Anda di halaman 1dari 127

PENGKAJIAN

KEPERAWATAN
DEFINISI

 ADALAH SEBUAH TEHNIK DALAM PEROLEHAN DATA


TENTANG KONDISI PASIEN
PENGKAJIAN

AUTOANAMNESA :
Pengkajian yg dilakukan
secara langsung
Anamnesa :
Pengkajian yg dilakukan
dengan cara wawancara
TUJUAN PENGAJIAN

UNTUK MENGETAHUI DATA


PASIEN YANG SEAKURAT -
AKURATNYA
DATA YG HARUS DIDAPAT DALAM
PENGKAJIAN

1. DATA DASAR


2. DATA FOKUS
DATA DASAR

ADALAH DATA UTAMA YANG


MENDUKUNG TERHADAP
MASALAH ATAU PENYAKIT
YANG DIDERITA OLEH
PASIEN
DATA FOKUS

ADALAH DATA YANG PALING


UTAMA YANG MENJADI CIRI
KHAS DALAM PENYAKIT
YANG DIDERITA OLEH
PASIEN
TUJUAN PENGUMPULAN DATA

1. MEMPEROLEH DATA TTG


KESEHATAN KLIEN
2. MENENTUKAN MASALAH
KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN KLIEN
BENTUK DATA

 DATA SUBJEKTIF:
ADALAH DATA YANG DI
DAPAT BERDASARKAN
KELUHAN DARI PASIEN DAN
HANYA DIRASAKAN OLEH
PASIEN
DATA OBJEKTI:
ADALAH DATA YG DIDAPAT
DARI KLIEN MELALUI
PENGLIHATAN LANGSUNG
CARA MENDAPATKAN DATA

DARI KELUARGA
DARI PERAWAT RUANGAN
DARI DATA REKAMEDIS
DARI KELUARGA
CARA PENGKAJIAN

WAWANCARA
OBSERVASI
PEMERIKSAAN FISIK
REKAM MEDIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENGUMPULAN DATA

ADALAH MENGUMPULKAN
SEMUA SUMBER INFORMASI
TTG KLIEN YANG
DILAKUKAN SECARA
SISTEMATIS UNTUK
MENETUKAN MASLAH
TEHNIK PENGUMPULAN DATA

WAWANCARA
PENGAMATAN ATAU
OBSERVASI
TERIMAKASIH
TEKANAN SISTOLIK/DIASTOLIK
UMUR
Mm/Hg

1 BULAN
6 BULAN
1 TAHUN
2 TAHUN
4 TAHUN
6 TAHUN
8TAHUN
10 TAHUN
12 TAHUN
14 TAHUN
16 TAHUN
TERIMA
KASIH
 PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN UNTUK
MENETUKAN DIAGNOSIS MEDIS
 A. PEMERIKSAAN LAB
 B. PEMERIKSAAN RONTGEN
 C. PEMERIKSAAN USG
 1. BAGIAN KEBIDANAN
 2. BAGIAN PENYAKKT DALAM
 3. BAGIAN KESEHATAN ANAK
 4. BAGIAN SYARAF
 5. BAGIAN THT DAN KELAMIN
 6. BAGIAN KESEHATAN JIWA
 7. BAGIAN MATA
1. MRI ( MAGNETIC RESONANCE IMAGING )
2. LIGHTSPEED MSCT ( MULTISLICE COMPUTER
TOMOGRAPHY)
3. ANGIOGRAPH
4. MOBILE FLUOROSTAR C-ARM
5. RONTGEM KONVENSIONAL = MAMMOGRAFI
6. RONTGEN PANORAMIK = USG. EKG.EEG.EMG.
AUDIOMETRI
 1. SKRINING = MENDETEKSI PENYAKIT
 2. KONFIRMASI = MEMERIKSA PENYAKIT YG
 DIDERITA SESEORANG, BERKAITAN DGN
 PENANGAN YG AKAN DIBERIKAN DAN
 KONFLIKASI YANG AKAN TERJADI
 3. MENENTUKAN DIAGNOSTIK YG AKAN
 MENYAMARKAN GEJALA KLINIS
 4. PERJALANAN PENYAKIT
 5. MEMANTAU PERKEMBANGAN PENYAKIT
 6. MENGETAHUI ADA TDKNYA KELAINAN DRI
 PENYAKIT
 MENAMBAH DATA PENUNJANG SELAIN DATA
PEMERIKSAAN FISIK

 MEMBERI KEJELASAN DAN KEPASTIAN


TENTANG KEADAAN PENYAKIT YG DIDERITA

 MEMUDAHKAN DOKTER DALAM MELAKUKAN


DIGNOSIS
 MEMBERIKAN PENJELASAN PADA PASIEN TTG
TINDAKAN AYANG AKAN DILAKUKAN

 MEMBUAT PERSETUJUAN

 PENANDATANGANA PERSETUJUAN

 PERSIAPAN PASIEN

 PELAKSANAAN TINDAKAN
 TERIMAKASIH
Karakteristik perawat yg
mempasilitasi komunikasi terapeutik
• Kejujuran
• Tidak membingungkan / cukup ekspresif
• Bersikap positif
• Bersikap simpati bukan empati
• Mampu melihat permasalahan dari kacamata
pasien
• Menerima pasien apa adanya
• Sensitif terhadap masalah pasien
• Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu pasien
SELF AWARENESS
(KESADARAN INTRAPERSONAL
DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL)
Pengertian :

• Kesadaran diri merupakan proses mengenali


motivasi, pilihan dan kepribadian kita lalu
menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut
atas penilaian, keputusan dan interaksi kita
dengan orang lain.
Manfaat kesadaran diri :

Manfaat kesadaran diri :


• Memahami diri dalam relasi dengan orang lain
• Menyusun tujuan hidup dan karir
• Membangun relasi dengan orang lain
• Memahami nilai-nilai keberagaman
• Memimpin orang lain secara efektif
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan kontribusi pada perusahaan,
masyarakat dan keluarga

• Aspek-aspek analisa kesadaran diri
perawat di antaranya
1. Kesadaran Diri
komponen psikologik, fisik, lingkungan dan filosofi
2. Klarifikasi Nilai
3. Eksplorasi Perasaan
4. Kemampuan Menjadi Model (Role Model)
5. Altruisme
6. Etik dan Tanggung jawab
• Ciri perawat yang dapat menjadi role model :

• Puas akan hidupnya


• Tidak didominasi oleh stress
• Mampu kembangkan
kemampuan
• TERIMAKASIH
KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM KEPERAWATAN
ETI WATI, S.Kep..,Ners.,S.Pd.,M.Pd
Syarat komunikasi
Efektif

• Menciptakan suasana yg
menguntungkan
• Menggunakan bahasa yg mudah
dipahami
• Pesan yg disampaiakn dapat
menggugah pihak komunikan
• Pesan memberikan reward di
pihak komunikan
Tujuan
komunikasi

Membuat kemudahan dalam


pesan yang diberikan
A.Komunikasi Verbal
• Berlangsung secara timbal balik
Bentuk • Makna pesan singkat dan jelas
komunikasi • Mudah dipamami
• Cara menyampaikan mudah
Efektif diterima
• Disampaiakan secara tulus
• Mempunyai yujuan yang jelas
• Memperlihatkan norma yg berlaku
• Rileks
A.Komunikasi Non
Verbal
Bentuk
komunikasi • Penampilan fisik
Efektif • Sikap tubuh dan cara
berjalan
• Ekspresi wajah
• Sentuhan
1. Respect
Prinsif 2. Empathy
Komunika
si Efektif 3. Audible
4. Care
5. Hamble
Komunikasi Efektif

1.Memahami maksud dan tujuan komunikasi


2.Mengenali komunikasi
3.Menyampaikan pesan dengan jelas
4.Menggunakan alat bantu yg baik
5.Memusatkan perhatian
6.Menggindari gangguan komunikasi
7.Menciptakan suasana yang menyenangkan
8.Body Language
Aspek membengun dalam
komunikasi yg efektif

1.Kejelasan
2.Ketepatan
3.Konteks
4.Alur
5.Budaya
• Berkembang biaknya penyakit pada
hospes (parasit )disertai timbulnya
respon imunologik dengan gejala klinik
atau tanpa gejala klinik
• Manusia host / penjamu
• Penyakit agent
• Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam
penjamu sehingga timbul radang /
penyakit
1. Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet
2. Udara
Debu, kulit
3. Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga
Nyamuk, lalat
• Suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan
infeksi mikro organisme dari lingkungan
klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
• Mengurangi terjadinya infeksi
• Memberikan perlindungan terhadap klien,
nakes
1. Reservoir (Tempat)
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk
4. Cara keluarnya penyebab penyakit dari
host
5. Kepekaan penjamu
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan
lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
S. aureus, diphteroids ( tidak hilang
secara permanen )
2. Organisme transien
Karena kontak, contoh : E. Colli (mudah
dihilangkan dengan cuci tangan efektif)
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
• Penanganan pasien dengan kontak tangan
• Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :


• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan
air mengalir
• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
Kapan kita harus mencuci tangan :
vSebelum dan sesudah melakukan
tindakan
vSetelah kontak dengan cairan tubuh
vSetelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )
vSebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasi
vSetelah menggunakan kamar mandi
vSebelum melayani makan dan minum
vPada saat akan tugas dan akhir tugas
1. Cuci tangan
2. Pemakaian sarung tangan
q Sarung tangan steril
q Sarung tangan DTT
q Sarung tangan bersih
q Sarung tangan rumah tangga
3. Pemakaian masker
4. Pemakaian gaun
q Steril kamar bedah
q Non Steril ICU, kamr bayi, KB
q Skort Celemek plastik
5. Pemakaian kacamata pelindung
6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup
7. Kap
8. Duk
ØIstilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam area tubuh manapun yang sering
menyebabkan infeksi
ØTujuan asepsis adalah : membasmi
jumlah mikroorganisme pada permukaan
hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati
(alat-alat bedah dan barang-barang yang
lain)
Ø Proses menurunkan jumlah
mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir atau jaringan tubuh lainnya
dengan menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)
1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme
secara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi,
endospora)
2. Efektivitas
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu
Aksi yang lama setelah pemakaian untuk
meredam pertumbuhan
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6. Tidak menyebabkan alergi
7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
• Alkohol (60%- 90%)
• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)
contoh : Hibiscrub, Hibitane
• Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon
• Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir
seperti mukosa vagina
• Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)
Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena
dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir
• Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine
• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin
Contoh : Yodium tinktur
• Triklosan (0,2-2%)
TERIMA KASIH
Mikroorganisme :
• Agen penyebab infeksi
• Termasuk didalamnya :bakteri, virus, fungi,
parasit
• Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri
dibagi menjadi 3 kategori :
1. Vegetatif contoh : stafilokokus
2. Mikobakteria, contoh : tuberkolosis
3. Endospora, contoh : tetanus
• Endospora paling sulit dibunuh disebabkan oleh
lapisan pelindungnya
qTindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit
dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air
panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :


vTindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri
pada benda mati dengan cara merebus, mengukus
atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN :
vAdalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme
vContoh larutan desinfektan :
vKlorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
vKlorin 0,1%
Untuk DTT kimia
vGlutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia
atau sterilisasi kimia
vFenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI :
§ Proses yang membuat objek mati lebih
aman ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV,
HIV tetapi tidak membasmi)
§ Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapar
darah atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :


§ Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh,
benda asing dari kulit atau instrumen.
1. STERILISASI UAP
q 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
q 20 ' untuk alat tidak terbungkus
q 30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
q 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai
q 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
q Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
q Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
q Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau
sebelum disimpan
1. DTT dengan merebus
v Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
v Merebus 20 Menit dalam panci tertutup
v Seluruh alat harus terendam
v Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
v Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1
minggu
2. DTT dengan mengukus
v Selalu kukus 20menit dalam kukusan
v Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
v Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
v Keringkan dalam kontainer DTT
vDesinfektan kimia untuk DTT
vklorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
vLangkah-langkah DTT Kimia :
vDEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
vRendam semua alat dalam larutan desinfektan
selama 20 menit
vBilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
vSegera dipakai atau disimpan dalam kontainer
yang kering dan telah di DTT
Tujuan :
Ø Melindungi petugas pembuangan sampah dari
perlukaan
Ø Melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Ø Mencegah penularan infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Ø Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya
Ø Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik
dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :
1. Tidak terkontaminasi
Ø Tidak memberikan resiko infeksi
Ø Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
Ø Dapat dibuang ditempat sampah umum
2. Terkontaminasi
Ø Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik nakes maupun masyarakat
Ø Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari
kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,
nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai
(jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan
infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Ø Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau
botol yang mengandung obat kadaluwarsa,
vaksin, reagen desinfektan)
Ø Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk
kemoterapi)
Ø Sampah yang mengandung logam berat (misal
air raksa dari termometer yang pecah, bahan
bekas gigi,dll)
Ø Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat
didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang
dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING SAMPAH BASAH
Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain,
Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian
janin

