Anda di halaman 1dari 19

SEKSI PEMBINAAN DAN KADERISASI SENAT MAHASISWA FK UNPAD

GARIS-GARIS BESAR HALUAN


PEMBINAAN DAN KADERISASI
SENAT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,

GBHPK Senat Mahasiswa FK UNPAD ini disusun sebagai suatu garis besar kebijakan yang merupakan acuan dasar alur
pembinaan dan kaderisasi Senat Mahasiswa kepada mahasiswa untuk dilaksanakan secara sinergis. Sebuah pedoman bersama
bagi organisasi kemahasiswaan FK UNPAD yang mencakup Senat Mahasiswa dan semua organisasi yang bernaung didalamnya.

Membentuk seorang dokter paripurna yang mempunyai kompetensi memenuhi 7 stars doctor dan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia, tidaklah mudah. Pembinaan yang di butuhkan seorang tunas dokter untuk menggapai perwujudan seorang
dokter paripurna tidaklah hanya dari aspek keterampilan klinis saja. Kehidupan seorang dokter menuntut kematangan karakter
menyeluruh dibanding kebanyakan orang. Kemampuan soft skill yang terdapat dalam 7 stars doctor dan SKDI mengambil peran
penting dalam membentuk pribadi dokter yang matang, pribadi dokter yang paripurna.

Pengembangan kemahasiswaan tidak akan pernah terlepas dari kualitas penggeraknya: Mahasiswa. Sebagai mahasiswa,
tentu kita tahu berbagai tugas, fungsi, peran dan tanggungjawab yang melekat pada identitasnya. Peningkatan kualitas
mahasiswa harusnya berbanding lurus dengan pengembangan organisasi kemahasiswaan. Disinilah letak pentingnya proses
pembinaan dan kaderisasi. Kegiatan pembinaan merupakan hak bagi setiap mahasiswa, ia bukanlah beban. Ia seharusnya
memperkaya pemahaman, inspiratif, dan menanamkan nilai-nilai yang akan membentuk kesatuan utuh: karakter. Nilai-nilai ini
nantinya diharapkan menjadi tuntunan bagi kita, mahasiswa sebagai agen perubah, dalam mewujudkan perkembangan yang
mungkin untuk dihadirkan.

Sangat disadari bahwa sebuah proses pembinaan dan kaderisasi yang ditempuh demi membentuk seorang alumnus ideal
,yang selanjutnya diharapkan menjadi seorang dokter paripurna, tidaklah cukup hanya dilakukan kepada mahasiswa tingkat
pertama saja. Sebuah proses pembinaan dan kaderisasi yang dinamis mencakup seluruh tahapan mahasiswa dalam menjalankan
kehidupannya di dunia kampus, dirasa mumpuni dalam mengiringi dan menjawab kebutuhan perkembangan mahasiswa. Untuk
itu, butuh sebuah patokan dasar yang dapat menuntun dan memagari proses tersebut demi terwujudnya tujuan bersama
kemahasiswaan FK UNPAD.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 1


Sebuah dedikasi untuk FK UNPAD yang lebih baik.
Sejuta kali aktualisasi diri, bagiku satu langkah pasti!

Jatinangor, Maret 2010


Seksi Pembinaan dan Kaderisasi
Senat Mahasiswa FK UNPAD

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 2


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dunia kedokteran terus mengalami perubahan. Dokter tidak hanya diminta untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam
bidang ilmu kedokteran, tapi kini, dia juga dituntut untuk bisa menjadi solusi bagi masyarakat. Pendidikan kedokteran yang
berlangsung selama kurang lebih 3,5 tahun di masa PPSK (Program Pendidikan Sarjana Kedokteran) yang disambung dengan
kurang lebih 2 tahun di masa P3D (Program Pendidikan Profesi Dokter) merupakan masa optimal yang harus digunakan dalam
proses pencetakan dokter-dokter unggulan, yaitu, dia yang memiliki kompetensi untuk menjawab masalah yang lahir dari
kebutuhan akibat perkembangan dunia kedokteran khususnya dan perkembangan zaman pada umumnya. Kompetensi-
kompetensi ini kemudian diturunkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia sebagai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
dan oleh World Health Organization (WHO) sebagai kompetensi 5 stars doctor (community leader, manager, care provider,
decision-maker, dan communicator) yang kemudian disesuaikan di Indonesia dengan dua kompetensi tambahan, yaitu
researcher dan spiritual (Iman-Taqwa).

