Anda di halaman 1dari 5

KONSEP COVID-19 DI INTENSIVE CARE UNIT

Potensi Penularan COVID-19 di ICU


Coronavirus menurat melalui droplet dan permukaan benda yang terkena virus (fomite).
Virus yang berada pada droplet dapat menyebabkan penularan secara langsung pada kontak jarak
dekat dan menhakibatkan permukaan benda seperti pakaian, peralatan dan perabotan
terkontaminasi virus beberapa jam atau bisa juga hari. Selain droplet, penularan corona juga
dapat menular melalui aerosol yaitu cairan tubuh yang berpartikel lebih kecil yang bisa bertahan
di udara pada waktu yang lama. hal ini meningkatkan risiko penyebaran, jika virus stabil pada
sekret jalan napas yang menjadi aerosol. Menurut PERDATIN (2020) peristiwa atau tindakan
yang dapat menyebabkan penularan COVID – 19 di ruang ICU yaitu:
1. Pasien batuk/bersin/mengeluarkan dahak
2. Ventilasi tekanan positif dengan masker yang tidak adekuat
3. High flow nasal oxygen (HFNO)
4. Jet ventilasi
5. Melakukan nebulisasi atau obat yang diasapkan melalui simple mask
6. Resusitasi kardio pulmoner (yang didahului oleh intubasi endotrakeal)
7. Ekstubasi
8. Suction endotrakeal tanpa sistem tertutup
9. Laringoskopi
10. Intubasi endotrakeal
11. Bronkoskopi/gastroskopi
12. Tindakan front-of-neck airway (FONA), termasuk trakeostomi, krikotiroidotomi
13. Mendengarkan atau merasakan napas pasien dengan cara mendekatkan telinga atau pipi
ke mulut pasien
Pencegahan Penularan COVID-19 di ICU
Pengendalian Infeksi tingkat ICU menurut PERDATIN (2020):
a. Petugas ICU menggunakan masker respirator (respirator N95, FFP2, atau yang setara)
disertai dengan alat pelindung diri (APD) lain berupa sarung tangan, gaun kedap air dan
pelindung mata
b. Perawatan ICU dilakukan pada ruangan dengan tekanan negatif (atau di ruangan dengan
tekanan normal, ventilasi yang cukup, dan pasien terisolasi dari pasien yang lain)
c. Intubasi pasien kritis dengan teknik rapid sequence intubation (RSI), disarankan dengan
menggunakan videolaryngoscope (bila tersedia), dan dilakukan oleh personel yang
paling mahir di dalam tim
d. Gunakan barrier atau box aerosol bila tersedia
e. Pada pasien yang terintubasi, pengambilan sampel sebaiknya dari aspirasi endotrakea
untuk mendapatkan sampel dari saluran nafas bawah
f. Pengambilan sampel melalui bronkoskopi tidak direkomendasikan.
Penggunaan APD di ICU
Untuk ruang perawatan intensif yang merawat pasien COVID-19 menggunakan standar alat
pengaman diri sebagaimana yang disebutkan dalam ruang isolasi. Ruang perawatan intensif yang
tidak menangani pasien COVID-19 menggunakan alat pengaman diri sebagai berikut:
a. Tenaga Kesehatan
a) Baju kerja sesuai ketentuan rumah sakit
b) Masker bedah
c) Sarung tangan medis
d) Sepatu tertutup
e) Alat pengaman diri lainnya sebagaimana penilaian risiko bahaya untuk masing
masing aktifitas pekerjaan.
b. Petugas Kebersihan
a) Baju kerja sesuai ketentuan rumah sakit
b) Masker bedah
c) Face shield (jika menangani limbah medis)
d) Sarung tangan sesuai kebutuhan aktivitas
e) Sepatu tertutup.
c. Lain-lain (petugas pemeliharaan alat medis/elektromedis)
a) Baju kerja sesuai ketentuan rumah sakit
b) Masker bedah
c) Sarung tangan sesuai kebutuhan aktivitas
d) Sepatu tertutup
SOP Pemakaian dan Pelepasan
Alat Pelindung Diri di Ruang Intensive Care Unit

a. Pengertian Alat pelindung diri (APD) merupakan alat yang dibuat


sebagai penghalang terhadap transmisi zat, partikel padat,
cair, atau udara untuk melindungi dari penyebaran infeksi
atau penyakit.
b. Tujuan Meminimalisir risiko paparan melalui kontak, droplet, dan
aerosol agen infeksius serta penyebaran agen infeksius
yang berbahaya bagi kesehatan di ruang tindakan instalasi
gawat darurat.

c. Indikasi Alat pelindung diri level 3 digunakan oleh orang yang


berisiko terpapr pasien atau material infeksius seperti
tenaga kesehatan, petugas kebersihan, petugas instalasi
sterilisasi, petugas laundri dan petugas transporter di
instalasi gawat darurat.

d. Kontraindikas Pelindung Pernapasain


i/ Risiko dan Penggunaan masker N95 dapat menyebabkan penambahan
Efek beban pada saat inspirasi sehingga tidak dapat dipakai oleh
Penggunaan petugas yang mempunyai gangguan fungsi paru berat serta
APD harus digunakan secara hati-hati pada petugas dengan
gangguan fungsi paru ringan hingga sedang

