Anda di halaman 1dari 10

MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI

WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

BAHASA INDONESIA

UNSUR KEBAHASAAN

PERHATIAN
Hak Cipta Materi ini Dilindungi Undang-Undang
Tidak boleh diunduh atau digandakan dan disebarluaskan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.
Instagram ©kliksoal.co.id ; ©rekrutmencpnsindonesia;
©rekrutmenasnindonesia ; ©kliksoal_kedinasan
All Right Reserved ©2021

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

1. Kata baku
Kata baku adalah kata yang sudah distandardisasikan.
Contoh:
Jelas sekali bahwa pemaknaan pengalaman belajar yang salah lebih banyak di-
sebabkan faktor guru yang tak memiliki kreativitas dalam merancang pembelajaran
yang berkualitas dan menyenangkan.

Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku

aktif aktive, aktip manajer manager

aktivitas aktifitas manajemen managemen

apotek apotik mengubah merubah

analisis analisa mengesampingkan mengenyampingkan

antre antri menyontek mencontek

asas azas memesona mempesona

asasi asasi, azazi mengkritik mengeritik

atlet atlit metode metoda

atmosfer atmosfir mesti musti

autopsi otopsi motif motip

audigram odiogram nasihat nasehat

aerobik erobik november nopember

cenderamata cinderamata peletakan perletakan

definisi defenisi, difinisi putra putera

desain disain putri puteri

diesel disel produktivitas produktifitas

dolar dollar rezeki rejeki, rizki

ekstrem ekstrim risiko resiko

ekspor eksport roboh rubuh

film filem, pilem sekretaris sekertaris

foto fhoto silakan silahkan

Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

fotokopi photo copi sistem sistim

formal formil standardisasi standarisasi

hakikat hakekat subjektif subyektif

hipotesis hipotesa sejarawan sejarahwan

hierarki hirarki sutera sutra

hemoglobin haemoglobin sumatra sumatera

hidraulik hidrolik survei survai

ilmuan ilmiawan stasiun setasiun

ijazah ijasah syukur sukur

insaf insyaf telentang terlentang

isap hisap telepon telfon

izin ijin teoretis teoritis

jadwal jadual tradisional tradisionil

jenazah jenasah trotoar trotoir

jenderal jendral teknik tekhnik

kaidah kaedah terampil trampil

karisma kharisma tim team

karier karir varietas varitas

konduite kondite wasalam wasallam

konkret kongkrit wujud ujud

khotbah khutbah zaman jaman

kualitas kwalitas zona zone

kuitansi kwitansi

lembap lembab

lubang lobang

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

2. Ejaan
Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagai-
nya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Pada bagian ini hanya membahas beberapa tanda baca yang produktif atau yang sering
muncul pada tes CPNS.
A. Tanda titik (.)
 Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
1 April 1985
Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Arif
43 Palembang
atau
Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik) Jalan Cikini
71 (tanpa titik)
Jakarta (tanpa titik)
 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
Kampung itu berpenduduk 23.555 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.321 jiwa.
 Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
Bejo lahir pada 1982 di Padang. Lihat
halaman 1153 dan seterusnya.
B. Tanda koma (,)
 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti sedangkan, tetapi,
melainkan.
Contoh:
Daya beli masyarakat akan kendaraan terus meningkat, sedangkan solusi
tepat dalam mengatasi kemacetan belum ditemukan.
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
 Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Oleh karena itu, … Jadi, …
 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi
Contoh:
Ketua OSIS di sekolahku, Rani, pandai dan jago basket.

C. Tanda hubung (-)


 Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
Anak-anak, berulang-ulang.
 Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (1) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan, dan (2) penghilangan bagian-bagian
kelompok kata.
Contoh:
ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan (20 x5000)
bandingkan:
be-revolusi, dua-puluh-lima-ribuan (1x5000)
 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan ;
(1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

(2) ke- dengan angka,


(3) angka dengan –an,
(4) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan
(5) nama jabatan rangkap.
Contoh:
se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-an,
sinar-X, Menteri-Sekretari
 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa Asing.
Contoh:
di-smash, pen-tackle-an.

