NPM : 200710611
Kelas : A
Wabah dunia yaitu pandemi Covid-19 yang terjadi sudah hampir memasuki dua tahun
belakangan ini tidak dapat dipungkiri memberikan dampak yang cukup besar bagi semua
sektor kehidupan, tidak terkecuali terhadap ketahanan nasional. Pertahanan nasional tidak
lepas dari spektrum ancaman baik militer maupun nirmiliter yang dihadapi dan upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya. Senada dengan hal tersebut ketahanan nasional dimaknai
sebagai daya tahan bangsa dan negara dalam menghadapi tantangan multidimensional dalam
agenda kepentingan nasionalnya. Secara umum terdapat delapan elemen yang mendukung
tercapainya ketahanan nasional Indonesia yakni meliputi aspek geografis, kekayaan alam,
demografis, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan.
Selain itu Indeks Ketahanan Nasional (IKN) Indonesia terus merosot. Hasil
pengukuran laboratorium Ketahanan Nasional memperlihatkan bahwa Covid-19 sangat
berpengaruh pada Ketahanan Nasional yang terlihat dari adanya penurunan Indeks
Ketahanan Nasional dari skor 2,82 menjadi 2,70 (skala 1-5). Dalam beberapa bulan terakhir
menyebabkan Indeks Ketahanan Nasional (IKN) Indonesia terus merosot. Hasil pengukuran
laboratorium Ketahanan Nasional memperlihatkan bahwa Covid-19 sangat berpengaruh pada
Ketahanan Nasional yang terlihat dari adanya penurunan Indeks Ketahanan Nasional dari
skor 2,82 menjadi 2,70 (skala 1-5). Selanjutnya, beberapa pakar menengarai bahwa masalah
otonomi daerah juga menjadi salah satu pemicu lemahnya koordinasi dalam penanganan
pandemi ini. Salah satu alasannya penanganan masalah kesehatan sudah menjadi
kewenangan dari otonomi daerah, sesuai bunyi Pasal 12 UU No 23/2014. Akibatnya
pemerintah daerah memiliki kewenangan penuh mengatasi pandemi ini. Karena itu, tidak
jarang mereka membuat kebijakan tersendiri yang justru berlawanan dengan kebijakan
pemerintah pusat. Oleh karena itu, perlu suatu terobosan baru, bagaimana kehadiran otonomi
daerah itu dapat mempercepat penanggulangan Covid-19.
Ujian terhadap ketahanan ekonomi saat ini sepertinya lebih dahsyat jika dibandingkan
dengan krisis ekonomi yang terjadi 1998 dan 2008 yang lalu. Pelonggaran kebijakan baik
fiskal maupun moneter, subsidi terbatas ke berbagai sektor usaha yang strategis, serta
peningkatan jaring pengaman sosial. Namun demikian, yang menjadi tantangan terbesar ialah
ketersediaan anggaran yang cukup dari pemerintah untuk memulihkan kembali
perekonomian dalam jangka panjang, apabila krisis ini berjalan lama tanpa ketidakpastian
kapan berakhirnya. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar dari mereka mengalami
kesulitan likuiditas. Sehingga pemerintah perlu segera membuat dan merumuskan roadmap
baru dalam bentuk strategi pemulihan ekonomi nasional beserta tahapan target-target yang
akan dicapai.
Oleh karena itu, seharusnya seluruh lapisan masyarakat Indonesia harus melihat dan
memandang bahwa pandemi Covid-19 merupakan musuh bersama. Maka dari itu Indonesia
harus menyatukan tujuan untuk melawan pandemi Covid-19 ini. Dan jika tidak demikian,
maka akan sulit bagi Indonesia untuk bisa keluar dari masalah besar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA