MR Kelompok E
MR Kelompok E
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi penduduk dan
industri, baik yang berada di pedesaan maupun yang di perkotaan. Tanpa energi
listrik sulit rasanya bagi penduduk maupun industri menjalankan aktifitasnya.
Oleh sebab itu penyediaan daya listrik merupakan suatu hal sangat penting dalam
suatuindustri. Berfungsi sebagai pembangkitan dan penyaluran daya listrik guna
memenuhi kebutuhan listrik untuk mengoperasikan motor-motor listrik sebagai
penunjang aktifitas kerja.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sudah maju, tidak begitu susah untuk memperoleh sistem penyaluran daya listrik
yang handal dan efektif. Didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
tentunya suatu perusahaan akan dengan mudah memperoleh kehandalan suatu
sistem yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas kerja yang optimal. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju, tidak
begitu susah untuk memperoleh sistem penyaluran daya listrik yang handal dan
efektif. Didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tentunya suatu
perusahaan akan dengan mudah memperoleh kehandalan suatu sistem yang
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas kerja yang optimal.
Peralatan ini diharapkan dapat mengatur tegangan beban dan mengatasi
drop tegangan yang terjadi di saluran sehingga tegangan yang dikirim oleh sumber
penyedia daya listrik dapat seluruhnya diterima oleh beban.
Nilai faktor daya yang rendah Cosφ<0,85lagging atau leading dari
peralatan elektrik yang digunakanmenyebabkan penggunaan daya kurang optimal
dan pada saat alat-alat elektrik tersebut dihidupkan atau dimatikan dengan waktu
tidak bersamaan, maka akan menyebabkan nilai faktor daya yang berubah-ubah.
Faktor daya yang rendah dapat diperbaiki dengan pemasangan kompensator daya
reaktif. Kompensator daya reaktif konvensional pada umumnya hanya terdiri dari
kapasitor bank yang dihubungkan paralel dengan beban, Namun pada
perancangan ini akan menggunakan komponen kapasitor dan induktor sebagai
kompensator daya reaktif. Penggunaan komponen induktor bertujuan untuk
mengkompensasi daya reaktif. Supaya didapat kompensasi yang lebih presisi dari
variasi beban yang ada, maka digunakan susunan rangkaian kapasitor dan
induktor yang bervariasi nilainya. Nilai faktor daya yang berubah-ubah pada
sistem kelistrikan dapat diatasi dengan pengoperasian kompensator daya reaktif
yang bekerja secara otomatis terhadap perubahan nilai faktor daya sistem. Alat
perbaikan faktor daya otomatis ini akan bekerja secara terus menerus
memperbaiki nilai faktor daya pada sistem kelistrikan(Hartono, 2014)
2
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan alat ini adalah
a. Dapat melakukan penghematan energy listrik melalui perbaikan faktor
daya
b. Dapat menjaga sistem tenaga listrik dari petir melalui generator impuls
dan pembagi tegangan
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan adalah alat penghemat listrik, Artikel ilmiah,
Buku panduan penggunaan alat, dan Hak paten.
Daya semu merupakan resultan antara daya nyata dan daya reaktif. Satuan
dari daya semu adalah volt ampere (VA)
Faktor daya (Cos φ) merupakan suatu konstanta pengali dengan nilai 0
sampai 1, yang menunjukkan seberapa besar daya nyata yang diserap oleh
beban resistif dari daya semu yang ada pada suatu beban total
2.2Sifat Beban listrik
Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban.
Bila sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena
frekuensi sumber DC adalah nol. Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang
berarti bahwa induktor tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif (XC) akan
menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebut akan open circuit.
Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan bebankapasitif
tidak akan berpengaruh pada rangkaian.
Bimbingan
Konsep Desain Persiapan Alat
Dengan Dosen
Alat dan Bahan
Pembimbing
melakukan perhitungan penentuan nilai kapasitor sesuai dengan faktor daya harapan
yang telah ditentukan. Komponen yang dipakai sebagai sistem pengolah dan
penghitungan data adalah mikrokontroler Arduino. Arduino akan bertugas sebagai
penerima data dari keluaran sensor, kemudian data tersebut akan diolah menggunakan
algoritma dan pemrograman supaya data dari sensor sesuai dengan nilai yang
sebenarnya. Nilai tersebutlah yang akan dipakai untuk perhitungan penentuan nilai
kapasitor. Pemasangan alat hampir sama seperti pemasangan alat ukur arus yaitu seri
dengan beban yang ingin dihitung. Bedanya, alat juga harus mendapatkan sumber
tegangan agar dapat bekerja.
SENSOR
ARUS
KAPASITOR
SENSOR BEBAN
TEGANG
AN
DETEKTOR
LEAGING/ DETEKTOR
LEADING BEDA FASA
ARDUINO
HP
LCD
Perancangan sensor beda fasa menggunakan 2 rangkaian pengubah sinyal sinus ke sinyal
kotak. Rangkaian pengubah menggunakan IC Op-Amp LM393). Rangkaian pembanding
kedua sinyal kotak dari IC Op-Amp LM393 memanfaatkan rangkaian logika dari gerbang
EX-OR. Gerbang logika ini akan membandingkan kedua sinyal, tegangan dan arus,
menjadi sinyal step. Sinyal step yang keluar dari gerbang logika ini akan menggambarkan
perbedaan fasa antara kedua sinyal tersebut. Lamanya periode high pada sinyal step
inilah yang akan dipakai dan diolah oleh Arduino sebagai output sinyal beda fasa.
Rangkaian sensor beda fasa yang dirancang pada penelitian ini ditunjukkan pada
Gambar 7. Rangkaian pendeteksi beda fasa dapat diubah respon sistemnya agar tidak
terpengaruh oleh distorsi harmonik. Peningkatan respon sistem pada rangkaian dapat
ditentukan dengan menghitung resistor yang ada pada rangkaian tersebut
7
Jumlah Rp.6.895.000
DAFTAR PUSTAKA