Disusun oleh:
Divisi Kaderisasi
PERIODE 2020-2021
PANDUAN PENGKADERAN
PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dipersatukannya kita
dalam sebuah wadah Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi. Semoga kehadiran kita
semua dapat memberi warna dalam lintasan sejarah kampus ini.
HMJ Farmasi sebagai salah satu organisasi mahasiswa kesehatan, telah lama kita cita-
citakan menjadi salah satu organisasi yang terkemuka baik internal maupun eksternal kampus
bahkan oleh para pendahulu organisasi ini. Hal tersebut bukanlah jalan yang mudah, salah
satu faktor penunjang yang paling penting adalah kesiapan para kader HMJ Farmasi dalam
menghadapi realitas di lapangan. Sangat diharapkan kader yang diciptakan nantinya akan
bertindak sebagai motor penggerak roda organisasi.
Diperlukan usaha secara sadar dan terus-menerus dalam menyiapkan kader-kader atau
aktivis mahasiswa farmasi dalam suatu sistem pengkaderan yang baku, terstandar, terencana,
terarah, terpadu, sistematis dan berkesinambungan. Perancangan pembentukan kader tersebut
diharapkan akan terbentuk kader/ aktivis mahasiswa farmasi yang memiliki kompetensi
intelektual dan spiritual yang handal serta memiliki sikap dan jiwa kepemimpinan yang
visioner. Buku ini hadir mencoba menjumpai kawan-kawan aktivis yang haus akan nilai-nilai
intelektualitas sebagai bekal kader HMJ Farmasi yang handal dan menjadi wadah pemikiran
dalam rangka pengembangan pola pengkaderan HMJ Farmasi sebagaimana hal tersebut
diharapkan oleh divisi kaderisasi terdahulu. Semoga, buku ini dapat dijadikan penuntun
dalam aplikasi pencapaian kader yang diharapkan.
Terselesaikannya buku ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak aspek
yang tidak terjamah oleh isi buku ini. Kami berharap jauh kedepan akan lahir kader-kader
HMJ Farmasi yang akan menyempurnakan isi buku ini.
PANDUAN PENGKADERAN
Nikmawati
(Koordinator Kaderisasi 2014-2015)
PANDUAN PENGKADERAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Latar belakang
kompetensi intelektual dan spiritual yang handal serta memiliki sikap dan jiwa
kepemimpinan yang visioner.
Harapan kita bahwa format pengkaderan tersebut berlandaskan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, prinsip-prinsip keilmuan yang dinamis serta terintegrasi dengan kearifan nilai-nilai
perjuangan mahasiswa farmasi yang bersifat universal. Tanpa dilandasi nilai-nilai tersebut
dikhawatirkan akan terjadi krisis orientasi kepribadian, sikap intelektual, dan profesionalisme
mahasiswa farmasi.
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SASARAN PENGKADERAN
Pasal 2
Asas Pengkaderan
Pengkaderan HMJ Farmasi berasaskan islam “Terencana, terarah, terpadu, bertingkat, dan
berkesinambungan”.
Pasal 3
Tujuan Pengkaderan
Berdasarkan tujuan HMJ farmasi UIN Alauddin Makassar yang termuat didalam
Anggaran Dasar HMJ FarmasiBAB IV pasal 9 ayat 1 maka dipandang perlu untuk membuat
formasi pengkaderan yang selanjutnya terumuskan dalam point – point dasar tujuan
pengkaderan HMJ Farmasi sebagai berikut :
a. Membentuk kader yang beriman dan bertaqwa.
b. Membentuk kader yangberpengetahuan dan berwawasan kefarmasian.
c. Membentuk kader yang memiliki kemampuan konsepsional, profesional dan praktikal
berorganisasi.
d. Membentuk kader yang loyal, proaktif, kritis, dan solutif.
e. Membentuk kader yang bersikap terbuka, produktif, kreatif dan inovatif.
