Anda di halaman 1dari 2

Pemberdayaan Sumber Daya Petani Hutan Purworejo Melalui Pemanfaatan TIK dan

Pengoptimalan Peran ​Stakeholder


(Oleh: Haedar Alfi Yahya)

Dewasa ini kehidupan manusia begitu dipermudah dengan hadirnya smartphone.


Smartphone menjamah hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan,
makan-minum, transportasi, juga yang tak kalah penting adalah peran smartphone di bidang
pertanian. Di dunia pertanian, peran smartphone cukup banyak dan signifikan. Namun, di saat
dunia global semakin sadar akan pentingnya peran smartphone dalam usaha taninya, di sisi lain
para petani hutan di Purworejo masih banyak yang belum sepenuhnya sadar. Mayoritas dari para
petani tersebut masih sangat jarang memanfaatkan smartphone untuk akses informasi seputar
pertanian. Melihat hal ini, perlu ada solusi yang diberikan sehingga para petani hutan Purworejo
dapat memanfaatkan smartphone untuk meningkatkan kualitas sumber daya dan usaha taninya.
Salah satu solusinya adalah peningkatan kualitas penyuluhan​, baik dari pemerintah maupun
swasta serta stakeholder terkait untuk meningkatkan kemandirian para petani hutan Purworejo
dalam memanfaatkan smartphone dalam usaha taninya.
Beberapa poin yang harus diperhatikan untuk merealisasikan solusi tersebut, yaitu
tahapan penyuluhan, unsur-unsur penyuluhan, dan pemanfaatan stakeholder dalam meningkatkan
kualitas sumber daya pertanian. Tahapan pertanian dibagi menjadi 3, yaitu perencanaan
penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan, dan evaluasi penyuluhan Perencanaan adalah proses
pembuatan strategi untuk mencapai tujuan dari penyuluhan. Selanjutnya kita perlu menentukan
unsur-unsur penyuluhan seperti sumber penyuluhan, materi penyuluhan, metode penyuluhan,
teknik penyuluhan, alat peraga, dan media penyuluhan yang akan digunakan
(Ibrahim ​dkk.,​ 2003) untuk menjawab permasalahan yang ada pada target penyuluhan, yaitu para
petani hutan Purworejo.
Sumber penyuluhan dapat berasal dari unsur pemerintah, seperti penyuluh negeri atau
dari unsur swasta dan stakeholder terkait untuk menjadi sumber penyuluhan misalnya para
developer start up, pabrik smartphone atau juga perusahaan penyedia jasa internet (​Internet
Service Provider​) karena nyatanya yang kita fokus penyuluhan ini adalah pada penggunaan
smartphone oleh para petani.
Unsur yang kedua adalah materi penyuluhan yang mampu membuat petani tertarik untuk
memanfaatkan smartphone, seperti kelebihan dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari
smartphone dalam meningkatkan hasil usaha tani, cara mengakses informasi pertanian dan
kemudahan penggunaan teknologi ini. Metode yang bisa dilakukan adalah melalui metode
demonstrasi dan anjangsana juga dapat memanfaatkan smartphone dengan membuat grup-grup
media sosial bersama para petani hutan Purworejo untuk berbagi informasi agar menciptakan
kedekatan penyuluh dengan petani sehingga memantik mereka untuk dapat memanfaatkan
smartphone secara konsisten dan mandiri.
Sementara itu, teknik penyuluhan yang dapat dilakukan adalah melalui komunikasi
informatif dan komunikasi persuasif. Komunikasi informatif ditujukan supaya informasi dapat
sampai kepada para petani secara efektif sedangkan, komunikasi persuasif ditujukan supaya para
petani tergerak untuk menggunakan smartphone dalam usaha taninya secara mandiri sebagai
tanda berhasilnya proses adopsi. Pemberian modal, apakah dalam bentuk kuota internet atau
dapat berupa pulsa, dapat meningkatkan ketertarikan petani untuk mengamalkan materi yang
telah disampaikan, yaitu pemanfaatan smartphone, dan cara ini bisa dilakukan di awal-awal saja
agar mereka terbiasa terlebih dahulu.
Media penyuluhan yang dapat digunakan adalah poster, folder, leaflet, juga baliho
sedangkan alat peraga yang dapat digunakan adalah smartphone beserta aplikasi yang berkaitan
dengan pertanian sehingga proses demonstrasi dapat memberikan gambaran secara gamblang,
jelas, dan mudah diterima. Tahapan terakhir adalah evaluasi dari penyuluhan yang telah
dilakukan apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Selain itu, evaluasi
juga dapat dimanfaatkan untuk menilai sudah seberapa besar persentase keberhasilan proses
penyuluhan ini.
Pada akhirnya semua pihak memahami pentingnya smartphone dalam dunia pertanian.
Bagi para petani hutan Purworejo mereka semakin sadar dan mau secara mandiri untuk
memanfaatkan smartphone. Sementara untuk para penyuluh, baik negeri, swasta, tenaga lepas,
bahkan mahasiswa pertanian dan dosennya turut sadar akan peranan smartphone dalam
menyokong keberhasilan ​cyber extension​ karena tak bisa dipungkiri bahwa ​cyber
extension​ membantu peningkatan kualitas penyuluhan secara signifikan.

Sumber:
https://agricia.faperta.ugm.ac.id/2019/12/17/pemberdayaan-sumber-daya-petani-hutan-purworejo
-melalui-pemanfaatan-tik-dan-pengoptimalan-peran-stakeholder/

Anda mungkin juga menyukai