Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengajar : Prof.Dr.Eng. Syafaruddin, S.T, M.

Eng
Tugas : 2 (Identifikasi Masalah VS Solusi)
Tanggal Pertemuan : 23 Agustus 2021

Kursi Kerja Cerdas untuk Perkantoran

Solusi
1. Desain Ergonomis
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upata pencegahan cedera
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,
mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan
jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,
ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukann
sehingga tercipta kualitas kerja dan kuaitas hidup yang tinggi.
Pendekatan khusus dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi sistematis dari segala
informasi yang releven yang berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam
perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Analisis dan
penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu:
a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri (ukuran) tubuh
manusia.
b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang
berperan dalam tingkah laku manusia. Kondisi-kondisi kerja yang dapat
mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat
celaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang membuat nyaman
kerja manusia.

2. Pemanfaatan Antropometri
Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya
yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia. Antropometri
secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomi dalam suatu proses rancang
bangun fasilitas. Antropometri dapat dibagi menjadi:
a. antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar.
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu
b. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakangerakan yang mungkin terjadi
saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan. Contoh: Putaran sudut tangan,
sudut putaran pergelangan kaki.
Tujuan pendekatan antropometri adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan
sistem kerja (man-machine system), sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja
secara nyaman, baik dan efisien. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam
perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang
memakainya. Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear (lurus
dan dilakukan pada permukaan tubuh maksimum. Agar hasilnya dapat representatif,
maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu.
Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia yang memakainya
sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja
akibat adanya kesalahan adanya kesalahan desain (design-induced error).
Kursi Antropometri merupakan kursi khusus yang dirancang untuk pengukuran dimensi
tubuh posisi duduk.
3. Pemasangan Inframerah pada Sandaran Kursi
Nyeri Punggung Bawah didefinisikan sebagai nyeri dan ketidaknyamanan di bawah
batas kosta dan di atas lipatan gluteal inferior dengan atau tanpa nyeri kaki. Nyeri yang
dirasakan dapat berupa nyeri seperti terbakar, menusuk dan samar-samar dengan
intensitas ringan hingga berat. Rasa nyeri bisa timbul secara tiba-tiba atau bertahap
(duthey, 2013). Penanganan nyeri punggung bawah terdapat dua macam yaitu
penanganan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Penanganan secara farmakologi
contohnya adalah pemberian obat aestaminofen, NSID (Non Steroidal Anti Inflamatory
Drugs), relaksan otot, opioid, obat anti depresan. Misalnya pada peggunaan obat
aestaminofen tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit liver,
puasa dan penggunaan obat bersamaan dengan obat-obat anti inflamasi misalnya
NISD karena dapat terjadi tosisitas hati pada dosis yang direkomendasikan. Selain itu
penggunaan obat relaksan otot juga memilki efek samping yang besar, efek tertinggi
terjadi dalam 4 hari pertama terapi. Penanganan nonfarmakologi diantaranya adalah
kompres air hangat atau dingin, Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS),
penyinaran infra red, olahraga akupuntur, pijat dan akupresur. InfraRed (IR) adalah alat
fisioterapi yang memanfaatkan efek panas dari sinar merah yang di pancarkan untuk
melancarkan peredaran darah dan menurunkan ketegangan pada otot. InfraRed
mempunyai panjang gelombang 1,5-5,6 mikron dan mempunyai radiasi mencapai 5,6-
1000 mikron dan penetrasi 3,75 cm yang memberikan efek pemanasan pada jaringan
yang lebih dalam di daerah otot yang cedera akan lebih efektif (Ervolino & Gazze,
2016). Salah satu untuk mengatasi masalah nyeri adalah dengan terapi fisik yang
merupakan bagian dari rehabilitasi medis. Modalitas fisioterapi yang dipakai adalah
sinar infra merah yang memiliki panjang gelombang 750 μm – 100 μm, frequensi
400THz - 3 THz, dan energi foton 12,4 meV - 1,7 eV. Menurut standart ISO 20473 infra
merah di bagi menjadi Near IR (NIR) panjang gelombang 0.78 – 3 μm, Mid IR (MIR)
panjang gelombang 3.0 – 50, dan Far IR (FIR) panjang gelombang 50-1000 (Nurcipto
& Gandha, 2017).
4. Peringatan Duduk Terlalu Lama
Load cell merupakan sensor timbangan yang bekerja secara mekanis, dimana load cell
menggunakan prinsip tekanan yang memanfaatkan strain gauge sebagai pengindera
(sensor). Strain Gauge adalah sebuah tranduser pasif yang merubah suatu pergeseran
mekanis menjadi perubahan tahanan. Buzzer adalah sebuah komponen elektronika
yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya
prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara
bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
ini digunakan sebagai indikator (alarm) Pemanfaatan load cell sebagai inputan dan
buzzer sebagai output yang terhubung pada mikrokontroler dapat digunakan sebagai
pendeteksi beban pada kursi, sehingga setiap pada periode waktu tertentu akan
memberikan suara sebagai alarm.
5. Peringatan Minum
Seperti halnya pada metode kerja peringatan duduk, kursi yang dideteksi mendapat
tekanan yang dibaca lewat load cell, akan mengeluarkan suara yang akan didesain
berbeda dengan peringatan duduk sehingga user dapat menerjemahkan peringatan
tersebut.
Referensi
[1] Perancangan Ulang Bed Terapi Pijat Shiatsu dengan Pendekatan Antrhtopometri
(Studi Kasus: Panti Tuna dan Tuna Rungu Bhakti Candrasa Surakarta) [Online].
Available:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/24404/NTE3NzM=/Perancangan-ulang-
bed-terapi-pijat-shiatsu-dengan-pendekatan-anthropometri-Studi-Kasus-Panti-Tuna-
Netra-dan-Tuna-Rungu-Bhakti-Candrasa-Surakarta-abstrak.pdf. [Accessed 29
Agustus 2021]
[2] Antropometri dalam Ergonomi. Available:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN
%202.%20ANTROPOMETRI.pdf. [Accessed 29 Agustus 2021]
[3] Perancangan Ulang Kursi Antropometri untuk Memenuhi Standar Pengukuran.
Available: https://media.neliti.com/media/publications/161900-ID-perancangan-
ulang-kursi-antropometri-unt.pdf. [Accessed 29 Agustus 2021]
[4] Sistem Keamanan Rumah Mengganakan Sensor Getaran dengan Output Suara
Berbasis PC. Available: http://e-
jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/download/190/107/396 .
[Accessed 29 Agustus 2021]
[5] Kajian Teori oleh Nur Emiliya Zulfa. Available:
http://repository.unika.ac.id/14674/7/12.11.0070%20Nur%20Emiliya%20Zulfa%20-
%20BAB%20V.pdf. [Accessed 29 Agustus 2021]

Anda mungkin juga menyukai