Anda di halaman 1dari 12

i

DAFTAR ISI ....................................................................................................i


BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1Latar Belakang .........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................2
1.4 Tujuan .....................................................................................................2
1.5 Luaran .....................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................2
2.1 Daya Listrik.............................................................................................2
2.2 Sifat Beban Listrik...................................................................................3
2.3 konsep Kualitas daya Listrik ....................................................................3
2.4 Proses Kerja Kapasitor ............................................................................3
2.5 Kapasitor Bank Untuk perbaikan faktor daya ...........................................4
BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN ...................................................................4
3.1 Tahap rancang bangun alat ......................................................................4
3.2 Diagram alur cara kerja alat .....................................................................4
3.3 Perancangan alat ......................................................................................5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................8
4.1 Biaya .......................................................................................................8
4.2 Jadwal kegiatan .......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan
1

BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi penduduk dan
industri, baik yang berada di pedesaan maupun yang di perkotaan. Tanpa energi
listrik sulit rasanya bagi penduduk maupun industri menjalankan aktifitasnya.
Oleh sebab itu penyediaan daya listrik merupakan suatu hal sangat penting dalam
suatuindustri. Berfungsi sebagai pembangkitan dan penyaluran daya listrik guna
memenuhi kebutuhan listrik untuk mengoperasikan motor-motor listrik sebagai
penunjang aktifitas kerja.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sudah maju, tidak begitu susah untuk memperoleh sistem penyaluran daya listrik
yang handal dan efektif. Didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
tentunya suatu perusahaan akan dengan mudah memperoleh kehandalan suatu
sistem yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas kerja yang optimal. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju, tidak
begitu susah untuk memperoleh sistem penyaluran daya listrik yang handal dan
efektif. Didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tentunya suatu
perusahaan akan dengan mudah memperoleh kehandalan suatu sistem yang
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas kerja yang optimal.
Peralatan ini diharapkan dapat mengatur tegangan beban dan mengatasi
drop tegangan yang terjadi di saluran sehingga tegangan yang dikirim oleh sumber
penyedia daya listrik dapat seluruhnya diterima oleh beban.
Nilai faktor daya yang rendah Cosφ<0,85lagging atau leading dari
peralatan elektrik yang digunakanmenyebabkan penggunaan daya kurang optimal
dan pada saat alat-alat elektrik tersebut dihidupkan atau dimatikan dengan waktu
tidak bersamaan, maka akan menyebabkan nilai faktor daya yang berubah-ubah.
Faktor daya yang rendah dapat diperbaiki dengan pemasangan kompensator daya
reaktif. Kompensator daya reaktif konvensional pada umumnya hanya terdiri dari
kapasitor bank yang dihubungkan paralel dengan beban, Namun pada
perancangan ini akan menggunakan komponen kapasitor dan induktor sebagai
kompensator daya reaktif. Penggunaan komponen induktor bertujuan untuk
mengkompensasi daya reaktif. Supaya didapat kompensasi yang lebih presisi dari
variasi beban yang ada, maka digunakan susunan rangkaian kapasitor dan
induktor yang bervariasi nilainya. Nilai faktor daya yang berubah-ubah pada
sistem kelistrikan dapat diatasi dengan pengoperasian kompensator daya reaktif
yang bekerja secara otomatis terhadap perubahan nilai faktor daya sistem. Alat
perbaikan faktor daya otomatis ini akan bekerja secara terus menerus
memperbaiki nilai faktor daya pada sistem kelistrikan(Hartono, 2014)
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar balakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan
permasalahannya adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perancangan alat dengan kapasitor bank untuk penghematan
energy listrik?
b. Sejauh mana perancangan alat untuk dapat melakukan penghematan
energy listrik?

1.3 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah ini yaitu apakah alat yang dirancang mampu
melakukan penghematan energy listrik.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan alat ini adalah
a. Dapat melakukan penghematan energy listrik melalui perbaikan faktor
daya
b. Dapat menjaga sistem tenaga listrik dari petir melalui generator impuls
dan pembagi tegangan

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan adalah alat penghemat listrik, Artikel ilmiah,
Buku panduan penggunaan alat, dan Hak paten.

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA


2.1 daya listrik
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam
sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk
melakukan usaha. Pada sistem tenaga listrik, daya listrik dapat dikategorikan
dalam 3 jenis yakni, daya Nyata/Daya Aktif (Apparent Power) yang disimbolkan
dengan P, adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya dengan
satuan Watt, daya Reaktif (reactive Power) yang disimbolkan dengan Q, daya
yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet dengan satuan Volt Amper
Reaktif (VAR), dan daya Semu yang disimbolkan dengan S, daya yang dihasilkan
oleh perkalian antara tegangan efektif dan arus AC dalam suatu rangkaian dengan
satuan Volt Amper (VA).(Nuraini and Badriana, 2018)
 Daya nyata P merupakan daya sebenarnya yang dibutuhkan oleh beban-
beban/peralatan rumah tangga. Satuan daya nyata adalah watt (W)
 Daya reaktif Q adalah daya yang timbul karena adanya pembentukan medan
magnet pada beban  beban induktif. Satuan dari daya reaktif adalah volt
ampere reaktif (VAR)
3

 Daya semu merupakan resultan antara daya nyata dan daya reaktif. Satuan
dari daya semu adalah volt ampere (VA)
 Faktor daya (Cos φ) merupakan suatu konstanta pengali dengan nilai 0
sampai 1, yang menunjukkan seberapa besar daya nyata yang diserap oleh
beban resistif dari daya semu yang ada pada suatu beban total
2.2Sifat Beban listrik
Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban.
Bila sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena
frekuensi sumber DC adalah nol. Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang
berarti bahwa induktor tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif (XC) akan
menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebut akan open circuit.
Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan bebankapasitif
tidak akan berpengaruh pada rangkaian.

2.3 konsep kualitas daya listrik


Konsep kualitas Daya Listrik Kualitas daya listrik merupakan suatu
konsep yang memberikan gambaran tentang baik atau buruknya mutu daya listrik
akibat adanya gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan. Ada 4 (empat)
alasan utama yang menyebabkan kualitas daya semakin menjadi perhatian saat ini,
yaitu(Al Bahar, 2017);
 Pertumbuhan beban-beban listrik dewasa ini bersifat lebih peka terhadap
kualitas daya listrik seperti sistem kendali dengan berbasis pada
mikroprosesor dan perangkat elektronika daya.
 Meningkatnya perhatian yang ditekankan pada efisiensi sistem daya listrik
secara menyeluruh, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan
penggunaan peralatan yang mempunyai efisiensi tinggi, seperti pengaturan
kecepatan motor listrik dan penggunaan kapasitor untuk perbaikan faktor
daya.
 Meningkatnya kesadaran bagi para pengguna energi listrik terhadap masalah
kualitas daya listrik.
 Sistem tenaga listrik yang saling berhubungan dalam suatu jaringan
interkoneksi, di mana sistem tersebut memberikan suatu konsekuensi bahwa
kegagalan dari setiap komponen dapat mengakibatkan kegagalan pada
komponen lainnya

2.4 Proses Kerja Kapasitor


Kapasitor yang akan digunakan untuk memperbesar pf dipasang paralel
dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron
maka tegangan akan berubah. Kemudianelektron akan ke luar dari kapasitor dan
4

mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat


itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu
kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron (Al
Bahar, 2017) :

2.5 Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya


sebuah kapasitor yang menarik daya reaktif negatif dan terpasang paralel
dengan sebuah beban induktif akan mengurangi daya reaktif yang seharusnya
disuplay seluruhnya oleh sistem kepada beban induktif. Dengan kata lain,
kapasitor mencatu daya reaktif yang diperlukan oleh beban induktif. Hal ini sama
saja dengan menganggapsebuah kapasitor sebagai suatu alat yang memberikan
arus yang ketinggalan (lagging) dan bukannya sebagai alat yang menarik arus
yang mendahului (leading). Jadi, sebuah kapasitor variabel yang terpasang paralel
pada suatu beban induktif dapat diatur sedemikian rupa sehingga arus yang
mendahului pada kapasitor menjadi tepat sama besar dengan komponen arus pada
beban induktif yang tertinggal 90° terhadap tegangan. Jadi arus total sefasa
dengan tegangan. Rangkaian induktif masih memerlukan daya reaktif positif,
tetapi daya reaktif nettonya nol. Inilah alasannya mengapa insinyur sistem tenaga
lebih suka menganggap kapasitor sebagai pencatu daya reaktif kepada beban
induktif(. khadafi.2013)

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1 Tahap Rancang Bangun Alat
Tim PKM-KC melakukan pembuatan , uji coba alat dan Validasi alat.
Proses ini dapat dilihat pada gambar

Bimbingan
Konsep Desain Persiapan Alat
Dengan Dosen
Alat dan Bahan
Pembimbing

Uji Coba Perakitan


Validasi Alat Alat
Alat

Gambar 1. Diagram alur rancang bangun alat

3.2 Diagram alur cara kerja alat


Perancancangan alat pada penilitian dua tahap yakni perancangan hardware
dan perancangan software. garis besar alat akan berfungsi sebagai penghitung nilai
kapasitansi kapasitor secara otomatis. Konsep yang akan dipakai pada alat ini adalah
membangun sistem mikrokontroler yang dapat mengolah data sensor sekaligus
5

melakukan perhitungan penentuan nilai kapasitor sesuai dengan faktor daya harapan
yang telah ditentukan. Komponen yang dipakai sebagai sistem pengolah dan
penghitungan data adalah mikrokontroler Arduino. Arduino akan bertugas sebagai
penerima data dari keluaran sensor, kemudian data tersebut akan diolah menggunakan
algoritma dan pemrograman supaya data dari sensor sesuai dengan nilai yang
sebenarnya. Nilai tersebutlah yang akan dipakai untuk perhitungan penentuan nilai
kapasitor. Pemasangan alat hampir sama seperti pemasangan alat ukur arus yaitu seri
dengan beban yang ingin dihitung. Bedanya, alat juga harus mendapatkan sumber
tegangan agar dapat bekerja.
SENSOR
ARUS

KAPASITOR
SENSOR BEBAN
TEGANG
AN

DETEKTOR
LEAGING/ DETEKTOR
LEADING BEDA FASA

ARDUINO

HP

LCD

Gambar 2. Cara Kerja alat

3.3 Perancangan alat


Perancangan hardware meliputi pembuatan rangkaian-rangkaian yang
digunakan pada penelitian ini. Rangkaian sensor beda fasa, dan sensor tegangan
dijadikan dalam satu pcb. Sensor tegangan dapat dibangun dengan konsep rangkaian
pembagi tegangan yang terdiri dari resistor yang diseri Sensor tegangan pada penelitian
ini dibangun dengan mempertimbangkan mikrokontroler Arduino yang tidak dapat
memproses sinyal AC
6

Gambar 3. Rangkaian sensor tegangan


Selanjut nya adalah Rangkaian sensor arus dibangun dari IC Hall-Effect ACS712
dengan kemampuan maksimal pengukuran 20A. Sensor ini dipasang secara seri seperti
memasang alat ukur ampere meter. Proses kerja dari sensor ini memanfaatkan efek
magnetisasi yang terjadi pada sinyal AC yang melewati IC tersebut. Efek ini kemudian
akan dikonversi menjadi sinyal tegangan yang besarnya sebanding dengan arus yang
mengalir.

