Izin untuk menjawab,

1.Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa Indonesia berarti memiliki
jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI melalui bahasa Indonesia. Penggunaan
bahasa Indonesia harus dilakukan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu
butir isi sumpah pemuda 1928 “kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa
Indonesia”.

Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta kepada bahasa Indonesia. Cinta terhadap
bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, mencintai, dan menggunakan
bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah EYD dan tata bahasa
baku yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu disebut
Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik, artinya kita harus menggunakan
bahasa Indonesia secara komunikatif sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya,
pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita berada.

Seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Dengan bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan golongan menyatu dalam kebhinekaan
tunggal ika. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat karena
disatukan dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bangga kita harus
menggunakan dan memasyarakatkan Bahasa Indonesia, merujuk pada UU no 24 tahun
2009 mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia. Dengan demikian,
sebagai warga negara Indonesia yang mewarisi segala nilai perjuangan nenek moyang kita.

2. Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa bahasa Indonesia sangat berpotensi menjadi
bahasa internasional. Collins (2005) telah menunjukkan betapa potensialnya bahasa
Indonesia (Melayu) menjadi bahasa dunia (internasional) dilihat dari sejarahnya.

Ada beberapa faktor yang memungkinkan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa
internasional. Pertama, yaitu bahasa Indonesia mudah dipelajari dan dipahami karena tidak
mengenal perubahan bentuk, kata kerja dan lain sebagainya. Misalnya dalam bahasa
inggris, untuk mengucapkan "makan" kita harus mempertimbangkan waktunya seperti "I am
eating" untuk kejadian yang sedang berlangsung, atau "I have eaten" untuk kejadian yang
telah lampau. Sedangkan bahasa Indonesia, sekalipun kata "makan" telah terjadi dimasa
lampau atau yang akan datang, bentuk katanya tetap "makan" dan tidak berubah. Kedua,
yaitu banyaknya penutur bahasa Indonesia, baik diluar maupun didalam negeri. Untuk
penggunaannya sendiri didalam negeri tentu sangat banyak mengingat jumlah penduduk di
Indonesia yang begitu besar dan termasuk urutan keempat terbesar di dunia. Sedangkan
diluar negeri ada beberapa negara yang mempelajari bahasa Indonesia seperti Australia
yang bahasa Indonesia menjadi bahasa terpopuler keempat di sana, Vietnam yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di sana, dan lain-lain.

Tentu kita harus bangga dengan hal tersebut, meskipun bahasa Indonesia merupakan
turunan dari bahasa melayu, namun faktanya bahwa bahasa Indonesia mulai diminati oleh
banyak negara.

Tetapi tidak semudah itu untuk dapat menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Internasional masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk kedepannya, salah
satunya masih saja banyak yang beranggapan bahwa mereka merasa sudah berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, padahal penguasaan bahasanya masih terbilang rendah.
Dan juga kurangnya minat pemuda yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia dan justru
mempelajari bahasa asing hanya untuk pamer di sosial media, serta banyak juga yang
mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dan bahasa gaul biar
dianggap keren.

Jadi menurut saya, bahasa Indonesia memang bisa berpotensi menjadi bahasa
internasional layaknya seperti bahasa inggris dan bahasa lainnya. Namun, alangkah baiknya
jika kita terlebih dahulu mencintai bahasa kita dan penuh rasa bangga dalam
menggunakannya, dan apabila sudah terpenuhi baru kita bersama-sama usahakan bahasa
Indonesia untuk go internasional.

Sumber : ( BMP MKWU 4108, https://www.kompasiana.com)