Anda di halaman 1dari 12

J. Biol. Indon. Vol. III, No.

3 : 209-218 (2002)

Efektivitas Spirulina sebagai Immunostilulan pada Ikan Patin Jambal (Pangasius


djambal)

Sorta Basar Ida Simanjuntak1), Achmad Maad Wirawidjaja2), Darnas Dana2) & Hambali
Supriyadi3)
1)
Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto
2)
IPB, Bogor
3)
Balai Penelitian Penyakit Ikan, Jakarta

ABSTRACT

Effectivity of Immunostimulant Spirulina to Jambal Catfish (Pangasius djambal). Four


kinds of diet with difference doses of Spirulina (0 gr.kg-1 diet; 2 gr.kg-1 diet; 4 gr.kg-1 diet and
6 gr.kg-1 diet) is experimented to jambal catfish (Pangasius djambal Bleeker). The aim of
research to observed histology limphoid organs. This research is done during 28 days and
challenged by intraperitoneal with Aeromonas hydrophila, one of pathogen bacteria on the
29th. The lymphoid organs of fish as taken every weeks to observed histology until the 42 nd.
The result showed that difference doses of Spirulina influence the histology of lymphoid
organs jambal catfish. The dose of Spirulina 4 gr.kg-1 diet is effective to increase the immunity
of jambal catfish bodies.

Key Words : Spirulina, immunostimulant, lymphoid organ, Aeromonas hydrophila, jambal


catfish menunjukkan bahwa Spirulina dapat
membangun sistim kekebalan humoral dan
PENDAHULUAN __________________
 Fakultas Biologi Unsoed,
Spirulina adalah salah satu jenis Purwokerto.
mikroalga yang termasuk ke dalam famili seluler. Spirulina mempercepat produksi
Cyanophyceae, berupa lempengan hijau dari sistim kekebalan humoral, (antibodi
kebiruan. Dari segi fisiologis, Spirulina dan sitokin), juga menghambat proteksi
adalah alga biru-hijau multiseluler yang sekeliling invasi kuman Sistim kekebalan
tumbuh di danau-danau yang bersifat basa seluler termasuk didalamnya sel-T,
yang kaya akan natrium karbonat dan makrofag, sel-B dan sel-sel Natural Killer
natrium bikarbonat. Warna hijau gelap anti-kanker. Spirulina meregulasi kembali
merupakan kombinasi karoten fitonutrien, sel-sel dan organ-organ, meningkatkan
klorofil dan fikosianin. Spirulina kemampuannya untuk fungsi dari stres
merupakan sumber dari polisakarida yang akibat toksin-toksin yang terdapat dalam
terdapat pada dinding selnya dan lingkungan hidupnya dan dari agen-agen
sulfoglikolipid (Henrikson, 2000; Ruane, penginfeksi (Evets, 1998). Dalam usaha
2000). Penelitian tentang pakan budidaya ikan ada kendala yang dihadapi

209
et al.