Pelindung Mata
Petugas kesehatan menggunakan kacamata baca/kacamata
resep maka kacamata resep harus digunakan bersama
dengan goggles; atau digunakan dengan pelindung wajah
ketika goggles tidak memungkinkan digabungkan dengan
kacamata baca/resep tersebut.

e. Alat dan 1) Baju kerja (scrub suit)


Bahan 2) Pelindung mata (google)
3) Penutup kepala
4) Masker N95
5) Gown all cover atau hazmat
6) Handscoen latex sekali pakai (panjang sampai siku)
7) Boots
8) Pelindung wajah (face shield) bukan keharusan namun
dapat ditambahkan
9) Apron, jika ada tindakan menimbulkan aerosol.
f. Hal yang 1) Menggunakan baju kerja (scrub suit)
perlu diingat 2) Tidak memakai perhiasan atau aksesoris.
3) Desinfeksi tangan dengan menggunakan prinsip 6
langkah cuci tangan sebelum dan sesudah
menggunakan APD
4) Menggunakan APD dan melepas APD di antero room
5) Petugas kesehatan diwajibkan mandi setelah selesai
menggunakan APD
g. Prosedur Pemasangan Alat Pelindung Diri (APD)
1) Lepaskan seluruh perhiasan dan aksesoris yang
digunakan
2) Kenakan baju kerja (scrub suit) di antero room
3) Periksa keadaan alat pelindung diri (APD), pastikan
APD dalam keadan baik
4) Cuci tangan dengan menerapkan prinsip 6 langkah
dengan sabun atau hand sanitizer.
5) Pakai Coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain
berada di bagian depan tubuh. Coverall menutupi area
kaki sampai leher dengan baik dengan cara
memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang
bagian lengan dan rapatkan coverall di bagian tubuh
dengan menaikkan zipper sampai ke bagian leher,
Hood atau pelindung kepala dari coverall dibiarkan
terbuka di belakang leher.
6) Kenakan apron untuk melapisi luar gaun all-cover atau
hazmat. (Apron hanya diperlukan ketika melakukan
tindakan yang menghasilkan aerosol
7) Kenakan penutup kepala hingga menutupi seluruh
bagian kepala dan telinga.
8) Pasang masker N95 dengan cara letakkan mangkok
respirator di salah satu tangan dengan posisi mangkok
respirator dibawah dagu dan penjepit hidung dibagian
atas. Tangan lainnya menarik karet bagian atas dan
letakkan melewati sisi belakang kepala serta diikuti
dengan tali bawah dengan gerakan yang sama. Atur
penjepit hidung agar menempel dengan erat
9) Kenakan pelindung mata (google).
10) Tutup bagian kepala pada gaun all-cover atau hazmat
11) Pasangkan pelindung wajah (faceshield) jika
diperlukan
12) Kenakan sepatu pelindung (boots).
13) Pasang sarung tangan hingga menutupi bagain lengan
gaun
Pelepasan Alat Pelindung Diri (APD)
1) Petugas kesehatan melepas APD diarea kotor
2) Lepaskan pelindung wajah (faceshield)
3) Lepaskan sepatu pelindung (boots).
4) Lepaskan apron dengan membuka tali dibagian leher
dan belakang, lipat bagian luar apron ke dalam dan
masukkan ke kotak tertutup.
5) Buka hood atau pelindung kepala coverall dengan cara
buka pelindung kepala di mulai dari bagian sisi kepala,
depan dan kemudian perlahan menuju ke bagian
belakang kepala sampai terbuka
6) Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper
dari atas ke bawah kemudian tangan memegang sisi
dalam bagian depan coverall sambil berusaha
membuka perlahan dari bagian depan tubuh, lengan
dengan perlahan sambil bersamaan membuka sarung
tangan kemudian dilanjutkan ke area yang menutupi
bagian kaki dengan melipat bagian luar ke dalam dan
selama membuka coverall selalu usahakan menjauh
dari tubuh petugas kemudian setelah selesai, coverall
dimasukkan ke tempat sampah infeksius
7) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
8) Buka pelindung mata (goggles) dengan cara
menundukkan sedikit kepala lalu pegang sisi kiri dan
kanan pelindung mata (goggles) secara bersamaan, lalu
buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian
goggles dimasukkan ke dalam kotak tertutup
9) Buka masker N95 dengan cara sedikit menundukkan
kepala kemudian menarik keluar tali dari belakang
menuju atas kepala kemudian dimasukkan ke tempat
sampah infeksius.
10) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
11) Buka baju kerja atau scrub suit
12) Bersihkan tubuh/ mandi untuk selanjutnya
menggunakan kembali baju biasa

h. Hal-hal yang Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :


perlu 1) Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda
diperhatikan lain (misal di atas loker atau di atas meja).
2) Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke
kantong plastik infeksius atau tempat tertutup.
3) Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup
berisikan APD terlalu penuh.

Anda mungkin juga menyukai