DISUSUN OLEH :
NIM : B1A020075
KELAS :B
FAKULTAS BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
I. TUJUAN...............................................................................................................1
3.1 Alat.........................................................................................................4
4.2 Pembahasan…………………………………………….…………..….11
5.1 Kesimpulan……………….…………………………...……………….17
5.2 Saran………………………………………………...…………...….....17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18
ii
GLIKOLISIS DALAM SEL RAGI
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mempelajari proses glikolisis di dalam sel ragi dengan
mengukur kadar glukosa yang tersisa, tinggi kadar etanol, dan tinggi
kolom CO2.
2. Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh inhibitor terhadap glikolisis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Glikolisis merupakan rangkaian reaksi yang mengkonversi glukosa
menjadi piruvat. Pada organisme aerob, glikolisis adalah pendahuluan daur
asam sitrat dan rantai transport elektron, saat sebagian besar energi bebas
glukosa dihasilkan. Sepuluh reaksi glikolisis terjadi di dalam sitosol. Pada
tahap pertama, glukosa dikonversi menjadi fruktosa 1,6-bifosfat melalui
reaksi fosforilasi, isomerasi, dan fosforilasi kedua. Dua molekul ATP dipakai
per molekul glukosa pada reaksi-reaksi ini. Pada tahap kedua, fruktosa 1,6
difosfat dipecah oleh aldolase membentuk dihrosiaseton fosfat dan
gliserildehida 3-fosfat, yang dengan mudah mengalami interkonvensi.
Gliseraldehida 3 fosfat kemudian mengalami oksidasi dan fofforilasi
membentuk 1-3-bisfosfogliserat, suatu asetil fosfat dengan potensi transfer
fosforil yang tinggi. 3-fosfogliserat kemudian terbentuk dan ATPdihasilkan.
Pada tahap akhir glikolisis, fosfoenolpiruvat, zat antara kedua dengan potensi
transfer yang tinggi, dibentuk melalui pergeseran fosforil dan dehidrasi. ATP
lainnya dihasilkan sewaktu fosfienolpiruvat dikonnversi menjadi piruvat.
Tedapat keuntungan bersih dua molekul ATP pada pembentukan dua molekul
piruvat dari satu molekul glukosa (Lehninger, 1982).
Jalur glikolisis mempunyai peran ganda: degradasi glukosa untuk
menghasilkan ATP, dan memberikan unit-unit penyusun untuk sintesis
komponen-komponen sel. Kecepatan konversi glukosa piruvat diatur sesuai
dengan dua keperluan utama sel ini. Pada reaksi fisiologis, reaksi-reaksi
glikolisis dengan mudah reversible kecuali reaksireaksi yang dikalisis oleh
heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase. Fosfofruktokinase,
elemen pengontrol terpenting pada glikolisis, dihambat oleh kadar tinggi ATP
dan sitrat, dan diaktifkan oleh AMP dan fruktosa 2,6 bifosfat. Pada hati,
1
2
4
5
7
8
= 44,42 g/dL
0,522−0,849 0,5 100 100
Kadar etanol kontrol - =0,748−0,849 × 0,5 × 100 × × g/dL
0,5 0,5
= 323,77g/dL
12
= 401,3 g/dL
Tabung Kontrol + Kontrol - Inhibitor Standar Blanko
Kadar 0,814 0,849 0,823 0,748 0,522
glukosa
(g/dL)
4.3 Pembahasan
Glikolisis merupakan rangkaian reaksi yang mengkonversi
glukosa menjadi piruvat. Pada organisme aerob, glikolisis adalah
pendahuluan daur asam sitrat dan rantai transport electron, saat sebagian
besar energi bebas glukosa dihasilkan. Sepuluh reaksi glikolisis terjadi
didalam sitosol. Pada tahap pertama, glukosa dikonversi menjadi fruktosa
1,6-bifosfat melalui reaksi fosforilasi, isomerasi, dan fosforilasi kedua.
Dua molekul ATP dipakai per molekul glukosa pada reaksi-reaksi ini
(Kimbal, 1983).
Metode Follen-Wu diperkenalkan pertama kali oleh Follen dan
Wu pada tahun 1919 (Berkman 1953). Metode ini merupakan metode
yang digunakan untuk membuat filtrat darah bebas protein dengan
pengendapan protein oleh pembentukan asam tungstat. Endapan terjadi
akibat adanya kombinasi anion asam dengan bentuk kationik dari protein.
Metode ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain hanya dibutuhkan
dua pelarut, yaitu filtrat yang terbentuk lebih netral dan proses filtrasi lebih
cepat. Selain keuntungan tersebut, metode Follen Wu juga memiliki
kerugian seperti warna pereaksi yang diujikan akan berangsur-angsur
memudar sehingga warnanya berbeda dengan larutan standar glukosa
(Murray 2009).
Etanol (alkohol) adalah nama suatu golongan senyawa organik
yang mengandung C, H, dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut dengan
etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH (Siregar 1988). Karakteristik
etanol antara lain berupa zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah
terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dalam segala
13
17
DAFTAR PUSTAKA
Endah RD, et al. 2007. Pengaruh kondisi fermentasi terhadap yield ethanol pada
pembuatan bioethanol dari pati garut, Gema Teknik-Nomor 2/ Tahun X Juli.
Haryadi, H. 2013. Analisa Kadar Alkohol Hasil Fermentasi Ketan dengan Metode
Kromatografi Gas dan Uji Aktifitas Saccharomyces Cereviceae Secara
Mikroskopis. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.
Kimball, John. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 1 diterjemahkan oleh Hj. Siti Soetarni
Tjitrosomo, Nawangsari Sugiri. Jakarta : Penerbit erlangga.
Wina, E. (1999). Pemanfaatan ragi (yeast) sebagai pakan imbuhan untuk meningkatkan
produktivitas ternak ruminansia. Wartazoa 9(2).
18