Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen
Dosen Pembina
Disusun Oleh :
(180420024)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Dari penjelasan diatas, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini
merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pusat-pusat pertanggungjawaban,
jenis dan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Efisiensi dan efiktivitas berkaitan antara satu sama lain. Setiap pusat
tanggungjawab harus efektif dan efisien-dimana, organisasi harus mencapai
tujuannya dengan cara yang optimal. Suatu pusat tanggungjawab yang
menjalankan tugasnya dengan konsumsi terendah atas sumber daya, mungkin
akan efisien tetapi jika output yang dihasilkannya gagal dalam memberikan
kontribusi yang memadai pada pencapaian tujuan jangka panjang (goal)
organisasi, maka pusat tanggungjawab tersebut tidaklah efektif. Jika suatu
departemen kredit menangani pekerjaan dokumen yang berkaitan dengan
penunggakan rekening pada biaya yang rendah per unitnya, maka departemen
tersebut bersifat efisien, namun jika pada saat bersamaan, departemen tersebut
gagal dalam menagih (atau terlibat dalam pertentangan yang tidak perlu dengan
para konsumennya), maka departemen tersebut tidaklah efektif.
Disuatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang
sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya hal tersebut hanya
merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan dan input yang
sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya
tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah “sejalan dengan
anggaran” akan tetapi karena anggaran tidak dimasukan untuk meramalkan
jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha dalam batas –
batas anggaran yang ada tidak selalu berarti menunjukan kinerja yang efisien.
sesuai dengan dasar ini sampai tinjauan berikutnya dilaksanakan, lima tahun
kemudian. Diharapkan bahwa biaya akan meningkat secara berangsur-
berangsur selama periode tersebut dan hal ini masih ditolerir.
Pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam analisis ini antara lain:
Jika kedua jenis pusat tanggung jawab tersebut tidak dibedakan, maka
manajemen mungkin akan salah memperlakukan laporan kinerja pusat beban
kebijakan, sebagai indikator atas efisiensi unit tersebut, sehingga memotifasi
pusat beban tersebut untuk membuat keputusan untuk membelanjakan kurang
dari jumlah yang dianggarkan, dimana hal ini akhirnya akan menurunkan
output. Untuk alasan ini akan tidak bijaksana untuk memberikan penghargaan
kepada para eksekutif yang membelanjakan lebih sedikit dari jumlah anggaran.
Pengendalian atas pengeluaran dapat dilaksanakan dengan mengharuskan
adanya persetujuan dari para atasan sebelum anggaran dijalankan. Terkadang,
persentase tertentu dari kelebihan (katakanlah 5%) dapat diijinkan tanpa perlu
persetujuan tambahan. Pengendalian menyeluruh terhadap pusat beban
kebijakan dicapai dengan mengukur kinerja nonfinansial. Sebagai contoh,
indikasi atau kualitas pelayanan terbaik untuk beberapa pusat beban kebijakan
mungkin berupa opini dari para penggunanya.
2.4 PUSAT ADMINISTRATIF DAN PENDUKUNG
a. Bagian yang membahas biaya pokok dari suatu pusat administrasi atau
pendukung tersebut termasuk biaya untuk “tetap berada dalam bisnis (being in
business)” ditambah biaya-biaya untuk aktivitas-aktivitas yang secara intrinsik
diperlukan yang tidak membutuhkan keputusan manajemen.
b. Bagian yang membahas aktivitas kebijakan dari pusat administrasi atau
pendukung tersebut, termasuk deskripsi dari tujuan biaya dan estimasi biaya dari
setiap tujuan.
c. Bagian yang menjelaskan semua pengajuan penambahan dalam anggaran
dibanding bagian yang menurunkan.
Dan bahkan ketika evaluasi tersebut dapat dilakukan, sifat teknis dari
litbang bisa saja menggagalkan usaha manajemen untuk mengukur efisiensi.
Suatu upaya yang cemerlang mungkin bisa mengatasi hambatan- hambatan
yang tak teratasi, sementara upaya-upaya yang bersifat pas-pasan, mungkin jika
beruntung menghasilkan sumber keuntungan.
Deskripsi Jabatan
2. Dewan Komisaris
a. Komisaris yang bertugas mengawasi kebijakan Direksi dan memberikan
nasehat wajib didasari dengan pemahaman yang cukup, itikad baik dan
penuh tanggung jawab demi kepentingan usaha dan perseroan.
b. Dalam melaksanakan tugasnya, komisaris harus mematuhi Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Komisaris harus ikut serta dalam menciptakan efektifitas praktek
Good Coorporate Governance yang diterapkan perusahaan.
3. Direksi
a. Menetapkan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiap
departemen dan perusahaan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari setiap karyawan dan departemen.
4. Sekretaris Perusahaan
a. Bertanggung jawab untuk penyediaan dan penyebaran informasi kepada
calon investor dan investor.
b. Membina hubungan kepada pihak-pihak terkait dalam hal investasi.
5. Internal Audit
Melakukan pengawasan internal kepada seluruh departemen dan karyawan
secara rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
6. Penjualan dan Distribusi
a. Bertanggungjawab penuh dalam hal penjualan distribusi produk-produk PT
Ultrajaya ke seluruh Indonesia pada target Outlet yang ditetapkan.
b. Membina hubungan baik dengan semua pelanggan PT Ultrajaya.
7. Personalia dan Umum
Bertanggung jawab penuh dalam hal penerimaan karyawan pelatihan
hingga pembuatan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan.
8. Manufaktur
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal produksi semua produk. PT Ultrajay
sesuai dengan jumlah dan kualitas yang sudah ditetapkan.
b. Bertanggung jawab penuh dalam hal kelancaran produksi dan perawatan
mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.
9. Pengadaan
Bertanggung jawab penuh dalam pengadaan bahan baku untuk proses produksi
10. Engineering
Membantu departemen manufaktur dalam hal pemeliharaan perbaikan dan
pengawasan mesin-mesin produksi yang digunakan.
11. Pemasaran
a. Menyusun rencana pemasaran untuk semua produk PT Ultrajaya.
b. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran sesuai dengan strategi perusahaan
yang telah ditetapkan.
c. Bekerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau Departemen lain
seperti bagian produksi untuk memastikan aktivitas pemasaran dapat dilakukan
dengan baik.
12. Keuangan dan Akuntansi
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal pelaporan keuangan dan akuntansi PT
Ultrajaya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
b. Menyusun laporan rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
13. Informasi dan Teknologi
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal penyusunan dan pengendalian sistem
informasi di PT Ultrajaya.
b. Membantu setiap unit kerja di PT Ultrajaya demi kelancaran
penyediaan informasi untuk dewan direksi.
Analisis Pusat Tanggung Jawab
Pusat Pendapatan Pusat Biaya Teknik Pusat Biaya Kebijakan
Penjualan dan Pengadaan Engineering
Distribusi
Manufaktur Keuangan dan Akuntansi
Informasi dan Teknologi
Pemasaran
Personalia dan Umum
BAB III
KESIMPULAN