Pasal 4
Sasaran Pengkaderan
Sasaran pengkaderan adalah seluruh mahasiswa jurusan farmasi yang memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam buku putih pengkaderan (BAB VI pasal 10)
PANDUAN PENGKADERAN
BAB III
JENJANG DAN ALUR PENGKADERAN
Pasal 5
Jenjang Pengkaderan
Jenjang pengkaderan merupakan tahap-tahap pengkaderanyang terdiri dari 2 jenjang,
meliputi:
1. Ekstraksi
a. Latihan Kepemimpinan Dasar
Pengkaderan pada jenjang ini merupakan tahap awal pengembangan pengetahuan
dan pemahaman tentang keilmuan dan keorganisasian, pengembangan nilai –nilai
kepemimpinan dan pengenalan organisasi HMJ Farmasi.
b. Farmasi Camp
Farmasi camp merupakan kegiatan yang dilaksanakan ekstra kampus yang terdiri
dari pemberian materi, games dan ramah tamah dalam rangka menumbuhkan rasa
tanggung jawab, mandiri, profesional dan menciptakan kekompakan antar kader,
serta membangun keakraban antara civitas jurusan farmasi.
c. Inaugurasi
Kegiatan ini merupakan jenjang pengkaderan HMJ Farmasi yang bertujuan
sebagai ajang silaturahim kader, pengembangan bakat serta pengukuhan
KEMAFAR.
2. Karakterisasi
1. Kepengurusan HMJ
Kepengurusan HMJ merupakan proses aktualisasi setelah
mengikuti jenjang pengkaderan ekstraksi. Diwajibkan untuk
mengabdikan diri di kepengurusan HMJ minimal 1 periode
kepengurusan.
2. LatihanKepemipinanMenengah
Latihan kepemimpinan menengahmerupakan pendalaman wacana dan
wawasan serta aktualisasi. Diharapkan menciptakan kader yang mampu
menganalisa realitas sosial, memiliki kemampuan memanejemen konflik
wacana.
PANDUAN PENGKADERAN
Pasal 6
Alur pengkaderan
Keterangan :
: wajib diikuti
====> : sebaiknya diikuti
PANDUAN PENGKADERAN
BAB IV
MANAJEMEN PENGKADERAN
Pasal 7
Pendekatan Dan Penerapan Kurikulim
Kurikulum yang terdapat dalam pedoman merupakan penggambaran dalam metode
pengkaderan. Oleh sebab itu penerapan dari kurikulum adalah erat hubungannya dengan
masalah yang menyangkut metode-metode yang digunakan dalam pengkaderan. Demikian
pula materi pengkaderan memiliki keterpaduan dan kesatuan dengan metode yang ada dalam
jenjang pengkaderan. Dalam hal ini untuk penerapan kurikulum pengkaderan ini perlu
diperhatikan beberapa aspek berikut :
BAB V
PENANGGUNG JAWAB
Pasal 8
Fungsi Dan Wewenang
1. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi
Memantau dan mengawasi pelaksanaan pengkaderan, serta meminta
pertanggungjawaban divisi kaderisasi atas pelaksanaan kegiatan pengkaderan.
2. Divisi Kaderisasi
a. Sebagai penanggung jawab pengkaderan secara keseluruhan.
b. Mengkoordinir semua program pengkaderan pada setiap jenjangnya.
c. Mengevaluasi dan menindaklanjuti pengkaderan.
PANDUAN PENGKADERAN
3. Penceramah / Pemateri
a. Menyiapkan serta memberikan materi-materi latihan kepada peserta.
b. Mengevaluasi materi yang telah diberikan.
4. Organizing Committee
a. Sebagai penyelenggara yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala hal
yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan kegiatan.
b. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan.
Pasal 9
Pelaksanaan pengkaderan
Pelaksanaan pengkaderan merupakan inti kegiatan dari seluruh rangkaian persiapan
yang dilakukan. Oleh karena itu, keterlibatan dan sinergi seluruh komponen yang terlibat
dalam pelaksanaan pengkaderan, baik yang menyangkut materi, Organizing Committee,
peserta, pemateri, maupun pengurus HMJ Farmasi. Persiapan pelaksanaan yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pendaftaran peserta
Sebelum pelaksanaan pengkaderan, perlu dilakukan pendaftaran peserta sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh OC dan Pengurus HMJ Farmasi baik
yang bersifat administratif, maupun kebijakan sebagai seleksi awal.
