Anda di halaman 1dari 4

Student Management

 Pengelolaan peserta didik/MPD


- Siapa sajakah peserta didik itu? Jadi peserta didik itu siapa yang mendaftar dakam
sebuah institusi pendidikan yang menjadi objek dalam pendidikan, yang
dilaksankan oleh lembaga pendidikan tersebut, maka itu disebut sebagai peserta
didik. Peserta didik juga kalau menurut UUD itu adalah bagian dari masyarakat
yang mencoba untuk mengembangkan potensi dari diriya melalui proses proses
pendidikan dan yang sudah disediakan oleh pemerintah melalui berbagai level,
tipe, dan jenjang tertentu.
- Berbicara tentang MPD atau pengelolaann peserta didik itu bisa dibagi menjadi 4:
Perencanaannya, berkaitan dengan servis-servis atau layanan-layanan yang
berkaitan dengan peserta didik, kemudian berkaitan dengan evaluasi, dan
berkaitan dengan mutasinya.
 Rangkaian aktivitas perencanaan dalam MPD
1. Student Demand Aalysis. Biasanya pihak sekolah atau lembaga pendidikan
melakukan analisis, melakukan perencanaan siapa saja yang akan diterima,
berapa jumlahnya tentu Saja disesuaikan dengan kapasitas atau kemampuan dari
lembaga pendidikan tersebut. Disesuaikan kapasitas pengajarnya, SDM nya,
sekaligus kapasitas ruangan, gedung, dsb. Jadi, ditentukan dulu kita akan
menerima berapa siswa dsb. Kemudian juga menentukan program-program yang
mau diberikan.
2. Kemudian dari analisis itu dilakukan Student Recuirtment. Jadi dilakukan proses
recuirtmennya melalui pembentukan penerimaan siswa baru, kemudian juga
ditindak lanjuti kalau sudah dibikin komitinya/kepanitiannya, kemudian dilakukan
announcement nya. Announcement ini biasanya meliputi kualifikasi yang
diperlukan untuk menjadi peserta didik dari lembaga pedidikan tersebut, misalnya
syaratnya harus melalui tes a,b, c, dan d, dsb.
3. Student Selection. Pada proses seleksi biasanya pada sekolah-sekolah terkenal itu
biasanya memiliki beberapa step, apakah dia harus memenuhi syarat administratif,
atau syarat tes begitu juga dengan syarat yang lain.
4. Orientation. Masa orientasi sebenarnya tujuannya adalah masa pengenalan akan
organisasi terhadap siswa yang baru masuk. Begitupula pengenalan akan siswa
terhadap organisasi. Jadi, pengenalan ini dimaksudkan dua arah. Kenapa yang
terjadi adalah pada masa orientasi itu diselipi hal-hal yang marah-marah itu
disebabkan karena budaya yang sudah ada.
5. Student Placement.
6. Recording/Pelaporan
 Student Mentoring
- Mentoring ini berkaitan dengan services, layanan-layanan yang berkaitan dengan
peserta didik.
1. Layanan mentoring dan konseling ini biasanya dilaksanakan oleh guru, baik
guru mapel ataupun wali kelas, ataupun guru BP. Itu berkaitan dengan apa?
Tergantung kebutuhan dan masalah yang sedang dialami oleh peserta didik.
2. Layaanan perpustakaan. Ini tidak bisa dipisahkan dari lembaga pendidkan.
3. Layanan kantin, ini sepele tapi diperlukan dan penting.
4. Layanan kesehatan, UKS, klinik.
5. Layanan transportasi.
6. Dormitory/asrama.
 Evaluation
- Student evaluation yang dievaluasi meliputi result/hasil pembelajarannya ataupun
learning prosesnya yang mau dievaluasi. Kemudian kita gunakan beberapa tools,
baik tes maupun non tes, secara tes bisa dagnostik, sumatif dsb. Perlu adanya
feedback dari evaluation resultnya. Feedback itu dapat berupa remedi, kemudian
ada pengayaan, kemudian program-program akselerasi dsb. Untuk masalah
evaluasi ini yang perlu dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan atau pendidik
itu adalah senantiasa mengevaluasi alat-alat yang digunakan untuk mengevaluasi.
Jadi, tools yang kita gunakan untuk mengevaluasi siswa apakah itu senantiasa
berhasil atau tidak itu harus kita pantau terus. Evaluasi itu tergantung pada kondisi
masing-masing kelas bisa adi berbeda. Sebagai seorang pendidik, maka harus
senantiasa evaluasi atas tools yang kita gunakan untuk mengevaluasi peserta didik
baik hasil belajarnya, maupun metode yang kita gunakan.

 Pergerakan dari peserta didik/Student Mutation


- Pergerkan ini bisa meliputi pergerakan yang secara eksternal maupun interal.
Kalau eksternal misalnya ada mutasi siswa atau pindah sekolah mengikuti orang
tuanya dsb. Kalau internal biasanya bisa secara vertikal maupun horizontal. Secara
horizontal biasanya pindah kelas, pindah kelas ini biasanya dilakukan dalam
proses evaluasi disetiap tahun. Kalau vertikal contohnya pada kelas-kelas
akselerasi, pada realitanya adanya kelas unggulan dan akselerasi menadi masalah,
karena dianggap tidak ada pemerataan. Juga muncul beberapa anggapan, guru atau
pendidik atau lembaga itu lebih peduli pada siswa-siswa yang unggul, yang berada
di kelas-kelas unggulan. Sebenarnya, asas dari melakukan akselerasi, pergerakan
secara vertikal maupun horizontal, itu didasrakan pada asas demokrasi dalam
pendidikan. Jadi dimaksudkan pada pemberian layanan secara adil dan merata.
Maka diperlukan adanya placement, kemudian ada horizontal placement. Maalah
di realitanya ada kendala misalnya ada guru yang lebih peduli atau tidak ada
pemerataan dan sebagainya, maka itu bisa diatasi dengan kembali pada asas atau
tujuan utama diadakannya placement tersebut. Jadi tujuan dari pengelompokan
berdasarkan kemampuan, itu harus dipandang sebagai upaya untuk pemberlakuan
asas demokrasi dan uga harus dipandang secara proposional baik oleh pendidik
maupun pengelola lembaga pendidikan sehingga tidak muncul rasa diskriminasi
satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai