Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Komunikasi Antar Sel

Komunikasi sel adalah hubungan/interaksi antara satu sel dengan sel yang lain ataupun antara
sel dengan lingkungannya. Komuniasi sel juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian
informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk mengatur pengembangan dan
pengorganisasiannya menjadi jaringan, mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta
mengkoordinasikan aktivitasnya.

Komunikasi dari satu sel ke sel yang lain mutlak bagi organisme multiseluler, misalnya
manusia dan pohon. Triliunan sel dalam organisme multiseluler harus berkomunikasi satu
sama lain untuk mengoordinasikan aktivitasnya dalam suatu cara yang memungkinkan
organisme berkembang dari telur yang dibuahi, kemudian bias bertahan hidup dan
bereproduksi sendiri. Komunikasi diantara sel-sel juga penting bagi banyak organisme
uniseluler.

Cell junctions merupakan situs hubungan yang menghubungkan banyak sel dalam jaringan
dengan sel lainnya dan dengan matriks ekstraseluler. Cell junctions merupakan suatu struktur
dalam jaringan organisme multiseluler. Cell junctions dapat diklasifikasikan ke dalam 3 grup
fungsional yaitu occluding junctions (menempelkan sel bersama-sama dalam epitel dengan
cara mencegah molekul-molekul kecil dari kebocoran satu sisi sel ke sel lainnya), anchoring
junctions (melekatkan sel-sel (dan sitoskeleton) ke sel tetangga atau ke matriks ekstraseluler),
dan communicating junctions (memerantarai jalan lintasan sinyal-sinyal kimiawi atau elektrik
dari satu sel yang sedang berinteraksi ke sel lainnya).

Klasifikasi fungsional cell junctions:

A. Occluding junctions

1. Tight junctions (hanya vertebrata)


2. Septate junctions (invertebrata)

B. Anchoring junctions

1. Situs-situs pelekatan filamen aktin


Cell-cell junctions (adherens junctions)
Cell-matrix junctions (focal adhesions)
2. Situs-situs pelekatan intermediate filament
Cell-cell junctions (desmosom)
Cell-matrix junctions (hemidesmosom)

C. Communicating junctions

1. Gap junctions
2. Chemical synapses
3. Plasmodesmata (hanya tumbuhan)

Fungsi occluding junctions adalah menghubungkan sel epitel yang satu dengan sel epitel
yang lain, membagi sel atas 2 domain yaitu domain apikal dan basolateral, mencegah protein
membran di domain apikal bergerak ke domain basolateral, dan menyegel ruang antar 2 sel
serta mencegah lalu lintas molekul di ruang antar sel.

Pensinyalan sel

merupakan bentuk interaksi antara sel dengan cara komunikasi langsung atau dengan
mengirimkan sinyal kepada sel target. Interaksi dalam hal ini, sel pemberi sinyal
menghasilkan tipe khusus dari molekul sinyal yang dapat dideteksi oleh sel target. Sel target
memiliki protein reseptor yang mampu mengenali dan berespon secara spesifik terhadap
molekul sinyal.

Pensinyalan Lokal merupakan komunikasi sel melalui kontak langsung. Baik sel hewan
maupun sel tumbuhan memiliki sambungan sel yang bila memang ada memberikan
kontinuitas sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan.

1). Pensinyalan parakrin

2). Pensinyalan Sinaptik

3). Persinyalan autokrin

Tahapan Pensinyalan Sel

Penelitian awal Sutherland menyiratkan bahwa respon yang berlangsung di ujung


penerimapada percakapan seluler dapat dibagi menjadi tiga tahapan, antara lain :

a. Penerimaan (reception).

Penerimaan adalah ketika sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar sel.
Sinyal kimiawi ‘terdeteksi’ ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor yang
terletak di permukaan sel atau di dalam sel.
b. Transduksi (transduction).

Pengikatan molekul sinyal dengan cara mengubah protein reseptor sehingga menginisiasi
proses induksi. Tahap transduksi mengubah sinyal menjadi bentuk yang dapat menyebabkan
respon seluler spesifik.

c. Respons (response).

Pada tahap ketiga dari pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respons
seluler spesifik. Respon ini mungkin merupakan aktivitas seluler apapun yang bisa
dibayangkan, misalnya katalis oleh suatu enzim (misalnya, glikogen fosforilase), penyusunan
ulang sitoskeleton, atau aktivitas gen-gen spesifik dalam nucleus.

Reseptor Sinyal

Sebagian besar reseptor sinyal merupakan protein membran plasma. Ligan-ligan milik
reseptor semacam ini larut dalam air dan umumnya terlalu besar untuk bisa secara bebas
menembus membran plasma. Akan tetapi, beberapa reseptor sinyal terletak di dalam sel
seperti reseptor dalam membran sel dan reseptor intraselular.

Reseptor intraseluler adalah reseptor protein yang tidak berada pada membran sel melainkan
pada sitoplasma atau nukleus.

Reseptor intraseluler adalah reseptor protein yang tidak berada pada membran sel melainkan
pada sitoplasma atau nukleus. Sinyal harus melewati membran plasma terlebih dahulu
sebelum bertemu dengan reseptor jenis ini (karena ukuran molekul kecil dapat melewati
membran atau merupakan lipid sehingga terlarut dalam membran).

Second Messenger

Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul atau ion kecil
nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal ekstraseluler yang mengikat
reseptor membran merupakan jalur first messenger. Second messenger lebih kecil dan
terlarut dalam air, sehingga dapat segera menyebar keseluruh sel dengan berdifusi . Second
messenger berperan serta dalam jalur yang diinisiasi reseptor terkait protein-G maupun
reseptor tirosin-kinase. Contoh second messenger yang paling banyak digunakan ialah:

Ion kalsium

Anda mungkin juga menyukai