Anda di halaman 1dari 2

Sepatu Kaca yang Terlupakan

“Ulla, kamu harus bisa menghargai orang. Kalau kamu ingin mempunyai sepatu, kamu harus
membantu orang dengan hati yang tenang!” nasihat peri penolong. Kika, mendengar Ulla
mengungkapkan isi hatinya pada sepatu kaca yang ia lihat di pusat perbelanjaan pada siang hari. Ulla
tampak sangat sedih. Iya berjalan lemas melewati orang-orang yang berdosa kan demi membeli
sepatu kaca yang berkilauan itu. Ulla menatapnya, lalu menggeleng. Aku miskin. Ibuku hanyalah
seorang penjual teh, ucapnya dalam hati. Ula menghembuskan napas pasrah akan kehidupannya
yang kurang cukup.

“Ulla, pagi hari ini kamu harus senang membantu orang lain!” kata seorang. Ya! Itu adalah Kika, peri
penolong. Peri penolong bisa memberikan sepatu itu dengan cara yang mudah, asal orang itu
berbuat baik meski hanya secuil kebaikan. “ Kika ! Tapi ...., Aku malas hari ini. “ jawab Ulla. Raut
wajah mereka tampak kecewa. “ kalau begitu, aku tidak bisa memberimu sepatu kaca yang indah
untukmu. Selamat tinggal, manusia pemalas!” Kika pun terbang meninggalkan Ulla. “Kika!” panggil
Ulla. Tetapi Kika sudah lenyap dari pandangannya. Ulla berpikir, kalau aku mau membantu ibu
berjualan teh, pasti aku diberi sepatu kaca! “ Bu, biar Ulla saja yang berjualan disini. Ibu istirahat
saja, “ kata Ulla. Ibunya mengucapkan terima kasih. Setelah beberapa hari Ulla membantu ibunya,
Kika tak kunjung datang. Ulla semakin sedih.” buat apa aku bersedih ? Sepatu kaca bukanlah segala-
galanya bagiku. “ Ucap Ulla. Ulla pun tidak memperdulikan apakah sepatu kaca itu akan ia dapatkan.
Ulla kerap membantu ibunya berjualan teh di pusat perbelanjaan sampai akhirnya impian membeli
sepatu kaca terlupakan. Kini, Ulla yang dulu pemalas sudah menjadi anak yang rajin dan pintar.

Besoknya, Ulla mempersiapkan buku pelajaran nya untuk menghadapi ulangan besok. Tetapi ketika
ada satu buku yang jatuh, Ulla melihat sepatu kaca berwarna biru muda itu menjumpai kedua
matanya. Ia bahkan tidak percaya apa yang terjadi.

Tiba-tiba suatu suara terdengar. “Ulla, terima kasih kamu telah menjadi anak yang pandai dan rajin.
Semoga prestasi prestasimu itu membanggakan orang tuamu. Dan jangan lupa untuk selalu
memberi tanpa mengharapkan imbalan. Ini ada sedikit imbalan dariku. Semoga kamu mau
menerimanya, Putri Ulla!”.

Ulla sangat senang. Sepatu kaca yang ia impikan sekarang ada di tangannya. Dalam hatinya ia
berucap, Terima kasih Kika!”
Soal

Tugas Individu

1. Tentukan ide pokok dalam teks narasi (cerita imajinasi) tersebut!

2. Tentukan poin-poin kejadian yang terdapat pada teks narasi (cerita imajinasi)
tersebut !

3. Ceritakan kembali cerita imajinasi secara singkat menggunakan bahasamu sendiri !

Jawaban :

1. Tentang sepatu kaca ( gadis kecil yang menginginkan sepatu kaca)

2. Poin-poin kejadian

a. Seorang gadis yang bernama Putri Ulla.

b. Ulla adalah gadis miskin yang ibunya merupakan seorang penjual teh.

c. Ulla sudah lama menginginkan sepatu kaca

d. Ulla bertemu dengan peri penolong yang baik hati

e. Ulla mendapatkan sepatu kaca dari peri penolong tersebut

f. Ulla sangat senang karena sepatu kaca yang ia inginkan ada di tangannya.

3. Diceritakan bahwa seorang gadis bernama Ulla, ia sangat menginginkan sepatu kaca yang ada di
sebuah pusat perbelanjaan. Ibu ula ini hanya seorang penjual teh. Gadis tersebut bertemu dengan
peri penolong, peri penolong tersebut memberikan syarat untuk mendapatkan sepatu kaca yang ia
inginkan, syarat tersebut dengan berbuat baik kepada setiap orang. Ulla membantu ibu nya
berjualan beberapa hari. Kemudian Ulla mendapatkan sepatu kaca tersebut sebagai imbalan
kebaikan dia yang telah membantu ibu nya. Ulla sangat senang mendapatkan sepatu kaca yang ia
impikan.

Anda mungkin juga menyukai