Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 5

Nama anggota : 1. Endro


2. Nurul
3. Rizka Ahyar Hidayati
4. Tri Milawati Ana

FENOMENA BAHASA INDONESIA

Fenomena 1 : Sekolah Bahasa Indonesia Hadir di Australia (Liputan6.com)

Litizen6, Australia. Pada Sabtu, 16 Mei 2015 Sekolah Bahasa Indonesia


resmi hadir di Sherwood State School Brisbane, Australia. Dalam sekolah ini
selain mengajarkan Bahasa Indonesia, para pelajar juga akan diperkenalkan
dengan budaya dan kesenian Indonesia. Tak hanya warga Indonesia yang
dapat mengikuti kelas ini, anak-anak dari komunitas lain yang berada di
Brisbane dan sekitarnya pun boleh berpartisipasi dalam kelas Bahasa
Indonesia.

Tanggapan : Kami sebagai mahasiswa sangat setuju dengan didirikannya sekolah Bahasa
Indonesia tersebut. Kasus tersebut menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia
kita sedang mengalami perkembangan. Dengan didirikannya sekolah ini,
warga Indonesia yang tinggal atau berada di Australia maupun warga
pribumi bisa lebih mendalami Bahasa Indonesia.

Dampak positif : Dengan adanya sekolah tersebut bahasa, budaya, dan kesenian Indonesia bisa
lebih dikenal oleh negara lain, dan lambat laun pasti akan mendunia. Hal ini
sangat menguntungkan bagi negara Indonesia.

Dampak negatif : Dengan banyaknya sekolah atau jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri,
memungkinkan banyak warga Indonesia lebih memilih melanjutkan
pendidikan di luar negeri daripada di Negara sendiri.
Fenomena 2 : Bahasa Indonesia dan Fenomena Global Inggris (Kompasiana)
Saat ini penggunaan Bahasa Inggris menguasai hampir setiap lini
kehidupan dan terkesan lebih populer dari Bahasa Indonesia khususnya bagi
kalangan muda. Bahkan sejumlah sekolah yang berbiaya mahal menempatkan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa ketiga setelah Bahasa Inggris dan Mandarin.
Setiap tahun Bahasa Indonesia diperingati sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Hanya karena alsan ekonomi dan komersial. Sejumlah sekolah menganggap
bahwa Bahasa Indonesia tidak penting.

Tanggapan : Menurut kami, sebagai bangsa Indonesia seharusnya lebih mengutamakan


bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Boleh saja kita menguasai bahasa
asing, tetapi jangan sampai bahasa asing tersebut lebih kita utamakan daripada
bahasa kita sendiri, apalagi dinomor tigakan. Oleh karena itu kebanggaan
terhadap Bahasa Indonesia harus kita pupuk sedini mungkin sebagai wujud
penghargaan kita terhadap pendahulu kita, sehingga kedepan kita dapat
berharap Bahasa Indonesia bisa mendunia.

Dampak positif : Dengan menguasai bahasa asing kita mampu bersaing di kancah global tanpa
harus meninggalkan kearifan lokal. Kita juga bisa memperkenalkan budaya
Indonesia ke level Internasional.

Dampak negatif : Dengan lebih mengutamakan bahasa asing, maka Bahasa Indonesia lama-
lama akan tersisih.

Anda mungkin juga menyukai