Disusun Oleh :
Kelompok 5
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Dasar-dasar Berbicara Dalam Kegiatan Berbicara Tunggal Penyiar guna memenuhi
tugas kelompok 5 mata kuliah Dasar-dasar Berbicara.
Terselesaikannya makalah Dasar-dasar Berbicara ini tidak lepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan,bimbingan,saran serta pengarahan. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.Ibu Sri Hastuti, S.S., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Fonologi yang
telah memberikan dukungan dan pengetahuan yang luar biasa.
2. Bapak dan ibu orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan kasih
sayangnya.
4. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah Dasar-dasar Berbicara ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik maupun saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadi masukan bagi penulis di
kemudian hari.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah bisa bermanfaat bagi penulis dan semua
pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Bahasa muncul
sebagai aspek dan kegiatan manusia karena semua kegiatan dilakukan dengan berbahasa.
Bahasa dapat digunakan sebagai alat menyampaikan pikiran dari sang penutur. Bahasa
juga digunakan sebagai alat untuk berinteraksi antar manusia. Bahasa juga disebut
sebagai pemersatu bangsa dari beragam latar kebudayaan.
Dalam berbahasa, berbicara adalah salah satu aspek yang wajib dimengerti dan
dipelajari untuk saling berkomunikasi dengan orang lain. Dalam Bahasa Indonesia,
terdapat dasar-dasar berbicara. Bicara sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
mengkomunikasikan berbagai gagasan dan dapat digunakan sebagai media penciptaan
berbagai ide baru. Berbicara mempunyai tujuan untuk menginformasikan serta
menafsirkan sesuatu dari sang penutur kepada sang pendengar.
Dalam berbicara, terdapat beberapa aspek yang perlu ada dan ikut terlibat.
Diantaranya adalah seorang pembicara, penyimak, isi pembicaraan saluran serta
tanggapan dari si penyimak. Secara garis besar, berbicara dapat dibagi menjadi dua yaitu
bicara di depan umum dan bicara pada saat konferensi.
Seseorang yang bertugas melakukan penyiaran berupa berita atau informasi biasa
disebut dengan penyiar. Penyiar radio menyampaikan berita dengan bermodalkan suara
saja tanpa melakukan interaksi secara langsung dengan pendengarnya. Meskipun begitu,
1
radio masih saja eksis hingga zaman sekarang dan menjadi konsumsi sehari-hari di
masyarakat dengan jumlah pendengar yang banyak. Bahkan, di daerah tertentu terdapat
saluran radio tersendiri walaupun sudah ada radio nasional dan radio swasta yang
semakin menjamur.
Seorang penyiar diharapkan memiliki rasa percaya diri dan tidak merasa gugup saat
melakukan siaran. Penyiar juga harus mampu menciptakan suasana yang sesuai dengan
pendengarnya dan juga mempunyai tanggungjawab besar terhadap berita yang
dibawakannya. Kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seorang penyiar juga harus
memiliki sifat komunikatif. Sebagai seorang penyiar, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah mengenai tekhnik dalam berkomunikasi dengan para
pendengarnya. Seorang penyiar harus bisa bersikap sesuai dengan acara yang dipandunya
dan tidak sembarangan bicara walaupun terdapat bercanda didalamnya. Seorang penyiar
berita di radio juga diharapkan cakap menggunakan bahasa, tanpa mengaburkan amanat
yang disampaikan.
Kesalahan dari seorang penyiar berita yang sering terjadi saat ia bertugas biasanya
dilakukan tanpa sadar. Contoh kesalahannya adalah menggunakan kalimat yang tidak
efektif dan terkesan berbelit-belit. Sehingga, harus diperhatikan cara penggunaan diksi
serta struktur kalimat dari sang penyiar agar tidak menimbulkan salah penafsiran bagi
para pendengarnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyiar
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyiar
3. Untuk mengetahui manfaat penyiar
2
4. Untuk mengetahui langkah langkah menjadi penyiar
1.4 Manfaat
1. Menambah media belajar tentang dasar-dasar berbicara tunggal
2. Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang penyiar
3. Diharapkan dapat memberi kontribusi mengenai materi Dasar-dasar Berbicara.
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.2 Jenis-Jenis Segmentasi Penyiar Radio
Layaknya televise, radio juga mempunyai beberapa genre atau ciri khasnya
masin-masing disetiap salurannya. Dalam dunia penyiaran radio, hal tersebut biasa
dipanggil sebagai segmentasi atau pengelompokkan sesuatu yang ditujukan untuk
target atau karasteristik pendengar saat terjadinya penyiaran nanti. Berikut adalah
beberapa segmentasi dalam dunia penyiaran radio:
1. Radio Anak Muda
Radio dengan segmen anak muda, outomatis paling banyak disimak
oleh para anak muda. Segmentasi radio dengan jenis ini yaitu yang berumur
15-25 tahun. Biasannya, radio anak muda kerap kali menyuguhkan acara-
acara berformat kekinian. Misalnya acara curhat remaja, ngulik life style,
hingga kehidupan seputar cinta monyet.
2. Radio Dewasa
Disebut radio dewasa karena musik yang diputar dan program acara
yang disajikan layak dikonsumsi orang dewasa. Misalnya saja pemutaran
lagu-lagu sekitar tahun 60-90 an, pemutaran lagu-lagu tersebut menjadi ciri
khas dari tayangan radio dewasa.
3. Radio Religi
Acara-acara yang ada di Radio Religi biasannya seputar study
keagamaan, dialog keagamaan, hingga format musik yang menyuguhkan
lagu-lagu timur tengah.
4. Radio Berita
Gaya siaran di radio berita sama seperti siaran di TV Berita. Ada
laporan, pemberitaan yang dibacakan oleh penyiar. Pemutaran musik hanya
sekedar selingan saja, biasanya tidak lebih dari 2 sampai 4 lagu saja.
5. Radio Dangdut
Salah satu radio yang konsisten hanya berada di jalur musik dangdut
salah satunya bisa ditemui pada Radio Cosmo. Agar kesan dangdut, dan
merakyat. Gaya siaran radio dangdut sengaja dibuat ceplas-ceplos.
Pada masa saat ini, menjadi penyiar bukan hanya sebagai pekerjaan saja. Akan
tetapi menjadi penyiar juga bermanfaat untuk mencari pengalaman dalam hal
berkomunikasi. Karena dalam penyiaran, penyiar diharuskan untuk membangun
komunikasi yang lancar dan bisa menyampaikan informasi dengan baik. Dalam
penyampaian informasi itu sendiri, para penyiar diharuskan membangun komunikasi
4
yang menginspirasi dan informative sehingga tidak ada kesalahan dalam
penyampaian informasi.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, para penyiar diharuskan untuk
membaca atau menelusuri informasi terkait tentang apa yang akan mereka sampaikan
nantinya.
Dalam memulai penyiaran, ada beberapa hal yang memang harus dipelajari oleh
para calon penyiar, yaitu:
1. Persiapan
Penyiar yang baik perlu berbicara secara natural dan ini membutuhkan
bantuan untuk berimprovisasi di banyak kesempatan. Ada situasi di mana hal-
hal tidak berjalan sesuai rencana dan Anda harus bertindak sendiri. Entah
karena berita terakhir, kesalahan atau bahkan jawaban pewawancara yang
canggung. Peluang tidak akan kurang mengharuskan Anda untuk menjadi jalan
yang bijaksana. Oleh karena itu, cobalah untuk menciptakan situasi di mana
Anda perlu berbicara tentang masalah acak dan temukan informasi tentang
subjek yang tidak Anda ketahui. Dengan demikian, Anda akan bisa menjadi
profesional yang lebih baik setiap hari.
5
jika Anda perlu berimprovisasi. Dan, selain itu, Anda akan lebih memiliki
kredibilitas sebagai seorang profesional.
Untuk menjadi penyiar yang baik, Anda harus menyimpan suara Anda
saat keluar dari studio. Istirahat vokal sangat penting, karena akan
memastikan bahwa Anda siap bekerja keesokan harinya.Selain itu, saat Anda
mengudara, Anda perlu memperhatikan hal-hal lain. Suara Anda dan jika itu
6
akan menangani rekaman hari itu tidak dapat dan tidak boleh menjadi salah
satu dari kekhawatiran ini.
Berkinerja baik saat Anda merekam program jauh lebih dari sekadar
berbicara dengan baik. Cobalah untuk merasa tenang dan kendalikan
kecemasan, jika Anda melakukan siaran langsung. Karena itu, penting untuk
bernapas dengan baik dan tetap rileks. Bersiap akan membantu Anda merasa
lebih percaya diri dan, akibatnya, memiliki kinerja yang lebih baik saat anda
bekerja.
Satu hal adalah memiliki slogan, frase yang Anda kenal. Hal lainnya
adalah penyalahgunaan bahasa, menggunakan kata-kata atau ekspresi
berulang kali.
Beberapa contohnya adalah:
– Baik;
– Bukankah itu;
– Ah;
– Seperti itu;
– Jadi.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik,
harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Salah satu cara untuk menggali
potensi yang ada dalam diri kita dapat dilakukan dengan cara mempelajari ilmu
dasar-dasar berbicara. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu mengenai
penyiaran dan bermanfaat untuk kita ke depannya. Penulis tentunya menyadari jika
makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA