Anda di halaman 1dari 11

RESUME PROSEDUR / SOP PERIOPERATIF

MEMAKAIJAS OPERASI

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADASEMARANG
2021
MEMAKAI JAS OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Aktivitas memakai gaun steril untuk pembedahan di kamar operasi
TUJUAN Sebagai langkah-langkah dalam memakai gaun operasi
PETUGAS Perawat
A. Fase Prakerja
PROSEDUR
1. Letakkan peralatan
PELAKSANAAN
2. Cuci tangan
3. Kenakan sarung tangan
B. Fase Kerja
1. Ambil handuk steril, keringkan kedua telapak tangan
2. Balik dan lipat handuk, membentuk segitiga dengn
pegangan pada ujung lipatan handuk
3. Keringkan punggung tangan samapai siku
4. Lakukan pada tangan satunya dengn menggunakan sisi
handuk yang belum terpakai
5. Masukan handuk yang telah digunakan kedalam tempat duk
yang kotor
6. Ambil jas steril, pegang tepi leher bagian dalam jas
7. Masukan kedua tangan kedalam lengan jas secara
bersamaan
8. Pertahankan jari tangan tetap didalam lngan jas operasi
9. Rapikan dan ikat tali jas bagian belakang dengan bantuan
perawat sirkuler
10. Ambil sarung tangan steril
11. Letakan sarung tangan kanan ditelapak tangan kanan
dengan posisi jari sarung tangan menghadap ke tubuh
12. Rapikan sarung tangan dengan cara menarik lengan jas
keatas agar sarung tangan terpasang sempurna
13. Lakukan dengan cara yang sama untuk tangan yang
satunya
14. Buka ikatan tali overslag jas, gunakan kertas pembungkus
sarung tangan untuk melindungi tali oversiag
15. Berikan tali overslag yang telah terbungkus tersebut ke
perawat sirkuler
16. Scrub ners berputar 45o untuk mengambil tali overslag.

BROMAGE SCORE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES KaryaHusada Semarang
PROSEDUR Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
Bromage score digunakan untuk pemantuan pasien pasca anastesi
PENGERTIAN
regional diruang pemulihan secara periodik
1. Mengoptimalkan keadaan pasien pasca anastesi general
TUJUAN
2. Keputusan tindak lanjut pasien pasca anastesi general
Wewenang untuk memutuskan pemindahan/ discharge pasien pasca
KEBIJAKAN
anastesi dan sedasi dilakukan oleh DPJP anastesi
PETUGAS Perawat
PERALATAN -
A. Tahap Orientasi
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN
2. Memperkenalkan diri/ menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menyampaikan kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Pasien post anastesi general harus dipulihkan di ruang pulih
dan tidak boleh ditinggal oleh petugas ruang pemulihan
sepenuhnya dari sedasi
3. Adanya petugas ruang pulih sadar yaitu perawat anastesi di
bawah coordinator dokter spesialis anastesiologi
4. Adanya bedside monitor, oksigen sentral atau tabung
oksigen yang berfungsi dengan baik
5. Alat suction dan troli emergensi harus tersedia di ruang
pulih
6. Semua proses perioperative yang mendasari perubahan
rencana harus terdokumentasi dan dimasukkan dalam rekam
medis
7. Sistem penilaian bromage skor
a. Gerakan penuh daritungkai 0
b. Tak mampu ekstensi tungkai 1
c. Tak mampu fleksi lutut 2
d. Tak mampu fleksi pergelangan kaki 3
C. Fase terminasi
1. Melakukan observasi dan evaluasi
2. Menyampaikan tindakan lanjut
3. Berpamitan
Data
Dalam prosedur ini data yang didapatkan cukup menunjang tujuan
dari prosedur terutama dalam intervensi yang sangat detail

Patient safety
Lakukan identifikasi pasien, perhatikan prinsip 6 benar dalam
pemberian obat.

INTERPRESTASI
Komunikasi
PROSEDUR
Menjelaskan tujuan dan manfaat dilakukan pengkajian bromage
score, jika terdapat keluhan di anjurkan untuk segera melaporkan
kepada perawat.

Dokumentasi
Mendokumentasikan tindakan, tanggal dan jam tindakan bromage
score, jenis obat, dosis, benar cara/ rute dan keluhan yang mungkin
terjadi
DOKUMEN TERK https://id.scribd.com/docment/409948710/Spo-Bromage
AIT

DEKONTAMINASI INSTRUMEN DENGAN BAHAN KIMIA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR
4 Juli 2021 Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
STANDAR Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
Adalah suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan
PENGERTIAN
mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada instrumen medis.
Untuk memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis
TUJUAN kepada pasien dan petugas kesehatan sehingga aman untuk
penanganan selanjutnya.
KEBIJAKAN -
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Larutan natrium hipoklorit 0,5%
2. Wadah plastik atau gelas ukur untuk menampung larutan
3. Sarana cuci tangan
4. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, dll)
A. Tahap Kerja Dekontaminasi
PROSEDUR 1. Memakai sarung tangan (Lihat SOP Memakai dan Melepas
PELAKSANAAN Handscoen).
2. Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan
klorin 0,5 % dengan cara mencampur 1 sendok makan
kaporit dengan 1 liter air.
3. Mengaduk larutan sampai terlarut.
4. Memasukkan alat – alat kesehatan yang sudah terpakai dan
bisa digunakan lagi kedalam bak perendaman dengan cara
memasukan satu persatu alat kesehatan kedalam bak
perendaman klorin 0,5% dengan korentang.
5. Biarkan selama kurang lebih 10 menit.