D. Tanda pisah (—)


Tanda pisah dipakai untuk hal-hal berikut.
a. Pengapit keterangan tambahan dalam kalimat.
Contoh:
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan
atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
b. Menyatakan makna‘sampai dengan’atau‘sampai ke’di antara bilangan,
tanggal, tempat.
Contoh:
1910—1945, tanggal 5—10 April 1970, Jakarta— Bandung

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

3. Frasa atau Kelompok Kata


Frasa atau kelompok kata adalah dua kata atau lebih yang tidak predikatif. Dalam teks
laporan sering ditemukan frasa verbal, yaitu frasa yang intinya berjenis verbal (kata
kerja).
Contoh (yang dicetak tebal):
1. Burung merpati dapat mengenali pasangannya masing-masing.
2. Bahkan, di salah satu daerah, burung merpati biasa memakan gabah yang sedang
dijemur oleh petani.

4. Kata Berimbuhan Berjenis Verba dan Nomina

Kata Dasar Verba Nomina

temu ditemui, menemukan, menemui temuan

kenal mengenal, mengenali, mengenalkan kenalan

makan makan, memakani, memakankan makanan

pelihara memelihara, dipelihara peliharaan

bangun membangun, dibangun, bangunan

balap membalap, dibalap balapan

pancing memancing pancingan

lintas melintas Lintasan

5. Ragam Kalimat

a. Kalimat Deskriptif
Kalimat deskriptif adalah kalimat yang
menggambarkan objek. Contoh:
Hewan ini memiliki beragam jenis warna, seperti putih, coklat, hitam atau
campuran dari warna-warna tersebut.

b. Kalimat Definisi
Kalimat defisini adalah kalimat yang menyatakan sebuah pengertian. Dapat

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

dirumuskan:

Keterangan:
X adalah benda yang
didefinisikan Y adalah
definisinya.
= adalah kata kerja penghubung atau kata kerja seperti adalah, ialah, merupakan, dan
termasuk.
Contoh:
Burung merpati adalah salah satu hewan dalam kelas aves yang paling
banyak tersebar di dunia.

c. Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks


1. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur
dengan satu verba utama (satu klausa verba) yang menggambarkan
aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks disebut juga kalimat
tunggal. Pola kalimat simpleks, yaitu SP, PS, SPK, SPO, SPOK, SPPel,
SPPelK, SPOPel, SPOPelK.
Contoh:
 Burung ini mudah dipelihara. (SP)
 Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. (SPO)

Super Klik Trick


Gunakan pertanyaan ini untuk menentukan fungsi kalimat.
1. Subjek adalah jawaban dari pertanyaan "Apa atau siapa yang P"
2. Predikat adalah jawaban dari pertanyaan
"Mengapa, bagaimana, sedang apa
subjek?"
3. Objek adalah jawaban dari pertanyaan “Apa yang dipredikatkan
subjek?

2. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi,
peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba
utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dengan
struktur yang lain dihubungkan dengan konjungsi atau tanda baca

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

titik koma.
Kalimat kompleks terbagi dua, yaitu sebagai berikut.
 Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat kompleks yang
terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan
hubungan konjungtif sejajar dengan makna. Kalimat kompleks
ini ditandai dengan konjungsi yang menyatakan hubungan
berikut.
- Penggabungan: serta, dan, lalu, lagi, lagipula.
- Pemilihan: atau.
- Pertentangan: sedangkan, tetapi, melainkan.
- Penguatan: bahkan, juga, apalagi.
Contoh:
- Panjang burung ini berukuran antara 20 – 30 cm dan berat
antara 700 – 900 gram.
- Burung merpati memiliki warna bermacam-macam, seperti
coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna
tersebut.
- Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar,
tetapi kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah
peliharaan.

 Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat kompleks yang


dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif dan tidak sejajar
dengan makna. Kalimat kompleks ini ditandai dengan konjungsi
yang menyatakan hubungan berikut.
- Waktu (temporal): tatkala, ketika, waktu, sesudah, setelah,
sebelum, sementara, sewaktu, sejak, semenjak, seketika.
- Tujuan (final): biar ,untuk, supaya, agar.
- Syarat (kondisional): asal, asalkan, jika, jikalau, bilamana
- Perlawanan (konsesif): maupun, meskipun, bagaimanapun,
walaupun, kalaupun, kendatipun, andaipun, adapun,
ataupun, biarpun, sungguhpun sekalipun.
- Sebab-akibat: karena, sehingga, sebab. Contoh:
- Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di
dunia karena burung jenis ini ditemui di seluruh
belahan dunia kecuali Antartika.

Unsur Kebahasaan
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL

- Merpati memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang digunakan


untuk mengenali bau rumahnya.

Unsur Kebahasaan

Anda mungkin juga menyukai