yaitu masalah penyakit ikan, salah satu


penyebabnya adalah bakteri Aeromonas METODE PENELITIAN
hydrophila yang dapat menyebabkan
penyakit bakterial. Kerugian yang Bahan.
disebabkan oleh penyakit ini sangat besar, Materi yang digunakan, benih ikan
Simanjuntak patin jambal (Pangasius djambal) dengan
ukuran 12 – 14 gram/ ekor sebanyak 420
karena infeksinya kronis, akibatnya ekor, bakteri patogen Aeromonas
mortalitasnya dapat mencapai 100%. hydrophila isolat no. 26 untuk uji tantang,
Tubuh ikan patin jambal tidak Spirulina dalam bentuk bubuk/ tepung,
ditutupi oleh sisik dan hanya dilapisi oleh tangki fiber glas berisi air bersih sebanyak
lendir, berakibat mudah terluka oleh sirip 12 buah dimana tiap tangki diisi 25 ekor
ikan, sehingga mudah terserang penyakit ikan, akuarium berisi air bersih sebanyak
termasuk yang disebabkan oleh bakteri 12 buah dimana tiap akuarium diisi 10 ekor
Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat ikan (untuk uji LD50), alat-alat sirkulasi,
ditemukan di semua perairan alam tropik alat-alat dan bahan-bahan untuk pembuatan
dan merupakan salah satu patogen yang preparat histologis, pH meter, termometer
sering menyerang ikan air tawar serta dan alat pengukur kadar oksigen terlarut.
menginfeksi pada semua fase kehidupan Sebelum perlakuan, ikan patin
ikan (Kabata, 1985). Ikan-ikan yang terlebih dahulu diaklimasi selama satu
terinfeksi oleh bakteri ini, akan terjadi minggu di dalam bak penampungan.
perdarahan pada alat-alat dalamnya seperti Semua peralatan yang akan digunakan
ginjal, limpa dan hati (Supriyad, 1983). terlebih dahulu disucihamakan dengan PK.
Untuk itu perlu dilakukan usaha Ikan dipelihara selama 42 hari, pada hari ke
meningkatkan kekebalan tubuh ikan 29 dilakukan uji tantang dengan bakteri
terhadap agen penyakit, yaitu dengan patogen Aeromonas hydrophila dengan
pemberian immunostimulator, misalnya cara menginjeksi ikan patin secara
Spirulina. Menurut Belay & Ota (1993), intraperitoneal. Setiap hari dilakukan
bahwa Spirulina dapat mempertinggi pembuangan sisa pakan dan penambahan
sistem imun, menurunkan toksisitas dari air bersih. Pengamatan kelangsungan hidup
logam-logam berat dan mempertinggi dilakukan setiap minggu sampai akhir
kekebalan terhadap keracunan, serta pemeliharaan.
memproteksi radiasi. Di Indonesia
penggunaan Spirulina sebagai Rancangan Percobaan.
immunostimulan pada ikan belum pernah Penelitian dilakukan secara
dilakukan, sehingga informasi mengenai eksperimental dengan Rancangan Acak
dosis yang efektif untuk meningkatkan Lengkap (RAL) sebagai rancangan
sistem kekebalan tubuh ikan, baik untuk dasarnya. Perlakuan yang dicobakan terdiri
ikan-ikan lokal maupun untuk ikan-ikan dari empat macam pakan dengan komposisi
introduksi, belum diketahui. Oleh karena yang berbeda dan tiap perlakuan diulang
itu, dirasa perlu penelitian untuk sebanyak tiga kali.
mengetahui dosis yang efektif untuk Adapun perlakuan yang dicobakan
meningkatkan kekebalan tubuh ikan dan adalah sebagai berikut :
gambaran histologis organ limphoid akibat
penambahan Spirulina dalam pakan.

210
Kelompok A (kontrol) adalah ikan diberi Kelompok B adalah ikan diberi pakan B
pakan A (berupa pelet komersial (berupa pelet komersial
tanpa Spirulina) dengan tambahan Spirulina 2
gr.kg-1 pakan)
Kelompok C adalah ikan diberi pakan C

bahan Spirulina 4 gr.kg-1 pakan) Patofisiologis Ikan


Kelompok D adalah ikan diberi pakan D Dari hasil pengamatan patofisiologis
(berupa pelet komersial dengan ikan terlihat bahwa pada ikan-ikan
tambahan Spirulina 6 gr.kg-1 pakan) kelompok A (kontrol) diinjeksi dengan
Masing-masing kelompok ikan diberi bakteri patogen A. hydrophila secara
pakannya selama 28 hari dan pada hari ke- intraperitoneal, beberapa jam setelah
29 (setelah uji tantang) semua kelompok penyuntikan, daerah sekitar luka akan
ikan diberi pakan A. Pakan diberikan dua berwarna merah bahkan sirip punggung
kali sehari sebanyak 5% total populasi. dan daerah sekitar tutup insang juga turut
berwarna merah, bergerak lamban, selalu
Pengamatan. berada di dasar perairan atau di
Data hasil pengamatan bersifat non permukaan air, tidak nafsu makan dan tak
parametrik dan hasil identifikasi dianalisa lama ikan-ikan akan mati.
secara deskriptif. Variabel yang diamati Pasca kematiannya ditandai dengan
adalah pemeriksaan patofisiologis ikan perut ikan menggembung berisi cairan
meliputi pengamatan gejala klinis dan kemerahan, perdarahan pada organ dalam,
tingkah laku ikan, terutama setelah ginjal rusak, hati dan limpa berwarna lebih
dilakukan uji tantang dengan bakteri pucat.
patogen aktif Aeromonas hydrophila Suntikan A. hydrophila pada ikanikan
(kondisi ini diamati setiap hari); kelompok B setelah lebih dari 24 jam
pengamatan kelangsungan hidup ikan berakibat daerah sekitar bekas injeksi
yang dihitung dari jumlah ikan yang hidup terlihat muncul borok/ luka. Borok ini pada
pada akhir penelitian dibagi jumlah ikan beberapa ekor ikan makin lama makin
mulamula dikali 100% (Efendi, 1979). meluas dan parah, bahkan dapat pula
Organ limphoid ikan patin diamati tembus pada sisi sebelah, sehingga
sebelum dan setelah uji tantang, dengan berakibat sebagian besar ikan-ikan tidak
mengambil satu ekor ikan dari masing- tahan dan mati.
masing tangki dan dilakukan preparasi Kabata (1985) mengatakan, bahwa
organ menurut metode Luna (1986) serta tanda-tanda umum ikan terinfeksi A.
pengamatan gambaran histologis hydrophila adalah gerakannya lamban,
dilakukan dengan menggunakan berada di permukaan air atau diam di dasar
mikroskop binokular. Kondisi lingkungan perairan, tidak mau makan, sirip rusak, luka
diamati sekali seminggu dengan pada kulit dan otot, mata menonjol dan
mengamati pH air, temperatur udara dan perut membengkak berisi cairan
air serta kadar oksigen terlarut. kemerahan.
Ikan-ikan yang diberi tambahan
HASIL DAN PEMBAHASAN Spirulina 4 gr.kg-1 pakan dan 6 gr.kg-1
pakan dan disuntik secara intraperitoneal

211
et al.

dengan A. hydrophila berakibat timbul luka diberi tambahan Spirulina 2 gr.kg-1 pakan
namun secara perlahan-lahan langsung (Gambar 1 a, b dan c).
tertutup sebelum menjadi luka yang Histologis Organ Limphoid Ikan-ikan
dalam/parah. Luka yang sudah tembus Yang Diinfeksi Dengan Aeromonas
sampai ke sisi sebelah, juga lama kelamaan hydrophila
akan mengecil dan ditutupi oleh selaput Organ limphoid ikan-ikan kelompok
berwarna putih. Kulit yang tadinya A (kontrol), yang langsung disuntik dengan
kelihatan kesat dan kering, lama kelamaan bakteri patogen
akan kembali licin karena ditutupi oleh Aeromonas hydrophila secara
lendir dan ikan sudah mulai mau makan. intraperitoneal, terlihat terjadi nekrosis
Disini kematian ikan lebih sedikit pada sel-selnya, sebagian organ hati dan
dibandingkan dengan ikan-ikan yang epithelium organ juga mengalami
kerusakan (Gambar 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan
9).
Simanjuntak

Gambar 1. Ikan patin jambal yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila; (a) luka parah
(kontrol), (b,c) penutupan luka

212
Gambar 2. Organ Hati ikan kelompok A (kontrol) setelah uji tantang dengan bakteri patogen
Aeromonas hydrophila (a) nekrosis, (b) kerusakan dinding organ (Perbesaran 150 X)

213
et al.

Gambar 3. Organ Limpa ikan kelompok A (kontrol) setelah uji tantang dengan bakteri patogen
Aeromonas hydrophila (a) nekrosis, (b) kerusakan organ dan dinding organ (Perbesaran
150 X)

214
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
Gambar 4. Organ Hati ikan kelompok B. Terlihat adanya kumpulan sel berinti di dalam vakuola
(Perbesaran 150 X)
Simanjuntak

Gambar 5. Organ Limpa ikan kelompok B. Terlihat adanya sel-sel melanomakrofag di dalam organ
(Perbesaran 150 X).

215
et al.

Gambar 6. Organ Limpa ikan kelompok C. Terlihat adanya lapisan sel-sel berinti disekeliling dinding
organ akibat uji tantang dengan bakteri A. hydrophila (Perbesaran 150 X)

Gambar 7. Organ Hati ikan kelompok C. Terlihat adanya kumpulan sel berinti pada dinding organ
akibat uji tantang dengan bakteri A. hydrophila (Perbesaran 150 X)

216
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
Gambar 8. Organ Hati ikan kelompok D. Terlihat pembesaran pada sel-sel sinusoid (a) dan adanya
lapisan sel-sel lemak di sekeliling dinding organ (b) (Perbesaran 150 X)
Simanjuntak

