Anda di halaman 1dari 4

WORKSHEET

Student Name : Setya Aresti Febriani


Student Id : B1A020075
Date of Work : 14 Oktober 2020
Dosen : Dra. Elly Tuti Winarni, M.Si

LAB 3. AKTIVITAS SEL


(Referred to Principles of Biology Lab Manual, Bishop et al., 2009;
and Visualizing Human Biology Lab Manual, Ellie, 2011,
Campbell Biology, Reece et al., 2016)

INTRODUCTION
Semua sel dilindungi oleh membran. Membran membatasi sel berupa
campuran protein struktural dan fungsional, namun juga mengatur material yang
masuk dan keluar sel. Lipid dan protein adalah komponen utama membran,
meskipun karbohidrat juga merupakan komponen penting. Lipid yang paling
banyakterdapat dalam membran adalah phospholipid. Kemampuan phospholipid
membentuk membran sesuai dengan struktur molekulnya. Phospholipid merupakan
molekul amphipathic, yang berarti memiliki bagian yang bersifat hidrofilik
danhidrofobik. Membran jenis lipid juga bersifat amphipathic. Selain itu sebagian
besar protein juga memiliki bagian yang bersifat hidrofobik dan hidrofilik.
Bagaimana phospholipid dan protein diatur dalam membran sel? Fluid
Mosaik Model menjelaskan bahwa membran sel berbentuk cairan dan memiliki
mosaik protein yang bervariasi yang menyisip atau menempel pada lapisan ganda
(bilayer) phospholipid. Para peneliti mengusulkan hipotesis, cara mengatur dan
menjelaskan informasi yang ada. Aktivitas laboratorium anda saat ini adalah
mengamati aktivitas sel yang dikontrol oleh membran plasma.

e
Ptunjuk: Gunakan kalimat lengkap untuk menjawab pertanyaan

EXERCISE 3.1. Pengamatan Osmosis pada Sel Tumbuhan


1. Hipotesis
Tuliskan dua hipotesis untuk pertanyaan “Apakah sel bawang merah permeabel
terhadap air?”

Jawab:
- Hipotesis 1: Sel bawang merah permeabel terhadap air.
- Hipotesis 2: Sel bawang merah tidak permeabel terhadap air.

Untuk menentukan, jika sel tumbuhan permeabel terhadap air, kita letakkan sel
dalam suatu larutan dan isi sel akan meninggalkan sel. Dalam kasus ini kita bisa
menggunakan larutan garam. Jika dibandingkan dengan sel, larutan garam apakah
bersifat hipotonik, hipertonik atau isotonik?
Jawab: Sel tumbuhan permeabel terhadap air, ketika sel diletakkan dalam suatu
larutan dan isi sel akan meninggalkan sel. Dengan menggunakan larutan garam jika
dibandingkan dengan sel, larutan garam bersifat hipertonik terhadap sel.

2. Prediksi
Pilihlah salah satu hipotesis, dan lengkapi dengan prediksi

Jawab:
Jika (hipotesis)
Jika hipotesis 1 (sel bawang merah permeabel terhadap air) , maka
(prediksi) sel bawang merah akan mengalami plasmolisis karena sel berada di
lingkungan hipertonik sehingga cairan dalam sel akan keluar .

3. Eksperimen
Ujilah hipotesis anda. Anda dapat melakukan eksperimen dengan mengamati
respon membran plasma sel bawang merah dalam dua larutan yang berbeda.
Berikut ini adalah prosedurnya :
1. Letakkan dua potong lapisan sel epidermis bawang merah dalam objek glass.
2. Tambahkan 1-2 tetes larutan garam pada potongan pertama, dan air pada
potongan kedua
3. Tutup dengan cover glass, amati dengan mikroskop. Bandingkan
penampakan sel
4. Catat hasil pengamatan pada tabel 3.1.
[Preparasi preparat sel bawang merah dalam dua larutan berbeda ditunjukkan
dalam video berikut Plasmolysis in Onion Epidermal Cells - Biology
LabTechniques]

Tabel 3.1. Efek konsentrasi larutan terhadap sel bawang merah

Hubungannya
Larutan Pengaruh terhadap sel
dengan sel
Air (0% garam) Sel yang direndam dalam larutan air dengan konsentrasi Air bersifat hipotonik
0% garam tidak berpengaruh terhadap sel. Keadaan tetap terhadap sel yang bersifat
utuh tidak berubah. hipotonik.
Larutan-1 (2% Sel yang direndam dalam larutan garam Larutan garam
garam) dengan konsentrasi 2% akan mulai bersifat hipertonik
mengalami plasmolisis membran sel mulai terhadap sel yang
terlepas dari dinding sel bersifat hipotonik.

