Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEPERAWATAN II

TIMBANG TERIMA

OLEH :
KELOMPOK X
KELAS A12-B

1. Ni Luh Nyoman Dewi Meliani (183212894)


2. Ni Luh Putri Rahayu (183212895)
3. Ni Luh Putu Dita Puspita Sari (183212896)
4. Wisnu (183212900)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya, karya
tulis yang berjudul “Timbang Terima” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
II dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester ganjil tahun 2021, yang diampu
oleh ibu Ns. Ni Made Nopita Wati, S.Kep.,M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari bantuan
beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Oleh kerena itu,
segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-karya penulis berikutnya.
Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 21 september 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Timbang Terima........................................................................................... 3
2.2 Syarat Yang Harus Dipenuhi Pada Proses Timbang Terima..................................... 5
2.3 Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Timbang Terima......................................... 5
2.4 Laporan Dan Dokumentasi Timbang Terima............................................................ 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 8
3.2 Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar pearawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat prgantian shift, yaitu
saat timbang terima klien. Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan enerima seuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan
klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat yang sudah dilakukan/ belum dan perkembangan klien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting karena
dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keeperawatan yang diberikan
akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan
tanggung gugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan
baik, maka akan muncul keracunan dari tindakan keperawatan yang diberikan
karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian

1
tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan
dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah
dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep timbang terima?
2. Apa saja syarat yang harus dipenuhi pada proses timbang terima?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan timbang terima?
4. Bagaimana laporan dan dokumentasi timbang terima?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep timbang terima
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan syarat yang harus dipenuhi
pada proses timbang terima
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan langkah-langkah dalam
pelaksanaan timbang terima
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan dan dokumentasi
timbang terima

1.4 Manfaat
1. Agar mampu memahami apa yang dimaksud dengan konsep timbang terima
2. Agar mampu memahami apa yang dimaksud dengan syarat yang harus
dipenuhi pada proses timbang terima
3. Agar mampu memahami apa yang dimaksud dengan langkah-langkah dalam
pelaksanaan timbang terima
4. Agar mampu memahami apa yang dimaksud dengan laporan dan dokumentasi
timbang terima

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Timbang Terima


1. Definisi Timbang terima
Menurut Nursalam (2011) definisi timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum
pergantian dinas. Selain laporan antar dinas, dapat disampaikan juga informasi
yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Handover adalah waktu dimana terjadi
perpindahan atau transfer tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu
ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu,
informasi yang akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru,
dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
Menurut Australian Medical Association/AMA (2006), timbang terima
merupakan pengalihan tanggung jawab profesional dan akuntabilitas untuk
beberapa atau semua aspek perawatan pasien, atau kelompok pasien, kepada
orang lain atau kelompok profesional secara sementara atau permanen.
Timbang terima merupakan komunikasi yang terjadi pada saat perawat
melakukan pergantian dinas, dan memiliki tujuan yang spesifik yaitu
mengomunikasikan informasi tentang keadaan pasien pada asuhan keperawatan
sebelumnya

2. Tujuan Timbang Terima


1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).

2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam

3
asuhan keperawatan kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
Timbang terima (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi,
mereliabilisasi komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan
yang digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan dan keefektifan
dalam bekerja.
Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu:
1) Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan
perasaan perawat.
2) Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan
keputusan dan tindakan keperawatan.
Menurut Nursalam (2011) tujuan dilaksanakan timbang terima adalah:
1) Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.
2) Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
3) Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.

3. Manfaat Timbang Terima


Menurut Nursalam (2011) timbang terima memberikan manfaat bagi
perawat dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah
meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan
kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat, pelaksanaan asuhan
keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan, perawat dapat mengikuti
perkembangan pasien secara paripurna. Sedangkan bagi pasien, saat timbang
terima pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.

4
2.2 Syarat Yang Harus Dipenuhi Pada Proses Timbang Terima
1. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditmbang
erimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas.
2. Sedapat-dapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan
padat.
3. Lama timbang erima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali dalam
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
2.3 Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan timbang terima
adalah:
1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap.
2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-
hal apa yang akan disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang
selanjutnya meliputi:
1) Kondisi atau keadaan pasien secara umum.
2) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima.
4) Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru.
5) Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien

Timbang terima memiliki 3 tahapan yaitu:


1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan
tanggungjawab. Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat
jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang

5
melakukan pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang
berupa pertukaran informasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah
antara perawat yang shift sebelumnya kepada perawat shift yang datang.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
pada pasien langsung.

2.4 Laporan Dan Dokumentasi Timbang Terima


Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam
komunikasi keperawatan. Hal ini digunakan untuk memvalidasi asuhan
keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan, dan merupakan dokumen
pasien dalam pemberian asuhan keperawatan. Ketrampilan dokumentasi yang
efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan
lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan oleh perawat.
Yang perlu di dokumentasikan dalam timbang terima antara lain:
1. Identitas pasien.
2. Diagnosa medis pesien.
3. Dokter yang menangani.
4. Kondisi umum pasien saat ini.
5. Masalah keperawatan.
6. Intervensi yang sudah dilakukan.
7. Intervensi yang belum dilakukan.
8. Tindakan kolaborasi.
9. Rencana umum dan persiapan lain.
10. Tanda tangan dan nama terang.

6
Manfaat pendokumentasian adalah:
1. Dapat digunakan lagi untuk keperluan yang bermanfaat.
2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya
tentang apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien.
3. Bermanfaat untuk pendataan pasien yang akurat karena berbagai informasi
mengenai pasien telah dicatat (Suarli & Yayan B, 2009)

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting karena
dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keeperawatan yang diberikan
akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan
tanggung gugat dari seorang perawat

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya akan lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan
tentang Manajemen Keperawatan dapat dipahami oleh mahasiswa kesehatan
khusnya keperawatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Am Zebua. 2015. Penerapan timbang terima pasien diakses di


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/590494/Chapter %2011.pdf. Pada
tanggal 16 Desember 2017

Anita. (2016). Timbang terima pasien diakses di


http://diglin.unimas.ac.id/files/disk.145/jtptunimas-gdl-anitanuurl.723-3-babii.pdf.
Pada tanggal 16 Desember 2017

Nursalam.(2011). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta :


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai