Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eko Prastyo Utomo

NIM : 200513632470
Matkul/Offr : Belajar dan Pembelajaran / D3

TUGAS PERTEMUAN 4
Menurut pandangan saya, teori tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran agar hasil belajar
anak maksimal dan bermakna bagi mereka dengan mempadukan antara ketiga teori antara teori
piaget, burner, dan ausubel
Maka contoh kongkritnya yaitu:
 Dalam proses belajar kognitif menurut piaget diperlukan cara yang tepat untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimal ,yaitu :
Dikarenakan siswa sebagai subyek belajar yang secara tidak langsung menjadi faktor utama.
Para siswa dituntut untuk belajar dengan mandiri secara aktif, siswa dituntut Belajar
memahami bukan belajar dengan cara menghafal diperlukanya interaksi sosial juga
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan dapat dengan mudah seorang siswa
dalam melakukan proses perkembangan kognitif dan dapat menangulangi sifat egosentris,
Peran guru sanggat diperlukan untuk memberi arahan yang tepat untuk para peserta didik
agar mudah memahami tujuan dan arah pembelajaran yang mana siswa akan lebih banyak
belajar secara mandiri
 pada teori Bruner membahas pembelajaran yang berbasis lingkungan dengan tujuan agar
siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, yaitu:
Pada proses pembelajaran tidak harus mengunakan bahasa verbal namun peserta didik
memerlukan praktek langsung dengan mempraktekan apa yang siswa dapatkan akan
tercapainya pengalaman yang didapat dalam mengeksplorasi kognitifnya lebih mudah
dipahami. hal ini juga dapat dilakukan beberapa eksperimen sederhana untuk memecahkan
masalah, seperti guru mencontohkan cara untuk mengelompokkan macam-macam hewan
sesuai habitat aslinya
 dan pada teoiri ausubel yang memaknai pembelajaran yang dibangun dari kejadian
kontekstual di sekitar anak sehingga pengalaman itu bermakna, yaitu:

Guru diharapkan memiliki metode penyampaian materi yang sudah memiliki penstrukturan
yang baik agar siswa dapat menelaah dengan mudah, materi yang siampaikan bisa dimulai
dengan pengenalan materi secara umum ke khusus (Ausable) atau dari konkrit ke bagian
abstrak (umum) bisa dengan membahas awal mula materi tersebut dan dilanjut ke bagian-
bagian bab materi tersebut. diperlukannya kesamaan konsep maupun istilah anatar guru dan
siswa agar tidak menghambat dalam proses pembelajaran,Penyesuaian ini diterapkan dengan
cara menyusun materi sedemikian rupa, agar guru dapat menggunakan hierarki-hierarki
konseptual ke atas dan ke bawah selama proses informasi disajikan.Pada teori ini peran Guru
bisa memberi reinforcement yang berupa hadiah dan hukuman pada siswa.jika siswa
mencapai suatu target guru bisa mengapresiasinya namun jika siswa melakukan kesalahan
guru bisa memberi hukuman verbal(nasehat) agar tidak diulangi lagi

Dengan mengabungkan ketiga teori tersebut diharapkan siswa dapat memaksimalkan proses
pembelajaran, yang mana pad setiap teori pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing

DAFTAR PUSTAKA
 Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
 Degeng, I Nyoman Sudana. 1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan
Model Elaborasi. Malang: Penerbit IKIP Malang bekerjasama dengan Biro Penerbitan
Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia-Jakarta.
 Rahyubi, H. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik:
Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Cetakan I. Bandung: Nusa Media.
 Supandi. 1990. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai