Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar nomor 4 dengan jumlah
penduduk lebih dari 253 juta dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar
1.49% (setara 4 juta per tahun). Angka fertilitas atau Fertility Rate (TFR) Indonesia
berada diangka 2.6, berada diatas rata rata negara ASEAN lainnya yakni 2.4. Jumlah
yang besar ini menunjukkan jumlah kuantitas penduduk Indonesia yang merupakan
permasalahan strategis dan dari segi kualitasnya masih rendah. Berdasarkan hasil sensus
penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa yang
terdiri atas 119.630.913 penduduk laki-laki dan 118.010.413 penduduk perempuan
dengan laju pertumbuhan penduduk hingga tahun 2016 sebesar 1,36% dan diproyeksikan
bahwa jumlah ini akan bertambah terus mencapai 271 juta jiwa pada tahun 2020 sehingga
akan mempengaruhi Angka Kematian Ibu/AKI (UNFPA, 2020; Kemenkes, 2019; Badan
Pusat Statistik, 2016)
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 78, Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang aman, bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut pada Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009, pasal 1 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran
anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas.
Berdasarkan data WHO (2019) terdapat peningkatan penggunaan kontrasepsi secara
global khususnya pada wilayah Asia (61.6%) dan Amerika Latin (67%) baik dengan
menggunakan kontrasepsi hormonal maupun non hormonal. Data Indonesia sendiri
menyebutkan dari 60.349.706 keluarga di Indonesia, terdapat 36.993.725 Pasangan Usia
Subur (PUS) di mana didalamnya terdapat 23.361.189 menggunakan kontrasepsi dan
13.632.536 tidak menggunakan kontrasepsi. Terdapat peningkatan presentase pemakaian
alat kontrasepsi (semua cara) pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dari
62 persen pada SDKI 2012 menjadi 64 persen pada SDKI 2017. Namun, Persentase putus
pakai (Drop Out) kesertaan ber KB masih tinggi yaitu 34 persen. Kemudian masih
besarnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum terlayani dan belum menggunakan
kontrasepsi yang terlihat dari persentase wanita kawin umur 15-49 dengan kebutuhan
ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need) sebesar 11 persenberdasarkan data Kemenkes
(2019) sebagaian besar peserta KB aktif memilih suntik (63.71 %) dan pil (17.24%)
sebagai alat kontrasepsi dibandingkan dengan metode lainnya. (BKKBN, 2018)
Terlepas dari keberhasilan maupun keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
kontrasepsi, terdapat pula efek samping apabila terus menerus digunakan dalam kurun
waktu yang lama. (Jannah, et al, 2019) Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas,
penulis tertarik untuk membuat makalah berjudul : Jenis Kontrasepsi Hormonal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, penulis menentukan beberapa rumusan
masalah diantaranya :
1.2.1 Apa definisi kontrasepsi hormonal ?
1.2.2 Apa saja jenis kontrasepsi hormonal ?
1.2.3 Bagaimana mekanisme kerja setiap jenis kontrasepsi hormonal ?
1.2.4 Bagaimana indikasi pemakaian kontrasepsi hormonal ?
1.2.5 Bagaimana kontraindikasi pemakaian kontrasepsi hormonal ?
1.2.6 Bagaimana efek samping bisa muncul pada pemakaian kontrasepsi darurat ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini diantaranya :
1.3.1 Untuk memahami definisi kontrasepsi hormonal
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami jenis kontrasepsi hormonal
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami mekanisme kerja setiap jenis kontrasepsi
hormonal
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami indikasi pemakaian kontrasepsi hormonal
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami kontraindikasi pemakaian kontrasepsi
hormonal
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami efek samping bisa muncul pada pemakaian
kontrasepsi darurat

Daftar Pustaka

BKKBN.2018.Upaya Meningkatkan Jumlah pesera KB.


https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-tingkatkan-jumlah-kesertaan-kb-dan-kesadaran-
masyarakat-akan-kesehatan-reproduksi-melalui-bakti-sosial-dalam-rangka-peringatan
harganas-xxvi-tahun-2019 diakses pada 27 September 2021 pukul 16.00 WIB

Kementerian Kesehatan. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta : Kementrian Kesehatan

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. 2018. Buku Remaja. Jakarta: Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

United Nations. 2020. Trends in Contraceptive Use Worldwide. New York : Department of
Economic and Social Affairs

WHO.2018.Unmet need for family planning. Available at:


http://www.who.int/reproductivehealth/topics/family_planning/unmet_need _fp/en/.

Anda mungkin juga menyukai