Anda di halaman 1dari 7

TUGAS REVIEW MATERI

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN


NAMA: AMINA APRIANI ALIPEN
NIM: 1907010170
KELAS: IVC

KRISIS DAN BENCANA


LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Bencana lingkungan hidup adalah sebagian atau seluruh peristiwa yang disebabkan
oleh krisis lingkungan hidup, yaitu kehancuran, kerusakan dan pencemaran lingkungan
hidup yang terjadi karena ulah manusia. Disebut krisis dan bencana lingkungan hidup global
karena krisis dan bencana lingkungan hidup tersebut tidak lagi hanya dialami oleh satu atau
dua negara tetapi terjadi hampir di hampir seluruh dunia. Intensitas dan durasinya mungkin
saja berbeda, tetapi realitasnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak mengalami
krisis dan bencana hidup global.

A. Beberapa krisis dan bencana lingkungan hidup global


Krisis dan bencana lingkungan hidup global dibedakan menjadi 5 bagian yaitu:
1. Kerusakan lingkungan hidup
contohnya kerusakan hutan, kerusakan lapisan tanah, kerusakan terumbu
karang,dan kerusakan lapisan ozon.
a. Kerusakan hutan
Data menunjukan bahwa pada awal abad ke-20 luas areal hutan di
dunia mencapai 5 miliar ha, akan tetapi telah terjadi kerusakan hutan secara
besar-besaran di berbagai belahan dunia sehingga luas hamparan hutan
terus menurun menjadi 5 miliar ha, dengan perkiraan laju kerusakan
mencapai 7 juta ha per tahun. Pada konteks indonesia, berbagai pihak telah
dengan suara keras mengingatkan tentang tingginya laju kerusakan atau
degradasi hutan yang diperkirakan telah mencapai 3 juta ha per tahun.
Deforestasi terjadi secara legal untuk pembukaan perkebunan, khususnya
perkebunan sawit di sumatera, kalimantan dan papua maupun secara ilegal
sebagai tindakan ikut dalam pembukaan perkebunan maupun sebagai
tindakan kriminal mencuri kayu dari alam. Kerusakan hutan juga disebabkan
oleh kebakaran hutan yang terjadi hampir tiap tahun, khusunya di sumatera
dan kalimantan baik karena tindakan sengaja dalam rangka pembukaan
lahan pertanian dan perkebunan maupun karena kekeringan yang sangat
parah.
Tabel 1.1 titik panas terpantau tahun 2008 di sumatera dan kalimantan

No Provinsi Gambut Mineral


.
P. SUMATERA
1 NAD 205 360
2 SUMATERA UTARA 167 614
3 SUMATERA BARAT 154 493
4 RIAU 1520 1590
5 JAMBI 188 1503
6 KEPULAUAN RIAU 5 45
7 BANGKA BELITUNG 25 413
8 BENGKULU 41 370
9 SUMATERA SELATAN 503 2355
10 LAMPUNG 53 260
Jumlah 2861 8003
P. KALIMANTAN
11 KALIMANTAN BARAT 598 2283
12 KALIMANTAN SELATAN 57 315
13 KALIMANTAN TENGAH 227 1625
14 KALIMANTAN TIMUR 121 1142
Jumlah 1003 5365

Hutan mempunyai fungsi klimatologis yang sangat penting untuk


mengatur iklim lokal dan global, dan menjaga siklus perubahan cuaca . hutan
juga mempunyai fungsi hidrologis untuk menjaga daerah resapan air. Selain itu
hutan juga mempunyai fungsi menjaga kualitas tanah dan vegetasi alamiah
serta fungsi biologis-genetis untuk menunjang berkembangbiaknya berbagai
unsur biologis dan genetis di dalamnya. Jika terjadi kerusakan hutan maka
tanah pun akan semakin rusak dan terdegradasi, flora dan fauna punah,
hilangnya sumber mata air, kerusakan dan gangguan ekosistem dan masih
banyak bencana yang dapat terjadi jika terjadi kerusakan hutan.
b. Kerusakan terumbu karang
Menurut laporan Loke Ming Chou berdasarkan sebuah studi yang
dilakukan pada tahun 2000, sekitar 40% terumbu krang di Indonesia,
khususnya Indonesia bagian barat dan tengahmengalami kerusakan. Dampak
utama dari kerusakan terumbu karang adalah menurunya populasi biota
laut, khususnya ikan karang karena terganggu dan hilangnya habitatnya.
Pentingnya terumbu karang dapat dilihat pada fungsi dan perannya
secara biologis, ekonomis, ekologis dan kultural. Pada fungsi dan peran
biologis, terumbu karang menjadi habitat dan menjadi gudang plasma nutfah
untuk berbagai biota laut. Pada fungsi ekonomis, menjadi sumber mata
pencaharian bagi penduduk pesisir yang menggantungkan hidupnya dari
ikan, kerang dan berbagai macam biota laut yang berhabitat di terumbu
karang. Fungsi dan peran terumbu karang juga dapat dijadikan wisata bahari.
Secara ekologis, terumbu karang yang indah dan unik juga berperan sebagai
penahan gelombang dan pelindung pantai dari hantaman dan gerusan arus
laut. Kendati masih menjadi perdebatan, terumbu karang diyakini dapat
mengikat dan menenggelamkan CO2 yang ada di udara dan karena itu dapat
mendinginkan suhu bumi yang semakin hari semakin panas.
c. Kerusakan lahan
Kerusakan lingkungan juga terjadi dalam kaitan dengan meningkatnya
lahan kritis akibat rusaknya permukaan tanah yang juga diakibatkan oleh
kerusakan lahan. Pada tahun 1984, Lester Brown seorang ilmuwan inggris
yang sangat resah dan khawatir akan keadaan ekologis dunia sudah
mencatat dalam bukunya, state of the world 1984, “kehilangan lapisan tanah
subur pada lahan pertanian di seluruh dunia mencapai sekitar 22,7 miliar ton
per tahun, jauh melebihi luas areal lahan buka baru.” Bahkan setahun
berikutnya, berdasarkan data baru, diperkirakan kerusakan lahan subur
meningkat menjadi 25,4 miliar ton per tahun. Untuk indonesia jika proses
degradasi hutan terjadi dengan tingkat yang tinggi diiringi dengan pola
intensifikasi pertanian dan perkebunan yang masih memanfaatkan pupuk
kimia yang berbahaya maka suatu saat mungkin akan menimbulkan proses
penggurunan yang serius di beberapa wilayah indonesia seperti sumatera
dan jawa.

Tabel 1.2 daya dukung lahan beberapa provinsi di pulau sumatera

Daya dukung lahan Daya dukung air tahun


No Provinsi Nilai status nilai status Data
1 NAD 0,54 Tidak aman 2,26 aman 2005
2 SUMATERA 0,51 Tidak aman 1,76 Aman 2005
UTARA bersyara
t
3 RIAU 0,27 Tidak aman 3,11 Aman 2005
4 JAMBI 1,08 Aman 5,2 Aman 2006
bersyarat
5 SUMATERA 0,81 Tidak aman 15,4 Aman 2006
BARAT

Salah satu sektor yang mempunyai daya rusak lahan yang masih tinggi
adalah industri pertambangan. Lahan-lahan bekas tambang seringkali
dibiarkan tertinggal tandus atau berbentuk kolong-kolong berupa kolam-
kolam penuh air kekuning-kuningan. Rusaknya tanah tidak hanya disebabkan
oleh pembukaan lahan untuk eksploitasi mineral dan batu bara. Rusaknya
lahan juga diakibatkan oleh pembukaan lahan untuk aktivitas penunjang
kegiatan pertambangan.
d. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berfungsi menyaring sinar
ultraviolet sebelum sampai ke bumi. Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh
zat-zat perusak lapisan ozon berupa bahan kimia klorofluorokarbon (CFH),
bromine halocarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk. Dengan rusaknya
lapisan ozon, sinar ultraviolet terpancar langsung ke bumi dan itu sangat
membahayakan kesehatan dan mengancam berbagai kehidupan dimuka
bumi. Pada tahun 1985 telah disepakati konvensi vienna untuk perlindungan
lapisan ozon yang diikuti protokol montreal pada tahun 1987 dalam rangka
membatasi dan menghentikan penggunaan bahan-bahan kimia perusak
lapisan ozon khususnya CFH.

2. Pencemaran lingkungan hidup


a. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi baik berasal dari sumber tidak bergerak dan
sumber bergerak. Sumber tidak bergerak berasal dari aktivitas industri,
kebakaran hutan dan sampah. Sedangkan sumber bergerak berasal dari asap
transportasi yang mengakibatkan berbagai jenis penyakit kronis seperti
infeksi saluran pernapasan, asma, penurunan IQ dan gangguan saraf serta
impotensi. Lebih dari itu pencemaran udara menyebabkan hal yang lebih
serius yaitu pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu masalah
pencemaran udara yang mengganggu adalah kebakaran hutan. Kebakaran
hutan tidak hanya mengganggu kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
manusia tetapi juga mengancam kehidupan flora dan fauna yang sangat
berharga.
b. Pencemaran air
Pencemaran air terjadi karena pembuangan limbah, termasuk limbah B3
(berbahaya dan beracun), maupun karena erosi dan pendangkalan sungai
dan danau akibat kerusakan hutan. Fenomena modern yang menarik dalam
kaitannya dengan pencemaran air adalah hampir seluruh umat manusia di
dunia sekarang ini tidak berani lagi mengonsumsi air dari sumber alamiahnya.
Di indonesia misalnya, pada awal tahun 1980-an hampir tidak terbayangkan
bahwa air mineral dalam kemasan yang pada waktu itu baru pertama kali
produksi dan dijual dengan merek AQUA akan laku dikonsumsi orang, namun
pada kenyataannya sekarang, masyarakat indonesia telah dan lebih memilih
mengonsumsi air mineral dalam kemasan dengan merek yang beraneka
ragam. Salah satu alasan utama adalah karena sumber mata air kita tidak lagi
bebas dari pencemaran dan karena itu dari segi kesehatan tidak terjamin
aman untuk di konsumsi.
c. Pencemaran laut
Pencemaran laut terjadi karena pembuangan limbah cair berupa minyak
dari kapal-kapal maupun akibat pencemaran dan kecelakaan aktivitas
tambang minyak di lepas pantai. Yang paling tercemar pada kasus ini adalah
kawasan perairan sekitar pelabuhan bongkar muat dan penumpang. Selain
itu, pencemaran laut juga terjadi karena pembuangan limbah padat berupa
sampah dari wilayah perkotaan. Dampak pencemaran laut yaitu punahnya
berbagai biota laut serta rusaknya terumbu karang yang menjadi habitat bagi
berbagai biota laut.

d. Sampah
Akibat kemajuan industri dan perubahan gaya hidup manusia modern,
manusia memproduksi banyak sekali sampah termasuk karena manusia
modern lebih banyak mengonsumsi barang-barang artifisial buatan industri
yang tidak habis-habisnya dikonsumsi dan menninggalkan banyak limbah
padat dan sulit terurai. Plastik adalah salah satu fenomena konsumsi
masyarakat modern yang serba instan dan serba praktis.

3. Kepunahan sumber daya alam dan lingkungan hidup


a. Kepunahan keanekaragaman hayati
Data yang ada mengenai kepunahan keanekaragaman hayati cukup
menghawatirkan, dari 10.000 spesies burung 21% diantaranya terancam dan
70% dari 9.817 spesies burung yang teridentifikasi ternyata semakin
berkurang populasinya. Dari jumlah itu 1.217 spesies benar-benar terancam
punah. Sementara itu, 20% dari 5.426 spesies mamalia terancam punah dan
39% ikan terancam punah juga.kepunahan keanekaragaman hayati
disebabkan oleh:
 Perilaku manusia modern yang menyebabkan kebakaran hutan.
 Aktivitas ilegal manusia dalam memperdagangkan flora dan fauna,
baik dalam bentuk biopiracy dan illegal fishing.
 Penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan untuk pertanian
dan perkebunan
 Pembabatan hutan dan alih fungsi lahan.
 Pemboman ikan, degradasi habitat, dan pemanasan global
b. Kepunahan mata air
Air adalah sumber kehidupan, tanpa air tidak akan ada kehidupan. Bank
dunia memperkirakan pada tahun 2025, dua pertiga penduduk dunia akan
kesulitan memperoleh air bersih. Hilangnya sumber mata air tejadi karena
hutan yang seharusnya menajadi tempat penyimpanan air mengalami
kerusakan akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Krisis air pada
gilirannya akan bermuara pada krisis pangan. Ini terjadi karena semakin
banyak areal pertanian yang tidak memdapat pasokan air, maka akan
menimbulkan konflik antara petani dan petani, petani dan peternak, maupun
antara petani dan dunia industri lain yang sama-sama membutuhkan air
untuk memenuhi kegiatan produktifnya.
c. Kepunahan sumber daya alam
Kepunahan sumber daya alam terjadi akibat salah kelola dan salah
kebijakan pembangungan di masa lalu. Hutan sebagai salah satu sumber daya
alam sangat terancam. Ikan dan sumber daya laut kita lainnya juga jelas
terancam walaupun mungkin tidak akan punah. Belum lagi soal mineral dan
batu bara serta sumber energi lainnya yang jelas telah mengalami
kepunahan. Lebih memprihatinkan lagi kepunahan sumber daya alam akan
mengakibatkan terganggunya kesejahteraan anak cucu kita nanti karena kita
mewarisi lingkungan hidup yang telah mengalami kerusakan. Menyangkut
dengan upaya penyelamatan krisis kepunahan ini pun sesungguhnya sudah
tercapai banyak kesepakatan dan agenda internasional untuk menanganinya.
Dalam kaitan dengan keanekaragaman hayati, telah tercapai kesepakatan
global dalam bentuk United Natios Convention on Biological Diversity (1992)
diikuti dengan Cartagena Protocol on Biosafery (2000), juga ada convention
of International Trade of Endangered Species (CITES).

4. Kekacauan Global Iklim


Krisis lingkungan global ini telah dikenal luas dan telah pula menjadi
pembicaraan umum di seluruh dunia oleh berbagai kalangan, baik pemerintah,
dunia usaha, politisi, masyarakat sipil dan akademisi dengan istilah populer
perubahan iklim global. Fenomena iklim ini terjadi sebagai berikut. Sinar
matahari yang dipantulkan ke bumi sebagian diserap untuk memanaskan
permukaan bumi dan ini sangat berguna bagi seluruh proses kehidupan di bumi.
Sebagian sinar matahari lainnya di pantulkan kembali ke atmosfer. Akibat
semakin menebalnya gas rumah kaca di atmosfer , pantulan sinar matahari dari
bumi tertahan oleh gas rumah kaca yang melalui proses akumulasi yang
membuatnya semakin hari semakin tebal. Pantulan sinar matahari tadi lalu
terperangkap dan kembali memanasi permukaan bumi dan akibatnya suhu di
bumi lama kelamaan semakin meningkat dan menyebabkan perubahan iklim di
permukaan bumi. Ini mirip dengan terperangkapnya sinar matahari di dalam
mobil yang diparkir di tengah terik matahari akibat tertahan kaca mobil sehingga
suhu di dalam mobil tadi menjadi tidak normal.
Beberapa contoh nyata dampak perubahan iklim akibat pemanasan global
dapat kita alami dari tahun ke tahun bahkan disekitar kita indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Terjadi kekacauan musim
b. Terjadi badai tropis susul-menyusul di berbagai belahan dunia
c. Mencairnya es di kutub
d. Menyebarnya penyakit menular baru yang aneh-aneh karena
terjadi kekacauan musim
e. Banyak spesies tanaman dan binatang terancam punah
f. Terjadi kerusakan dan kepunahan terumbu karang yang menjadi
habitat berbagai macam biota laut

5. Masalah sosial terkait dampak lingkungan hidup


Masalah sosial terkait dampak lingkungan hidup mempunyai dimensi yang
luas di antaranya:
a. Di bidang kesehatan pencemaran lingkungan baik pencemaran air maupun
udara termasuk yang masuk melalui makanan dan produk-produk pertanian
telah menimbulkan berbagai penyakit kronis yang mematikan. Perubahan
iklim pun menyebabkan penyakit seperti flu burung, TBC, DBD, dan
sebagainya.
b. Di bidang sosial-ekonomi, kita mengalami berbagai dampak sosial seperti
kelaparan, kemiskinan dan kurang gizi.
c. Di bidang politik, terjadi konflik sosial menyangkut eksploitasi sumber daya
alam maupun terkait dampak lingkungan hidup yang di timbulkan.

B. ANCAMAN KEHIDUPAN
Lester r. brown dan kawan-kawannya telah membuat laporan tahunan dalam
seri buku mereka state of the world tentang keadaan dunia yang di mata mereka
menyimpan krisis dan bom waktu yang akan melahirkan berbagai bencana yang
serius seperti krisis pangan, penggurunan, krisis air dan perubahan iklim dengan
segala dampaknya. Yayasan obor indonesia bahkan dengan jeli menerjemahkan
beberapa artikel di dalam laporan-laporan berupa seri buku itu ke dalam bahasa
indonesia dengan judul yang provokatif, penuh peringatan dan penuh ramalan di
dalam buku “dunia penuh ancaman 1987” disertai dengan sampul depan yang
menggambarkan seakan bola dunia akan meledak terbakar.
Beberapa kutipan dari buku tersebut, sedikit banyaknya mengingatkan kita
bahwa apa yang kita alami sekarang telah diperingati banyak pakar. Dengan
demikian, kita bisa sepakat bahwa krisis dan bencana lingkungan hidup bukan lagi
persoalan hari esok yang harus dipikirkan nanti, tetapi merupakan persoalan
mendesak hari ini dan karena itu kita dituntut untuk bertindak nyata dalam menjaga
dan merawat alam karena telah menyangkut ancaman kehidupan yang serius. Ini
harus menjadi prioritas nomor urut satu sama dengan persoalan pemenuhan pokok
makan dan minum.

Anda mungkin juga menyukai