesaikan apapun dalam pekerjaannya. Burnout biasanya
merupakan respons terhadap stress yang berkelanjutan daripada krisis yang
bersifat kilat. Simptomnya dapat berupa kelelahan, insomnia, sakit kepala, pilek
yang terus-menerus, gangguan perut, penyalahgunaan alkohol dan obat
terlarang, dan kesulitan berbaur dengan orang. Pekerja burnout bisa jadi
berhenti tiba-tiba, menjauhkan diri dari keluarga dan teman, dan tenggelam
dalam depresi (Briley, 1980; maslach & Johnson, 1985)
e. Pengangguran
dalam sebuah study terhadap 248 pria dan wanita pengangguran di queensland,
Australia, faktor psikologis paling penting dalam penurunan kesejahteraan
adalah kehilangan rasa tujuan kolektif dan susah mengelola waktu
3. DEWASA AKHIR
Otak dan sistem syaraf
Saat kita tua, kita kehilangan sejumlah neuron, unit-unit sel dasar dari sistem
syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron-
neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri (Moushegian, 1003). Meskipun
demikian, otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya
kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk berfungsi di masa dewasa
akhir (Labouvie-Vief, 1985). Sifat adaptif otak telah ditunjukkan dalam sebuah
penelitian (Coleman, 1986). Dari usia 40-70an tahun, pertumbuhan dendrit
meningkat. Dendrit adalah bagian penerima dari neuron atau sistem syaraf.
12
Dendrit-dendrit itu juga penting karena mereka bagian dari sekitar 95% dari
permukaan neuron. Tetapi pada orang yang tua sekali, yang berusia 90an tahun,
pertumbuhan dendrit tidak lagi berlangsung.
Perkembangan Sensori
Perubahan sensori fisik pada masa dewasa akhir melibatkan indra penglihatan,
indra pendengaran, indra perasa, indra pembau, dan indra peraba. Pada masa
dewasa akhir, penurunan indra penglihatan, yang bagi sebagian besar dari kita
dimulai pada masa dewasa tengah, menjadi lebih jelas. Penurunan penglihatan ini
biasanya dapat dirunut dari pengurangan pada kualitas dan intensitas cahaya yang
mencapai retina. Di puncak masa tua, perubahan ini mungkin disertai oleh
perubahan kemunduran dalam retina, menyebabkan beberapa kesulitan dalam
penglihatan.
Meskipun kerusakan pendengaran dapat dimulai pada masa dewasa tengah, hal
itu biasanya tidak menimbulkan banyak kesulitan sampai masa dewasa akhir. Saat
itu, beberapa namun tidak keseluruhan dari permasalahan pendengaran mungkin
diperbaiki dengan alat-alat bantu pendengaran.
Kita tidak hanya mengalami penurunan dalam penglihatan dan pendengaran
sebagai usia lanjut, tetapi kita juga menjadi kurang peka terhadap rasa dan bau.
Kepekaan terhadap rasa masam dan pahit bertahan lebih lama dibandingkan
kepekaan pada rasa manis dan asin. Bagaimanapun, pada orang-orang dewasa
yang sehat, terjadi lebih sedikit penurunan dalam kepekaan rasa dan bau
dibandingkan pada mereka yang sehat.
Kulit dan Rambut
Kulit berubah menjadi tipis,kering,keriput dan tidak elastis lagi.Rambut rontok
dan berwarna putih,kering dan tidak mengkilat.
Sistem Peredaran Darah
Beberapa ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat menjadi lebih
kuat selama kita menua melewati masa-masa dewasa, dengan kapasitas yang
meningkat dan bukannya menurun. Tekanan darah juga dapat meningkat sesuai
dengan usia karena penyakit, obesitas, kecemasan, pengerasan pembuluh darah,
atau kurang berolahraga.
Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru menurun antara usia 20 dan 80 tahun, sekalipun tanpa
penyakit (Fozard, 1992). Paru-paru kehilangan elastisitasnya, dada menyusut, dan
diafragma melemah. Meskipun begitu, berita baiknya adalah bahwa orang-orang
dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru-paru dengan latihan-latihan
memperkuat diafragma.
Lambung
Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih sedikit
karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang
dan produksi asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan.
Diatas umur 60 tahun, sekresi HCl dan pepsin berkurang, akibatnya absorpsi
protein, vitamin dan zat besi menjadi berkurang. Terjadi overgrowth bakteri
sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik yang juga membatasi absorbsi vitamin
B12, Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pankreas, fungsi asam empedu
menurun menghambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi
lemak dan diare.

13
Tulang
Kepadatan tulang akan menurun, dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa
tulang terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun
yaitu usia dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan mudah
rapuh (keropos) dan patah, mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat
menyebabkan fraktur.
Otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak
tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang
setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan
metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan
kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya
tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan
menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya
kadar kolesterol total dan trigliserida.
Ginjal
Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35 – 80 tahun. Banyak fungsi yang
mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi oleh
ginjal. Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolisme melambat.
Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan elektrolit yang harus dilakukan
ginjal menjadi beban tersendiri.
Seksualitas
Penuaan menyebabkan beberapa perubahan dalam kemampuan seksualitas
manusia, terjadi lebih banyak pada laki-laki daripada wanita. Orgasme menjadi
lebih jarang pada laki-laki, terjadi dalam setiap2-3 kali hubungan seksual, dan
bukan setiap kali.
Masalah Kesehatan
Semakin kita tua, kemungkinan kita akan memiliki beerapa atau dalam keadaan
sakit akan meningkat. Munculnya penyakit kronis juga terjadi pada masa ini.
Penyakit kronis (chronic disorders) dicirikan oleh serangan yang perlahan-lahan
dan dalam jangka waktu yang lama. Penyakit-penyakit kronis jarang muncul pada
masa dewasa awal, meningkat selama masa dewasa tengah, dan menjadi biasa
pada masa dewasa akhir. Radang sendi merupakan penyakit kronis yang umum
pada masa dewasa akhir, diikuti oleh hipertensi. Wanita lanjut usia yang
mengalami radang sendi dan hipertensi, lebih sering mengalami permasalahan
visual, namun jarang memiliki permasalahan pendengaran dibandingkan dengan
laki-laki usia lanjut.

E. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversi dalam studi
perkembangan hidup manusia adalah kemampuan kognitif orang dewasa, seperti
memori, kreativitas, intelegensi, maupun kemampuan belajar. Perkembangan kognitif
meliputi: Perkembangan pemikiran postfromal,perkembangan memori,perkembangan
intelegensi.
1. DEWASA AWAL
Para ahli perkembangan mengemukakan bahwa pada saat memasuki fase
usia dewasa, kecenderungan individu mulai mampu mengatur pemikirannya, secara
operasional formal, merencanakan dan membuat hipotesis tentang berbagai

14
masalah menjadi lebih sistematis, terintegrasi, menghasilkan pembatasan-
pembatasan pragmatis yang memerlukan strategi penyesuaian diri, serta
mengandalkan analisis logis dalam memecahkan masalah.
Dalam hal ini, Perry (1970) mengemukakan bahwa perubahan-perubahan
penting tentang cara berpikir seseorang memasuki fase usia dewasa awal, mulai
matang dan menyadari perbedaan pendapat dan berbagai perspektif yang dipegang
orang lain. Mereka mulai memperluas wilayah pemikiran individualistik dan mulai
percaya, bahwa pada setiap orang memiliki pandangan pribadi masing-masing.
Gagasan Perry ini, secara luas digunakan oleh para pendidik dan konselor, baik
dalam seting akademis, maupun menyentuh seluruh aspek kehidupan individu.
Meskipun gagasan Perry ini cenderung berorientasi pada individu yang
pendidikannya baik dan cemerlang.
Sudut pandang lain tentang perkembangan kognitif pada fase usia dewasa
awal, dikemukakan oleh Schaie (1977) bahwa tahap-tahap kognitif Piaget
menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru.
Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari
pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah
diketahui, khususnya dalam hal penentuan karir dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga.
2. DEWASA MADYA/ TENGAH
Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa dewasa tengah,
walaupun strategi-strategi dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran
tersebut. Kekurangan yang lebih besar terjadi dalam memori jangka panjang (long
term) dari pada dalam memori jangka pendek (short term). Proses-proses seperti
organisasi dan pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya
ingat. Kemunduran yang lebih besar terjadi ketika informasi yang diperoleh bersifat
baru atau ketika informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan, dan ketika
yang digunakan adalah proses mengingat kembali (recall) dari pada proses
mengenali (recognition). Buruknya kesehatan dan sikap-sikap yang negatif
berkaitan dengan kemunduran daya ingat.
3. DEWASA AKHIR
Issue mengenai penurunan intelektual selama tahun-tahun masa dewasa
merupakan suatu hal yang provokatif (Santrock, 2004). David Wechsler (1972),
yang mengembangkan skala inteligensi, menyimpulkan bahwa masa dewasa
dicirikan dengan penurunan intelektual, karena adanya proses penuaan yang
dialami setiap orang.
Sementara, John Horn (1980) berpendapat bahwa beberapa kemampuan memang
menurun, sementara kemampuan lainnya tidak. Horn menyatakan bahwa
kecerdasan yang mengkristal (crystallized intelligence = yaitu sekumpulan
informasi dan kemampuan-kemampuan verbal yang dimiliki individu) meningkat,
seiring dengan peningkatan usia. Sedangkan kecerdasan yang mengalir (fluid
intelligence = yaitu kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak) menurun
secara pasti sejak masa dewasa madya.
Dari banyak penelitian (Baltes, Smith & Staudinger, in press;; Dobson, dkk, 1993;
Salthouse,1992, 1993, in press; Salthouse & Coon, 1993; Sternbern & McGrane,
1993), diterima secara luas bahwa kecepatan memproses informasi mengalami
penurunan pada masa dewasa akhir. Penelitian lain membuktikan bahwa orang-
orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah
disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan

15
memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir, namun factor
individual differences juga berperan dalam hal ini.
Pendidikan, Pekerjaan dan Kesehatan Pada Dewasa Lanjut
Pendidikan, pekerjaan dan kesehatan adalah komponen penting yang berpengaruh
terhadap fungsi kognitif individu berusia lanjut.
Pendidikan
Fasilitas pendidikan, semakin tahun memang semakin meningkat, sehingga
generasi sekarang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang
lebih baik daripada generasi sebelumnya. Pengalaman-pengalaman di dunia
pendidikan, ternyata berkorelasi positif dengan hasil skor pad tes-tes inteligensi
dan tugas-tugas pengolahan informasi (ingatan) (Verhaegen, Marcoen &
Goossens, 1993).
Dinegara-negara maju, beberapa lansia masih berusaha untuk mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi. Alasan-alasan yang dikemukakan antara lain:
a. Ingin memahami sifat dasar penuaan yang dialaminya.
b. Ingin mempelajari perubahan social dan teknologi yang dirasakan
mempengaruhi kehidupannya.
c. Ingin menemukan pengetahuan yang relevan dan mempelajari ketrampilan-
ketrampilan yang relevan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
masyarakat dan tuntutan pekerjaan, agar tetap dapat berkarier secara optimal
dan mampu bersaing dengan generasi sesudahnya.
d. Ingin mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat, serta sebagai bekal untuk
mengadakan penyesuaian diri dengan lebih baik pada masa pensiunnya.
Pekerjaan
Searah dengan kemajuan teknologi biasanya orang-orang dewasa lanjut, sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki, cenderung bekerja dengan jenis pekerjaan yang
belum mengarah ke orientasi kognitif, seperti generasi sesudahnya. Hal ini
mengakibatkan banyak tenaga dewasa lanjut yang “harus” tersingkir dari dunia
kerja karena tidak mampu lagi bersaing dengan generasi yang berikutnya.
Kesehatan
Tidak bisa dipungkiri bahwa fasilitas kesehatan sekarang ini jauh lebih baik
dibanding masa-masa sebelumnya, padahal dari hasil penelitian kondisi kesehatan
berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual individu (Hultsch, Hammer &
Small, 1993). Seperti satu hasil penelitian yang menemukan bahwa hipertensi
ternyata berkorelasi dengan berkurangnya performance pada tes WAIS pada
individu berusia di atas 60 tahun (Wilkie & Eisdorfer, 1971). Semakin tua,
semakin banyak masalah kesehatan yang dihadapi (Siegler & Costa, 1985). Jadi
beberapa penurunan kemampuan intelektual yang ditemukan pada orang-orang
dewasa lanjut sangat mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan
kesehatan daripada factor usia semata.
Selain fasilitas kesehatan, ternyata gaya hidup individu juga berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan fisiknya. Pada satu penelitian ditemukan bahwa ada hubungan
antara aktivitas olahraga dengan kecakapan kognitif pada Subjek pria dan wanita
berusia 55-91 tahun (Clarkson, Smith & Hartley, 1989). Orang-orang yang giat
berolahraga memiliki kemampuan penalaran, ingatan dan waktu reaksi lebih baik
daripada mereka yang kurang/tidak pernah berolah raga. Penelitian berikutnya
(Park, 1992; Stones & Kozman, 1989) menyetujui bahwa olah raga merupakan
factor penting untuk meningkatkan fungsi-fungsi kognitif pada orang dewasa
lanjut.