B. Tahap Pencucian dan Pembilasan


1. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran) dengan tangan kanan.
2. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah
didekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak merusak
benda – benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan
dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam atau
kaca.
3. Bila memungkinkan gunakan bak perendaman yang berbeda
caranya dengan mengambil satu persatu alkes atau
peralatan laboratorium yang sudah didekontaminasi dengan
korentang.
4. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara :
a. Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara :
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih
di semua permukaan.
b. Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar skrup secara perlahan ke kiri sampai terlepas.
Menyikat dengan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat
dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di bawah
air mengalir sampai tidak tampak noda darah atau
kotoran.
c. Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran
yang tertinggal pada peralatan dengan cara melihat
dengan membolak balik di bawah penerangan yang
cukup terang.
5. Mengulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali
(atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun atau detergen.
6. Membilas benda- benda tersebut dengan air bersih dengan
cara mengambil satu persatu alkes dan peralatan
laboratorium.
7. Membilas satu persatu di bawah air mengalir.
8. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda- benda lain. Jika
peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi
(misalkan dalam larutan klorin 0,5%), tempatkan peralatan
dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum mulai
proses (DTT) dengan cara :
a. Menyiapkan baki yang bersih dan kering.
b. Ambil alat satu-persatu sesuai dengan jenisnya ( mis :
tabung reaksi dengan tabung reaksi, beaker glass dengan
beaker glass).
9. Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan cara
dikukus / rebus, atau di sterilisasi di dalam autoclave/ oven
panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses
sterilisasi dimulai.
10. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung
tangan dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan
seksama menggunakan air bersih dengan cara:
a. Meletakan tangan yang masih bersarung tangan di
bawah air mengalir.
b. Mengambil sabun. Menggosokkan kedua tangan dengan
sabun sampai bersih.
11. Melepas sarung tangan (lihat SOP memasang dan melepas
handscoen).
12. Menggantung sarung tangan dan biarkan kering
13. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (lihat SOP
mencuci tangan).
DAFTAR http://perpustakaan.poltekkes-
PUSTAKA malang.ac.id/assets/file/kti/1601410033/lampiran_lampiran.pdf

EDUKASI PERIOPERATIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
Edukasi perioperatif dilakukan untuk membantu pasien untuk memahami
PENGERTIAN
dan menyiapkan mental untuk pre operasi dan penyembuhan post operasi
3. Mengurangikecemasan pre operasi
TUJUAN
4. Memberikanpemahamantentangperawatan post operasi
KEBIJAKAN Tindakan dapat dilakukan pada semua pasien yang akan dioperasi
PETUGAS Perawat
PERALATAN -
D. Tahap Orientasi
PROSEDUR 6. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN
7. Memperkenalkandiri/ menanyakan nama pasien
8. Menjelaskan tujuan tindakan
9. Menjelaskan langkah dan prosedur
10. Menyampaikan kesiapan pasien
E. Fase Kerja
8. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tanggal, waktu
dan lokasi pembedahan
9. Berikan informasi kepada pasien dan orang terdekat berapa lama
operasiakan dijalani
10. Kaji pengalaman pembedahan terdahulu dan tingkat
pengetahuan pasien terkait pembedahan
11. Kaji kecemasan pasien/ keluarga terkait dengan pembedahan
12. Berikan waktu kepada pasien untuk mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian
13. Gambarkan rutinitas yang dilakukan sebelum operasi (anastesi,
diet dll)
14. Jelaskan praoperatif, efek yang akan terjadi dan rasionalisasi
penggunaan
15. Berikan informasi kepada orang terdekat tentang tempat
menunggu hasil pembedahan dengan tepat
16. Berikan informasi tentang apa yang akan didengar, dirasa,
dicium dan dilihat selama kejadian
17. Diskusikan manajemen nyeri yang mungkin dilakukan
18. Jelaskan tujuan pengkajian post operatif
19. Berikan penjelasan tentang rutinitas post operasi/ peralatan yang
memungkinkan digunakan (penggatian balutan, pengobatan dl)
dan berikan penjelasan tentang tujuan masing-masing
20. Berikan penjelasan kepada pasien teknik mengubah posisi di
tempat tidur dengan tepat
21. Evaluasi kemampuan pasien untuk mendemonstrasikan cara
mengubah posisi dengan tepat
22. Berikan penjelasan kepada pasien cara menggunakan insentif
spirometry
23. Evaluasi kemampuan pasien dalam mendemonstrasikan insentif
spirometri dengan tepat
24. Berikan penjelasan kepada pasien cara menekan daerah
pembedahan, batuk efektif dan nafas dalam
25. Evaluasi kemampuan pasien dalam mendemonstrasikan
kemampuan menekan daerah pembedahan
26. Berikan penjelasan kepada pasien tentang tehnik melatih kaki
27. Evaluasi kemampuan pasien untuk mengulangi latihan kaki
28. Libatkan keluarga dan orang terdekat
F. Fase terminasi
4. Melakukanobservasi dan evaluasi
5. Menyampaikantindakanlanjut
6. Berpamitan
Data
Dalam prosedur ini data yang didapatkan cukup menunjang tujuan dari
prosedur terutama dalam intervensi yang sangat detail