Gambar 9. Organ Limpa ikan kelompok D. Terlihat pembesaran sel (a) dan adanya lapisan sel-sel
lemak di sekeliling dinding organ (b) (Perbesaran 150 X)
Hasil Pengamatan Kelangsungan Hidup
Pada dinding organ limfoid terlihat Ikan
adanya lapisan transparan dari sel-sel Hasil pengamatan terhadap
lemak yang tidak sama tebalnya dan di kelangsungan hidup ikan dapat diikuti pada
bagian lain juga terlihat adanya sel-sel Tabel 1.
berinti. Selanjutnya terlihat adanya Dilihat dari hasil tersebut menunjukkan
vakuola-vakuola yang terisi oleh sel-sel bahwa pemberian pakan dengan
berinti berwarna lebih cerah. Volume sel penambahan Spirulina 2 gr.kg-1 pakan
dan inti juga bertambah (Gambar 8 dan 9). menunjukkan tingkat kelangsungan hidup
Apabila di uji tantang dengan bakteri ikan masih rendah, yaitu 36,7%. Ternyata
patogen Aeromonas hydrophila, maka akan dengan penambahan Spirulina 2 gr.kg-1
terlihat adanya lapisan sel-sel berinti di pakan masih belum cukup baik untuk
sekeliling dinding organ limfoid (Gambar 6 meningkatkan kekebalan tubuh ikan patin
dan 7). Tidak terlihat terjadinya nekrosis jambal, sehingga setelah diuji tantang
pada sel dan dinding organ juga tidak banyak ikan yang mati. Kelangsungan
terlihat kerusakan. hidup ikan pada kelompok C dengan
perlakuan penambahan Spirulina 4 gr.kg-1

217
et al.
pakan memberikan hasil lebih baik, yaitu Spirulina dapat memperkuat sistem
dengan persentase kelangsungan hidup ikan imunitas, dapat menyangga kesehatan
mencapai 66,7%, yang tidak berbeda kardiovaskular dan merendahkan
dengan ikan kelompok D yang kolesterol, dapat meningkatkan kesehatan
diperlakukan dengan penambahan gastrointestinal dan pencernaan, dapat
Spirulina 6 gr.kg-1 pakan, yaitu 66,7%. menghambat masuknya racun-racun dari
Dari hasil pengamatan organ alam serta dapat menurunkan risiko
limphoid ikan kelompok B, C dan D, kanker dengan proteksi rendah
setelah dilakukan uji tantang dengan antioksidan.

Tabel 1. Persentase kelangsungan hidup ikan.

Ikan Perlakuan (gr.kg-1) Ulangan Persentase ikan hidup (%)


1 2 3
10 10 10
Kelompok A (kontrol) 0 100
Kelompok B 2 3 4 4 36,7
Kelompok C 4 7 7 6 66,7
Kelompok D 6 7 7 6 66,7

Dilaporkan lebih lanjut bahwa


bakteri patogen A. hydrophila, terlihat penelitian terhadap tikus, tupai, ayam,
bahwa pada kelompok B terdapat kalkun, kucing dan ikan yang diberi
sebidang kecil kerusakan pada epithelium makan Spirulina terjadi peningkatan
organ, yang tidak terdapat pada kelompok fungsi sistem imun. Ahli-ahli kedokteran
C dan D, bahkan volume sel dan inti pada menemukan Spirulina tidak hanya
kelompok C dan D bertambah besar. Pada menstimulasi sistem imun, kenyataannya
limpa terlihat adanya sel-sel mempertinggi kemampuan tubuh untuk
melanomakrofag. membentuk selsel darah baru. Bagian
Hal ini membuktikan bahwa terpenting sistem imun seperti : sel-sel
penggunaan tambahan Spirulina dalam sumsum tulang belakang, makrofag, sel-T
pakan ikan nampak efektif meningkatkan dan sel-sel natural killer, limpa dan
kekebalan tubuh ikan patin jambal. Hal ini kelenjar thymus, memperlihatkan
sesuai dengan yang dikatakan oleh Sakai peningkatan aktivitas.
(1998) dan Henrikson (2000), bahwa Baojiang (1994) dari penelitiannya
Spirulina berpotensi dalam meningkatkan pada tikus yang diberi pakan Spirulina
sistem kekebalan beberapa jenis hewan mengatakan bahwa, polisakarida Spirulina
termasuk ikan. dapat memperbaiki fungsi imunitas seluler
Selanjutnya Henrikson (2000) nonspesifik dan fungsi humoral spesifik.
mengatakan, bahwa Spirulina aman untuk Immunostimulan mampu
dimakan karena tidak mengandung zat meningkatkan ketahanan ikan terhadap
yang berbahaya, rendah kandungan tekanan lingkungan yang buruk, misalnya
logamlogam berat dan tidak mengandung pada kasus pencemaran akibat logam berat
zat-zat yang berbahaya bagi tubuh (Nakanishi, 1994). Selanjutnya Duncan and
manusia bahkan akibat pemberian Klesius (1996) dari penelitiannya pada

218
Efektivitas Spirulina sebagai Immunostimulan
catfish mengatakan bahwa,
immunostimulan Spirulina dapat DAFTAR PUSTAKA
menaikkan respon imun nonspesifik dan
memproteksi infeksi berulang pada ikan. Baojiang G. 1994. Study on effect and
Spirulina mengandung pigmen mechanism of polysaccharides of
seperti : phycocyanin, dapat menstimulasi spirulina on body immune function
sistem imun, membentuk sel-sel darah improvement. South China Normal
merah dan darah putih serta membantu Univ. China. Proc. of second Asia
menetralkan racun; klorofil, dapat Pacific Conf. on Algal Biotech. Univ.
membersihkan dari keracunan; dan of Malaysia. h.33-38.
karotenoid, mempertinggi memproteksi Belay A, & Y. Ota. 1993. Current
antioksidan. Spirulina juga mengandung knowledge on potential health
vitamin-vitamin, dapat membersihkan benefits of spirulina. Publ. in
tubuh dari keracunan; lipopolisakarida, Journal of Appl. Phycology,
dapat menstimulasi produksi antibodi 5:235241.
makro dan mikroglobulin serta Besednova, L. 1979. Immunostimulating
menunjukkan secara significant kenaikan activity of lipopolysaccharides from
makrofag dan mikrofag (Besednova, 1979; blue-green algae. Publ. in Zhurnal
Simanjuntak Mikrobiologii, 56 (12) h. 75-59.
Duncan, P.L. & P.H. Klesius. 1996. Effect
Belay & Ota, 1993; Baojiang, 1994; of feeding spirulina on specific and
Henrikson, 2000). nonspecific immune responses of
Menurut Sakai (1998), bahwa channel catfish. Journal of Aquatic
komponen karbohidrat dan asam nukleat Animal Health. h. 308313.
yang terdapat pada dinding bakteri Effendi, M.I. 1979. Biologi Perikanan.
gramnegatif bisa dipakai sebagai Bagian I. Fakultas Perikanan IPB.
imunostimulan, apabila dicampur ke dalam Bogor.
pakan akan memberikan respon kekebalan. Evets, L. 1998. Means to normalize the
Dari hasil yang diperoleh, maka dapat levels of immunoglobulin E., using
dikatakan bahwa Spirulina dapat digunakan the food supplement Spirulina at
sebagai immunostimulator, yang dapat http:// www.spirulina.com.
membentuk/meningkatkan atau Henrikson, R. 2000. Spirulina : Health
merangsang timbulnya kekebalan tubuh discoveries from the source of life.
ikan dalam menghadapi infeksi bakteri http://www.earthrise.com/a:\spirul3.h
patogen yang banyak terdapat di perairan, tm [1 November 2000].
khususnya terhadap infeksi bakteri patogen Kabata, Z. 1985. Parasites and diseases
Aeromonas hydrophila. of fish cultured in the trophics.
Taylor and Francis. London and
KESIMPULAN Philadelphia. h.99-100.
Luna, L.G. 1986. Manual of histologic
Spirulina yang digunakan berfungsi staining methods of the armed forces
sebagai immunostimulator. Pemberian Institut of pathology. Third Ed.
Spirulina 4 gr.kg-1 pakan telah efektif McGraw-Hill Book Company.
meningkatkan kekebalan tubuh ikan patin Nakanishi, T. 1994. Current topic in fish
jambal. immunology and fish

219
et al.
health. Seminar on Fish Sakai, M. 1998. Current research status of
Physiology and fish immunostimulant. Journal
Prevention of Epizootics. Jakarta. 3 Aquaculture 172 (19): 63-92.
h. Supriyadi, H. 1983. Vaksinasi benih ikan
Ruane, J.J. 2000. Green Foods. lele (Clarias batracus L.) dengan
Spirulina, Blue Green Algae, and cara perendaman. Buletin Penelitian
Chlorella. Wellnes Web. Perikanan Darat, Vol. 7, No. 1, h. 1-

5.

220

Anda mungkin juga menyukai