Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BLOK TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA II

GEL SALICYLIC ACID

Kelas A

Disusun Oleh :

Andi Dian Juniar

70100119005

Dosen Pembimbing : Ibu Isriany Ismail, S.Si., M.Si., Apt

Jurusan Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

2021
HASIL PENGAMATAN

Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Gambar Kegunaan

Salicylic acid Bahan aktif

Propoilenglikol Humektan

Gliserin Emolien

XanthanGum0 GellingAgent
Pengawet
Nipagin
antimikroba

Pengawet
Nipasol
antimikroba

Mesin untuk
pembuatan gel
(mulai dari
pencampuran,
Mesin vakum
homogenizer,
satu mangkuk
resirkulasi,
memiliki jaket
pengontrol
suhu)

Wadah gel tidak Wadah sediaan


tembus cahaya gel
Aquadest Pelarut

Tube filling Mesin pengisi


machine wadah tube

Skema Pembuatan Salep

Asamsalisilat 5%
Etanol 70%
Propilenglikol 15%
Gliserin 5%
Xanthangum 0,425%
Nipagin 0,18%
Nipasol 0,02%
Aquadesad 100%

SKEMA PEMBUATAN

Siapkan alat dan bahan

timbang seluruh bahan yang akan digunakan


masukkan aquadest sebanyak 7,43ml kedalam beaker gelas lalu ditaburkan XanthanGum
sebanyak 0,0425gram, kemudian dibiarkan mengembang

larutkan Nipagin sebanyak 0,018gram dan Nipasol sebanyak 0,002 gram dalam gliserin
sebanyak 0,5gram

larutkan asam salisilat sebanyak 0,5 gram dalam etanol 70% digerus hingga homogen, kemudian
ditambahkan propilenglikol sebanyak1,5 gram dan dicampur hingga homogeny menggunakan
magnetic stirrer

Nipagin dan nipasol yang telah dilarutkan dalam gliseron ditambahkan sedikit demi sedikit
kedalam larutan asam salisilat kemudian digerus hingga homogeny

tuang larutan XanthanGum yang telah berbentuk gel sedikit demi sedikit Ditimbang sediaan
sebanyak 10gram

kemas dalam wadah yang telah disiapkan dan diberi etiket lakukan Evaluasi

Pengamatan Hasil

Parameter Hasil Persyaratan Kesimpulan


Uji organoleptic Bentuk : gel Bentuk, warna dan Memenuhi
Bentuk : Gel Warna : putih kabur bau sesuai parameter
Warna : Putih kabur agak transparan organoleptik yang
Bau : Berbau khas Bau : Sedikit berbau diperkirakan dari
karbomer dan fenol khas sediaan
Uji homogenitas Gel terwarnai merata Persaman warna Memenuhi
seperti warna di uji merata, tidak
organoleptis dan ditemukan partikel
tidak ada partikel yang berbeda
kasar
Uji pengukuran Ph pH = 5.6 pH 5-7 Memenuhi
Uji daya lekat 6.21 detik Lebih dari satu detik Memenuhi
Uji daya sebar 5.5 cm Antara 5-7 cm Memenuhi
Uji daya proteksi Tidak ada noda Tidak ada noda Memenuhi
merah merah setelah ditetesi
KOH selama kurun
waktu tertentu,
berarti sediaan dapat
memberikan proteksi

TUGAS MODUL

1. Bagaimanakah cara pembuatan sediaan Gel berdasarkan formula yang telah anda buat!
berikan penjelasan untuk setiap tahap pembuatan!Jawab :

Menyiapkan alat dan bahan


Pengembangan carbopol dengan menggunakan air sebagai pembasah dan gliserin
ditambahkan sedikit demi sedikit hingga homogen.
Basis karbopol yang belum mengembang ditambahkan TEA sedikit demi sedikit sampai
mengembang
Dalam wadah lain, Asam salisilat dilarutkan dengan gliserin
Nipagin dan Nipasol dilarutkan .Kemudian dicampur dengan Asam Salisilat yang telah
terlarut.
Basis (carbopol) yang telah mengembang ditambahkan pada Asam Salisilat yang telah
dilarutkan dan dicampur hingga homogen.
TEA ditambahkan pada campuran tersebut sedikit demi sedikit, digerus terus sampai
homogen dan pH sampai 6 (karena setelah penambahan asam salisilat, pH sediaan akan
kembali asam)
Sisa volume air, ditambahkan sambil digerus sampai homogen dan terbentuk massa gel.

