Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Oleh
NAMA : Nur Rifdatur Rafila
NIM : 181014201643

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2021
TUGAS MANDIRI

Petunjuk!
1. Bacalah ilustrasi kasus berikut dengan seksama
2. Lengkapilah format pengkajian resume (terlampir)
3. Lengkapilah format resume keperawatan dengan menuliskan data subjektif, objektif,
diagnose dan rencana intervensi
4. Tentukan 3 prioritas masalah keperawatan utama yang terdapat pada pasien dalam
ilustrasi kasus. Prioritas berdasarakan nomor urut masalah keperawatan.
5. Resume yang telah diselesaikan oleh mahasiswa diunggah pada akun moodle masing-
masing tanggal 17 Maret maksimal pukul 17.00 WIB
6. Pengumpulan Resume dalam bentuk PDF
7. Gunakan sumber refrensi SDKI, SLKI dan SIKI

Ilustrasi Kasus:
Seorang perempuan berusia 50 tahun diantar ke IGD dengan Keluhan nyeri dada sebelah kiri.
Nyeri menjalar ke lengan kiri dan leher serta tembus ke pungung, pasien juga mengeluh sesak.
Hasil pemeriksaan didapatkan TD 80/40 mmHg dan frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi
pernapasan 26x/menit, suhu 36 C, dan saturasi oksigen 90 % dan CRT < 2 detik. Pasien berespon
terhadap stimulus nyeri dengan melokalisasi nyeri. Hasil pemeriksan ECG didapatkan ST
Segmen Elevasi di lead I, II, avL, V1 dan V6.
A. Resume Keperawatan (Data Sekunder)

S O A P I
Data subjektif : Data Objektif : Diagnosa prioritas : Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
Pasien mengeluh nyeri Hasil pemeriksaan mandiri keperawatan (SIKI, I. 08238)
Nyeri akut b.d agen
dada sebelah kiri. Nyeri TTV pasien didapatkan : cidera biologi selama 1x24 jam  Observasi :
(SDKI,D.0077)
menjalar ke lengan kiri - TD 80/40 mmHg diharapkan nyeri  Identifikasi lokasi,
dan leher serta tembus - Frekuensi nadi 110 DS : Pasien mengeluh akut,dapat membaik karakteristik, durasi,
ke pungung, pasien juga X/menit nyeri dada sebelah kiri. dengan kriteria hasil frekuensi, kualitas,
mengeluh sesak. - Frekuensi pernapasan Nyeri menjalar ke Tingkat nyeri intensitas nyeri
26x/menit lengan kiri dan leher (SLKI,L.08066):  Identifikasi skala nyeri
- Suhu 36 C serta tembus ke 1. Kemampuan  Identifikasi respons nyeri
- Saturasi oksigen 90 % pungung, pasien juga menuntaskan aktifitas non verbal
dan CRT < 2 detik. mengeluh sesak. dapat meningkat  Terapeutik :
Pasien juga berespon DO : 2. Keluhan nyeri dapat  Kontrol lingkungan yang
TTV pasien
terhadap stimulus nyeri menurun memperberat rasa nyeri
didapatkan:
dengan melokalisasi nyeri. (mis. Suhu ruangan,
- TD 80/40 mmHg 3. Sikap protektif
Hasil pemeriksan ECG pencahayaan, kebisingan
- Frekuensi nadi 110 dapat menurun
didapatkan ST Segmen  Fasilitasi istirahat dan tidur
X/menit 4. Gelisah pada pasien
Elevasi di lead I, II, avL, V1  Pertimbangkan jenis dan
- Frekuensi dapat teratasi
sumber nyeri dalam
pernapasan
26x/menit pemilihan strategi
- Suhu 36 C meredahkan nyeri
- Saturasi oksigen 90  Edukasi :
% dan CRT < 2  Jelaskan penyebab, periode,
detik. dan pemicu nyeri
Pasien juga berespon  Jelaskan strategi
terhadap stimulus nyeri meredahkan nyeri
dengan melokalisasi  Anjurkan memonitor nyeri
nyeri. secara mandiri
Hasil pemeriksan ECG  Kolaborasi :
didapatkan ST Segmen
Elevasi di lead I, II, avL,  Kolaborasi pemberian
V1 analgetik, jika perlu

Data subjektif : Data Objektif : Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas
Efektif b.d
Pasien mengeluh nyeri Hasil pemeriksaan mandiri keperawatan (SIKI, 1.01011)
menurunnya ekspansi
dada sebelah kiri. Nyeri TTV pasien didapatkan : paru (SDKI, D.0005) selama 1x24 jam  Observasi :
menjalar ke lengan kiri - TD 80/40 mmHg DS : Pasien mengeluh diharapkan pola nafas pada - Monitor pola nafas
dan leher serta tembus - Frekuensi nadi 110 nyeri dada sebelah kiri. pasien dapat membaik (frekuensi, kedalaman,
ke pungung, pasien juga X/menit Nyeri menjalar ke dengan kriteria hasil usaha napas)
mengeluh sesak. - Frekuensi pernapasan lengan kiri dan leher Pola napas (SLKI, - Monitor bunyi nafas
L.01004) :
26x/menit serta tembus ke tambahan (gurgling, mengi,
1. Dispnea pada
- Suhu 36 C pungung, pasien juga wheezing, ronkhi kering)
- Saturasi oksigen 90 % mengeluh sesak. pasien dapat - Monitor sputum (warna,
dan CRT < 2 detik. DO : menurun jumlah, aroma)
TTV pasien
Pasien juga berespon 2. Penggunaan otot  Terapeutik :
didapatkan:
terhadap stimulus nyeri bantu napas pada - Posisikan semi fowler atau
- TD 80/40 mmHg
dengan melokalisasi nyeri. pasien dapat fowler
- Frekuensi nadi 110
Hasil pemeriksan ECG menurun - Berikan minum hangat
X/menit
didapatkan ST Segmen - Lakukan fisioterapi dada,
- Frekuensi 3. Pemanjangan
Elevasi di lead I, II, avL, V1 jika perlu
pernapasan fase ekspirasi
- Berikan oksigenasi
26x/menit pada pasien
 Edukasi :
- Suhu 36 C dapat menurun
- Anjurkan asupan cairan
- Saturasi oksigen 90
2000ml/hari, jika tidak
% dan CRT < 2
kontraindikasi
detik.
- Ajarkan teknik batuk
Pasien juga berespon
efektif
terhadap stimulus nyeri
 Kolaborasi :
dengan melokalisasi
Kolaborasi pemberian
nyeri.
bronkodilator, ekspektora dan
Hasil pemeriksan ECG
mukolitik, jika perlu
didapatkan ST Segmen
Elevasi di lead I, II, avL,
V1
Data subjektif : Data Objektif : Penurunan Curah Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung (SIKI,
Jantung b.d perubahan 1.02075)
Pasien mengeluh nyeri Hasil pemeriksaan mandiri keperawatan
irama jantung
 Observasi :
dada sebelah kiri. Nyeri TTV pasien didapatkan : (SDKI,D.0008) selama 2x24 jam
- Monitor tekanan darah
menjalar ke lengan kiri - TD 80/40 mmHg DS : Pasien mengeluh diharapkan curah jantung
(termasuk tekanan darah
dan leher serta tembus - Frekuensi nadi 110 nyeri dada sebelah kiri. pada pasien dapat
ortostatik, jika perlu)
ke pungung, pasien juga X/menit Nyeri menjalar ke membaik dengan kriteria
- Monitor intake dan
mengeluh sesak. - Frekuensi pernapasan lengan kiri dan leher hasil
output cairan
26x/menit serta tembus ke Curah jantung
- Monitor berat badan
- Suhu 36 C pungung, pasien juga (SLKI,L.02008)
setiap hari pada waktu
- Saturasi oksigen 90 % mengeluh sesak. 1. Kekuatan nadi yang sama
dan CRT < 2 detik. DO : perifer pada - Monitor saturasi
TTV pasien
Pasien juga berespon pasien dapat oksigen
didapatkan:
terhadap stimulus nyeri meningkat  Terapeutik :
- TD 80/40 mmHg
dengan melokalisasi nyeri. 2. Ejection Fraction - Posisikan semi fowler
- Frekuensi nadi 110
Hasil pemeriksan ECG pada pasien atau fowler dengan
X/menit
didapatkan ST Segmen dapat meningkat kaki ke bawah atau
- Frekuensi
Elevasi di lead I, II, avL, V1
3. Palpitasi pada posisi nyaman
pernapasan
pasien dapat - Berikan diet jantung
26x/menit
menurun yang sesuai
- Suhu 36 C
 Edukasi :
- Saturasi oksigen 90 4. Takikardi pada
pasien dapat - Anjurkan beraktifitas
% dan CRT < 2
fisik sesuai toleransi
detik. menurun - Anjurkan beraktifitas
Pasien juga berespon fisik secara bertahap
5. Gambaran ECG
terhadap stimulus nyeri aritmia pada  Kolaborasi :
dengan melokalisasi pasien dapat - Kolaborasi pemberian
nyeri. menurun dan antiaritmia, jika perlu
Hasil pemeriksan ECG teratasi - Rujuk ke program
didapatkan ST Segmen
rehabilitasi jantung
Elevasi di lead I, II, avL,
V1

Anda mungkin juga menyukai