GBHPK ini lahir dikarenakan kesadaran pengoptimalan masa mahasiswa sebagai masa pembinaan diri. Dalam dunia
mahasiswa, kita memiliki mimpi akan terbentuknya kultur kemahasiswaan FK UNPAD yang adaptif-dinamis, aktif, kritis, kreatif,
cerdas, produktif, memiliki daya dobrak, dan tentu saja memberi kontribusi positif baik bagi kalangan intern, yaitu
mahasiswanya sendiri, dan kalangan ekstern, yaitu masyarakat umum. Akan tetapi, kesadaran terhadap kebutuhan untuk terlibat
secara aktif di dunia kemahasiswaan ataupun pengoptimalan masa mahasiswa belum menjadi konsep yang diterima secara
umum oleh mahasiswa FK UNPAD. Dunia kemahasiswaan idealnya diyakini sebagai wadah optimal pengembangan diri dalam
rangka pembentukan karakter menuju terciptanya pribadi dokter paripurna yang mumpuni. Kesadaran untuk terlibat aktif
dalam dunia kemahasiswaan diperlukan untuk menjadi aspek yang saling melengkapi dengan kegiatan akademis.

Secara konseptual, kaderisasi terpahami sebagai proses pembinaan. Pembinaan merupakan kegiatan pengoptimalan daya
pikir dan berpartisipasi langsung, yang menjadi suatu kesatuan proses, dan pada akhirnya akan membentuk karakter. Pada

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 3


akhirnya karakter-karakter tersebut haruslah merupakan nilai-nilai yang diamalkan baik saat menjalani kehidupan akademis,
non-akademis, dan terutama saat menjalani kehidupan sebagai dokter kedepannya. GBHPK ini lahir sebagai salah satu usaha
mewujudkan kampus FK UNPAD menjadi tempat optimal pengembangan potensi diri seorang manusia dan para calon dokter
masa depan.

2. Definisi
Acuan proses pembinaan dan kaderisasi di setiap fase kemahasiswaan yang menjadi koridor gerak bagi setiap elemen
terkait, terutama Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Senat Mahasiswa FK UNPAD, demi terbentuknya alumni PPSK FK UNPAD yang
paripurna. Melalui kegiatan: OSPEK, MABIM, SUPERCAMP, dan Pembinaan Berkelanjutan.

3. Landasan
a. Tridharma perguruan tinggi
b. Standar Kompetensi Dokter Indonesia
c. 7 stars doctor
d. Deklarasi Hasanuddin
e. Aspirasi Mahasiswa
f. Visi dan misi Senat Mahasiswa FK UNPAD

4. Tujuan
a. Menuntun dan memagari proses pembinaan dan kaderisasi mahasiswa yang menyeluruh, sinergis dan berkelanjutan dalam
menjawab kebutuhan terbentuknya dokter yang paripurna.
b. Memastikan regenerasi dan keberlangsungan nilai-nilai kemahasiswaan.
c. Terciptanya pertumbuhan kemahasiswaan yang dinamis, aktif, terintegrasi dan kontributif.
d. Membentuk alumni PPSK FK UNPAD sebagai generasi calon dokter yang berkarakter, kompeten, memiliki visi dan menjunjung
tinggi kode etik kedokteran.
e. Mengoptimalkan potensi yang mungkin dicapai mahasiswa dan Senat Mahasiswa FK UNPAD secara keseluruhan.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 4


BAB II
PEMBINAAN dan ALUR KADERISASI
1. Gambaran umum

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 5


2. Tahap1 (Tahap Partisipasi)

a. Penjelasan
Tahap partisipasi terutama ditujukan untuk seluruh mahasiswa yang berada pada semester 1. Pada tahap ini, mahasiswa
baru memasuki dunia perkuliahan. Oleh karena itu, dibutuhkan penyadaran mengenai status sebagai mahasiswa dan calon
dokter, serta tanggung jawab yang mengikat dibaliknya. Mahasiswa tahap 1 dibimbing untuk merumuskan visi hidup dengan
menganalisis kelebihan dan kekurangan serta minat dan bakat dirinya, untuk bisa beradaptasi terutama dalam hal akademik,
untuk memiliki bekal analisis tentang wawasan dunia kedokteran, untuk memiliki kepekaan sosial, untuk bisa menjadi pemimpin
bagi dirinya sendiri, melakukan pengaturan secara efektif dan efisien, baik terhadap waktu, diri, maupun kegiatan, dan juga
dibimbing untuk bisa bekerjasama dalam tim. Penyampaian materi dapat dilakukan satu arah mengingat banyaknya nilai yang
harus ditanamkan, namun metode pun harus dipikirkan dengan baik, karena bukan hanya pemberian materi, tetapi proses yang
diberikan haruslah juga mengembangkan individu.

Kaderisasi, yang didalamnya termasuk proses pembinaan, pada tahap partisipasi merupakan kaderisasi satu gerbang.
Semua nilai dasar yang harus menjadi bekal mahasiswa untuk menjalani kehidupan akademik dan kemahasiswaan diberikan
disini. Kaderisasi satu gerbang dilakukan dengan harapan adanya pemerataan pemberian kompetensi dasar bagi semua
mahasiswa baru. Pada tahap partisipasi, semua mahasiswa dinamakan anggota muda. Kemudian setelah dinyatakan lulus dari
tahap 1, mahasiswa dinamakan anggota penuh. Penamaan ini juga berpengaruh pada keanggotaan organisasi mahasiswa.
Anggota muda belum diperkenankan untuk terlibat dalam dunia keorganisasian secara penuh, hal ini juga ditujukan untuk
memfokuskan tahap 1 sebagai tahap penanaman nilai secara besar-besaran.

Kaderisasi tahap 1 merupakan momen penyambutan sekaligus pengenalan seluruh mahasiswa baru yang dipersiapkan
untuk menjadi insan akademis dan juga mengerti tugas fungsi peran kemahasiswaannya. Mahasiswa baru akan mengalami suatu
proses yang dapat membuat mereka memahami status barunya sebagai mahasiswa, budaya dan nilai yang ada di FK UNPAD,
kesadaran berorganisasi, dan arti pendidikan. Penting bagi mahasiswa baru untuk memperoleh pemahaman sejak dini bahwa
pendidikan adalah pembangunan atau investasi masa depan yang dilakukan untuk membentuk SDM bangsa yang berkualitas,
apalagi bagi para calon dokter, pendidikan menjadi aspek vital yang harus dioptimalkan.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 6


Setelah mahasiswa telah siap menjadi insan akademis yang mengerti tugas, fungsi, dan peran mahasiswa, diharapkan
mahasiswa telah memulai menggali dan mengembangkan minat dan bakatnya demi terwujudnya profil mahasiswa yang aktif
dan prestatif. Karena selain dalam aspek akademis, mahasiswa diharapkan berkembang dan berprestasi dalam aspek minat dan
bakat yang mereka miliki.

Pada tahap ini, mulai ditanamkan rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap FK UNPAD dan kemahasiswaan FK
UNPAD. Pendalaman pada tahap ini berupa penanaman rasa kekeluargaan dan persatuan angkatan juga penggalian potensi diri
pada mahasiswa. Dalam alur kaderisasi, mereka disiapkan untuk bisa berada di pos-pos kemahasiswaan manapun, sedangkan
untuk isi pembinaan dari tahap ini, pada intinya adalah pembekelan kompetensi-kompetensi dasar seperti leadership,
managerial, kepekaan sosial sebagai care provider, adaptasi terhadap dunia akademik, kedisiplinan, ketahanan terhadap
tekanan, respek, dan pengenalan-pembiasaan nilai-nilai yang berlaku di FK UNPAD.

Tahap ini dibagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama adalah sesi persiapan dimana mahasiswa ditanamkan nilai-nilai
dasar sebelum dirasa siap untuk mengaplikasikannya langsung. Sesi ini juga berlaku pada UKM keagamaan. Sesi persiapan
dimulai sejak pembukaan MABIM sampai sebelum Supercamp. Sesi kedua adalah sesi aplikasi dimana mahasiswa mulai
diarahkan untuk mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang diberikan selama mabim. Sesi aplikasi ini dimulai sejak Supercamp
sampai penutupan MABIM, yaitu akhir semester pertama.

b. Profil mahasiswa ideal

Mampu menyadari sekaligus bertanggung jawab atas status diri sebagai mahasiswa dan calon dokter
Mampu merumuskan visi dan misi hidup berdasarkan analisis kelebihan dan kekurangan diri
Mampu beradaptasi dalam hal akademik maupun non akademik agar dapat bertahan di dunia kemahasiswaan
Mempunyai rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap FK UNPAD dan kemahasiswaan FK UNPAD
Mampu memahami konpetensi-kompetensi dasar sebagai seorang mahasiswa agar dapat mempersiapkan kemampuan diri
untuk melanjutkan ke tahap berikutnya
Mampu melatih kepekaan tehadap hal-hal sekecil apapun disekitar agar dapat menjadi mahasiswa kedokteran yang memiliki
kesadaran diri
Mampu menganalisis dan mengoptimalkan minat dan bakat yang mahasiswa miliki

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 7


3. Tahap 2 (Afiliasi)
a. Penjelasan
Tahap Afiliasi ini terutama ditujukan untuk mahasiswa yang berada pada semester 2 dan 3. Tahap ini merupakan tahap
lanjutan setelah mahasiswa melewati tahap partisipasi di semester pertama. Pada tahap ini, mahasiswa telah mendapat status
sebagai anggota penuh dalam organisasi kemahasiswaan. Setelah menjalani posisi sebagai objek dari masa pembinaan pada
tahap pertama ,mahasiswa tahap kedua diarahkan untuk dapat memiliki kepekaan diri terhadap permasalahan kemahasiswaan
yang terjadi,baik dalam ruang lingkup angkatan, fakultas, maupun universitas.

Pada tahap afiliasi, mahasiswa diharapkan telah menempati pos-pos tahap awal kepengurusan organisasi
kemahasiswaan. Agar organisasi kemahasiswaan tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya serta maju dan
berkembang, maka mahasiswa pada tahap ini diharapkan telah dapat memahami orientasi organisasi mencakup pengenalan
terhadap esensi, tujuan, sampai pada struktur organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan akan kemampuan tersebut, maka
diperlukan sebuah proses pengenalan dan penanaman nilai-nilai organisasi. Penanaman nilai tersebut didapat melalui proses
kaderisasi keorganisasian dengan pemberian nilai-nilai keorganisasian searah maupun dua arah, karena pada proses kaderisasi
ini, banyak nilai-nilai esensi organisasi kemahasiswaan yang harus benar-benar ditanamkan kepada mahasiswa tahap dua.

Setelah memahami nilai-nilai esensi organisasi kemahasiswaan, mahasiswa tahap dua yang telah menjadi bagian dari
keanggotaan dalam organisasi kemahasiswaan diharapkan akan menjadi cikal bakal penggerak dan pembangun organisasi
kemahasiswaan. Mahasiswa pada tahapan ini akan dihadapkan pada kondisi pergerakan kemahasiswaan yang melibatkan
banyak aspek berbeda sehingga akan terjadi pertukaran pendapat dalam rapat atau diskusi . Untuk itu, mahasiswa pada tahap ini
diharapkan memiliki kemampuan manajemen rapat yang mumpuni, mampu berbicara di depan umum dengan baik, mampu
mengatur keseimbangan dalam penggunaan waktu, mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah, serta mampu memilih
kepentingan berdasarkan prioritas. manajemen rapat diberikan agar rapat yang diadakan berjalan efektif ,tepat sasaran dan
sinergis antara menghasilkan keputusan dan menjalankannya. Untuk memenuhi kompetensi-kompetensi tersebut, cara yang
disarankan adalah workshop, training, serta sharing-sharing masalah keorganisasian dengan senior-senior yang jauh lebih
berpengalaman.

