Dosen Pembina
Disusun Oleh :
(180420024)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita Amin.
Lhokseumawe, September 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Dari penjelasan diatas, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini
merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pusat-pusat pertanggungjawaban,
jenis dan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung berkaitan
dengan output yang dihasilkan. Biaya periklanan adalah input yang ditunjukan
untuk meningkatkan hasil penjualan; namun karena penjualan juga dipengaruhi
sejumlah faktor lain selain iklan, maka kaitan antara meningkatnya biaya iklan
dengan meningkatnya penjualan jarang dapat ditunjukkan, lagi pula, keputusan
manajemen untuk meningkatkan penjualan iklan lebihdidasarkan pada penilaian
subjektif dari pada didasarkan data. Sementara itu, dalam litbang, hubungan
antara input dan output bahkan sangat bias. Hasil dari litbang yang dilakukan
pada masa sekarang barangkali tidak dapat diketahui selama beberapa tahun dan
jumlah optimal yang harus dibelanjakan oleh suatu perusahaan untuk litbang
tidak bias ditentukan.
2.1.3 Mengukur Input dan Output
Efisiensi dan efiktivitas berkaitan antara satu sama lain. Setiap pusat
tanggungjawab harus efektif dan efisien-dimana, organisasi harus mencapai
tujuannya dengan cara yang optimal. Suatu pusat tanggungjawab yang
menjalankan tugasnya dengan konsumsi terendah atas sumber daya, mungkin
akan efisien tetapi jika output yang dihasilkannya gagal dalam memberikan
kontribusi yang memadai pada pencapaian tujuan jangka panjang (goal)
organisasi, maka pusat tanggungjawab tersebut tidaklah efektif. Jika suatu
departemen kredit menangani pekerjaan dokumen yang berkaitan dengan
penunggakan rekening pada biaya yang rendah per unitnya, maka departemen
tersebut bersifat efisien, namun jika pada saat bersamaan, departemen tersebut
gagal dalam menagih (atau terlibat dalam pertentangan yang tidak perlu dengan
para konsumennya), maka departemen tersebut tidaklah efektif.
Disuatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang
sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya hal tersebut hanya
merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan dan input yang
sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya
tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah “sejalan dengan
anggaran” akan tetapi karena anggaran tidak dimasukan untuk meramalkan
jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usahadalam batas –
batas anggaran yang ada tidak selalu berarti menunjukan kinerjayang efisien.
sesuai dengan dasar ini sampai tinjauan berikutnya dilaksanakan, lima tahun
kemudian. Diharapkan bahwa biayaakan meningkat secara berangsur-berangsur
selama periode tersebut dan hal ini masihditolerir.
Pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam analisis ini antara lain:
a. Bagian yang membahas biaya pokok dari suatu pusat administrasi atau pendukung
tersebut termasuk biaya untuk “tetap berada dalam bisnis (being in business)”
ditambah biaya-biaya untuk aktivitas-aktivitas yang secara intrinsik diperlukan
yang tidak membutuhkan keputusan manajemen.
b. Bagian yang membahas aktivitas kebijakan dari pusat administrasi atau
pendukung tersebut, termasuk deskripsi dari tujuan biaya dan estimasi biaya dari
setiap tujuan.
c. Bagian yang menjelaskan semua pengajuan penambahan dalam anggaran
dibanding bagian yang menurunkan.
Bagian tambahan tersebut sangat berguna jika anggaran bernilai besar dan/atau
manajemen ingin menentukan tingkat yang sesuai untuk aktivitas pusat. Dalam
kondisi lannya, jumlah rincian bergantung pada penting tidaknya pengeluaran tersebut
dan keinginan manajemen.
Dan bahkan ketika evaluasi tersebut dapat dilakukan, sifat teknis dari
litbang bisa saja menggagalkan usaha manajemen untuk mengukur efisiensi.
Suatu upaya yang cemerlang mungkin bisa mengatasi hambatan- hambatan
yang tak teratasi, sementara upaya-upaya yang bersifat pas-pasan, mungkin jika
beruntung menghasilkan sumber keuntungan.
2.5.1.2 Tidak Adanya Keselarasan Cita-cita
Masalahkeselarasan cita-cita dipusat libang memiliki kemiripan masalah
sama yang terjadi di pusat administrasi. Manajer penelitian padahakikatnya
ingin membangun organisasi penelitian yang terbaik, meskipun barangkali lebih
mahal dari apa yang bisa didanai oleh perusahaan. Masalah selanjutnya adalah
bahwa orang-orang yang bekerja dibidang penelitian sering tidak mempunyai
pengetahuan yang memadai (atau tertarik) mengenai bisnis untuk menentukan
arah kebijakan dalam sektor penelitian secara optimal.
2.5.2 Rangkaian Kesatuaan Penelitian dan Pengembangan
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh organisasi litbang merupakan
satu kesatuan rangkaian, dimana penelitian dasar merupakan titik awal,
sementara itupengujian produk merupakan titik akhir. Penelitian dasar memiliki
dua ciri, yaitu tidak terencana, dimana pihak manajemen hanya membuat
keputusan secara umum mengenai bagian yang harus dieksplorasi dan
seringkali ada tenggang waktu yang lama antara dimulainya penelitian dengan
pengenalan produk baru yang berhasil.
2. Dewan Komisaris
a. Komisaris yang bertugas mengawasi kebijakan Direksi dan memberikan
nasehat wajib didasari dengan pemahaman yang cukup, itikad baik dan
penuh tanggung jawabdemi kepentingan usaha dan perseroan.
b. Dalam melaksanakan tugasnya, komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Komisaris harus ikut serta dalam menciptakan efektifitas praktek Good
CoorporateGovernance yang diterapkan perusahaan.
3. Direksi
a. Menetapkan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiap
departemen danperusahaan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari setiap karyawan dan departemen.
4. Sekretaris Perusahaan
a. Bertanggung jawab untuk penyediaan dan penyebaran informasi kepada
calon investor dan investor.
b. Membina hubungan kepada pihak-pihak terkait dalam hal investasi.
5. Internal Audit
Melakukan pengawasan internal kepada seluruh departemen dan karyawan
secararutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
6. Penjualan dan Distribusi
a. Bertanggungjawab penuh dalam hal penjualan distribusi produk-produk PT
Ultrajaya ke seluruh Indonesia pada target Outlet yang ditetapkan.
b. Membina hubungan baik dengan semua pelanggan PT Ultrajaya.
7. Personalia dan Umum
Bertanggung jawab penuh dalam hal penerimaan karyawan pelatihan hingga
pembuatan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
8. Manufaktur
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal produksi semua produk. PT Ultrajay
sesuai dengan jumlah dan kualitas yang sudah ditetapkan.
b. Bertanggung jawab penuh dalam hal kelancaran produksi dan perawatan
mesin-mesinyang digunakan dalam proses produksi.
9. Pengadaan
Bertanggung jawab penuh dalam pengadaan bahan baku untuk proses produksi
10. Engineering
Membantu departemen manufaktur dalam hal pemeliharaan perbaikan dan
pengawasan mesin-mesin produksi yang digunakan.
11. Pemasaran
a. Menyusun rencana pemasaran untuk semua produk PT Ultrajaya.
b. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran sesuai dengan strategi perusahaan
yang telah ditetapkan.
c. Bekerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau Departemen lain
seperti bagian produksi untuk memastikan aktivitas pemasaran dapat
dilakukan dengan baik.
12. Keuangan dan Akuntansi
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal pelaporan keuangan dan akuntansi PT
Ultrajaya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
b. Menyusun laporan rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
13. Informasi dan Teknologi
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal penyusunan dan pengendalian sistem
informasi di PT Ultrajaya.
b. Membantu setiap unit kerja di PT Ultrajaya demi kelancaran
penyediaan informasiuntuk dewan direksi.
KESIMPULAN