TINJAUAN TEORI
Usia Bab I Pasal I, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit,
rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Banyak lansia yang mengalami gangguan
4 kriteria yaitu:
mengalami penurunan (Sunaryo, et.al, 2016). Proses penuaan yang terjadi dalam
hidup manusia telah dirumuskan oleh para pakar kesehatan. Teori penuaan secara
umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori penuaan secara biologi dan teori
penuaan psikologi:
1) Teori biologis
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang deprogram oleh
moleku-molekul atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi
b) Teori seluler
sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan dilaboratorium, lalu
diobservasi, jumlah sel-sel yang akan membelah, jumlah sel yang akan
radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas disini adalah molekul yang
atau atom dengan electron yang bebas tidak berpasangan. Radikal bebas
merupakan zat yang berbentuk dalam tubuh manusia sebagai salah satu hasil
lingkungan. Sebagai contoh diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat
umur. Menurut teori ini, terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel
tersebut. Salah satu hipotesis yang berhubungan dengan mutasi sel somatik
adalah hoptesis Error Catastrope, hal ini dijelaskan oleh Suhana &
2) Teori psikologi
mudanya tetap pelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut
usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari usia
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia
diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lanjut usia menurun, baik secara
loss), yakni:
values)
2.1.4 Perubahan Pada Lansia
tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan seksual
(Kholifah, 2016).
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60
tahun.
2) Sistem Intergumen
Kulit pada lansia mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan bercerak.
sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver
spot.
3) Sistem Muskuloskeletal
(kolagen dan elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi. Kolagen sebagai
pada penuaan sangat bervariasi, penurunan jumlah dan ukuran serabut otot,
4) Sistem Kardiovaskuler
5) Sistem Respirasi
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total
7) Sistem Perkemihan
8) Sistem Saraf
9) Sistem Reproduksi
angsur.
b. Perubahan Kognitif
2. IQ (Intellegent Quotient).
8. Kinerja (Performance).
9. Motivasi.
c. Perubahan Mental
2) Kesehatan umum.
3) Tingkat pendidikan.
4) Keturunan (hereditas).
5) Lingkungan.
dan family.
d. Perubahan Spiritual
Lansia semakin matang (mature) dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat
e. Perubahan Psikososial
tidak banyak mengalami gejolak, ten)ang dan mantap sampai sangat tua.
lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada
dirinya.
keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi
marit.
5) Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self hate personalitiy), pada lansia tipe ini