DIBAKAR DALAM Dirumah sakit


INSINERATOR dikumpulkan
dalam wadah
terpisah

Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang


Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup
Dalam lubang tertutup
PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN
Ø Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk
jarum secara tidak sengaja
Ø Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan
atau melepaskan jarum yang akan dibuang
Ø Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan
segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh
wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
Ø Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum
harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan
penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand
tehnik) lalu ditanam dalam tanah.
Ø Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi
Ø Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi
TERIMA KASIH
 PENGERTIAN

üObat Adalah Zat atau substansi


yang diberikan kepada manusia
atau binatang dengan tujuan :
- Menentukan diagnosa
- Mengobati/menyembuhkan
- Mengurangi penderitaan
- Pencegahan penyakit
üNama Obat :
1. Kimia : as.asetil salisilat
2.Generik : aspirin, parasetamol
3.Pabrik/Dagang/paten : panadol
üFarmakologi klinik :
Ilmu yang mempelajari efek obat
terhadap proses kehidupan.
üFarmakognosi :
Ilmu yg m’pelajari sumber2 obat.
Ex : tumbuh-tumbuhan, mineral,
hewan, sintetis.
AKSI OBAT : kemampuan obat

Waktu Paruh : Interval waktu yang


dibutuhkan utk proses eliminasi tubuh utk
mengurangi konsentrasi obat didalam tubuh
separuhnya.
Ex : waktu paruh 8 jam, awalnya 100 %.
Setelah 8 jam : 50 %
Setelah 16 jam : 25 %
Setelah 24 jam : 12,5 %
Setelah 32 jam : 6,25 %
Farmakokinetik : suatu proses yang
mencakup nasib obat dalam tubuh.
Mulai dari absorbsi ekskresi

Bioavailibilitas : kadar obat yg mencapai


sirkulasi darah.
Obat lambung usus 12 jari
Vena porta hepatika hepar
V. Cava inferior jantung
Seluruh TUBUH
Farmakokinetik :
1. Absorbsi : proses penyerapan obat dari
tempat pemberian, menyangkut kelengkapan.

2. Distribusi : setelah diabsorbsi obat akan


didistribusikan keseluruh tubuh melalui
sirkulasi darah.
ex : transportasi obat dari tempat absorsi
ke tempat aksi (target organ)
3. Biotransformasi : proses perubahan
struktur obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalis oleh enzim.
ex : molekul obat diubah menjadi lebih
polar atau lebih mudah larut dalam air dan
kurang larut dalam lemak. Sehingga lebih
mudah diekskresi melalui ginjal

4. Ekskresi : proses dikeluarkannya obat dari tubuh


melalui berbagai organ eksresi dalam bentuk
metabolit hasil biotransformasi
ex : obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat
dari pada obat larut lemak. Organ ekskresi yaitu ginjal,
paru-paru, dan kulit.
Faktor – faktor yg mempengaruhi
aksi obat :
1. Usia
2. Waktu pemberian
3. Berat badan
4. Jenis kelamin
5. Lingkungan
6. Faktor genetik
7. Kondisi Individu
Efek OBAT ??
1. Efek terapeutik : efek yang diinginkan,
efek utama
Ex :- Morfin sulphat : analgesia
- Diazepam : penenang,mengurangi
kecemasan
2. Efek samping : efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi
Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi
miokard
ES : mual, muntah
3. Toksisitas efek obat yang merusak
disebabkan oleh :
- overdosis
- obat eksternal : ditelan
- Gangguan metabolisme / ekskresi :
ggn.hepar, ggn.ginjal
4. Alergi reaksi imunologi terhadap obat pada
orang yang sudah pernah kontak dengan obat
tersebut sebelumnya
ex: alergi -> penisilin

Terpapar pertama kali dengan zat/obat shg


tubuh memproduksi anti body
5. Toleransi Obat: terjadi pada orang yang
respon fisiologi terhadap obat rendah dan
membutuhkan peningkatan dosis utk
mempertahankan efek terapeutik.
- opiat : menghilangkan nyeri
- barbiturat
6. Interaksi Obat : terjadi pada pemberian
obat sebelum, bersamaan atau sesudah obat
lain merubah efek satu obat atau keduanya.
Efeknya : - meningkat
- menurun/menghambat
Contoh interaksi obat:
ü Aspirin + kodein : me kan efek
menurunkan sakit
ü Tetrasiklin + antasid : membentuk komponen yg
tidak dpt diabsorbsi, menggumpal
ü Tetrasiklin + susu : menggumpal
ü Cimetidin : menghambat enzim dgn menurunkan
metabolisme teofilin, agar konsentrasi teofilin
dalam plasma meningkat, maka dosis perlu
diturunkan
ü Quinidin : menurunkan ekskresi digoksin ->
toxisitas
Aspek legal pemberian obat :
a. Obat yang diberikan ke pasien
atas order/permintaan dokter
(penulisan resep)
b. Perawat bertanggung jawab
atas sampainya obat ke pasien
c. Hak asasi pasien harus
diperhatikan.
RIWAYAT PENGOBATAN
1. Obat apa yang diterima saat ini / terakhir kali.
- Obat dokter (dengan resep dokter) ?
- Obat bebas / warung ?
- Obat terlarang ?
2. Riwayat alergi obat
- Tanyakan pada pasien, apakah ada riwayat
alergi terhadap obat tertentu.
- Kemungkinannya : pasien mengetahui/ tdk
3. Kaji kemungkinan ketergantungan obat
Hal2 yg perlu diperhatikan dalam
pemberian obat (5 benar) :
1. Pasien :
- Pastikan pasien yg akan menerima obat
- Papan nama
- Medical record number
- Tanya nama klien
2. Obat : pastikan obat yang akan diberikan
( nama obat, label obat)
3. Dosis : pastikan dosis yang harus diterima
4. Metode pemberian/route
- oral
- parenteral : IM, IV, SC,IC
- topikal : kulit
5. Waktu Pemberian
- 3 x 24 jam
- 2 x 24 jam
- 1 x 24 jam
CARA PEMBERIAN
OBAT (ROUTE)
1. Oral
Indikasi :
- Pasien harus dapat menelan
- obat dapat bertahan dalam lambung
Kontra indikasi:
- muntah-muntah
- Kuras/bilas lambung/usus
- pasien tidak sadar
2. Parenteral
- diabsorbsi  cepat
- tak dapat ditarik/diurungkan bila sdh
diinjeksikan  hati-hati
Perlengkapan
Ø Syringe : - plastik (disposible)
- kaca (re-use)
- Jenis (hypodermia, insulin &
tuberkulin)
Ø Jarum : - disposible/re-use harus tajam
- ukuran/nomer ssi dgn kebutuhan
(1 ml : IC, SC)
Ø Ampul/Vial
Kemasan obat parenteral steril
a. Intra cutan (IC)
Memasukkan obat pada lap.kulit
- Skin test alergi
- Mantoux tes
- Vaksinasi
- Melalui kapiler diarea penyuntikan
- Tdk boleh di masase
- Diabsorbsi scr lambat
b. Sub cutan (SC) 45 o
Memasukkan obat dibawah kulit
- Vaksin
- Pre operasi medication
- Insulin/heparin
- Lokasi: deltoid, rectus femoris, abdomen
bawah
c. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o
dimasukkan sampai ke otot. Diabsorbsi
cepat daripada Sc karena suplay darah
>>besar di otot. Otot dapat menampung
volume obat >>banyak dr pd SC.
Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal,
rectus femoris, vactus lateralis, deltoid,
post tricep
d. Intra Vena (IV)
bila diperlukan efek yg cepat pada emergency
bila obat dapat mengiritasi jaringan
lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory Cephalic, Vena
radial, Vena Medial Antebrachial, basilic vein, Vena Medican
cubital, Vena Basilic, Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal.
Karena efeknya cepat :
- berikan secara perlahan
- amati reaksi pasien selama pemberian obat
- stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk diinginkan

Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus

Anda mungkin juga menyukai