Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risky Nicson Tato Christian

NPM : 200710611
Kelas : TF A
UTS Pendidikan Agama

1. Agama dan moral merupakan satu kesatuan.


a. Jelaskan, apa fungsi moral bagi kehidupan beragama?
Jawaban : fungsi moral bagi kehidupan beragama adalah untuk menunjukkan
perilaku atau sikap yang timbul dalam dirinya untuk diimplementasikan dalam
kehidupan beragama.
b. Jelaskan apa fungsi agama bagi moralitas manusia?
Jawaban : fungsi agama bagi moralitas manusia adalah untuk Memberikan
pedoman dalam bertingkah laku (pedoman moral). Untuk mencapai kualitas
hidup yang memenuhi standar “sempurna”, manusia memerlukan pedoman
(perintah dan larangan) dalam bertingkah laku.

2. Iman merupakan kepercayaan kepada Tuhan


a. Jelaskan, apakah iman membutuhkan pertimbangan akal budi?
Jawaban : ya, iman membutuhkan pertimbangan akal budi. Mengapa? karena Iman
bersifat rasional dan membutuhkan pertimbangan akal budi, bukan karena
dibuktikan tetapi karena dipertanggungjawabkan.
b. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan penghayatan iman intrinsik.
Jawaban : Penghayatan iman intrinsik adalah suatu penghayatan iman dimana
orang beriman intrinsik sungguh-sungguh beriman secara total dan tanpa pamrih.

3. Di tanah air kita terdapat pluralisme agama.


a. Jelaskan, apakah pluralisme agama menjadi penyebab utama konflik antar umat
beragama?
Jawaban : tidak, pluralisme agama bukan menjadi penyebab utama konflik antar
umat beragama. pluralisme agama adalah tongkat utama atau modal dasar untuk
membangun sebuah cara pandang, cara merasa dan cara berperilaku sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat.
b. Jelaskan, apakah perbedaan agama bersifat relatif?
Jawaban : Tidak , alasannya karena semua agama memiliki nilai yang dipegang kuat
dalam setiap agama, maka dari itu agama bukan bersifat relatif.

4. Berilah tanggapan kritis terhadap pernyataan di bawah ini. Setujukan anda?


a. Kebebasan beragama bersifat terbatas
Jawaban : ya setuju, mengapa? Karena kebebasan mengandung hak dan kewajiban.
Dan Yang membatasi kebebasan beragama adalah martabatnya.
b. Kebenaran agama bersifat tunggal
Jawaban : tidak setuju, mengapa karena ketika dikatakan kebenaran agama bersifat
tunggal maka saya bisa mengatakan bahwa agama saya yang menjadi satu-satunya
media keselamatan, dan agama lain tidak. Maka dari itu pandangan ini tidak dapat
diterima karena bersikap negatif dan merendahkan agama-agama lain, bahkan
pandangan ini tidak melihat kenyataan bahwa bagaimanapun juga umat beragama
adalah kenyataan manusiawi dan karena itu bersifat terbatas.
5. Buatlah suatu karangan/ tulisan dengan judul “Peranan mahasiswa dalam mewujudkan
agama yang inklusif dan humanis” (minimal 1 halaman)

Peranan Mahasiswa dalam Mewujudkan Agama yang Inklusif dan Humanis

Mahasiswa merupakan warna negara yang memegang pengaruh paling besar dalam
negara dalam hal pergerakan. Pergerakan-pergerakan dalam negara bisa dinilai cukup
maksimal jika mahasiswa mau langsung turun tangan. Salah satu pergerakan yang lumayan
penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa adalah pergerakan yang menyangkut dengan
agama. Dimana kita semua tahu bahwa agama adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia karena dengan hidup sebagai makhluk yang beragama, kita dapat mewujudkan
kehidupan yang saling menghargai, rukun dan damai. Untuk itu peranan mahasiswa yang
notabene adalah agent of tolerance dalam mewujudkan agama yang inklusif dan humanis sangat
di butuhkan.

Inklusif berarti orang meyakini ajaran agamanya. Meyakini bahwa kebenaran Tuhan itu
ada di dalam kelompoknya, tetapi ada ruang-ruang hidup bersama dengan yang berbeda
keyakinan dengannya, dan keyakinan tersebut karena Tuhan menciptakan semua manusia.

Sementara itu Humanis adalah sebutan bagi orang yang menganut humanisme. Humanis
juga berarti penganut paham yang menganggap manusia sebagai objek terpenting. Menurut
KBBI, humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan
hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat
manusia. Seorang humanis juga merupakan seseorang yang percaya bahwa cara terbaik untuk
memahami realitas di sekitar kita adalah melalui pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
dan akal.

Jadi dengan kata lain kedua hal ini dapat disimpulkan sebagai sikap saling menghargai
antar umat beragama.

Sebagai mahasiswa peranan yang mahasiswa dalam mewujudkan agama yang inklusif
dan humanis dapat dimulai dengan membangun kebiasaan-kebiasaan kecil dilingkungan
kampus atau organisasi-organisasi yang diikuti seperti :

 Mengakui adanya aspek-aspek universal yang mungkin bernilai positif pada orang lain/
kelompok lain yang berbeda pandangan (aliran) agama untuk menunjang tercapainya
cita-cita/ misi pembangunan masyarakat.
 Menumbuhkan jiwa sportif dalam bersosialisasi dan hidup bersama dengan orang lain
atau kelompok lain, sehingga terdorong untuk mengelola perbedaan secara etis atau
mengembangkan kompetisi yang sehat meskipun memiliki pandangan dan cara hidup
yang berbeda yang pastinya sangat menjunjung tinggi sikap kemanusiaan.
 Menyadari bahwa setiap orang atau kelompok di masyarakat memiliki potensi mencapai
kebenaran, sehingga tidak menghindari primordialisme yang berlebihan terhadap
keunggulan dirinya dan kelompoknya, setiap orang atau kelompok juga memiliki sisi
kelemahan yang membutuhkan kerjasama dengan orang atau kelompok lain.
 Membiasakan berkomunikasi dengan sehat tidak semata-mata didasari persepsi yang
sempit dan kacamata kuda, melainkan berdasarkan pengamatan dan pengertian
terhadap perbedaan yang ada.
Dengan mempraktekan nilai-nilai ini dalam komunitas mahasiswa, maka akan sangat
membantu negara dalam menciptakan kondisi bernegara dengan agama yang inklusif dan
humanis.

Anda mungkin juga menyukai