NIM: 1907010170 FREKUENSI diperkirakan bahwa 2-5juta bayi dan anak balita di negara berkembang meninggal tiap tahunnya karena ISPA. DISTRIBUSI a. usia: anak-anak yang berumur 2-5 tahun. b. jenis kelamin: anak laki-laki lebih beresiko terkena penyakit ISPA daripada perempuan. c. Tempat: lingkungan dengan udara yang kotor. FAKTOR DETERMINAN a. Status gizi yang buruk b. Kepadatan penduduk c. Polusi udara d. Kebiasaan merokok dekat penderita SUMBER PENULARAN Droplet orang yang terinfeksi MANIFESTASI KLINIS a. Ispa berat: ditandai dengan sesak nafas. b. Ispa sedang : ditandai dengan nafas cepat. • umur 2 bulan-1 tahun: 50x/menit atau lebih • umur 1tahun-5 tahun: 40x/menit atau lebih c. ispa ringan : ditandai dengan batuk, pilek yang bisa disertai demam tanpa sesak nafas dan nafas cepat. CARA PENULARAN Melalui udara yang mengandung virus yang tersebar ketika penderita bersin atau batuk atau melalui kontak dengan benda yang dipegang oleh tangan penderita yang mengandung virus. CARA KELUAR DARI SUMBER DAN MASUK KE PEJAMU Melalui kulit dan saluran pencernaan. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT 1. Tahap prepatogenesis: bakteri atau virus yang menjadi penyebab penyakit ISPA sudah berinteraksi dengan pejamu tetapi pejamu belum menunjukan reaksi apa-apa. 2. tahap inkubasi: virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Kondisi pejamu menjadi lemah jika gizi dan daya tahan tubuh pejamu sebelumnya sudah rendah. Biasa terjadi tidak lebih dari 14 hari. 3. tahap dini penyakit: gejala penyakit sudah muncul seperti demam, dan batuk. 4. tahap lanjut penyakit: sembuh sempurna, sembuh dengan ateletaksis, kronis dan meninggal. PENCEGAHAN
1. Promosi Kesehatan: 2. Perlindungan khusus:
memberikan penyuluhan perbaikan status gizi, 4. Pembatasan kecacatan: kepada masyarakat pemberian ASI eksklusif pengobatan kepada penderita, mengenai pentingnya gizi, kepada bayi yang baru lahir. 3. Diagnosis dini dan perbaikan fasilitas Kesehatan agar perbaikan hygiene dan pengobatan segera: mencari dapat menunjang pengobatan. sanitasi lingkungan. penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan, mencari semua orang yang telah melakukan kontak dengan penderita agar dapat ditangani secara dini, meningkatkan keteraturan 5. rehabilitasi: berusaha pengobatan kepada mengembalika fungsi fisik, penderita. psikologis dan social secara optimal. TERIMA KASIH