Mahasiswa tahap ini juga disiapkan untuk bisa menempati tahap selanjutnya,baik secara struktural maupun fungsional
dalam mengisi pos-pos penting dibidang kemahasiswaan. Persiapan ini melingkupi mental, sosial maupun kompetensi yang
menunjang untuk memasuki tahap tersebut.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 8


b. Profil mahasiswa ideal
Memahami orientasi organisasi, mencakup pengenalan terhadap esensi, tujuan, sampai pada struktur organisasi
Dapat memenuhi kebutuhan pergerakan organisasi, mengembangkan serta memajukan organisasi dengan mengembangkan
kemampuan diri dalam manajemen rapat, public speaking, team work team building, dan manajemen konflik.
Dapat memenuhi kebutuhan diri dalam menjalani kehidupan kemahasiswaan, ditunjang dengan kemampuan mahasiswa
dalam manajemen waktu, manajeman stress, dan manajeman prioritas.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 9


4. Tahap 3 (Kontribusi)
a. Penjelasan
Tahap ketiga terutama ditujukan untuk mahasiswa yang berada pada semester 4 dan 5. Pada tahap ini, mahasiswa
diharapkan menempati posisi pimpinan baik secara struktural maupun fungsional dalam sebuah organisasi. kondisi ini menuntut
mahasiswa yang seharusnya telah memiliki kapasitas serta kapabilitas handal untuk selalu berusaha membawa organisasi
tersebut teraktualisasikan kedalam potensi tertingginya. Dalam mencapai kondisi organisasi ideal dimana nilai-nilai yang telah
ditanamkan dalam organisasi tersebut tercapai, diperlukan beberapa kompetensi di dalam diri mahasiswa seperti kemampuan
untuk mengarahkan anggota dan organisasi tersebut kearah tujuan dasar, bersikap matang, mawas diri sebagai panutan, dapat
berfikir proaktif dan sinergis, serta dapat berkomunikasi secara efektif dalam diskusi dan dalam penyelesaian masalah.

Berdasarkan penjabaran diatas maka tahap ini dinamakan tahap kontribusi, dimana mahasiswa berusaha untuk
menerapkan nilai-nilai yang dia miliki tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terus menggali kompetensi diri. Aktifitas yang
bisa dilakukan mahasiswa untuk mencapai kriteria ideal mahasiswa dalam tahap ini adalah dengan pemberian beragam
pelatihan kepemimpinan untuk menambah wawasan serta bekal mahasiswa, menambah frekuensi diskusi melalui kegiatan-
kegiatan berbasis masalah, pemberian tanggung jawab dalam kegiatan yang diadakan dan dijalankan, dan pada akhir pengujian
diri ini, mahasiswa diharapkan untuk melakukan evaluasi sehingga bisa dijadikan bahan pengembangan kualitas diri, kualitas
anggota, serta pengembangan kualitas organisasi yang bersangkutan secara langsung. Dengan aktifitas yang dilaksanakan
mahasiswa tingkat tiga ini pula harus memastikan keutuhan akan anggota organisasi yang bersangkutan, jalannya seluruh
kegiatan yang dilaksanakan, dan kegiatan lain dalam rangka pembangunan karakter diri serta orang lain.