Patient safety
Perhatikan prinsip 6 benar dalam pemberian obat dan identifikasi pasien.
INTERPRESTASI
PROSEDUR Komunikasi
Menjelaskan tujuan dan manfaat dilakukan edukasi perioperatif, jika
terdapat keluhan dianjurkan untuk segera melaporkan kepada perawat.

Dokumentasi
Mendokumentasikan tindakan, tanggal dan jam, jeni sobat, dosis, benar
cara/ rute dan keluhan yang mungkin terjadi.
DOKUMEN https://id.scribd.com/document/410351546/11-SOP-Edukasi-Pre-
TERKAIT Operatif-docx

MENYIAPKAN KEBUTUHAN INSTRUMEN PADA


TINDAKAN OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR
4 Juli 2021 Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
STANDAR Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
Pertugas menyiapkan instrumen yang dibutuhkan selama operasi
PENGERTIAN berlangsung. Prinsip dari tindakan menyiapkan kebutuhan instrumen
pada tindakan operasi adalah steril.
TUJUAN Untuk melancarkan tindakan operasi
KEBIJAKAN Prinsip steril
PETUGAS Perawat
5. air mengalir dari kran yang memenuhi syarat,
6. bak untuk cuci tangan,
7. sikat lembut dan sponge,
8. cairan antiseptik,
PERALATAN 9. pembersih kuku,
10. handuk steril,
11. jas operasi steril,
12. sarung tangan steril, tempat sampah
13. dan semua instrumen yang dibutuhkan dalam operasi.
C. Tahap Pra Interaksi
PROSEDUR 1. Verifikasi data klien
PELAKSANAAN 2. Mempersiapkan diri perawat
3. Mencuci tangan
4. Mendekatkan alat di dekat klien dengan benar
D. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan umum
5. Menayakan kesiapan klien
E. Tahap Kerja
1. Cuci tangan handrub dan pakai sarung tangan bersih
2. Siapkan meja mayo dan set intrumen sesuai dengan operasi
yang akan di lakukan.
3. Buka set linen dengan teknik steril berisi : kantong meja
mayo, perlak meja mayo, alas meja mayo dan linen meja
mayo (untuk gulungan).
4. Buka set alat dengan teknik steril
5. Pastikan anda sudah melakukan: Cuci tangan bedah,
Memakai Jas Operasi dan Memakai sarung tangan steril
sebelum melakukan instrumenisasi.
6. Pasang kantong meja mayo steril
7. Lapisi kantong meja mayo dengan perlak steril
8. Lapisi perlak steril dengan linen steril
9. Gulung linen steril untuk menempatkan Homeotasis Klem .
10. Susun instrument dimeja mayo sesuai dengan urutan
tindakan yang akan dilakukan/ berdasarkan urutan
pemakaian.
11. Letakkan alat yang digunakan pertama kali dekat dengan
scrub nurse diikuti dengan urutan alat selanjutnya
12. Pasang bisturi/ pisau bedah ke handel scalpel diatas kidney
tray
13. Letakkan benda tajam (pisau) di kidney tray / bengkok.
14. Hitung jumlah instrumen sebelum digunakan untuk
pembedahan .
15. Hitung jumlah kassa, darem kas dan jarum lepas disaksikan
oleh sirkulating ners.
16. Pahami kode atau bahasa isyarat saat operator meminta
instrument/ alat bedah.
17. Pahami kode atau bahasa isyarat saat operator meminta
instrument/ alat bedah.
18. Pahami 4 golongan instrumen ( Tajam, pemegang, penjepit
dan penarik ).
19. Pastikan jumlah instrument lengkap sebelum dan sesudah
digunakan untuk pembedahan
20. Hitung jumlah perdarahan selama operasi
21. Lepas bisturi/ pisau bedah di atas kidney tray dengan aman.
22. Buang benda tajam , bisturi, jarum needle kedalam safety
box.
23. Instrumenisasi selesai masukkan alat kedalam Kontainer
dekontaminasi alat.
24. Lepas jas, sarung tangan dan lakukan handwash
F. Tahap Terminasi
6. Menyampaikan permasalahan intrumen/ instrumen rusak
selama digunakan.
7. Melakukan evaluasi
8. Menyampaikan rencana tindak lanjut
9. Berpamitan

Anda mungkin juga menyukai