2. Proses pengkaderan
Selama proses kegiatan pengkaderan, seluruh peserta, panitia dan pemateri harus
terlibat aktif dalam setiap tahap latihan, baik dalam mengikuti materi, diskusi,
maupun evaluasi kegiatan.
BAB VI
KEPESERTAAN
Pasal 10
Syarat Peserta Pengkaderan
5. PenerbitanTulisanIlmiah
a. Telah melakasanakan LKM dibuktikan dengan sertifikat LKM
b. Meneyetor tulisan ilmiah pada divisi kaderisasi
6. PameranInovasi
Telah melaksanakan tahap pengkaderan ekstraksi.
Pasal 11
Aspek Pengembangan Peserta
Yang menjadi sasaran dalam pengembangan peserta di dalam pelaksanaan pengkaderan
meliputi aspek-aspek :
1. Pemikiran
Yaitu aspek nalar atau intelektualitas, antara lain kecerdasan berfikir, ketajaman
pengamatan, ketepatan analisa, kepekaan daya kritis, dan lain-lain.
PANDUAN PENGKADERAN
2. Sikap
Yaitu aspek kejiwaan dan watak, antara lain aspek semangat, motivasi, kesungguhan,
kesadaran, tanggung jawab, dan aspek-aspek mental lainnya.
3. Pengetahuan
Yaitu penguasaaan pengetahuan dan informasi, antara lain keluasan wawasan,
perbendaharaan ilmu pengetahuan dan keorganisasian.
4. Perilaku
Yaitu aspek tingkah laku seperti moral, disiplin, kreativitas, perbuatan, etika, dan lain-
lain
BAB VII
KURIKULUM PENGKADERAN
Pasal 13
Kategori Materi
a. Materi Pokok
Materi pokok merupakan materi yang berorientasi pada pembinaan kemampuan yang
memiliki kompetensi penting dan bersifat wajib.
b. Materi Tambahan
Materi tambahan merupakan materi yang memiliki kompetensi penting dalam pembinaan
kemampuan kader tapi tidak bersifat wajib. Materi ini disesuaikan dengan apa yang
menjadi kebutuhan dari masing-masing komisariat dan wilayah.
Pasal 14
Materi Pokok LKD
1. Selayang Pandang HMJ
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui HMJ Farmasi, sejarah, dan fungsinya
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta ikut serta memberikan subangsi dalam pengembangan Himpunan Mahasiswa
Jurusan Farmasi
Pokok Bahasan
PANDUAN PENGKADERAN
a. Sejarah
b. Peran dan fungsi HMJ Farmasi
c. Visi dan Misi
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi pemateri
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
2. Materi kepemimpinan
Waktu:
90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui pengertian prinsip-prinsip pengembangan strategi kepemimpinan
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta mampu mengembangkan strategi kepemimpinan dalam berorganisasi
Pokok Bahasan
a. Pengertian
b. Langkah strategi kepemimpinan
c. Konsolidasi kepemimpinan
d. Kaderisasi, kristalisasi dan komunikasi kepemimpinan
e. Membangun kepemimpinan
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi, dialog
Kualifikasi pemateri
Aktifis mahasiswa/LSM
Evaluasi
-Resusitasi
-Penugasan
PANDUAN PENGKADERAN
3. Materi Ke-ISMAFARSI-an
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta dapat mengetahui dan memahami tentang eksistensi organisasi ISMAFARSI,
serta memiliki keterikatan terhadap ISMAFARSI
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Peserta dapat menjelaskan latar belakang berdirinya ISMAFARSI
b. Peserta dapat menjelaskan visi dan misi ISMAFARSI.
c. Peserta mengetahui nilai-nilai dasar organisasi ISMAFARSI dan
menjadikannya sebagai landasan berpikir, berprilaku, dan bertindak.
Pokok Bahasan
a. Sejarah ISMAFARSI
b. Aturan Organisasi (AD/ART, GBHO)
c. Struktur organisasi
d. Kegiatan organisasi
e. Jaringan organisasi
f. Keterkaitan organisasi ISMAFARSI dengan dunia farmasi
Metode penyampaian
a. ceramah / presentasi
b. diskusi
c. brainstorming
d. dialog
Kualifikasi pemateri
Pengurus komisariat / wilayah
Evaluasi
a. tanya jawab
b. penugasan dalam bentuk resume
Referensi
Buku panduan organisasi
PANDUAN PENGKADERAN
4. Materi Keorganisasian
Waktu : 120 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui organisasi sebagai sistem, kelengkapan organisasi, penentuan kinerja
organisasi dan pertumbuhan / masalah-masalah organisasi. Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Peserta berorganisasi dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan organisasi yang
baku.
Pokok Bahasan
a. pengertian
b. hakekat, fungsi, dan struktur organisasi
c. organisasi dan manajemen
d. sistem organisasi modern
Metode Penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi Pemateri
Aktifis mahasiswa
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
5. Materi analisis SWOT
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui pengertian analisis SWOT, manfaat, faktor-faktor, dan teknik
penyusunannya.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta mampu mengimplementasikan analisis SWOT dalam setiap kegiatan yang akan
dilakukan.
Pokok Bahasan
a. Pengertian
PANDUAN PENGKADERAN
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi pemateri
Aktifis mahasiswa
Evaluasi
Brainstorming, Penugasan
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi pemateri
Aktifis mahasiswa
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
Pasal 15
Materi Tambahan Latihan Kepemimpinan Dasar
1. Kesekretariatan
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui pengertian, fungsi dan manajemen kesekretariatan
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta mengetahui cara mengatur administrasi kesekretariatan himpunan
Pokok Bahasan
1. Pengertian
2. Fungsi sekretaris
3. Managemen kesekretariatan
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
PANDUAN PENGKADERAN
Kualifikasi pemateri
Sekretaris himpunan
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
2. Kebendaharaan
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui pengertian, fungsi bendahara dan manajemen kebendaharaan
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta mengetahui cara mengatur administrasi keuangan himpunan
Pokok Bahasan
1. Pengertian
2. Fungsi bendahara
3. Managemen kebendaharaan
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi pemateri
Sekretaris himpunan
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
3. Manajemen konflik
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui pengertian, ciri-ciri, sumber-sumber, dampak, dan strategi
menghadapi konflik
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
PANDUAN PENGKADERAN
Peserta mampu memanajemen konflik yang ada dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan mutu himpunan
Pokok Bahasan
1. Pengertian
2. Ciri-ciri
3. Sumber
4. Dampak
5. Strategi menghadapi konflik
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
Kualifikasi pemateri
Sekretaris himpunan
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
4. Filsafat ilmu
Waktu : 90 menit
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta mengetahui definisi, ciri berpikir kefilsafatan, sudut pandang filsafat ilmu,
konsep nalar dalam filsafat Islam.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta mampu menjalankan amanah sebagai khalifah dan Abdi Allah, selain oleh
agama, juga dituntun oleh filsafat dan ilmu pengetahuan.
Pokok Bahasan
a. Definisi
b. Ciri berpikir kefilsafatan
c. Sudut pandang filsafat ilmu
d. Konsep nalar dalam filsafat Islam
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi
PANDUAN PENGKADERAN
Kualifikasi pemateri
Sekretaris himpunan
Evaluasi
Brainstorming
Penugasan
5. persidangan
Waktu : 90 menit
Metode penyampaian
Ceramah/diskusi/presentasi/persidangan
Kualifikasi pemateri
Aktivis mahasiswa
Evaluasi
Simulasi persidangan
BAB VIII
PENUTUP
Demikianlah buku panduan ini disusun sebagaimana mestinya. Muatan-muatan materi
yang ada diharapkan menjadi standar minimal untuk diberikan kepada kader-kader, sehingga
apabila ada inisiatif dari teman-teman di komisariat maupun di wilayah untuk lebih
PANDUAN PENGKADERAN