b. Profil Mahasiswa ideal


Mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah dengan pikiran terbuka serta dapat mengaktualisasi nilai-nilai sebagai
pemimpin organisasi kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Mampu memiliki pembawaan yang baik sesuai karakter masing-masing yang akan menjadi panutan tahap-tahap dibawahnya.
Mampu memiliki sikap untuk terus menggali dan mengembangkan potensi diri untuk mencapai tahapan selanjutnya.
Mampu memiliki kemampuan berfikir secara proaktif dan sinergis yang memungkinkan mahasiswa untuk mampu membuat
keputusan dengan tepat, cermat, dan berdaya guna.
Mampu memahami potensi kemahasiswaan FK Unpad dari segi aspek sumber daya manusia dan sistem kemahasiswaan serta
mampu mengarahkan juga mengembangkan potensi tersebut seoptimal mungkin.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 10


Mampu menjaga keberlangsungan organisasi yang mencakup rumah tangga, kesesuaian tujuan, penerapan nilai, keutuhan
dan pengembangan anggota, serta proses kaderisasi.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 11


5. Tahap 4 (Supervisi)

a. Penjelasan
Sesuai dengan kurikulum Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran saat ini, mahasiswa semester enam dan tujuh
merupakan tahap akhir dalam program studi sarjana kedokteran, sehingga tahap ini merupakan jenjang terakhir dalam alur
pembinaan dan kaderisasi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Mahasiswa tahap ini diharapkan telah
mampu memastikan berjalannya proses kemahasiswaan sesuai GBHPK serta mampu menjadi acuan bagi mahasiswa pada tahap-
tahap sebelumnya. Tahap ini disebut dengan tahap SUPERVISI.

Nilai – nilai kemahasiswaan diharapkan telah sepenuhnya dikuasai dan diterapkan. Oleh karena itu, Mahasiswa tahap
akhir merupakan garda penjaga nilai-nilai kemahasiswaan, baik dalam ruang lingkup akademik maupun non-akademik . selain
fungsinya sebagai sumber referensi untuk mahasiswa di tahap sebelumnya, Nilai-nilai ini juga dapat mereka jadikan pedoman
ketika mereka terjun ke masyarakat nantinya.

Mahasiswa tingkat akhir yang secara umum telah cukup berpartisipasi dalam kemahasiswaan dirasakan perlu untuk lebih
berkonsentrasi pada kegiatan akademis. Dengan kata lain, kapasitas akademis yang mumpuni merupakan prioritas utama dalam
tahap ini. Kriteria “Five Stars Doctor” dan “SKDI” yang merupakan pondasi untuk menghadapi keberagaman dalam dunia
kedokteran harusnya telah dimiliki.

Kegiatan yang diberikan untuk mahasiswa pada tahap ini di fokuskan dalam hal persiapan menuju jenjang program
pendidikan profesi dokter (co-ass). Kegiatan penunjang akademik seperti bimbingan skripsi, orientasi rumah sakit dan dunia co-
ass, serta pemberian skill – skill klinis dasar yang diperlukan pada saat co-ass dapat diberikan pada mahasiswa tahap ini.
Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh mahasiswa di tahap ini adalah sebagai seseorang yang menjadi panutan untuk
mahasiswa di tahap sebelumnya. Peran penting seorang mahasiswa pada tahap supervisi juga memastikan keberlangsungan
kegiatan kemahasiswaan yang sesuai dengan nilai – nilai GBHPK.

b. Profil Mahasiswa ideal


Mampu memastikan berjalannya proses kemahasiswaan sesuai GBHPK.
Mampu menjadi garda penjaga, inspirator, serta controller nilai-nilai kemahasiswaan.
Memiliki kapasitas akademis yang mumpuni demi persiapan dalam menempuh dunia Co-Ass

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 12


Memiliki kompetensi diri yang mumpuni dalam menjalani peran demisioner. Kompetensi terkait adalah komunikasi aktif,
kepemimpinan efektif, dan manajemen stress (problem solving), seperti yang tertera dalam “Five Stars Doctor” dan “SKDI”

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 13


BAB III
Unit Kegiatan Mahasiswa
Perlu dipahami, UKM adalah sebuah organisasi yang merupakan bagian dalam Senat mahasiswa fk unpad. Peran UKM
ialah menjadi wadah kegiatan tambahan atau ekstra kurikuler bagi seluruh mahasiswa FK UNPAD. UKM itu sendiri dibentuk
berdasarkan inisiatif yang datang dari mahasiswa untuk menggeluti suatu hal atau bidang diluar keprofesian dan keilmuan
formal yang ada di FK UNPAD. Keberadaannya sangat membantu para mahasiswa dalam pemenuhan akan aktifitas yang
berdasarkan minat, bakat, kreasi, dan hobi. Perannya dalam mengakomodasi minat dan bakat tersebut mengharuskan UKM
untuk berorientasi pada prestasi mahasiswa dalam hal non-akademis, tentunya sesuai dengan bidang masing – masing UKM
tersebut.

Selain kewajibannya dalam pengembangan prestasi sesuai minat dan bakat, UKM mempunyai andil yang penting dalam
sistem kaderisasi di FK UNPAD. Keberagaman minat mahasiswa dalam memilih kegiatan kemahasiswaan, menuntut UKM
menjadi salah satu tempat pengembangan soft skill untuk mahasiswa. Hal ini juga mengingat akan pentingnya kompetensi –
kompetensi penunjang di luar akademik ( soft skill )bagi terwujudnya dokter lulusan FK UNPAD yang paripurna. Dalam tanggung
jawabnya terhadap pengembangan soft skill mahasiswa tersebut, UKM dapat mengacu pada GBHPK dimana telah tercantum
tahapan dan kompetensi – kompetensi yang diperlukan oleh mahasiswa. Berbeda dengan perannya sebagai wadah
pengembangan soft skill, kegiatan pengembangan potensi mahasiswa sesuai minat dan bakat di serahkan secara otonom kepada
masing – masing UKM.

Pelaksanaan teknis proses kaderisasi sesuai alur dan tahapan pada GBHPK yang ditujukan pada UKM, diserahkan secara
otonom kepada UKM itu sendiri. Hal yang penting pada peran UKM dalam kaderisasi mahasiswa adalah penanaman nilai-nilai
dan kompetensi kepada anggota UKM selaras dengan GBHPK yang juga selaras dengan tujuan kegiatan kemahasiswaan FK
UNPAD, membentuk generasi calon dokter yang paripurna.

Penjabaran pelaksanaan GBHPK per-tahap secara teknis oleh UKM

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 14


Tahap Partisipasi

UKM belum diizinkan untuk membuka open reqruitment kepada mahasiswa pada tahap ini.
Mahasiswa mengikuti kegiatan UKM sebagai syarat memenuhi KKMB (Kartu Kegiatan Minat dan Bakat) selama MABIM
dengan status magang, yaitu tidak menjadi anggota penuh. KKMB tidak berlaku bagi UKM agama.

Tahap Afiliasi

UKM sudah diizinkan untuk membuka open reqruitment kepada mahasiswa pada tahap ini.
Mahasiswa diharapkan telah menjadi anggota penuh dari minimal satu UKM selain UKM agama.
Mahasiswa sudah mendapatkan log book yang harus diisi demi data prestasi mahasiswa.
Keaktifan mahasiswa dalam UKM tetap dipantau oleh fakultas melalui Senat Mahasiswa Seksi P&K dan SPU.

Tahap Kontribusi & Tahap Supervisi

Pemantauan proses pembinaan mahasiswa melalui log book yang dipantau tiap tahun. Hasil pemantauan akan
dipergunakan untuk keputusan sidang TA *masih dalam kajian dalam kurikulum kemahasiswaan.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 15


BAB IV
ALUMNI PPSK FK UNPAD
Sebagai lulusan program pendidikan sarjana kedokteran FK Unpad ,diharapkan terbentuk alumni PPSK FK UNPAD sebagai
generasi calon dokter yang berkarakter, kompeten, memiliki visi dan menjunjung tinggi kode etik kedokteran.

Adapun kompetensi yang diharapkan menyertai alumni PPSK FK Unpad adalah:

Sadar akan peran sebagai calon dokter untuk terus meningkatkan keilmuan dan pengembangan diri.
Setelah menjalani pendidikan pada PPSK FK Unpad, alumni akan melanjutkan program study ke tingkat co-ass sebelum
menjalani kehidupan sebagai seorang dokter. Kondisi dunia kesehatan yang selalu dinamis mengharuskan komponen yang
terlibat didalamnya untuk terus mengupgrade diri dan keilmuannya. Hal ini disebut juga long life learning.

Sadar terhadap kebutuhan masyarakat akan dokter yang solutif dan berkontribusi.
Realitas di masyarakat menunjukkan bahwa seorang dokter dianggap sosok serba bisa.
Alumni PPSK FK Unpad juga diharapkan sudah mempersiapkan bekal sebelum benar-benar terjun ke dunia masyarakat,
solutif terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan, dan tidak hanya sekedar menyembuhkan penyakit raga, tetapi juga
jiwa. Dalam hal ini, seorang lulusan PPSK FK UNPAD dapat menerapkan soft skill yang di dapatkannya selama tahap keilmuan
di jenjang PPSK, seperti ilmu manajemen, kepemimpinan, dan kompetensi lainnya.

Sadar untuk terus mengaplikasikan semua ilmu yang didapatkan selama menjalani PPSK FK Unpad
Bentuk aplikasi keilmuan baik dalam bidang kedokteran maupun bidang soft skill dapat diterapkan dalam keprofesiannya
sebagai dokter,contohnya dalam hal penanganan masalah kesehatan. Ilmu tanpa diaplikasikan tidak akan terasa nilai
kebermanfaatannya dan bisa hilang dengan sendirinya.

Menjunjung tinggi etika baik terhadap guru,rekan sejawat,maupun masyarakat.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 16


Krisis moral telah menempati masalah tersendiri di bidang kedokteran.alumni PPSK FK Unpad diharapkan bisa menjadi role
model terciptanya dokter yang memiliki etika tinggi dan mampu menempatkan diri dilingkungan tempat ia menetap.

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 17


BAB V
PENUTUP

Garis-garis Besar Haluan Pembinaan dan Kaderisai ini disusun dengan harapan terciptanya arahan kaderisasi bersama
yang benar, selaras, searah, dan dinamis di dalam tubuh FK UNPAD. Tahapan-tahapan yang ada bersifat fleksibel sehingga dapat
memudahkan Sema FKUP Seksi Pembinaan dan Kaderisasi bersama UKM berkaderisasi dengan tetap berorientasi pada hasil
sebagaimana tercantum pada Bab IV. Pemahaman akan isi GBHPK ini menjadi sebuah syarat utama bagi semua pelaku kaderisasi
Sema FK UNPAD. Dengan kesadaran bahwa potensi multi-interpretasi dari seorang calon dokter dapat tercipta, maka dalam
pelaksanaan kaderisasi yang didasari GBHPK ini diperlukan sebuah konsistensi pemahaman akan substansi dan cita-cita yang
ingin dicapai oleh kaderisasi berkelanjutan FK UNPAD.

Sesungguhnya cita-cita bersama akan terbentuknya seorang dokter paripurna yang memiliki soft skill yang mumpuni dan
karakter yang baik, tidak akan terwujud saat para pelakunya malas dan tidak konsisten. GBHPK ini dirancang dengan harapan
tercapainya cita-cita bersama untuk mencetak generasi dokter yang paripurna, demi menghadirkan kondisi bangsa Indonesia
yang lebih baik.

Semoga GBHPK ini dapat menjadi pegangan bersama dan berkontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan
kemahasiswaan yang kondusif demi terciptanya generasi dokter paripurna yang mengacu pada SKDI dan 7 stars doctor.

Sebuah dedikasi untuk FK UNPAD yang lebih baik.


Sejuta kali aktualisasi diri, bagiku satu langkah pasti!

Jatinangor

Maret 2010

Seksi Pembinaan dan Kaderisasi Sema FKUP 2010 18

Anda mungkin juga menyukai