NPM : 18040039
SEMESTER : VI (ENAM)
MATERI 5
A. Hakekat Muhammdiyah
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat pada Allah SWT.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran Islam dengan keyakinan bahwa Islam satu-satunya
landasan kepribadian dan bersama untuk dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam adalah kewajiban sebagai
bentuk ibadah kepada Allah dan ikhsan pada masyarakat.
5. Itti’ba pada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
D. Sifat Muhammadiyah
Sifat-sifat Muhammadiyah yaitu:
1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan,
2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah,
3) Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam,
4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan,
5) Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar negara
yang syah,
6) Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
teladan yang baik
7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam,
8) Kerja sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam,
9) Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai
pemelihara dan membangun Negara, dan
10) Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
MATERI 6
b. Organisasi Muhammadiyah
MATERI 7
2. Pengertian Tajdid
Istilah tajdid berasal dari bahasa Arab yaitu jaddada, yang berarti
memperbaharui atau menjadikan baru. Bisa juga berarti membangkitkan,
menjadikan, (muda, tangkas, kuat).Dapat pula berarti memperbaharui,
memperpanjang izin, dispensasi, kontrak.Dalam kamus Bahasa Indonesia
tajdid berarti pembaruan, modernisasi atau restorasi.
MATERI 8
Ayat yang menjadi landasan bagi gerakan-gerakan sosial dalam Islam, itulah
Al-Ma'un. Surah ini pendek, ayatnya tidak banyak, hanya sekitar tujuh ayat.
Tapi maknanya yang menggetarkan dada, tidak sekadar menjadi bacaan di kala
shalatfardhu, melainkan juga memberikan inspirasi-inspirasi untuk melahirkan
sebuah kesadaran kolektif: kesadaran atas realitas sosial yang timpang. Al-
Maun dibuka dengan sebuah pertanyaan lebih tepatnya “sindiran”: Tahukah
engkau dengan para pendusta agama? Frase yang digunakan oleh Al-Qur'an
terasa sangat menohok: "pendusta agama". Kita tentu akan penasaran siapakah
mereka yang dihardik oleh Al-Qur'an dengan ungkapan "pendusta agama" itu?
Ada tiga parameter celakanya (wail) orang-orang yang shalat (ayat 4-7).
Pertama, mereka yang lalai dalam shalatnya (ayat 5). Kedua, mereka yang
berbuat riya' (ayat 6). Ketiga, mereka yang menolak memberi pertolongan.
Buya Hamka menafsirkan bahwa "lalai" berarti shalat tanpa diikuti oleh
kesadaran sebagai hamba Allah. Kata Buya Hamka: "Saahuun; asal arti
katanya ialah lupa. Artinya dilupakannya apa maksud sembahyang itu, tidak
didasarkan atas pengabdian kepada Allah, walau ia mengerjakan ibadah.
Ibadah tanpa kesadaran, adalah sebuah kelalaian, begitu tafsir Buya Hamka.
Kesadaran penting, manakala kita melakukan purifikasi atas niat beribadah itu.
Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah
berzakat. Di jelaskan dalam Surat At-Taubah : 60 tentang
kelompok penerimaan zakat, fakir miskin dan yatim piatu termasuk golongan
yang wajib menerima zakat. Karena anak yatim dan yatim piatu adalah anak
yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya baik ayahnya atau ibunya atau
keduanya dan belum dewasa serta belum dapat mencari nafkah
sendiri. Sedangkan fakir miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu
yang mencukupi kebutuhan mereka. Ada yang mencontohkan bahwa fakir itu
pendapatan sehari-hari kurang dari separuh kebutuhannya, sedangkan miskin
pendapatannya kurang dari kebutuhannya tetapi pendapatannya diatas 50%
kebutuhannya namun masih kurang.
Muhammadiyah adalah institusi dan institusionalisasi teologi Al-Ma’un yang
diharapkan perduli pada kaum tersebut dalam mengikis problematikasocial.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap
kaum mustadl’afin, dhuafa, masakin, dan anak yatim, mengilhami
Muhammadiyah untuk mendirikan banyak lembaga pendidikan, panti asuhan,
rumah sakit, dan tempat layanan sosial lainnya. Pendirian tempat layanan sosial
adalah kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan kepentingan umat.
1. BidangPendidikan
Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas Islam
Muhammadiyah telah memiliki 3.979 taman kanak-kanak, 33 taman
pendidikan Al-Qur’an, 6 sekolah luar biasa, 940 sekolah dasar, 1.332
madrasahdiniyah/ibtidaiyah, 2.143 sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP
dan MTs), 979 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA,MA, SMK), 101
sekolah kejuruan, 13 mualimin/mualimat, 3 sekolah menengah farmasi,
serta 64 pondok pesantren. Dalam bidang pendidikan tinggi, hingga tahun
ini Muhammadiyah memiliki 36 universitas, 72 sekolah tinggi, 54 akademi,
dan 4 politeknik. Nama-nama seperti BustanulAthfal/TK Muhammadiyah,
SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK
Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai
daerah.
2. Bidang Kesehatan
Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus
mengembangkan layanan kesehatan masyarakat, sebagai bentuk
kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti rumah sakit PKU (Pembina
Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya
Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini
mulai meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku
Profil dan Direktori Amal Usaha Muhammadiyah& ‘Aisyiyah Bidang
Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:
a. Rumah sakit berjumlah 34
b. Rumahbersalinberjumlah 85
c. Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 504. Balai Kesehatan
Masyarakat berjumlah 115
d. BalaiPengobatanberjumlah 846
e. Apotekdan KB berjumlah 4
3. BidangKesejahteraanSosial
Hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah memiliki:
a. 228 pantiasuhanyatim
b. 18 pantijompo
c. 22 balaikesehatansosial
d. 161 santunankeluarga
e. 5 pantiwreda/manula
f. 13 santunanwreda/manula
g. 1panti cacatnetra
h. 38 santunankematian
i. serta 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah).
4. BidangKaderisasi
Dalam bidang kaderisasi Muhammadiyah telah melakukan program
diantaranya:
a. Peningkatankualitaspengkaderan
b. Melaksanakan program pengkaderan formal dan informalsecara
berkelanjutan
c. MenyelenggarakabaitularqamdandarularqamMuhammadiyah
d. Tranformasikader per jenjang dan per generasi
e. Sinergi Building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi
Contoh kaderisasi/organisasi dalam Muhammadiyah: aisyiyah, pemuda
muhammadiyah, IPM, IMM, Tapak Suci Muhammadiyah.
a. Revitalisasi Teologis
b. Revitalisasi Ideologis
c. Revitalisasi Pemikiran
d. RevitalisasiOrganisasi
Revitalisasi organisasi berkaitan dengan perbaikan-perbaikan sistem
pengelolaan kelembagaan persyarikatan seperti menyangkut penataan
struktur dan fungsi organisasi.
e. RevitalisasiKepemimpinan
g. RevitalisasiAksi