Gambar 4. perancangan sensor arus

Perancangan sensor beda fasa menggunakan 2 rangkaian pengubah sinyal sinus ke sinyal
kotak. Rangkaian pengubah menggunakan IC Op-Amp LM393). Rangkaian pembanding
kedua sinyal kotak dari IC Op-Amp LM393 memanfaatkan rangkaian logika dari gerbang
EX-OR. Gerbang logika ini akan membandingkan kedua sinyal, tegangan dan arus,
menjadi sinyal step. Sinyal step yang keluar dari gerbang logika ini akan menggambarkan
perbedaan fasa antara kedua sinyal tersebut. Lamanya periode high pada sinyal step
inilah yang akan dipakai dan diolah oleh Arduino sebagai output sinyal beda fasa.
Rangkaian sensor beda fasa yang dirancang pada penelitian ini ditunjukkan pada
Gambar 7. Rangkaian pendeteksi beda fasa dapat diubah respon sistemnya agar tidak
terpengaruh oleh distorsi harmonik. Peningkatan respon sistem pada rangkaian dapat
ditentukan dengan menghitung resistor yang ada pada rangkaian tersebut
7

Gambar 5. sensor beda fasa


Rangkaian yang tidak kalah penting selanjutnya adalah rangkaian pendeteksi beban
lagging/leading. Pendeteksian beban lagging/leading dapat dilakukan dengan cara
melakukan perhitungan matematis. Pada penelitian kali ini rangkaian dibangun
menggunakan hardware dari sistem D Flip-flop yang akan memberikan logika yang
berbeda antara beban leading atau lagging. Skema rangkaian ditunjukkan pada Gambar
8. Rangkaian ini diperlukan agar algoritma perhitungan kapasitor hanya akan dijalankan
saat beban yang ada bersifat lagging. Output dari rangkaian ini disambungkan ke
Arduino.

gambar 6. Rangkaian pendeteksi leagging/leading


8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan Penunjang Rp.450.000

2. Bahan Habis Pakai RP.5.945.000

3. Perjalanan RP. 500.000

Jumlah Rp.6.895.000

Table 1. aggaran biaya

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal kegiatan


9

DAFTAR PUSTAKA

Al Bahar, A. K. (2017) ‘Analisa Pengaruh Kapasitor Bank Terhadap Faktor Daya


Gedung TI BRI Ragunan’, 6(1), pp. 33–41.

Hartono, T. N. (2014) ‘Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah


Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis’,
Teknik Elektro Universitas Brawijaya, pp. 1–7.

Nuraini, N. and Badriana, B. (2018) ‘Perancangan Perbaikan Faktor Daya Lampu


Tl Dengan Kapasitor’, Jurnal Energi Elektrik, 7(2), p. 11. doi:
10.29103/jee.v7i2.1055.

. K. (2013) ‘Perancangan Kebutuhan Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor


Daya Pada Line Mess I Di Pt. Bumi Lamongan Sejati (Wbl)’, Jurnal Teknik
Elektro, 2(1).
10

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendampin


11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Vol Harga Satuan Nilai (Rp)


ume (Rp)
1. esp 3288 2 100.000 200.000
2. arduino 2 80.000 160.000
3. sensor arus 1 150.000 150.000
4. sensor tegangan 1 120.000 120.000
5. lcd 1 40.000 40.000
6. module relay 1 60.000 60.000
7. kapasitor 6 500.000 3.000.000
8. mcb 1 300.000 300.000
9. trafo stepdown 1 100.000 100.000
10. akrilik 1 300.000 300.00
11. terminal kabel 1 70.000 70.000
12. kabel jumper 3 15.000 45.0000
13. kabel nya 3 x 1,5 mm 1 400.000 400.000
14. panel listrik 1 400.000 400.000
15. papan pcb 5 10.000 50.000
16. pelarut pcb 10 5.000 50.000
17. software blynk 1 500.000 500.000
Sub total 5.945.000
18. solder 150.000
19. multitester 300.000
Sub total 450.000
20. perjalanan pembelian 1 500.000 500.000
bahan
Sub total 500.000
Total 1+2+3+4(Rp) 6.895.000
Enam juta delapan ratus Sembilan puluh lima ribu rupiah

Anda mungkin juga menyukai