2. Bagaimanakah mekanisme terbentuknya Gel? Jawab :

Gel mempunyai mekanisme pembentukan sebagai berikut, apabila senyawa polimer atau
mikromolekul (struktur kompleks) yang bersifat hidrofil (hidrokoloid)didispersikan kedalam air
maka akan mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui pembentukan
ikatan hidrogen, dimana molekul –molekul air akan terjebak dalam struktur molekul kompleks
dan akan terbentukmasa gel yang kaku atau kenyal (Kartika, 2011).

3. Jelaskan tujuan dilakukannya:a. Uji organoleptic : Pengawasan mutu terhadap bau,rasa dan
visualisasi sediaan.

b. Uji pH : Untuk mengukur derajat keasaman sediaan.c. Uji Homogenitas : Digunakan untuk
mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak.d. Uji Daya Lekat :
Mengetahui kemampuan sediaan melekat pada tempat aplikasinya.e. Uji Daya proteksi :
Dilakukan untuk mengetahui kemampuan sediaan melindungi kulit dari pengaruh luar, dalam hal
ini yang digunakan sebagai parameter adalah cairan yang bersifat basa.

f. Uji Daya Sebar : Untuk mengetahui kemampuan kecepatan penyebaran sediaan pada kulit saat
dioleskan pada kulit.

g. Tipe Gel : Untuk mengetahui tipe gel apakah itu organogel atau hidrogel.

4. Bagaimanakah hasil evaluasi yang Anda peroleh? bandingkan dengan persyaratan yang telah
ditetapkan!

Jawab :
1. Uji organoleptik

Evaluasi data pengamatan organoleptis sediaan dilakukan dengan metode stabilitas dipercepat
selama 4 minggu dengan pengamatan setiap minggu, sediaan nanoemulsi disimpan pada climatic
chamber dan diamati perubahan warna, bau, bentuk, pembentukan creaming dan pemisahan fase.
Hasil evaluasi stabilitas sediaan nanomulsi asam salisilat dapat dilihat pada sediaan gel
menunjukkan bahwa nanoemulsi yang disimpan dengan stabilitas dipercepat

Hasil : tetap jernih hingga penyimpanan setelah 4 minggu, warna dan baunya tidak berubah.
Nanoemulsi tidak terbentuk creaming dan tidak mengalami pemisahan sejak awal pembuatan
hingga penyimpanan selama 4 minggu. Hal ini menunjukkan nanoemulsi bersifat stabil secara
makroskopik.

2. Uji pH

Hasil : 5,8

masih sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5-7,0, sehingga aman digunakan dan tidak
menyebabkan iritasi pada kulit (Wasitaatmadja, 1997).

3. Uji homogenitas

dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain, lalu
diratakan, jika tidak ada butiran-butiran maka sediaan dapat dikatakan homogen (Ditjen POM,
1979). Gambar hasil uji homogenitas nanoemulsi dapat dilihat pada Gambar 4.2.41

Hasil : Pada sediaan nanoemulsi yang diformulasi tidak ditemukan adanya butiran kasar dari
berbagai konsentrasi sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan nanoemulsi adalah homogen.

4. Uji bobot jenis

Penentuan bobot jenis sediaan dilakukan pada awal setelah sediaan dibuat dengan pengukuran
sebanyak 3 kali. Bobot jenis diukur dengan menggunakan piknometer pada suhu kamar. Data
pengukuran bobot jenis asam salisilat Hasil:

Formula Bobot Jenis (gram/ml) Nanoemulsi asam salisilat


1,046

1,046

1,045Rata-rata

1,0456 ± 0,0006Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh bobot jenis nanoemulsi yaitu 1,0456 ±
0,0006 gram/ml.bila nanoemulsi tersebut tegangan permukaannya lebih kecil dari air yaitu 72
dyne/cm.

5. Uji daya sebar

Hasil:5.6cm(memenuhi)

Persyaratan : antara 5-7 cm

5. Apakah indikasi dan mekanisme kerja dari obat tersebut

Jawab :

Indikasi : pengobatan kondisi kulit seperti kutil, iktiosis,psoriasis dan jerawat.


(Martindale Ed. 36,Hal.1612)
Mekanisme kerja :Asam salisilat adalah asam B-hidroksi yang diperkirakan berfungsi
melalui pelarutan semen interseluler, dan juga mereduksi adhesi korneosit. Asam salisilat
menghilangkan strarum korneum lapis demi lapis dari lapisan paling luar hingga paling
dalam (Goodman and Gilman, Manual Farmakologi dan Terapi).

Anda mungkin juga menyukai