NIM: K1221068
Kelas: 5B
Siswa dari ketiga sekolah tersebut tak jarang melanjutkan pembelajaran bahasa Indonesia ke
perguruan tinggi. Salah perguruan tinggi di Australia yang memiliki program studi bahasa
Indonesia adalah University of Sydney. Dalam pembelajaran di tingkat ini biasanya yang
digunakan salah satunya model problem best learning. Misalnya dengan mencari tahu tentang
Indonesia baik dari segi ekonomi ataupun segi politik budaya dan sosial. Kemudian dari
temuan itu peserta didik akan diminta untuk saling berargumen menggunakan bahasa
Indonesia. Merekan diwajibkan untuk berbicara bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.
Meski pembelajaran bahasa Indonesia di Australia sudah ada sejak lama dan masih relatif
diminati tetapi pengajaran bahasa Indonesia di Australia juga memiliki hambatan. Hambatan
tersebut yakni:
Meski wajib mempelajari bahasa apa pun dalam kurikulum sekolah di Australia, namun
kebijakan sekolah tetap berhak memilih apakah sekolah tersebut akan menawarkan Bahasa
Indonesia sebagai salah satu bahasa wajib atau bahasa pilihan.
Selain itu, sangat sulit untuk mencari guru-guru bahasa Indonesia. Sulitnya mencari guru
bahasa Indonesia menyebabkan kecenderungan pengajaran dilakukan oleh bukan orang
Indonesia.
Rata-rata pengajar hanya merupakan orang lulusan dari prodi kajian Indonesia University
of Sydney.
Kemudian kebanyakan siswa lebih tertarik dengan pembelajaran bahasa Cina dan Korea.
Berdasarkan hambatan tersebut maka kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam hal ini
perlu lebih ditingkatkan. Diperlukan kerjasama yang lebih konsisten antar sekolah-sekolah di
Australia salah satunya adalah semacam Summer Course, yang kedua adalah kembali aktif
untuk mengikuti kegiatan sekaligus menjadi salah satu mitra AICICIS Study Indonesia,
kemudian pemberian kesempatan magang bagi para guru bahasa Indonesia dari Indonesia di
sekolah-sekolah Australia dengan bantuan KBRI Canberra, serta dorongan bagi siswa
Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan di Australia.