16
Yang harus diperhatikan dalam aktivitas berolah raga pada dewasa lanjut ini
adalah pemilihan jenis olah raga yang akan dijalani, harus disesuaikan dengan usia
subjek, dalam arti kondisi fisik individu. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk
selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten dalam masalah ini.
Perubahan Mental pada Dewasa Akhir (Usia Lanjut)
Belajar
Orang yang berusia lanjut lebih berhati-hati dalam belajar, memerlukan waktu
yang lebih banyak untuk dapat mengintegrasikan jawaban mereka, kurang mampu
mempelajari hal-hal baru yang tidak mudah diintegrasikan dengan pengalaman
masa lau, dan hasilnya kurang tepat dibandingkan orang yang lebih muda.
Berpikir dalam Memberi Argumentasi
Secara umum terdapat penurunan kecepatan dalam mencapai kesimpulan, baik
dalam alasan induktif maupun deduktif. Sebagian dari hal ini, merupakan akibat
dari sikap yang terlalu hati-hati dalam mengungkapkan alasanyang gradasinya
cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan usia.
Kreativitas
Kapasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir kreatif bagi orang
berusia lanjut cenderung berkurang. Dengan demikian, prestasi kreativitas dalam
menciptakan hal-hal penting pada oarang berusia lanjut secara umum relatif
kurang dibanding mereka yang lebih muda.
Ingatan
Orang yang berusia lanjut pada umumnya cenderung lemah dalam mengingat hal-
hal yang baru dipelajari dan sebaliknya baik dalam hal-hal yang telah lama
dipelajari. Sebagian dari ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak selalu
termotivasi dengan kuat untuk mengingat-ingat sesuatu, sebagian disebabkan oleh
kurangnya perhatian, dan sebagian lagi disebakan oleh pendengaran yang kurang
jelasserta apa yang telah didengarnya berbeda dengan apa yang diucapkan orang
lain
Mengingat Kembali
Kemampuan dalam mengingat ulang banyak dipengaruhi faktor usia dibanding
pemahaman terhadap objek yang ingin diungkapkan kembali. Banyak orang yang
berusia lanjut yang menggunakan tanda-tanda, terutama simbol visual, suara, dan
gerakan untuk membantu kemampuan mereka dalam mengingat kembali.
Perbendaharaan Kata
Menurunnya perbendaharaan kata yang dimiliki orang yang berusia lanjut
menurun sangat kecil, karena mereka secara konstan menggunakan sebagian besar
kata yang pernah dipelajari pada masa anak-anak dan remajanya. Sedang untuk
belajar kata-kata pada usia lanjut lebih jarang dilakukan.

F. PERKEMBANGAN SOSIAL – EMOSIONAL


Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial-emosional
adalah suatu proses tumbuh seseorang untuk mencapai kematangan dengan merujuk
pada suatu perasaan dan pikiran tertentu karena adanya dorongan ingin tahu terhadap
sekitarnya terkait dalam konteks sosial dalam mengontrol dan mengekspresikanemosi,
pola hubungan interpersonal yang dekat dan hangat, mengeksplor pengalaman sekitar
dan belajar dari hal tersebut.
1. DEWASA AWAL
Dalam aspek perkembangan ini, diawali oleh fase usia remaja yang dikatakan
sebagai fase puncaknya emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang sangat
tinggi. Sehingga dalam mencapai kematangan emosional pada remaja merupakan