4. Pengamatan
Sel bawang merah dalam larutan 1: [pada menit ke 0-1:30] Red onion
cellplasmolysis and its reversal

Sel bawang merah dalam air: [pada menit ke 1:30-3:00]


https://www.youtube.com/watch?v=mXKqYrlmeMs

5. Diskusi
1. Deskripsikan penampakan sel dalam air dan larutan garam.
Jawab: Penampakan sel dalam air dan larutan garam.
Penampakan dalam air sel tidak mengalami perubahan
bentuk sel tetap. Penampakan sel pada larutan garam sel
akan mengalami plasmolisis yaitu sel akan mengkerut
terlepas dari dinding sel.

2. Jika deskripsi penampakan sel tersebut berbeda, jelaskan bagaimana


perbedaan tersebut terjadi.
Jawab: Penampakan sel dalam air dan larutan garam berbeda karena kedua
jenis larutan tersebut berbeda karena air bersifat hipotonik terhadap sel
sehingga sel tidal berubah sedangkan pada larutan garam yang bersifat
hipertonik mengakibatkan cairan dalam sel keluar sehingga sel akan
mengkerut dan berubah bentuk.

6. Kesimpulan
Apakah yang bisa anda simpulkan? Apakah hasil eksperimen mendukung atau
menolak hipotesis anda?
Jawab: Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah sel bawang merah bersifat
permeabel terhadap air yaitu dinding sel dapat dilalui air jadi hipotesis 1 ( sel
bawang merah perbeabel terhadap air) dapat diterima.

EXERCISE 3.2. Pengamatan Plasmolisis pada Sel Tumbuhan


Pada Exercise ini, anda akan mengamati pengaruh konsentrasi larutan pada sel
bawang merah.

1. Pengamatan
Plasmolysis effect of NaCl on red onion cells
Catat hasil pengamatan anda di Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap sel bawang merah

Larutan Hubungan larutan


Pengaruh terhadap sel
Garam terhadap sel
0% Sel yang direndam dalam larutan garam 0% belum berpengaruh Laruratn garam 0% bersifat
terhadap sel. Sel masih utuh belum berubah. hipotonik terhadap sel yang
bersifat hipertonik.
1% Sel yang direndam dalam larutan garam 1% mulai berpangruh Larutan garam bersifat
terhadap sel. Membran sel mulai terlepas dari dinding sel. hipertonik terhadap sel yang
bersifat hipotonik.
2% Sel yang direndam dalam larutan garam 2% pengaruh terhadap Larutan garam bersifat
sel yaitu sel mulai sedikit mengkerut. hipertonik terhadap sel yang
bersifat hipotonik.
3% Sel yang direndam dalam larutan garam 3% mulai terlihat jelas Larutan garam bersifat
plasmolisis. Membran sel tidak teratur. hipertonik terhadap sel yang
bersifat hipotonik.
4% Sel yang direndam dalam larutan garam 4% sudah mulai Larutan garam bersifat
menjunjukan perubahan bentuk. Sel mengalami plasmolisis yang hipertonik terhadap sel yang
ditandai dengan mengkerut. bersifat hipotonik.
5% Sel yang direndam dalam larutan garam 5% penampakan sel Larutan garam bersifat
menjadi kecil dan tidak menempel pada dinding sel. hipertonik terhadap sel yang
bersifat hipotonik.
Refresh Sel yang sudah mengalami plasmolisis kemudian direndam Air bersifat hipotonik
kembali dengan air sel tersebut akan kembali ke bentuk semula terhadap sel yang bersifat
karena sel bersifat hipertonik terhadap air. hipertonik.
2. Apakah hubungan antara konsentrasi larutan dengan respon sel bawang merah.
Jawab: Hubungan antara konsentrasi larutan dengan respon sel bawang merah
yaitu semakin tinggi konsentrasn larutan yang berada di sel bawang merah
maka sel bawang merah akan semakin cepat mengalami plasmolisis atau
keluarnya isi sel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai