3 : 209-218 (2002)
Sorta Basar Ida Simanjuntak1), Achmad Maad Wirawidjaja2), Darnas Dana2) & Hambali
Supriyadi3)
1)
Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto
2)
IPB, Bogor
3)
Balai Penelitian Penyakit Ikan, Jakarta
ABSTRACT
209
et al.
210
Kelompok A (kontrol) adalah ikan diberi Kelompok B adalah ikan diberi pakan B
pakan A (berupa pelet komersial (berupa pelet komersial
tanpa Spirulina) dengan tambahan Spirulina 2
gr.kg-1 pakan)
Kelompok C adalah ikan diberi pakan C
211
et al.
dengan A. hydrophila berakibat timbul luka diberi tambahan Spirulina 2 gr.kg-1 pakan
namun secara perlahan-lahan langsung (Gambar 1 a, b dan c).
tertutup sebelum menjadi luka yang Histologis Organ Limphoid Ikan-ikan
dalam/parah. Luka yang sudah tembus Yang Diinfeksi Dengan Aeromonas
sampai ke sisi sebelah, juga lama kelamaan hydrophila
akan mengecil dan ditutupi oleh selaput Organ limphoid ikan-ikan kelompok
berwarna putih. Kulit yang tadinya A (kontrol), yang langsung disuntik dengan
kelihatan kesat dan kering, lama kelamaan bakteri patogen
akan kembali licin karena ditutupi oleh Aeromonas hydrophila secara
lendir dan ikan sudah mulai mau makan. intraperitoneal, terlihat terjadi nekrosis
Disini kematian ikan lebih sedikit pada sel-selnya, sebagian organ hati dan
dibandingkan dengan ikan-ikan yang epithelium organ juga mengalami
kerusakan (Gambar 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan
9).
Simanjuntak
Gambar 1. Ikan patin jambal yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila; (a) luka parah
(kontrol), (b,c) penutupan luka
212
Gambar 2. Organ Hati ikan kelompok A (kontrol) setelah uji tantang dengan bakteri patogen
Aeromonas hydrophila (a) nekrosis, (b) kerusakan dinding organ (Perbesaran 150 X)
213
et al.
Gambar 3. Organ Limpa ikan kelompok A (kontrol) setelah uji tantang dengan bakteri patogen
Aeromonas hydrophila (a) nekrosis, (b) kerusakan organ dan dinding organ (Perbesaran
150 X)
214
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
Gambar 4. Organ Hati ikan kelompok B. Terlihat adanya kumpulan sel berinti di dalam vakuola
(Perbesaran 150 X)
Simanjuntak
Gambar 5. Organ Limpa ikan kelompok B. Terlihat adanya sel-sel melanomakrofag di dalam organ
(Perbesaran 150 X).
215
et al.
Gambar 6. Organ Limpa ikan kelompok C. Terlihat adanya lapisan sel-sel berinti disekeliling dinding
organ akibat uji tantang dengan bakteri A. hydrophila (Perbesaran 150 X)
Gambar 7. Organ Hati ikan kelompok C. Terlihat adanya kumpulan sel berinti pada dinding organ
akibat uji tantang dengan bakteri A. hydrophila (Perbesaran 150 X)
216
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
Gambar 8. Organ Hati ikan kelompok D. Terlihat pembesaran pada sel-sel sinusoid (a) dan adanya
lapisan sel-sel lemak di sekeliling dinding organ (b) (Perbesaran 150 X)
Simanjuntak
Gambar 9. Organ Limpa ikan kelompok D. Terlihat pembesaran sel (a) dan adanya lapisan sel-sel
lemak di sekeliling dinding organ (b) (Perbesaran 150 X)
Hasil Pengamatan Kelangsungan Hidup
Pada dinding organ limfoid terlihat Ikan
adanya lapisan transparan dari sel-sel Hasil pengamatan terhadap
lemak yang tidak sama tebalnya dan di kelangsungan hidup ikan dapat diikuti pada
bagian lain juga terlihat adanya sel-sel Tabel 1.
berinti. Selanjutnya terlihat adanya Dilihat dari hasil tersebut menunjukkan
vakuola-vakuola yang terisi oleh sel-sel bahwa pemberian pakan dengan
berinti berwarna lebih cerah. Volume sel penambahan Spirulina 2 gr.kg-1 pakan
dan inti juga bertambah (Gambar 8 dan 9). menunjukkan tingkat kelangsungan hidup
Apabila di uji tantang dengan bakteri ikan masih rendah, yaitu 36,7%. Ternyata
patogen Aeromonas hydrophila, maka akan dengan penambahan Spirulina 2 gr.kg-1
terlihat adanya lapisan sel-sel berinti di pakan masih belum cukup baik untuk
sekeliling dinding organ limfoid (Gambar 6 meningkatkan kekebalan tubuh ikan patin
dan 7). Tidak terlihat terjadinya nekrosis jambal, sehingga setelah diuji tantang
pada sel dan dinding organ juga tidak banyak ikan yang mati. Kelangsungan
terlihat kerusakan. hidup ikan pada kelompok C dengan
perlakuan penambahan Spirulina 4 gr.kg-1
217
et al.
pakan memberikan hasil lebih baik, yaitu Spirulina dapat memperkuat sistem
dengan persentase kelangsungan hidup ikan imunitas, dapat menyangga kesehatan
mencapai 66,7%, yang tidak berbeda kardiovaskular dan merendahkan
dengan ikan kelompok D yang kolesterol, dapat meningkatkan kesehatan
diperlakukan dengan penambahan gastrointestinal dan pencernaan, dapat
Spirulina 6 gr.kg-1 pakan, yaitu 66,7%. menghambat masuknya racun-racun dari
Dari hasil pengamatan organ alam serta dapat menurunkan risiko
limphoid ikan kelompok B, C dan D, kanker dengan proteksi rendah
setelah dilakukan uji tantang dengan antioksidan.
218
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
catfish mengatakan bahwa,
immunostimulan Spirulina dapat DAFTAR PUSTAKA
menaikkan respon imun nonspesifik dan
memproteksi infeksi berulang pada ikan. Baojiang G. 1994. Study on effect and
Spirulina mengandung pigmen mechanism of polysaccharides of
seperti : phycocyanin, dapat menstimulasi spirulina on body immune function
sistem imun, membentuk sel-sel darah improvement. South China Normal
merah dan darah putih serta membantu Univ. China. Proc. of second Asia
menetralkan racun; klorofil, dapat Pacific Conf. on Algal Biotech. Univ.
membersihkan dari keracunan; dan of Malaysia. h.33-38.
karotenoid, mempertinggi memproteksi Belay A, & Y. Ota. 1993. Current
antioksidan. Spirulina juga mengandung knowledge on potential health
vitamin-vitamin, dapat membersihkan benefits of spirulina. Publ. in
tubuh dari keracunan; lipopolisakarida, Journal of Appl. Phycology,
dapat menstimulasi produksi antibodi 5:235241.
makro dan mikroglobulin serta Besednova, L. 1979. Immunostimulating
menunjukkan secara significant kenaikan activity of lipopolysaccharides from
makrofag dan mikrofag (Besednova, 1979; blue-green algae. Publ. in Zhurnal
Simanjuntak Mikrobiologii, 56 (12) h. 75-59.
Duncan, P.L. & P.H. Klesius. 1996. Effect
Belay & Ota, 1993; Baojiang, 1994; of feeding spirulina on specific and
Henrikson, 2000). nonspecific immune responses of
Menurut Sakai (1998), bahwa channel catfish. Journal of Aquatic
komponen karbohidrat dan asam nukleat Animal Health. h. 308313.
yang terdapat pada dinding bakteri Effendi, M.I. 1979. Biologi Perikanan.
gramnegatif bisa dipakai sebagai Bagian I. Fakultas Perikanan IPB.
imunostimulan, apabila dicampur ke dalam Bogor.
pakan akan memberikan respon kekebalan. Evets, L. 1998. Means to normalize the
Dari hasil yang diperoleh, maka dapat levels of immunoglobulin E., using
dikatakan bahwa Spirulina dapat digunakan the food supplement Spirulina at
sebagai immunostimulator, yang dapat http:// www.spirulina.com.
membentuk/meningkatkan atau Henrikson, R. 2000. Spirulina : Health
merangsang timbulnya kekebalan tubuh discoveries from the source of life.
ikan dalam menghadapi infeksi bakteri http://www.earthrise.com/a:\spirul3.h
patogen yang banyak terdapat di perairan, tm [1 November 2000].
khususnya terhadap infeksi bakteri patogen Kabata, Z. 1985. Parasites and diseases
Aeromonas hydrophila. of fish cultured in the trophics.
Taylor and Francis. London and
KESIMPULAN Philadelphia. h.99-100.
Luna, L.G. 1986. Manual of histologic
Spirulina yang digunakan berfungsi staining methods of the armed forces
sebagai immunostimulator. Pemberian Institut of pathology. Third Ed.
Spirulina 4 gr.kg-1 pakan telah efektif McGraw-Hill Book Company.
meningkatkan kekebalan tubuh ikan patin Nakanishi, T. 1994. Current topic in fish
jambal. immunology and fish
219
et al.
health. Seminar on Fish Sakai, M. 1998. Current research status of
Physiology and fish immunostimulant. Journal
Prevention of Epizootics. Jakarta. 3 Aquaculture 172 (19): 63-92.
h. Supriyadi, H. 1983. Vaksinasi benih ikan
Ruane, J.J. 2000. Green Foods. lele (Clarias batracus L.) dengan
Spirulina, Blue Green Algae, and cara perendaman. Buletin Penelitian
Chlorella. Wellnes Web. Perikanan Darat, Vol. 7, No. 1, h. 1-
5.
220