17
tugas perkembangan yang sangat sulit, karena proses pencapaiannya dipengaruhi
oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya. Namun demikian, pemahaman dalam
menjalin hubungan sosial, sudah menunjukkan kecenderungan yang lebih akrab,
baik melalui jalinan persahabatan maupun percintaan.
Ketika seorang remaja melangkah dan memasuki fase berikut, yaitu fase usia
dewasa awal, maka kondisi perkembangan sosio-emosional sebelumnya akan
cenderung sangat terkait dan mempengaruhinya. Dalam menjalin hubungan sosial
dengan lingkungannya, pada fase usia dewasa awal tidak hanya sekedar mampu
menunjukkan jalinan persahabatan atau percintaan, namun lebih mengarah kepada
hubungan sosio-emosional yang terikat oleh komitmen dengan menunjukkan
hubungan dan niat untuk mempertahankan dalam mempersipkan diri menuju
kehidupan bersarna melalui pemikahan dan hidup berkeluarga.
Berdasarkan tugas perkembangan dewasa awal, maka untuk meningkatkan
kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga, maka layanan dasar bimbingan
yang diberikan merupakan layanan bimbingan yang bersifat umum untuk
memperoleh perkembangan yang optimal, dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan dalam menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga memberikan
fokus layanan materi ; a) memilih calon pasangan hidup (meliputi aspek
kessiapan diri secara fisik maupun psikis,sosiokultural, pendidikan atau keilmuan,
financial, dan agama. b). belajar hidup dengan pasangan nikah (meliputi aspek-
aspek kesiapan diri untuk memahami hak suami dan isteri), (c ) aspek-aspek
kesiapan diri dalam hidup berkeluarga, (d) kesiapan diri untuk merawat dan
mendidik anak ( meliputi aspek kesiapan mendidik anak, kesiapan membesarkan
anak, dan kesiapan membiayai anak).
Tahap berikutnya sebagai pasangan baru yang telah terikat dengan
pernikahan, adalah memasuki fase menjadi orang tua dalam kehidupan berkeluarga.
Dengan kata lain, menjadi keluarga sebagai orang tua dan memiliki anak (becoming
parents and family with children) adalah fase ketiga dalam siklus kehidupan
keluarga. Memasuki fase ini menuntut orang dewasa untuk maju satu generasi dan
menjadi pemberi kasih sayang untuk generasi yang lebih muda. Untuk dapat
melalui fase yang panjang ini, dalam perjalanannya menuntut komitmen waktu
sebagai peran orang dewasa menuju peran sebagai orang tua, serta peran dalam
memahami dan menyesuaikan diri sebagai orang tua yang kompeten dan sumber
teladan bagi anak.
2. DEWASA MADYA/TENGAH
a. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh
kehidupan manusia.
b. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki
suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia
madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti
(stagnasi).
d. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
3. DEWASA AKHIR
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000).

18
Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima
kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan,
merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus
dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional,
keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit
melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya
sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri
pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah
kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan
perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk
mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari
lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme
psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya
tanpa menimbulkan masalah baru.

G. KEHIDUPAN RUMAH TANGGA DAN KARIR


Rumah Tangga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil yang terdiri dari
pasangan suami istri, anak-anak, mertua, dan sebagainya. Terwujudnya rumah tangga
yang syah setelah akad nikah atau perkawinan, yang sesuai dengan ajaran agama dan
undang-undang.dalam perkembangan manusia dewasa dalam membina suatu keluarga
yang harmoni maka seseorang dewasa tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan
kehidupan keluarga terutama dalam bentuk perekonomiannya untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya maka seseorang dewasa tersebut harus bekerja (karier). Dalam
kehidupan rumah tangga dan karier dalam kehidupan masa dewasa. Dalam berkeluarga
juga terdapat masa yang sulit dan bermasalah dikatakan sebagai masa yang sulit dan
bermasalah dalam kehidupan berluarga. Hal ini dikarenakan seseorang itu harus
mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan vs. pekerjaan) dan
tanggung jawabnya dalam rumah tangganya dan kariernya dalam bekerja sehingga
dapat membentuk satu kesatuan yang harmonis dan berjalan dengan lancar.

19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu
dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang
lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan
mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.
Ada beberapa manfaat mempelajari psikologi perkembangan, diantaranya yaitu:
1) Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/
perkembangannya. 2) Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase
perkembangannya. 3) Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada
tingkat perkembangan tertentu. 4) Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang akan dihadapi.
Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang tidak akan dapat
ditolak, terlepas dari kehendak individu yang bersangkutan. Masa dewasa adalah masa
dimana individu telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukannya dalam masyarakat bersama begitupun dengan orang dewasa lainnya.
Secara fisik, seorang dewasa.
Secara fisik, seorang dewasa menampilkan profil yang sempurna dalam arti
bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek secara fisiologis telah mencapai
posisi puncak. Mereka memiliki memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat,
dan proaktif.
Begitupun secara psikis, seseorang yang merasa ia bertanggung jawab,
menyadari makna kehidupan serta berusaha akan nilai-nilai yang telah ia pilih, mungkin
bisa dikatakan ia seseorang yang memasuki masa dewasa. Menurut Menurut Gould, “
Gould, “usia yang tepat saat perubahan-perubahan itu terjadi adalah produk dari
kepribadian gaya hidup dan sub-budaya total seorang individu”.
Tahapan Masa Tahapan Masa Dewasa Masa Dewasa adalah waktu yang paling
lama dalam rentang hidup yang ditandai dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu
Masa dewasa Masa dewasa dini (18 dini (18-40 tahun), Masa dewasa Masa dewasa
madya (40 madya (40-60 tahun), Massa dewasa Massa dewasa lanjut (60 lanjut (60
tahunkematian).
Masa Dewasa Dini (18-40 Tahun) Masa dimana perubahan-perubahan fisik dan
psikis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduksi. masa dewasa dini
memiliki ciri-ciri yakni sebagai masa pengaturan pengaturan, sebagai sebagai “usia
reproduksi reproduksi”, masa bermasalah, masa ketegangan emosional, masa
keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa
kreatif serta masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
Masa Dewasa Madya (40-60 Tahun) Masa dimana menurunnya
perubahanperubahan fisik dan psikis yang jelas nampak pada setiap individu masa
dewasa madya memiliki karakteristik seperti seperti periode periode yang sangat
ditakuti ditakuti, merupkan merupkan masa transisi, masa stress, merupakan “usia yang
berbahaya”, “usia yang canggung”, masa berprestasi, masa evaluasi dengan standar
ganda, masa sepi, serat merupakan masa jenuh.
Masa Dewasa Lanjut (60 Tahun-kematian) Masa dimana kemampuan fisik dan
bahkan psikologis cepat menurun, namun teknik pengobatan modern, serta upaya
dalam hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan antar gender berpenampilan,
bertindak, dan berperasaan seperti kala mereka masih lebih muda. masa dewasa lanjut

20
memiliki ciri-ciri yakni periode kemunduran, perbedaan individual pada efek menua,
usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda, berbagai stereotipe orang lanjut usia,
mempunyai status kelompok-minoritas, membutuhkan perubahan peran, penyesuaian
yang buruk, serta keinginan menjadi lebih muda sangat kuat pada usia lanjut ini.
Tugas – Tugas – Tugas Perkembangan Masa Dewasa :
1. Landasan Hidup Religius Adanya pengembangan, pemahaman, pengamalan serta
pemantapan diri terhadap ajaran agama yang dianutnya.
2. Kesadaran Tanggung Jawab Sosial Adanya tanggung tanggung jawab dalam
tindakan tindakan baik dalam aspek pribadi, sosial (masyarakat), maupun karir.
3. Adanya kematangan Prilaku Etis, Emosi, Intelektual pada masa dewasa dini
sedangkan nampak penurunan saat memasuki masa dwasa madya dan selanjutnya.
4. Kesadaran Gender
5. Adanya penerimaan diri dan pengembangannya, sera penyesuaian diri dengan
perubahanperubahan yang terjadi dalam aspek fisik (penurunan kemampuan dan
fungsi, serta kesehatan )
6. Adanya kemantapan dalam perilaku kewirusahaan atau perilaku ekonomis
7. Pencapaian kemantapan dan kemampuan serta mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam aspek karir
8. Adanya kematangan dalam hubungan kelompok sosial (teman sebaya).
9. Adanya penyesuaian dengan orang-orang yang seusianya begitupun dengan
pasangan hidupnya juga dengan anggota anggota keluarga keluarga lainnya lainnya
serta dapat menyesuaikan diri dengan kematian pasangannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan: Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo F.J. Monk
dkk. 2004. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada Universty Press
Fahyuni, Eni Fariyatul dan Istikomah. 2016. Psikologi Belajar dan Mengajar. Sidoarjo: Nizama
Learning Center.
Gani Nur Pramudyo. 2017 (https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/psikologi-
perkembangan-dewasa.html,) diakses tanggal 24 Mei 2021
Hartinah Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Refika Aditama.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan.Jakarta: Erlangga.
Kartini, Kartono. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.
Tono, Hado Rahayu Sri. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Yudrik, Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta:PT. Kharisma Putra Utama

22

Anda mungkin juga menyukai